(Kel.05) Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana
(Kel.05) Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Bencana yang
diampu oleh Ns. Abdul Gowi., M. Kep., SpKepJ.
Disusun oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ns. Abdul Gowi., M.
Kep., SpKepJ. Selaku dosen mata kuliah Manajemen Bencana di Prodi SI STIKes
Kharisma yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami harap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 3
2.1 Command (Komando) ......................................................................................... 3
2.2 Control (Kontrol) ................................................................................................ 5
2.3 Coordination (Koordinasi) .................................................................................. 7
2.4 Comunication (Komunikasi)................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 16
3.2 Saran .................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kegawatdaruratan bencana
komando.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kegawatdaruratan bencana
kontrol.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kegawatdaruratan bencana
koordinasi.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kegawatdaruratan bencana
komunikasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4
publik tentang perusahaan anda atau organisasi ,apakah baik atau buruk dan hal ini
akan mempengaruhi interaksi mereka dengan perusahaan atau organisasi di masa
depan.
Kontrol terhadap penyebaran arus informasi adalah hal yang sangat penting
dan harus menjadi bagian yang komprehensif dari penanganan gawat darurat dan
rencana persiapan penanganan bencana. Pada intinya, saat ini adalah penting
untuk mengontrol arus informasi karean setiap informasi yang disampaikan akan
mempengaruhi kehidupan perusahaan kedepannya.
Sebagai bagian dari keseluruhan kegawatdaruratan dan upaya kesiapsiagaan
bencana, perlu dipikirkan:
a. Darimana media akan mendapatkan informasi ?
b. Siapa yang akan memberikan informasi kepada media ?
c. Gambar apa yang akan diberikan oleh narasumber ?
d. Apa background dari narasumber saat diwawancarai ?
e. Apakah rekaman video yang akan media dapatkan ?
f. Apa yang media ketahui tentang perusahaan anda atau organisasi selain situasi
bencana ?
g. Apakah media akan memberikan dampak buruk terhadap upaya
kegawatdaruratan ?
h. Bagaimana penampilan narasumber ?
i. Apakah narasumber memiliki kapasitas yang baik dalam mewakili perusahaan
anda ?
j. Apakah informasi akan disaring oleh penasihat hukum sebelum diberikan
kepada media ?
k. Apa ada waktu tertentu saat media di lokasi ?
Pengendalian informasi sangat penting dalam rangka meminimalkan dampak
buruk setelah bencana. Langkah-langkah berikut dapat dipertimbangkan untuk
penanganan kegawatdaruratan secara keseluruhan dan perencanaan penanganan
bencana yaitu:
1. Menyediakan satu area terentu di areal parkir yang jauh dari area bencana
2. Petugas keamanan ditugaskan di daerah media untuk melarang perwakilan
media masuk ke area bencana
7
Dan karena banyak pemadam kebakaran, polisi, dan tenaga kesehatan yang
menggunakan sistem koordinasi berjenjang, maka kita harus melakukan
pendekatan ke semua pihak-pihak tersebut. Selain itu juga beritahukan mereka
tentang keuntungan dan resiko-resikonya. Dan jangan malu atau sungkan untuk
mengkritisi kinerja dari tim. Karena hal tersebut penting bagi keberhasilan
program dan menjamin keselamatan warga.
Berikut adalah daftar dari sumber daya yang dapat kita gunakan untuk
mendukung pelaksanaan program:
1. Hotel
2. Militer
3. Ormas
4. Palang Merah
5. Pekerja Sukarela
6. Perusahaan Penyedia Alat Berat
7. Truk
8. Kontraktur
9
Selain itu, ukuran, cakupan, kondisi geologis, serta jarak dari masing-masing
resource ke tengah kota, danau, sungai, bandara, dan pelabuhan, sangat berpengaruh
besar terhadap peranan masing-masing resource tersebut. Setelah mendata semua
resource atau sumber daya yang kita miliki, maka kita pilah mana sajakah dari sumber
daya tersebut yang dapat segera kita gerakkan bila ada keadaan darurat. Sehingga kita
harus mengenali dengan baik masing-masing sumber daya yang kita miliki. Karena
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Ini bagaikan suatu tim
sepakbola, dimana masing-masing saling bekerjasama dan memiliki keahlian/skill
sendiri-sendiri. Dimana kita bertindak sebagai pelatih yang mengkoordinasi tim
tersebut sehingga bisa menang mencapai tujuan yang diharapkan bersama.
tersebut harus ada di lokasi dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati. EOC
tidak harus bermarkas di tempat kejadian. Informasi dapat disampaikan melalui
radio, telepon selular, faks, dan pencitraan digital. kendaraan personil Komunikasi
dapat mengatur perintah komunikasi dan membantu komandan operasi dengan
menetapkan giliran kelompok2 dalam menggunakan jalur komunikasi. Hal ini
dapat meminimalkan chatter (gangguan) pada sinyal radio.
Seperti sering terjadi pihak yang merespon panggilan dapat melalui frekuensi
radio yang berbeda. Ini harus ditentukan dan diatur di awal tahap perencanaan,
sehingga tidak terjadi kekacauan pada system transmisi. Hal ini terutama penting
pada kasus tindak pidana kekerasan. Aparat kepolisian harus tahu mana pihak
yang baik dan mana pihak yang jahat. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi
memungkinkan penjahat berbahaya untuk melarikan diri, mengambil sandera
tambahan, atau membunuh dan melukai lebih banyak orang. Petugas pemadam
Kebakaran dan EMS unit harus dapat memanggil bantuan dan melakukan
pencarian korban tanpa takut ditembak oleh sesama petugas. Hal ini sangat
penting untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman antar petugas yang dapat
berakibat kecelakaan maupun kematian di pihak-pihak yang tidak bersalah.
Deteksi kebakaran dan sistem alarm harus diperiksa dan diuji. False alarm
harus dihindari sebisa mungkin. Pemilihan yang tepat, pemasangan, perawatan,
dan pengujian alarm kebakaran adalah langkah pertama yang harus dilakukan.
The NFPA 72 standard series menyediakan informasi tentang alarm kebakaran.
Kemampuan untuk menginterpretasikan sinyal alarm kebakaran memungkinkan
anggota tim untuk menangani kebakaran pada fase awal sehingga tingkat
keberhasilannya makin tinggi.
15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17