Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan


inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa kaderisasi, rasanya
sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-
tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Kaderisasi adalah sebuah
keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan.
Kaderisasi inisangat penting mengingat perlu adanya transfer pengetahuan
(knowledge) politik,tidak hanya yang terkait dengan sejarah, misi, visi, dan
strategi partai politik, tetapijuga hal-hal yang terkait dengan permasalahan bangsa
dan Negara.

Dalam kaderisasi juga dapat dilakukan transfer keterampilan dan keah lian
berpolitik. Fungsi kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang
siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Kader suatu
organisasi adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai
keterampilan dan disiplin ilmu untuk bersaingmem perebutkan jabatan-jabatan
publik melauli mekanisme pemilu. Pola kaderisasi perlu disertai dengan sistem
transparan yang memberikan jaminan akses kepada semua kader yang memiliki
potensi. Perlu juga dimunculkansistem persaingan yang sehat dan transparan
dalam tubuh organisasi partai politik.Kader dan calon pemimpin harus dibiasakan
dengan sistem persaingan yang sehat dan transparan itu. Karena, dengan sistem
persaingan yang terbebas dari kolusi dan nepotisme inilah kaderisasi akan dapat
melahirkan calon-calon pemimpin yang berkualitas.

Pola kaderisasi partai politik di Indonesia masihdidominasi oleh kalangan


senior partai. Ini dapat dilihat dari pola kepemimpinan kepengurusannya, dimana
mereka yang berusia di bawah 40 tahun berada dikepengurusan tingkat
bawah(kab/kota dan kecamatan), sedangkan kepengurusan yang lebih tinggi

1
(propinsi dan pusat) cenderung diisi oleh mereka yang berusia diatas 40 tahun.
Hal ini jelas menunjukan bahwa kaderisasi partai politik masih bersifat senioritas.

B. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah konsep kaderisasi itu ?
2. Apa pengertian kaderisasi ?
3. Bagaimana peran kaderisasi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep kaderisasi
2. Mengetahui pengertian kaderisasi
3. Mengetahui peran kaderisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kaderisasi

Menurut Mawasdi Rauf, ”Kaderisasi merupakan fungsi yang terabaikan sejak


awal kehidupan partai politik sampai masa pasca Orde Baru sekarang ini. Pada
masa lalu, kaderisasi dilakukan bukan oleh partai politik, melainkan oleh ormas-
ormas yang menjadi underbow di partai.

Untuk dapat benar-benar memahami makna dan titik penting kader dan
kaderisasi, logisnya kita menjelaskan dulu pengertian kedua term tersebut, baik
secara etimologi, terlebih terminologi. Kader berasal dari bahasa Yunani, yaitu
cadre, yang berarti bingkai. Sementara secara terminologi, kader adalah subyek
yang berada dalam suatu organisasi yang bertugas mewujudkan visi-misi
organisasi tersebut.

Dari pengertian tersebut, kemudian kita dapat memahami pengertian


kaderisasi yang merupakan proses yang dilakukan para kader organisasi dalam
mewujudkan visi-misi organisasi. Kaderisasi yang dilakukan oleh para kader
tersebutlah yang kemudian membingkai gambaran organisasi agar terlihat lebih
jelas dan membedakannya dengan yang bukan gambar ataupun gambaran
organisasi lain.

1. Jenis-JenisKader

Organisasi merupakan kumpulan beberapa individu yang satu tujuan (visi-


misi). Yang menjadi pengkhusus organisasi dibanding kumpulan beberapa
individu yang lain seperti komunitas, gang dan lainnya adalah sifatnya yang
terstruktur, normatif dan sistematis. Terstruktur karena dalam suatu organisasi
terbagi beberapa tingkatan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
sesuai kapasitas. Normatif karena dalam suatu organisasi berisikan beberapa
norma atau kaidah mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Di mana
setiap anggota organisasi yang mematuhidan melanggar norma tersebut akan

3
dikenakan apresiasi dan sanksi. Sistematis karena dalam suatu organisasi setiap
anggota organisasi bekerja dalam suatu sistem dalam rangka mewujudkan tujuan
(visi-misi) organisasi tersebut. Perbedaan kapasitas dan dedikasi yang dilakukan
oleh setiap anggota terhadap suatu organisasi meniscayakan perbedaan posisi
dalam suatu struktur. Prinsip umumnya adalah jika suatu subyek yang kecil
(anggota) mengelola obyek yang besar (organisasi) kemungkinan besarnya adalah
obyek yang besar tersebut akan mengecil. Kemungkinan kecilnya adalah subyek
yang kecil tersebut ikut membesarkan obyek yang memang sudah besar tadi.

Kemungkinan kecil tersebut dapat menjadi besar, selama subyek yang


dimaksud memperbesar pikiran dan tindakannya. Ditinjau dari kapasitas dan
dedikasi yang telah dilakukannya dalam suatu organisasi, hanya akan terbagi 2
jenis anggota; senior dan junior. Senior adalah anggota (subyek) yang melakukan
kaderisasi pada anggota organisasi lainnya. Sementara junior adalah anggota
(obyek) yangharus melewati kaderisasi yang dilakukan oleh anggota lainnya. Dari
kaderisasi yang dilakukanantara senior dan junior akan melahirkan 3 jenis anggota
organisasi anggota yang memiliki junior tapi tidak memiliki senior di atasnya,
anggota yang memiliki junior dan juga memiliki senior di atasnya, dan.Anggota
yang tidak memiliki junior tapi memiliki senior di atasnya. Dari klasifikasi di atas,
kemudian dapat dibedakan antara kader dan yang bukan kader. Anggota tingkat
pertama merupakan kader terbaik bahkan dapat dikatakan pendiri organisasi.

Anggota tingkat kedua merupakan kader yang bertugas membantu kader


tingkat pertama dalam melakukan kaderisasi demi terwujudnya tujuan (visi-misi)
organisasi. Sedangkan anggota tingkat terakhir adalah calon kader yang
merupakan target kaderisasi yang juga termasuk bagian dari proses mewujudkan
tujuan suatu organisasi. Contoh kader-mengkader yang tepat adalah Socrates yang
mengkader Plato dan Aristoteles. Bagi Indonesia sendiri, kita dapat mencontoh
H.O.S Cokromianoto yang mengkader Soekarno.

4
B. Pengertian Kaderisasi

Pengertian kader adalah “Sumber daya manusia yang melakukan proses


pengelolaan dalam suatu organisasi. Dalam pendapat lain kader suatu organisasi
adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan
dan disiplin ilmu, sehingga dia memiliki kemampuan yang di atas rata -rata orang
umum Pengertian di atas dapat dimaknai bahwa kader merupakan sumber daya
manusia sebagai calon anggota dalam organisasi yang melakukan proses seleksi
yang dilatih dan dipersiapkan untuk memiliki keterampilan dan disiplin ilmu.
Proses seleksi dapat disebut juga kaderisasi. Fungsi dari kaderisasi adalah
mempersiapkan calon - calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkatestafet
perjuangan sebuah organisasi.

Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan


inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa kaderisasi, rasanya
sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-
tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Kaderisasi adalah sebuah
keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan.

Seorang kader kesehatan adalah warga tenaga sukarela dalam bidang


kesehatan yang langsung dipilih oleh dan dari para masyarakat yang tugasnya
membantu dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Kader kesehatan disebut
juga sebai promotor kesehatan desa atau disingkat prokes. Batasan pengertian
kader kesehatan menurut Departemen Kesehatan RI di bidang Direktorat Bina
Peran Serta Masyarakat yaitu kader kesehatan adalah warga dari masyarakat
lingkungan setempat yang dipilih masyarakat dan juga ditinjau oleh masyarakat
serta dapat bekerja dengan sukarela.

Adapun tujuan dari pembentukan kader kesehatan adalah untuk


menyukseskan pembangunan nasional di bidang kesehatan, dimana prinsip dari
pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa masyarakat itu bukan objek akan tetapi
masyarakat adalah subjek dari suatu pembangunan nasional. Dalam hal ini
masyarakat berperan serta secara aktif dan juga mempunyai tanggung jawab

5
dalam menyukseskan pembangunan dalam bidang kesehatan.Disinilah peran
kader yang sangat penting untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai hal itu.

C. Peran dan Fungsi Kaderisasi

Fungsi kader adalah mampu melaksanakan sejumlah kegiatan yang ada di


lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan sifatnya sederhana akan tetapi juga
harus berguna untuk masyarakat dan kelompok. Ada pun fungsi kaderisasi
sebagai berikut :

1. Melakukan rekrutmen anggota baru

Penanaman awal nilai organisasi agar anggota baru bisa paham dan bergerak
menuju tujuan organisasi.

2. Menjalankan proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan anggota

Membina anggota dalam setiap pergerakkannya. Menjaga anggota dalam


nilai-nilai organisasi dan memastikan anggota tersebut masih sepaham dan
setujuan. Mengembangkan skill dan knowledge anggota agar semakin kontributif.

3. Menyediakan sarana untuk pemberdayaan potensi anggota sekaligus sebagai


pembinaan dan pengembangan aktif

Kaderisasi akan gagal ketika potensi anggota mati dan anggota tidak
terberdayakan.

4. Mengevaluasi dan melakukan mekanisme kontrol organisasi

Kaderisasi bisa menjadi evaluator organisasi terhadap anggota. Sejauh mana


nilai-nilai itu terterima anggota, bagaimana dampaknya, dan sebagainya. (untuk
itu semua, diperlukan perencanaan sumber daya anggota sebelumnya).

6
Peran kaderisasi :

1. Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik

Proses transfer nilai adalah suatu proses untuk memindahkan sesuatu (nilai)
dari satu orang keorang lain (definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia). Nilai-nilai
ini bisa berupa hal-hal yang tertulis atau yang sudah tercantum dalam aturan-
aturan organisasi maupun nilai yang tidak tertulis atau budaya-budaya baik yang
terdapat dalam organisasi (misalnya budaya diskusi) maupun kondisi-kondisi
terbaru yang menjadi kebutuhan dan keharusan untuk ditransfer.

2. Penjamin keberlangsungan organisasi

Organisasi yang baik adalah organisasi yang mengalir, yang berarti dalam
setiap keberjalanan waktu ada generasi yang pergi dan ada generasi yang datang.
Keberlangsungan organisasi dapat dijamin dengan adanya sumber daya manusia
yang menggerakan, jika sumber daya manusia tersebut hilang maka dapat
dipastikan bahwa organisasinya pun akan mati. Regenerasi berarti proses
pergantian dari generasi lama ke generasi baru, yang termasuk di dalamnya
adanya pembaruan semangat.

3. Sarana belajar bagi anggota

Tempat di mana anggota mendapat pendidikan yang tidak didapat di bangku


pendidikan formal. Pendidikan itu sendiri berarti proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam proses mendewasakan manusia
melalui proses pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan di sini mencakup dua hal yaitu pembentukan dan pengembangan.


Pembentukan karena dalam kaderisasi terdapat output-output yang ingin dicapai,
sehingga setiap individu yang terlibat di dalam dibentuk karakternya sesuai
dengan output. Pengembangan karena setiap individu yang terlibat di dalam tidak
berangkat dari nol tetapi sudah memiliki karakter dan skill sendiri-sendiri yang
terbentuk sejak kecil, kaderisasi memfasilitasi adanya proses pengembangan itu.

7
Pendidikan yang dimaksudkan di sini terbagi dua yaitu dengan pengajaran
(yang dalam lingkup kaderisasi lebih mengacu pada karakter) dan pelatihan (yang
dalam lingkup kaderisasi lebih mengacu pada skill).

Dengan menggunakan kata pendidikan, kaderisasi mengandung konsekuensi


adanya pengubahan sikap dan tata laku serta proses mendewasakan. Hal ini sangat
terkait erat dengan proses yang akan dijalankan di tataran lapangan, bagaimana
menciptakan kaderisasi yang intelek untuk mendekati kesempurnaan pengubahan
sikap dan tata laku serta pendewasaan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan


inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa kaderisasi, rasanya
sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-
tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Kaderisasi adalah sebuah
keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan.

Fungsi kader adalah mampu melaksanakan sejumlah kegiatan yang ada di


lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan sifatnya sederhana akan tetapi juga
harus berguna untuk masyarakat dan kelompok.

Peran kaderisasi :

1. Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik

Proses transfer nilai adalah suatu proses untuk memindahkan sesuatu (nilai)
dari satu orang keorang lain (definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia).

2. Penjamin keberlangsungan organisasi

Organisasi yang baik adalah organisasi yang mengalir, yang berarti dalam
setiap keberjalanan waktu ada generasi yang pergi dan ada generasi yang datang.

3. Sarana belajar bagi anggota

Tempat di mana anggota mendapat pendidikan yang tidak didapat di bangku


pendidikan formal.

Anda mungkin juga menyukai