Anda di halaman 1dari 6

Kemenristek / BRIN Terus

Monitor Pengembangan Vaksin


Merah Putih

Dari pemantauan Kemenristek / BRIN, proses pengembangan vaksin


merah putih diketahui sudah pada tahapan penelitian berskala laboratorium
atau lab skill research dan tahapan faktor ekspresi.

Pemerintah mempersiapkan proses pengadaan vaksin hingga tahapan


industrialnya demi terjaminnya produksi vaksin dalam jumlah besar, serta
membuka peluang kerjasama dengan pihak industri swasta nasional.

Dengan memproduksi vaksin milik sendiri dapat menjadi potensi Indonesia


di masa mendatang dengan berperan aktif mencapai ketahanan kesehatan
global. 

Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan


COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id/

#KPCPEN #SayangiIndonesia #JanganAbai | Lindungi Diri Lindungi Negeri


Awas Hoaks - "Lebih Mudah
Terinfeksi COVID-19 Setelah
Divaksin"

Beredar di media sosial sebuah unggahan yang mengatakan bahwa orang


lebih mudah terinfeksi COVID-19 setelah divaksin. 

Faktanya klaim tersebut salah

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia


Tarmizi, M.Epid menjelaskan, seseorang yang sudah divaksin COVID-19
tetapi antibodinya belum terbentuk sempurna, memiliki risiko infeksi yang
sama dengan orang yang belum divaksin.

Ia juga menegaskan, bahwa vaksin tidak mencegah penularan, tetapi


mencegah seseorang jatuh sakit atau sakit berat.

Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui


kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan
di aplikasi chatting.

Cek kebenaran sebuah informasi dengan:

1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500


2. Cek di situs Kementerian Kominfo
di https://komin.fo/inihoaks atau https://turnbackhoax.id dan https://ce
kfakta.com.
3. Cek dan buktikan hoaks terkait COVID-19,
kunjungi https://s.id/infovaksin

Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan


COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id

#KPCPEN #SayangiIndonesia #JanganAbai | Lindungi Diri Lindungi Negeri


Pasien Sembuh Meningkat Lagi
Mencapai 1.243.117 Orang

JAKARTA - Perkembangan pasien sembuh per 14 Maret 2021, jumlahnya


sudah melebihi angka 1,2 juta orang atau angka tepatnya bertambah
menjadi 1.243.117 orang dengan persentasenya di angka 87,6%. Angka
kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien
sembuh harian sebanyak 5.647 orang.

Terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi.


Diantaranya DKI Jakarta menambahkan 2.012 orang dan kumulatifnya
yang tertinggi mencapai 347.138 orang, Jawa Barat menambahkan 946
orang dan kumulatifnya 196.353 orang, Banten menambahkan 388 orang
dan kumulatifnya 24.527 orang, Kalimantan Timur menambahkan 363
orang dan kumulatifnya 53.023 orang, serta Jawa Timur menambahkan
299 orang dan kumulatifnya 122.751 orang.

Lalu, pada perkembangan program vaksinasi COVID-19 per hari ini jumlah
penerimanya meningkat menjadi 4.020.124 orang. Peningkatan ini dengan
adanya tambahan penerima vaksin harian sebanyak 34.528 orang.
Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua jumlahnya meningkat menjadi
1.460.222 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berjumlah 40.349.051
orang dan dari jumlah tersebut terdapat sasaran vaksinasi Tenaga
Kesehatan sebanyak 1.468.764 orang. 

Sedangkan, melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih


membutuhkan perawatan, per hari ini berkurang sebanyak 1.030 kasus
dan jumlah totalnya menurun menjadi 137.912 kasus dengan
persentasenya menjadi 9,7%. Meski demikian pasien terkonfirmasi positif
melalui metode pemeriksaan RT-PCR/TCM dan rapid antigen, hari ini
bertambah sebanyak 4.714 kasus. Dengan jumlah kumulatifnya, atau
pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari
ini, mencapai 1.419.455 kasus. 

Pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi


dengan angka tertinggi. Yakni DKI Jakarta menambahkan 1.204 kasus dan
kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 359.980 kasus, Jawa Barat
menambahkan 1.133 kasus dan kumulatifnya 231.692 kasus, Banten
menambahkan 315 kasus dan kumulatifnya 32.141 kasus, Jawa Timur
menambahkan 278 kasus dan kumulatifnya 134.595 kasus, serta
Kalimantan Timur menambahkan 206 dan kumulatifnya 59.851 kasus. 

Untuk pasien meninggal hari ini juga bertambah sebanyak 97 kasus dan
kumulatifnya mencapai 38.426 kasus atau persentasenya di angka 2,7%
dari pasien terkonfirmasi positif. 

Terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian diantaranya 

DKI Jakarta menambahkan 36 kasus dan kumulatifnya 6.060 kasus, Jawa


Timur menambahkan 20 kasus dan kumulatifnya yang tertinggi sejumlah
9.471 kasus, Jawa Barat menambahkan 6 kasus dan kumulatifnya 2.720
kasus, Kalimantan Timur menambahkan 6 kasus dan kumulatifnya 1.400
kasus serta Banten menambahkan 6 kasus dan kumulatifnya 644 kasus.

Selain itu, dari hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah,
spesimen selesai diperiksa RT-PCR/TCM dan rapid antigen per hari
sebanyak 37.825 spesimen dan kumulatifnya 11.596.046 spesimen.
Sementara jumlah kumulatif spesimen positif per hari ini sebanyak
2.381.428 spesimen. Jumlah kumulatif spesimen negatif sebanyak
7.558.696 spesimen. Jumlah spesimen invalid dan inkonklusiv per hari 201
spesimen. Dan pada positivity rate spesimen harian 21,32%. Dan positivity
rate spesimen mingguan (07 - 13 Mar 2021) sebesar 24,0%. 

Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 28.102 orang dan
kumulatifnya 7.739.691 orang. Dan positivity rate orang harian 16,77% dan
positivity rate orang mingguan 12,58%. Lalu pada hasil terkonfirmasi
negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 6.320.236 orang termasuk
tambahan hari ini sebanyak 23.338 orang. Sementara jumlah suspek
tercatat ada 62.804 kasus. Dan sebaran wilayah masih berada di 34
provinsi dan 510 kabupaten/kota. 

Jakarta, 14 Maret 2021

Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-


19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Anda mungkin juga menyukai