Anda di halaman 1dari 15

Anatomi Tubuh Manusia

1. Sistem kerangka

Sistem ini berperan sebagai "tumpuan" dan "pelindung" jaringan lunak yang membentuk tubuh.
Selain itu, otot pun juga melekat pada sistem kerangka. Seiring tumbuh kembang seseorang,
sesuai namanya, sistem kerangka memberikan tubuhmu "bentuk".
Sistem kerangka manusia terdiri dari tulang dan sendi, yang terdiri dari sel, serat protein, dan
mineral. Sel darah merah (eritrosit) pun juga diproduksi dalam tulang oleh sumsum tulang, dan
tulang adalah tempat menyimpan kalsium, zat besi, dan lemak.
Saat bayi, manusia memiliki sekitar 300 tulang! Namun, saat dewasa, tulang-tulang tersebut
bersatu, menjadi 206 tulang. Tulang-tulang ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok: aksial
dan apendikular.unsplash.com/Mathew Schwartz
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang di wilayah berikut:
 Tengkorak: terdiri dari 22 tulang, dan hanya satu yang tidak melekat yaitu tulang
rahang. Tengkorak terdiri dari kranium untuk melindungi otak dan tulang wajah (facial
bone) untuk menyangga mata, hidung, dan mulut.

 Hyoid: kecil dan berbentuk seperti tapal kuda, tulang hyoid tidak tersambung dengan
rangka lain. Tulang ini berfungsi untuk menjaga kerongkongan (trakea) tetap terbuka dan
membantu lidah agar dapat bergerak.

 Telinga tengah: kerangka paling kecil dalam tubuh manusia. Terletak pada rongga kecil
di tulang pelipis, tulang telinga tengah bertugas menghantar dan memperjelas suara dari
gendang telinga ke telinga bagian dalam.

 Dada atau sternum: berbentuk seperti belati di tengah dada atau toraks, tulang pipih ini
tersambung ke rusuk melalui tulang rawan. Tugas sternum adalah melindungi jantung,
paru-paru, dan pembuluh darah.

 Rusuk: terdiri dari 12 pasang tulang rusuk tersambung dengan sternum, sehingga


membentuk jalinan rusuk, yaitu tulang rusuk sejati (7 tulang rusuk pertama) karena
tersambung secara langsung atau tidak dengan tulang rawan. Tulang rusuk ke-8, 9, dan
10 semuanya terhubung ke sternum melalui tulang rawan. Tulang rusuk ke-11 dan 12
dapat disebut "tulang rusuk melayang" karena tidak tersambung dengan sternum.

 Punggung: terdiri dari 5 kelompok dan 26 ruas, yaitu leher (7 ruas tulang belakang),
dada (12 ruas tulang belakang), punggung bawah atau lumbar (5 ruas tulang belakang),
dan sakrum serta tulang ekor atau coccyx (masing-masing 1 ruas tulang
belakang).unsplash.com/AlexanderRedl
Menyambung bagian tubuh lainnya ke kerangka aksial, kerangka apendikular terdiri dari 126
tulang di daerah berikut:
 Bahu: menghubungkan tulang tungkai atas ke kerangka aksial dan terdiri dari dua
pasangan, yaitu dua klavikula dan dua skapula.

 Tungkai atas: terbagi jadi lengan atas dan lengan bawah. Lengan atas terdiri dari
tulang humerus yang membentuk sendi bahu dengan tulang belikat atau scapula, dan
membentuk sendi siku dengan tulang lengan bawah. Sementara, tangan terdiri dari tulang
penumpil atau radius dan tulang hasta atau ulna.

Lengan bawah mencakup sendi pergelangan tangan dan karpal, sekelompok delapan
tulang kecil yang memberikan fleksibilitas tambahan pada pergelangan tangan. Karpal
terhubung ke lima metakarpal yang membentuk kerangka tangan beserta tulang-tulang
jari (phalanges). Setiap jari memiliki tiga phalanges, kecuali ibu jari yang hanya
memiliki dua.

 Panggul: sama dengan bahu, tulang panggul menghubungkan tungkai bawah ke


kerangka aksial.

 Tungkai bawah: terdiri dari kaki bagian atas dan bawah. Bagian atas terdiri dari tulang
paha atau femur. Terbesar di tungkai bawah, femur membentuk sendi panggul dengan
tulang pinggul dan membentuk sendi lutut dengan tulang kering atau tibia dan tempurung
lutut atau patela. Fakta menarik, patela tidak ada saat lahir, melainkan terbentuk pada usia
dini untuk menopang lutut agar dapat berjalan dan merangkak.

Kaki bagian bawah terdiri dari tibia dan tulang betis atau fibula. Tibia jauh lebih besar
dari fibula dan menanggung hampir semua berat badan. Fibula adalah tempat otot yang
membantu menjaga keseimbangan. Tibia dan fibula membentuk sendi pergelangan kaki
dengan talus, salah satu dari tujuh tulang tarsal  atau kelompok tulang yang membentuk
kaki serta tumit.
Tarsal membentuk sendi dengan lima metatarsal pada kaki. Kemudian, masing-masing
metatarsal membentuk sambungan dengan salah satu set phalanges di jari-jemari kaki.
Sama seperti jari tangan, setiap jari kaki memiliki tiga phalanges, kecuali jempol kaki
yang hanya memiliki dua.
2. Sistem otot

Bertugas untuk segala pergerakan pada tubuh manusia, manusia memiliki lebih dari 650 otot
yang membentuk satu sistem dalam tubuh. Sekitar setengah dari berat badan manusia adalah
otot! Otot terdiri dari berbagai jaringan, pembuluh darah, tendon, dan saraf.
Terdapat tiga jenis otot pada tubuh manusia:
 Polos: paling lemah dan tidak bisa dikontrol. Otot polos ada pada organ pencernaan
seperti perut, usus, hingga pembuluh darah, dan membuat organ tersebut berkontraksi
untuk distribusi zat.

 Jantung: sama seperti otot polos, otot jantung tak dapat dikontrol, tetapi jauh lebih kuat!
Otot jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

 Rangka: satu-satunya otot yang dapat dikontrol. Segala pergerakan manusia, dari
berbicara hingga berjalan, membutuhkan kinerja otot rangka karena tersambung dengan
kerangka tulang.
3. Sistem peredaran darah/kardiovaskular

Salah satu sistem vital pada tubuh manusia ini terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah
hingga 5 liter yang diedarkan ke seluruh tubuh. Dengan ukuran sebesar kepalan tangan, jantung
dapat memompa 5 liter darah per menit, mengedarkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh
tubuh.
Dengan kata lain, sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama:
 Transportasi: mengedarkan darah bersama dengan nutrisinya ke seluruh bagian tubuh.

 Proteksi: melindungi tubuh dari patogen dengan sel darah putih atau leukosit, eritrosit,
dan keping darah atau trombosit.

 Regulasi: mempertahankan keseimbangan atau homeostasis tubuh dengan


mengendalikan arus darah ke kulit.
Untuk melakukan fungsi tersebut, terdapat dua proses sirkulasi darah umum yang melewati
jantung pada tubuh manusia:
 Pernapasan: mengangkut darah tanpa oksigen dari sisi kanan jantung ke paru-paru, di
mana darah mengambil oksigen dan kembali ke sisi kiri jantung. Ruang pompa jantung
yang mendukung sirkulasi ini adalah serambi atau atrium dan bilik atau ventrikel kanan.

 Sistemik: membawa darah dengan oksigen dari sisi kiri jantung dan mengedarkannya ke
semua jaringan tubuh (kecuali jantung dan paru-paru). Sirkulasi sistemik membuang
limbah dari jaringan tubuh dan mengembalikan darah tanpa oksigen ke sisi kanan
jantung. Serambi dan bilik kiri jantung adalah ruang pompa untuk sirkulasi ini.Ilustrasi:
Pembuluh darah adalah "jalan" untuk darah agar dapat beredar bolak-balik secara efisien dan
cepat dari jantung ke seluruh tubuh serta sebaliknya. Terdapat tiga jenis pembuluh darah utama:
 Arteri: membawa darah yang beroksigen ke luar jantung.

 Kapiler: membawa darah sangat dekat ke sel-sel jaringan tubuh untuk bertukar gas dan
produk limbah dengan nutrisi.

 Vena: membawa darah kembali ke jantung.


Darah mengalir pada daerah hampa yang disebut lumen. Tergantung pembuluhnya, lumen
memiliki dinding tipis (kapiler) dan tebal (arteri). Pembuluh darah hingga ke bagian dalam
jantung (endokardia) dilapisi oleh endotelium, untuk mencegah penggumpalan darah.
Rata-rata, tubuh manusia mengandung 4-5 liter darah. Darah mengangkut banyak zat dan
senyawa di seluruh tubuh, dan membantu menjaga keseimbangan nutrisi, limbah seluler, dan gas
pada tubuh. Darah terdiri dari:
 Sel darah merah: diproduksi oleh sumsum merah tulang sebanyak 2 juta per detik, sel
darah merah berkontribusi pada 45 persen volume darah dan bertugas mengedarkan
oksigen dengan hemoglobin.

 Sel darah putih: tidak sebanyak sel darah merah, sel darah putih atau leukosit amat
penting untuk sistem kekebalan tubuh dari serangan bakteri, virus, hingga parasit.

 Trombosit: disebut juga platelet, trombosit bertugas menghentikan pendarahan saat luka


dengan membentuk keropeng. Tidak mengandung nukleus, trombosit bertahan di dalam
tubuh hingga seminggu sebelum "dimakan" makrofag.

 Plasma cair: berkontribusi pada 55 persen volume darah, plasma darah adalah campuran
air, protein, dan partikel larut lainnya, dan berfungsi sebagai media transportasi zat-zat ke
seluruh tubuh.

4. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan berfungsi sebagai tempat pemrosesan makanan menjadi energi dan nutrisi
serta pokok yang menyehatkan tubuh, sebelum sisanya dikeluarkan dari tubuh.Terdapat enam
proses utama sistem pencernaan meliputi:
 Menelan makanan
 Memproduksi sekresi cairan dan enzim pencernaan
 Mencampur dan menggerakkan makanan serta limbahnya
 Mencerna makanan menjadi potongan-potongan kecil
 Menyerap nutrisi dan gizi
 Ekskresi sisa makanan yang tidak dapat dicerna

Dalam enam proses tersebut, bagian-bagian tubuh yang ikut terlibat adalah:
 Mulut: terdiri dari 32 gigi untuk "memotong makanan, lalu dilumatkan dengan air liur
sebelum didorong ke tenggorokan dengan lidah.

 Tenggorokan: saluran untuk mengantarkan makanan dari mulut ke esofagus.

 Kerongkongan atau esofagus: meneruskan makanan hingga ke lambung. Setelah


makanan turun ke lambung, ujung esofagus atau sfingter pun menutup.

 Lambung: terletak di sebelah kiri tubuh dengan ukuran dua telapak tangan, lambung
menerima dan mencerna makanan dengan asam dan enzim lebih lanjut.

 Usus halus: dengan panjang 3 meter dan diameter 1 inci, usus halus memiliki tonjolan
dan lipatan di dalamnya yang mengoptimalkan pencernaan makanan dan penyerapan
nutrisi, hingga 90 persen.

 Hati dan kantung empedu: organ terbesar kedua dalam tubuh, hati atau lever
memproduksi empedu dan mengekskresikannya ke usus halus. Sedangkan, kantung
empedu menyimpan dan mendaur ulang empedu untuk digunakan lagi.

 Pankreas: bertugas untuk ekskresi enzim pencernaan ke usus halus.

 Usus besar: dengan panjang 1,5 meter dan diameter 63 sentimeter, usus besar menyerap
air dan mengandung banyak bakteri untuk mengurai limbah makanan serta mengekstraksi
sejumlah kecil nutrisi yang tersisa. Sisa makanan berupa tinja keluar dari tubuh melalui
saluran anus.

5. Sistem endokrin
Sistem endokrin mencakup semua kelenjar tubuh beserta dengan hormon yang diproduksinya.
Sistem endokrin dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf serta oleh
reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Berfungsi mengatur fungsi organ tubuh, kelenjar ini membantu menjaga homeostasis tubuh.
Selain itu, metabolisme sel, proses reproduksi, perkembangan seksual, keseimbangan kadar gula
dan mineral, detak jantung, dan sistem pencernaan adalah beberapa proses yang diatur oleh
hormon dari sistem endokrin.
Sistem endokrin terdiri dari:
 Hipotalamus: terletak di otak, hipotalamus memiliki fungsi di sistem saraf dan secara
tidak langsung mengendalikan sistem endokrin dari kelenjar pituitari.

 Kelenjar pituitari: terletak di bawah otak, kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang
mengatur hampir seluruh fungsi tubuh, terutama secara seksual dan pertumbuhan tubuh.

 Kelenjar pineal: terletak di otak, kelenjar pineal mengeluarkan hormon melatonin yang
mengatur siklus sirkadian manusia, kapan tidur dan kapan bangun.

 Kelenjar tiroid: berbentuk bak kupu-kupu dan terletak di leher, kelenjar tiroid
memproduksi kalsitonin untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah,
dan triiodothyronine/T3 serta thyroxine/T4 untuk mengatur tingkat metabolisme tubuh.

 Kelenjar paratiroid: terletak dekat dengan kelenjar tiroid, paratiroid berfungsi untuk
melepaskan hormon untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah saat rendah,
merangsang pelepasan ion kalsium bebas ke dalam darah melalui osteoklas, dan memicu
ginjal untuk mengembalikan ion kalsium yang disaring ke aliran darah.

 Kelenjar adrenal: berukuran kecil dan terletak di atas ginjal, kelenjar ini mengatur
respons imun dan inflamasi, mengatur konsentrasi ion mineral, dan memproduksi hormon
seksual. Selain itu, kelenjar adrenal juga meningkatkan aliran darah ke otak dan otot
untuk meningkatkan respons terhadap stres, meningkatkan detak jantung, laju
pernapasan, serta tekanan darah, sekaligus menurunkan aliran darah dan fungsi organ
yang tidak diperlukan saat keadaan darurat.

 Pankreas: terletak di bawah hati, pankreas dapat menaikkan kadar glukosa dalam darah,
sementara mengeluarkan hormon insulin agar glukosa dapat diserap dari darah ke sel dan
dikonversi menjadi energi untuk tubuh.
 Kelenjar kelamin (gonad): tergantung kelaminnya, gonad terletak pada testis dan
ovarium. Sesuai namanya, kelenjar ini berfungsi untuk mendukung pertumbuhan seksual
dan ciri khas tubuh individu masing-masing gender.

 Kelenjar timus atau thymus: terletak di tengah rongga dada, kelenjar ini penting untuk
pertumbuhan anak-anak karena melepaskan hormon "limfosit T" untuk kekuatan sistem
imun. Sayangnya, kelenjar timus tidak aktif selama masa pubertas dan perlahan-lahan
digantikan oleh jaringan adiposa seiring waktu.
Selain kelenjar-kelenjar ini, bagian tubuh lain yang mengeluarkan hormon adalah jantung, ginjal,
sistem pencernaan, jaringan adiposa, dan plasenta.

6. Sistem saraf

Terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan saraf-saraf, sistem saraf
berfungsi untuk mengatur tubuh dan hubungan organ satu dengan yang lain. Sistem saraf terdiri
dari dua struktur jaringan utama, yaitu neuron yang saling berkomunikasi dalam tubuh dengan
signal elektrokimia dan neuroglia yang memelihara dan menjaga neuron.
Sistem ini dibagi menjadi dua sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS).
Dilindungi oleh selaput otak (meninges) dan dipelihara oleh cairan serebrospinal (CSF), CNS
berfungsi untuk mengevaluasi informasi yang diterima untuk pengambilan keputusan. Terdapat
dua organ yang termasuk dalam CNS, yaitu:
 Otak: dilindungi oleh tengkorak, otak memiliki sekitar 100 juta neuron. Selain menjaga
fungsi mental, otak juga menjaga fungsi vital seperti pernapasan, pencernaan, tekanan
darah, hingga detak jantung.

 Sumsum tulang belakang: kumpulan neuron yang mengantarkan informasi, berawal


dari tulang medulla oblongata ke lumbar, lalu ke akar saraf atau cauda equina. Akar saraf
terbagi jadi sakrum dan tulang ekor. Sumsum tulang belakang memiliki dua materi, yaitu
putih untuk mengantarkan informasi saraf dari tubuh ke otak dan abu-abu untuk
mengintegrasikan rangsangan dan refleks dan rangsangan.
Kemudian, PNS menangkap rangsangan dari luar dan dalam tubuh, lalu menyampaikannya ke
CNS. PNS terdiri dari dua organ utama, yaitu:
 Saraf: kumpulan akson atau neurit yang bertindak sebagai "jalur" informasi yang
menghubungkan CNS ke seluruh tubuh.

 Pancaindra: sebenarnya, organ panca indera adalah komponen dari sistem saraf. Mata
untuk melihat, lidah untuk mengecap, hidung untuk mencium, hingga telinga untuk
mendengar dan menjaga keseimbangan tubuh. Reseptor sensorik berupa kulit digunakan
untuk merasakan sentuhan, suhu, dan nyeri. Semua reseptor sensorik tubuh akan
menghantarkan informasi rangsangan sensoriknya ke CNS untuk diproses dan
diintegrasikan.

7. Sistem pernapasan

Memenuhi kebutuhan pokok manusia, yaitu bernapas, sistem pernapasan bertugas untuk
menyediakan oksigen sambil mengeliminasi karbon dioksida. Terdapat tiga bagian utama dalam
sistem pernapasan, yaitu saluran pernapasan, paru-paru, dan otot pernapasan.
Saluran pernapasan bertugas sebagai "jembatan" antara akses masuk udara dan paru-paru.
Saluran pernapasan terdiri dari:
 Hidung: salah satu pintu masuk dan keluar udara pertama ke tubuh. Dilengkapi dengan
rambut dan membran mukus, rongga hidung berfungsi untuk menghangatkan,
melembapkan, dan memfilter udara yang masuk dari kotoran. Saat mengembuskan napas
dari hidung, kehangatan dan kelembapan kembali ke rongga hidung, dan siklus tersebut
terulang.

 Mulut: jika hidung sedang tersumbat, maka mulut adalah pintu kedua untuk udara.
Meskipun tak menawarkan kehangatan dan kebersihan udara seperti yang ditawarkan
hidung, mulut lebih dekat ke paru-paru, sehingga udara yang ditarik bisa lebih banyak.

 Kerongkongan: daerah ini terbagi jadi tiga bagian, yaitu nasofaring yang dilewati udara
saat masuk dari hidung, orofaring yang dilewati udara saat masuk dari mulut, dan
laringofaring yang mengalihkan udara ke laring dengan bantuan epiglotis. Karena dipakai
juga saat makan, epiglotis mencegah makanan tidak masuk ke trakea agar kamu tidak
tersedak.

 Laring: disebut juga "kotak suara", laring yang terletak di bawah tulang hyoid dan di atas
trakea ini menghubungkan laringofaring dan trakea. Laring juga melindungi pita suara.
Di bawah laring terdapat jakun (untuk para kaum adam) yang berfungsi membuka bagian
depan laring sambil melindungi pita suara.

 Batang tenggorokan atau trakea: dengan panjang hampir 13 sentimeter, trakea


menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi saluran keluar dan masuk udara dari
leher ke dada serta sebaliknya. Lapisan epitelium pada trakea juga menyaring udara dari
kotoran sebelum masuk ke bronkus.

 Bronkus dan bronkiolus: bercabang seperti pohon, bronkus dan bronkiolus memiliki


tujuan utama mengantarkan udara ke paru-paru. Jaringan otot halus pada bronkus dan
bronkioluslah yang mengatur pernapasan. Sama dengan hidung dan trakea, bronkus dan
bronkiolus juga memiliki lapisan epitelium untuk menyaring udara sebelum pergi ke
paru-paru.pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi
Kemudian, udara masuk ke paru-paru. Paru-paru terletak di dekat dada dan di atas diafragma.
Terdiri dari pembuluh kapiler, paru-paru memiliki alveolus yang bertugas untuk mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh melalui darah sementara mengambil karbon dioksida yang tidak
berguna keluar tubuh.
Otot pernapasan terbagi menjadi dua:
 Diafragma: salah satu otot pernapasan utama. Saat mengempis, diafragma menarik udara
ke paru-paru. Saat mengembang, diafragma mengeluarkan udara dari paru-paru saat
kamu mengembuskan napas.

 Interkostal: terletak di antara tulang rusuk. Otot interkostal membantu paru-paru


mengembang dan mengempis saat kamu bernapas.

8. Sistem kekebalan tubuh

Sistem ini adalah benteng pertahanan pertama tubuh dari invasi bakteri, virus, atau parasit.
Sistem kekebalan tubuh atau imun mencakup bagian-bagian seperti sumsum merah yang selain
memproduksi eritrosit dan trombosit, sumsum merah memiliki sel induk untuk produksi sel
darah putih atau leukosit. Leukosit dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu myeloid dan limfoid.
Myeloid bisa dibagi menjadi dua, yaitu monosit dan granular. Monosit terbagi menjadi dua:
 Makrofag: memperlambat dan menghentikan infeksi dengan memakan patogen dan sel
rusak, sekaligus fungsi pembersihan luka.

 Sel dendritik: mendeteksi patogen untuk merilis sel T dan B


Granular terbagi menjadi tiga:
 Eosinophil: mengurangi inflamasi karena alergi dan membantu tubuh memerangi parasit.
 
 Basophil: yang menyebabkan inflamasi karena alergi atau infeksi parasit dengan merilis
heparin dan histamin.
 Neutrophil: respons tubuh pertama saat infeksi dan bergerak ke situs infeksi saat
mendeteksi senyawa infeksi. Saat tiba, neutrophil akan "memakan" patogen dengan
merilis reaksi kimia untuk memerangkap dan membunuh patogen.
Sementara, leukosit limfoid dapat dibagi menjadi tiga:
 Limfosit T: membantu sistem imun memerangi patogen tertentu di tubuh.

 Limfosit B: sama dengan limfosit T, limfosit B juga memerangi patogen. Setelahnya,


limfosit B akan memproduksi antibodi, yang dapat menghadang infeksi hingga sistem
imun yang bertindak. Jika infeksi yang sama terulang, maka antibodi dari limfosit B
dapat menyelesaikannya.

 Sel pembasmi alami: dapat memerangi patogen hingga sel kanker tertentu. Sel ini
beredar dalam darah dan terdapat pada sumsum merah, kelenjar getah bening, dan
limpa.edraak
Ratusan kelenjar getah bening terdapat dalam tubuh manusia, tepatnya di bagian dada dan perut
dengan konsentrasi tertinggi di ketiak dan pangkal paha. Berisi makrofag dan limfosit, kelenjar
getah bening berfungsi sebagai penyaring getah bening yang masuk dengan jaring serat retikula.
Kemudian, sistem ini juga melibatkan kinerja kelenjar timus. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, kelenjar timus yang ada di rongga dada bertugas untuk memproduksi sel "Limfosit
T" selama masa pertumbuhan anak-anak. Banyak limfosit T tidak lolos dari kelenjar timus
karena dimakan makrofag. Yang lolos, maka akan diedarkan ke seluruh tubuh untuk memperkuat
tubuh.
Sayangnya, kelenjar timus tidak aktif selama masa pubertas. Setelah melewati masa pubertas,
kelenjar timus perlahan-lahan digantikan oleh jaringan adiposa.
9. Sistem limfatik
Selain sistem imun, sistem limfatik juga ikut memperkuat sistem imun. Tugas dari sistem
limfatik adalah memproduksi dan mengirim getah bening, yaitu cairan yang berisi leukosit,
untuk memerangi infeksi pada tubuh. Sistem ini terdiri dari kelenjar getah bening, saluran
limfatik, dan pembuluh getah bening.
Menemani kelenjar getah bening, sistem limfatik juga mencakup saluran limfatik. Saluran ini
terbagi jadi dua, yaitu saluran toraks dan saluran limfatik kanan. Saluran limfatik berfungsi
mengembalikan getah bening berlebih ke darah di pembuluh vena, sehingga bisa diedarkan
sebagai plasma.
Memiliki struktur yang mirip dengan pembuluh vena, pembuluh getah bening adalah gabungan
kapiler limfatik yang bertugas mengedarkan getah bening ke seluruh tubuh melalui pompa otot
rangka.freepik.com/freepik
Di luar sistem pembuluh limfatik dan kelenjar getah bening, terdapat jaringan limfatik yang tidak
terenkapsulasi yang dikenal sebagai nodul limfatik. Nodul limfatik berhubungan dengan selaput
lendir tubuh, pelindung tubuh dari patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui rongga tubuh
yang terbuka.
Selain kelenjar timus, beberapa nodul limfatik termasuk:
 Tonsil: sering dikira yang menggantung di rongga mulut, terdapat lima tonsil di tubuh,
yaitu 2 tonsil lidah/lingual, 2 di langit-langit mulut/palatina (yang biasa kita sebut
amandel), dan 1 di atas kerongkongan/faringal atau adenoid. Tonsil mengandung sel T
dan B untuk memerangi infeksi.

 Limpa: terletak di rongga perut kiri atas, limpa terdiri dari dua bagian, pulpa merah dan
putih. Pulpa merah bertugas menyaring darah, dan pulpa putih yang terdapat di dalam
pulpa merah mengandung sel T, B, dan makrofag untuk memerangi infeksi.
10. Sistem ekskresi dan urinaria

Bagian dalam tubuh harus terus dibersihkan. Oleh karena itu, tubuh pun memiliki sistem ekskresi
yang memfilter dan membuang zat yang tidak dibutuhkan tubuh lewat keringat, tinja, atau urine.
Selain fungsi pembersihan, sistem ekskresi juga menjaga keseimbangan dalam tubuh, dari air,
pH, hingga eritrosit. Membahas sistem ekskresi, kita mulai dari ginjal terlebih dulu.
Berbentuk seperti kacang, ginjal dapat ditemukan di dinding rongga perut kiri dan kanan, hingga
menyentuh otot punggung. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari kanan karena ukuran kanan lebih
besar. Ginjal dilindungi oleh lapisan adiposa, dan bertugas menyaring limbah metabolik, ion
berlebih, dan senyawa kimia dari darah untuk membentuk urine.

medicine.uq.edu.au
Setelah menjadi urine, ginjal pun menyerahkannya ke tiga organ utama, yaitu:
 Saluran kencing: mengangkut urine ke kandung kemih di saluran sepanjang 30
sentimeter. Saluran kencing menggunakan gerakan peristaltik dan gravitasi untuk
mendorong urine. 

 Kandung kemih: menyimpan urine hingga mencapai batasnya, atau saat dindingnya
sudah tak kuat lagi menahan. Fakta menarik, dinding kandung kemih dapat menahan
volume urin hingga 600-800 mililiter.

 Uretra: jika kandung kemih sudah tidak kuat, maka urine dikeluarkan tubuh melalui
uretra. Perempuan memiliki uretra sepanjang 5 sentimeter dan berakhir di organ klitoris,
sementara laki-laki memiliki uretra sepanjang 25 sentimeter dan berakhir di ujung penis.
Selain urine, uretra pada penis juga mengalirkan sperma.
Aliran urine dari uretra dikendalikan oleh otot sfingter internal dan eksternal. Sfingter internal
dapat terbuka jika kandung kemih sudah tidak kuat, sehingga kamu kebelet buang air kecil.
Sementara itu, sfingter eksternal aktif saat kamu menahan rasa untuk buang air kecil.
Selain ginjal dan kawan-kawan, sistem ekskresi juga ikut melibatkan organ-organ lain. Paru-paru
dapat digunakan sistem ekskresi untuk membuang karbon dioksida; hati mengeluarkan empedu,
dan paru-paru mengeluarkan sampah karbon dioksida dari dalam tubuh. 

11. Sistem reproduksi


Salah satu kebutuhan utama manusia adalah berkembang biak. Oleh karena itu, perempuan dan
laki-laki diciptakan memiliki organ reproduksi.
Tujuan dari organ reproduksi pria adalah untuk memberikan sperma atau air mani kepada organ
reproduksi perempuan lewat aktivitas seksual. Organ reproduksi pria terdiri dari dua bagian
utama, penis dan buah zakar atau testis. Buah zakar terdiri dari beberapa bagian ini:
 Skrotum: berbentuk seperti dua kantung yang menggantung dari penis. Skrotum adalah
"rumah" dari testis.

 Testis: kelenjar kelamin yang bertugas memproduksi hormon testosteron dan sperma.


Testis memiliki lobulus yang terdiri dari sel epitel. Sel epitel inilah yang mengandung sel
induk untuk memproduksi sperma atau spermatogenesis.

 Epididimis: tempat penyimpanan sperma pada testis. Sperma di testis bergerak ke


epididimis hingga matang sebelum dapat digunakan alat reproduksi pria. Panjangnya
epididimis menunda pelepasan atau ejakulasi sperma dan memberinya waktu untuk
matang.

 Vas deferens: berfungsi sama seperti epididimis dan lebih lebar, vas deferens
menyimpan sperma dewasa. Dengan gerakan peristaltik, vas deferens memindahkan air
mani ke saluran ejakulasi.

 Vesikula seminalis: sepasang kelenjar eksokrin kental berukuran 5 cm yang menyimpan


dan menghasilkan sebagian cairan pada sperma. Cairan yang diproduksi oleh vesikula
seminalis membantu sperma bertahan di lingkungan asam vagina, dan memberi makan
sel sperma sehingga mereka bertahan cukup lama hingga proses pembuahan.

 Saluran ejakulasi: vas deferens kemudian melewati prostat dan bergabung dengan uretra
melalui saluran ejakulasi yang juga mengandung saluran dari vesikula seminalis. Selama
ejakulasi, saluran ejakulasi membuka dan mengeluarkan sperma dan sekresi dari vesikula
seminalis ke dalam uretra.

 Prostat: kelenjar eksokrin seukuran buah kenari yang membatasi ujung bawah kandung
kemih dan mengelilingi uretra. Prostat menghasilkan sebagian besar cairan putih yang
membentuk air mani. Cairan ini mengandung enzim, protein, dan bahan kimia lainnya
untuk mendukung dan melindungi sperma saat ejakulasi.
Sperma kemudian diantarkan dari saluran ejakulasi melalui uretra ke ujung penis sebelum
"ditembakkan".

Proses produksi sperma atau spermatogenesis berlangsung di testis dan epididimis. Sebelum
mencapai pubertas, spermatogenesis tidak terjadi karena kurangnya hormon pemicu.
Saat pubertas, hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) untuk
spermatogenesis pun sudah aktif. LH berfungsi untuk memproduksi testosteron, sedangkan FSH
mematangkan sel nutfah. Testosteron merangsang sel induk di testis atau spermatogonium agar
berkembang menjadi spermatosit.
Setiap spermatosit diploid melewati proses meiosis I dan terbelah menjadi 2 spermatosit
sekunder haploid. Spermatosit sekunder melalui meiosis II membentuk 4 sel spermatid haploid.
Sel spermatid kemudian melalui proses yang dikenal sebagai spermiogenesis, di mana sperma
menumbuhkan ekor atau flagelum dan mengembangkan struktur kepala sperma.
Setelah spermiogenesis, sel akhirnya menjadi sel sperma, atau spermatozoa. Spermatozoa
dilepaskan ke epididimis, di mana mereka menyelesaikan pematangannya dan menjadi bisa
bergerak sendiri.vix.com
Selain memproduksi hormon kewanitaan dan sel telur (yang juga diproduksi dengan hormon LH
dan FSH setelah pubertas), organ reproduksi wanita juga menyiapkan mereka untuk proses
pembuahan dan persiapan untuk persalinan. Organ reproduksi wanita terdiri dari:
 Indung telur atau ovarium: sepasang kelenjar kecil yang terletak di sisi kiri dan kanan
rongga tubuh panggul dan di samping bagian atas rahim. Ovarium menghasilkan hormon
seksual wanita seperti estrogen dan progesteron, serta sel telur atau ovum. Sel ovum hadir
setelah berkembang secara perlahan selama masa awal kehidupan wanita dan mencapai
kematangan setelah pubertas. Sel telur bergerak dari ovarium ke tuba falopi untuk
pembuahan.

 Tuba falopi: tuba falopi adalah sepasang saluran otot yang memanjang dari kedua sisi
uterus ke tepi ovarium. Tuba falopi "mengambil" sel telur yang dilepaskan ovarium dan
membawanya ke rahim. Bagian internal tuba falopi dilapisi rambut getar atau silia yang
bekerja dengan otot polos untuk membawa sel telur menuju rahim.
 Rahim atau uterus: organ yang terletak di atas kandung kemih. Terhubung ke dua tuba
falopi di atas dan ke vagina di bawah, rahim melingkupi dan menyokong janin yang
sedang berkembang selama kehamilan. Otot dalam rahim berkontraksi saat melahirkan
untuk mendorong janin saat persalinan.

 Vagina: saluran elastis yang menghubungkan leher rahim atau serviks dengan bagian
luar tubuh. Vagina berfungsi sebagai "wadah" penis selama hubungan seksual dan
membawa sperma ke rahim dan saluran tuba. Vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir
dengan melakukan kontraksi untuk memungkinkan persalinan. Saat menstruasi, aliran
darah keluar dari tubuh juga melalui vagina.

 Vulva: kelompok alat reproduksi wanita eksternal. Vulva mengelilingi ujung luar dari
pembukaan uretra dan vagina dan termasuk mons pubis, labia majora, labia minora, dan
klitoris.

 Payudara: payudara adalah organ dada khusus perempuan yang mengandung kelenjar


susu, saluran susu, dan jaringan adiposa. Di tengah setiap payudara terdapat puting
berpigmen tinggi yang mengeluarkan ASI saat dirangsang.

 Kelenjar susu: jenis khusus dari kelenjar keringat yang tercipta untuk menghasilkan ASI
untuk memberi makan bayi. Di dalam setiap payudara, 15 sampai 20 kelompok kelenjar
susu menjadi aktif selama kehamilan dan tetap aktif sampai ASI tidak lagi dibutuhkan.
ASI melewati saluran susu menuju ke puting untuk keluar dari tubuh.
Siklus reproduksi wanita adalah proses menghasilkan sel telur dan mempersiapkan rahim untuk
menerima sel telur yang telah dibuahi untuk memulai kehamilan.
Akan tetapi, jika sel telur sudah diproduksi tetapi tidak dibuahi dan menempel di dinding rahim,
siklus reproduksi terulang dengan alami melalui menstruasi. Seluruh siklus reproduksi termasuk
menstruasi rata-rata makan waktu sekitar 28 hari, tetapi mungkin sesingkat 24 hari atau selama
36 hari untuk beberapa perempuan.thenaturalparentmagazine.com
Proses fertilisasi adalah saat di mana sperma bergabung dengan sel telur, menghasilkan zigot.
Setelah ejakulasi, sperma berenang melalui vagina dan rahim untuk sampai ke tuba falopi dan
menemukan sel telur.
Sperma kemudian menembus sel telur dan inti sel haploid bergabung, membentuk zigot. Sel
zigot kemudian memulai pembelahan selama dua minggu untuk membentuk embrio. Embrio
kemudian akan menempelkan dirinya ke dalam dinding rahim dan berkembang di sana selama
masa kehamilan hingga sembilan bulan.

12. Sistem integumen


Apa organ yang terbesar pada tubuh manusia? Jawabannya adalah kulit. Kulit masuk ke dalam
sistem integumen pada tubuh manusia. Sistem ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari
lingkungan dan invasi bakteri, virus, serta parasit. Selain itu, sistem integumen berfungsi
menjaga homeostasis tubuh dan memiliki fungsi ekskresi melalui keringat.
Jika ditimbang, kulit orang dewasa rata-rata memiliki berat 4,5 kg dan jika dibentangkan
memiliki luas 1,85 meter persegi. Kulit memiliki tiga lapisan utama:
 Epidermis: lapisan kulit paling dangkal yang tidak memiliki pembuluh darah atau
avaskular dan menutupi hampir seluruh permukaan tubuh. Terbagi jadi 4 lapis, epidermis
melindungi lapisan dermis kulit yang lebih dalam dan lebih tebal. Dermis memasok
nutrisi untuk epidermis. Secara struktural, epidermis hanya setebal sepersepuluh
milimeter tetapi terbuat dari 40 hingga 50 baris tumpukan sel epitel.

 Dermis: lapisan dalam kulit, di bawah epidermis. Sebagian besar dermis terbuat dari
jaringan ikat padat yang tidak teratur bersama dengan jaringan saraf, darah, dan
pembuluh darah. Terbagi jadi dua lapis, Dermis jauh lebih tebal daripada epidermis dan
memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit.

 Hipodermis: lapisan jaringan ikat longgar di bawah dermis. Hipodermis berfungsi


sebagai sambungan antara kulit, otot dan tulang, serta sebagai penyimpanan lemak.
Jaringan adiposa di hipodermis menyimpan energi dalam bentuk trigliserida, dan
membantu melindungi tubuh dengan memerangkap panas tubuh yang dihasilkan oleh
otot.
Selain kulit, rambut pun ikut dalam sistem integumen. Seperti epidermis, rambut adalah organ
kulit yang terbuat dari kolom keratinosit mati yang memadat dan ditemukan di sebagian besar
wilayah tubuh. Rambut membantu melindungi tubuh dari radiasi UV dan memerangkap udara
hangat di sekitar kulit.
Lalu, kuku adalah organ kulit yang terbuat dari lembaran keratinosit yang mengeras dan terdapat
di ujung jari tangan dan kaki. Kuku jari tangan dan kuku kaki memperkuat dan melindungi ujung
jari. Ada tiga bagian utama kuku, yaitu akar (dalam kuku), lempeng (permukaan kuku), dan tepi
bebas (tumbuh lebih dari ujung jari).entitymag.com
Selain kulit, rambut, dan kuku, sistem integumen juga terdiri dari beberapa kelenjar eksokrin
yang berfungsi untuk merawat kulit dan rambut, serta menjaga keseimbangan suhu tubuh.
Kelenjar-kelenjar eksokrin tersebut adalah:
 Kelenjar keringat: kelenjar eksokrin yang terletak di dermis. Kelenjar ini terbagi
menjadi dua: ekrin (untuk keringat di seluruh kulit) dan apokrin (untuk keringat di
permukaan kulit ketiak dan kemaluan). Apokrin tidak aktif sampai memasuki masa
pubertas, dan inilah penyebab bau badan alami.

 Kelenjar minyak: kelenjar eksokrin yang ditemukan di dermis kulit, kecuali telapak
tangan dan kaki, serta menghasilkan sekresi berminyak yang disebut "sebum". Sebum
yang diproduksi dibawa ke permukaan kulit atau ke folikel rambut, berfungsi untuk
menangkal air dan meningkatkan kekencangan kulit. Selain itu, sebum juga melumasi
dan melindungi kutikula rambut saat melewati folikel keluar tubuh.

 Kelenjar seruminosa: kelenjar eksokrin khusus yang hanya ditemukan di dermis pada
rongga telinga. Kelenjar seruminosa menghasilkan sekresi yang dikenal sebagai kotoran
telinga atau serumen untuk melindungi saluran telinga dengan menjebak partikel asing
dan patogen, serta melumasi gendang telinga.pexels.com/Andrea Piacquadio
Anatomi tubuh adalah salah satu cabang pelajaran Biologi yang mempelajari struktur tubuh
makhluk hidup, dari manusia hingga tumbuhan. Mengenali tubuhmu lebih akrab lagi dapat
membuatmu lebih sadar akan kesehatan dan kebersihan diri. T

Anda mungkin juga menyukai