KELOMPOK 4 :
M. CRYSTAL P. N (3425082011)
JURUSAN BIOLOGI
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains (science) diambil dari bahasa latin yaitu
“scientia” yang berarti pengetahuan. Kemudian Sund dan Trowbribge merumuskan
bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone
menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu.
Dari banyak pendapat mengenai pengertian IPA, dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan pengetahuan yang berasal dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan
menggunakan langkah-langkah ilmiah yaitu berupa metode ilmiah dan didapatkan dari
hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum yang akan selalu menuntut untuk
disempurnakan. Dalam pembelajarannya, IPA mencakup semua materi yang terkait
dengan apa yang ada di alam beserta persoalannya. IPA memiliki ruang lingkup seperti
mahluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan
sifatnya. Selain itu, IPA juga terdiri dari tiga aspek yaitu Kimia, Biologi, dan Fisika.
IPA sering juga disebut sebagai ilmu alamiah (natural science) yang merupakan
pengetahuan yang mengkaji mengenai berbagai gejala alam semesta, sehingga terbentuk
suatu konsep dan prinsip. Konsep dan prinsip inilah yang kemudian digunakan para
ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-
gejala alam hingga akhirnya mampu menciptakan suatu inovasi baru yaitu teknologi.
Teknologi berasal dari bahasa latin, yaitu techne yang berarti cara dan logos yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah, teknologi dapat di artikan sebagai
pengetahuan mengenai suatu cara untuk memecahkan suatu permasalahan. Dengan kata
lain, teknologi merupakan suatu pengaplikasian atau penerapan dari hasil sains atau ilmu
pengetahuan sehingga bermanfaat bagi manusia dan sekitarnya.
Namun juga terdapat berbagai pendapat mengenai arti dari teknologi itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Iskandar Alisyahbana (1980:1), teknologi merupakan suatu
cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat anggota tubuh, panca
indera, dan otak manusia berfungsi lebih maksimal. Sedangkan Kusmayanto Kadiman,
mantan rektor ITB yang juga pernah menjabat sebagai Menristek RI, mendefinisikan
teknologi sebagai paduan sempurna antara ilmu (science), rekayasa (engineering), seni
(art), dan ekonomi. Berbagai pendapat mengenai tekonologi, dapat disimpulkan bahwa
teknologi merupakan suatu cara yang ditempuh untuk memenuhi segala kebutuhan
manusia dan memecahkan segala permasalahannya dengan menerapkan segala konsep dan
prinsip dari berbagai ilmu pengetahuan.
B. Tujuan
Sains merupakan suatu pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Suatu
peradaban tidak semata-mata dapat mempertahakan struktur-struktur politik dan sosialnya
atau memenuhi segala kebutuhan dasar rakyat juga budayanya. Namun, dengan adanya
sains, dapat terbentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta ekonomi. Sains juga
merupakan sarana bagi para ilmuwan untuk dapat melakukan berbagai penyelidikan dan
menghasilkan suatu teknologi yang berdaya guna bagi manusia dalam memenuhi segala
kebutuhan juga memecahkan berbagai permasalahan kehidupan manusia, sehingga IPA
atau sains itu dapat bermanfaat bagi manusia dan alam semesta.
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia tidak hanya dibekali akal, namun juga rasa keingintahuan yang begitu tinggi.
Manusia akan mengolah segala rasa keingintahuannya itu dengan menggunakan akal dan
berbagai kemampuan berpikirnya, hingga terpuaskan rasa keingintahuannya. Pengolahan
dan penyelidikan yang dilakukan manusia itu dapat menghasilkan suatu hal baru yang
dapat berdaya guna bagi kehidupan manusia sehari-hari. Hal baru yang diciptakan bisa
kita sebut dengan istilah teknologi. Teknologi mereka ciptakan juga untuk menjadikan
lingkungan menjadi nyaman bagi dirinya. Bisa disebutkan bahwa semakin tinggi tingkat
kemampuan abstraksi atau berpikir manusia, maka semakin tinggi pula kebudayaan
manusia tersebut.
Perkembangan IPA pada umumnya disertai dengan proses penyuburan silang yang
melahirkan berbagai bidang ilmu antardisiplin dan teknologi baru, serta peningkatannya
secara berlanjut. Pola interaksi multidisiplin adalah ciri penting yang perlu mendapatkan
perhatian khusus. Interaksi ini telah melahirkan bidang ilmu pengetahuan lingkungan,
ilmu pengetahuan yang menangani masalah kompleks dan berskala global.
Pada perkembangannya, IPA atau sains berkembang dengan pesatnya dari masa ke
masa. Sains berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian
menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian
berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Dan ilmu-ilmu alam terbagi
lagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the
biological sciences) (Jujun. S. 2003). Ilmu alam ini mencakup fisika yang mempelajari
massa dan energi, kimia yang mempelajari substansi zat, astronomi yang mempelajari
benda-benda langit, dan ilmu bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.
Hal yang perlu diketahui bahwa teknologi telah ada jauh sebelum sains berkembang.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pembuatan suatu alat yang digunakan oleh
manusia purba untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti yang dikemukakan oleh
Capra (107). Manusia purba mampu menghasilkan alat-alat sederhana yang mampu
memenuhi kebutuhnnya pada masa itu, sehingga muncul istilah Homo habilis yang berarti
manusia terampil, yaitu sebutan bagi manusia dalam menunjukkan keterampilannya.
Sesuai konsep IPA modern, yaitu yang merupakan turunan dari sistem mikroskopis,
teknologi pun banyak ditemukan dalam bentuk yang lebih simpel dan menjadi sangat
fleksibel, di bidang industri, kesehatan, ataupun komunikasi. Kini telah berkembang
teknologi microchips. Teknologi microchips ternyata tidak hanya mampu memajukan
komunikasi, tetapi juga bidang lainnya seperti radio, televisi dan komputer. Hingga
terbukalah dunia akan arti komunikasi dalam kehidupan umat manusia sehari-hari.
Kemajuan teknologi dalam bidang komputer dan komunikasi belum juga memperlihatkan
titik jenuh, sehingga banyak perusahan raksasa bersaing untuk mengembangkan lebih
lanjut, seperti IBM, AT&T, Intel, NEC, Matsushita. Namun, kabar terbaru mengatakan
bahwa kini teknologi pun telah masuk ke dunia industri dengan ditemukannya alat
elektronik anti bakteri pada mesin cuci yang menggunakan teknologi nano.
Dari perspektif sejarah, teknologi merupakan salah satu ciri khusus dari kemuliaan
yang dimiliki manusia bahwa dirinya tidak dapat hidup hanya dengan makanan, namun
juga butuh hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya, hal ini diungkapkan oleh
Toynbee (2004, 35). Dengan adanya teknologi, manusia menyadari bahwa tidak hanya sisi
material yang dibutuhkan, tapi juga sisi non-material. Melalui teknologi, manusia mampu
menggambarkan konstituen non-material kehidupannya, yaitu pikiran, institusi, ide, dan
idealnya. Teknologi juga sebagai manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia
ungkap Toynbee (2004, 35).
Melalui pandangan semacam itu, teknologi kemudian berkembang lebih jauh lagi,
jauh dari yang dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai suatu tujuan praktis
atau sebagai sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat
atau mengimplementasikannya.
Manusia yang menciptakan suatu teknologi dan mengembangkan sains tidak lain
karena dari manusia itu sendiri yang memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi,
hingga akhirnya melakukan percobaan dan penyelidikan untuk mendapatkan apa yang
mereka cari.
Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu, teknologi tercipta
karena adanya dorongan untuk hidup yang lebih baik, nyaman, makmur, dan sejahtera
(Iskandar Alisyahbana, 1980).
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia. Bagi manusia, teknologi secara umum :
Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat dewasa ini tidak dapat kita hindari, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan itu. Berbagai
inovasi baru yang diciptakan, banyak memberikan manfaat yang positif dan memberi banyak
kemudahan bagi manusia. Sekarang ini, karena adanya teknologi berbagai kegiatan yang sulit
dan berat menjadi mudah dan dapat terselesaikan lebih cepat.
Untuk itu, kita para generasi penerus memerlukan adanya penyelarasan IPTEK
dengan pengajaran imtaq untuk melengkapi kecerdasan kita dalam menghadapi pesatnya
perkembangan IPTEK. Cara-cara yang dapat dilakukan anatara lain, yaitu :
Teknologi dalam bentuk apapun akan sulit berkembang tanpa didukung oleh ilmu
pengetahuan yang memadai. Ilmu pengetahuan juga sulit berkembang tanpa sarana
pendidikan/laboratorium yang memadai, program nasional dan tradisi masyarakat yang
menunjang. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak terpisahkan karena
teknologi memerlukan ilmu pengetahuan untuk berkembang, sebaliknya ilmu pengetahuan
dapat berkembang dari pengalaman lapangan yang didapat oleh teknologi dalam praktek.
Teknologi dapat diperoleh dari perkembangan keahlian-keahlian dan keterampilan tertentu
dalam praktik dan terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama tanpa intervensi yang
terlalu banyak dari ilmu pengetahuan.
IPA dan teknologi umumnya sangat bermanfaat dan memberi banyak kemudahan bagi
kehidupan manusia, apalagi di zaman modern sekarang ini. Segala sesuatunya tidak
terlepas dari teknologi yang terus-menerus diperbaharui dan semakin maju. Teknologi
tidak hanya mempermudah kegiatan manusia, tapi juga mempercepat pelaksanaan suatu
kegiatan. Namun, segala sesuatu yang ada di bumi ini pasti ada sisi baik dan buruknya.
Begitu pula pada IPA dan teknologi yang tidak hanya memiliki manfaat dan peranan yang
baik bagi manusia dan sekitarnya, tapi juga memiliki dampak yang buruk bagi manusia
dan sekitarnya.
Pesatnya kemajuan iptek cukup banyak membawa pengaruh negatif. Antara lain,
semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini mulai
tergerus. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu
dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus. Tak
hanya itu iptek juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Dampak positif dan negatif IPTEK di berbagai bidang :
Dampak Positif
Berbagai pelayanan seperti bank, dan transaksi lain dengan orang yang
jauh dapat dilakukan tanpa harus mendatangi bank, bisa melalui E-
Banking atau pun pesan singkat.
Dampak Negatif
2. Bidang Pendidikan
Dampak Positif
Muncul media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan. Sehingga guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan
Dampak Negatif
3. Bidang Industri
Dampak Positif
Proses pada suatu industri dapat berjalan efektif dan lebih cepat karena adanya
mesin-mesin canggih yang menggantikan tenaga manusia.
Dampak Negatif
× Mesin-mesin yang digunakan dalam suatu industri pasti akan menghasilkan
limbah yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan.
4. Bidang Ekonomi
Dampak Positif
Adanya persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
Dampak Negatif
Dampak Positif
Meningkatnya rasa percaya diri para negara berkembang yang mulai mengenal
dan mampu mengembangkan iptek yang tidak lebih buruk dari negara maju.
Dampak negatif
× Pola interaksi antar manusia yang berubah ; manusia menjadi kurang peka
terhadap orang lain akibat terlalu asyik dengan dunia elektronik yang
berteknologi tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPA merupakan pengetahuan yang berasal dari hasil kegiatan manusia yang
diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yaitu berupa metode ilmiah dan
didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum yang akan selalu
menuntut untuk disempurnakan.
Teknologi berasal dari bahasa latin, yaitu techne yang berarti cara dan logos yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah, teknologi dapat di artikan sebagai
pengetahuan mengenai suatu cara untuk memecahkan suatu permasalahan dengan
mengaplikasian atau menerapkan hasil sains atau ilmu pengetahuan sehingga bermanfaat
bagi manusia dan sekitarnya.
Teknologi dalam bentuk apapun akan sulit berkembang tanpa didukung oleh ilmu
pengetahuan yang memadai. Ilmu pengetahuan juga akan sulit berkembang tanpa adnya
sarana pendidikan atau laboratorium yang memadai, program nasional dan tradisi
masyarakat yang menunjang. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang
tidak terpisahkan.
Kemajuan teknologi ilmu pengetahuan secara umum, dan ilmu pengetahuan alam
secara khusus, tidak pernah lepas dari dorongan keingintahuan (curiousity driven)
maupun hasrat pemanfaatannya (application motivied). Penelitian yang dilakukan atas
dasar keingintahuan lebih bersifat individualistik, mendasar dan tanpa sasaran hasil yang
ditentukan sebelumnya.
IPA dan teknologi memiliki banyak peranan bagi manusia, kehidupan, dan
lingkungannya. Entah itu berperan baik atau justru berdampak buruk bagi manusia itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan, Betty Zelda.; Supryadi.; Sondang N.S.; Tri Suharto.; Ratna Dewi W.; Raihanati.;
Dian Alfia P.; Desy Safitri.; Ade Suryanda. 2011. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta:
UPT MKU UNJ.