0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan stok obat di Puskesmas untuk mencegah pemberian obat kadaluarsa dengan menerapkan sistem FEFO dan FIFO. Obat disusun secara alfabetis dan dipisah berdasarkan bentuk sediaan, serta dicatat di kartu stok. Obat yang paling lama disimpan dan paling awal datang akan di keluarkan terlebih dahulu.
Deskripsi Asli:
sop
Judul Asli
8.2.2.5 SOP MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan stok obat di Puskesmas untuk mencegah pemberian obat kadaluarsa dengan menerapkan sistem FEFO dan FIFO. Obat disusun secara alfabetis dan dipisah berdasarkan bentuk sediaan, serta dicatat di kartu stok. Obat yang paling lama disimpan dan paling awal datang akan di keluarkan terlebih dahulu.
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan stok obat di Puskesmas untuk mencegah pemberian obat kadaluarsa dengan menerapkan sistem FEFO dan FIFO. Obat disusun secara alfabetis dan dipisah berdasarkan bentuk sediaan, serta dicatat di kartu stok. Obat yang paling lama disimpan dan paling awal datang akan di keluarkan terlebih dahulu.
dan FEFO, KARTU STOK/ KENDALI No. Dokumen : SOP/ UKP/ No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : Halaman : 1 / 2 PUSKESMAS ISDIYANTO,SKM LEGUNG 19630112 198703 1 010
1. Pengertian Obat Kadaluwarsa adalah kondisi obat yang konsentrasinya sudah
berkurang antara 25-30% dari konsentrasi awalnya sehingga kerja obat sudah tidak optimal.sistem First Expired First Out (FEFO) untuk masing-masing obat, artinya obat yang lebih awal kadaluwarsa harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang kadaluwarsa kemudian, dan First In First Out (FIFO) untuk masing-masing obat, artinya obat yang datang pertama kali harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang datang kemudian. . 2. Tujuan 1. Agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan kualitasnya dapat dijaga. 2. Menjaga obat agar aman ( tidak hilang,tidak rusak tidak kadaluarsa) 3. Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat. 3. kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/293/435.102.121/2017 tentang peresepan pemesanan dan pengelolaan obat 4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004. 5. Alat dan Bahan 1. ATK 2. Lembar Resep 1. Petugas menerima obat dari Gudang Farmasi Kabupaten 2. Petugas menyusun obat secara alfabetis, untuk setiap bentuk sediaan 3. Petugas mencatat di kartu stok obat sumber anggaran, nomor bacth,tanggal kadaluwarsa dan jumlah obat yang diterima 4. Petugas merotasi obat dengan sistem FEFO dan FIFO 5. Petugas menyimpan rapi obat di rak 6. Petugas menyimpan obat psikotropika dan narkotika di lemari khusus dan terkunci 7. Petugas menyimpan obat bentuk cairan dipisahkan dari obat bentuk padatan 6. langkah-langkah 8. Petugas menyimpan serum, vaksin, dan suppositoria dalam lemari pendingin 9. Petugas menyimpan obat psikotropika dan narkotika di lemari khusus dan terkunci 10. Petugas mengeluarkan obat yang lebih awal kadaluwarsa terlebih dahulu, 11. Untuk mempermudah dan terlihat jelas, pada dus obat dengan tanggal kadaluwarsa dekat ditulis menggunakan spidol 12. Petugas mengeluarkan obat yang datang pertama kali lebih dahulu dari obat yang datang kemudian, jika tanggal kadaluwarsanya sama 13. Semua pengeluaran obat dari Gudang obat Puskesmas dicatat di kartu stok. Petugas menerima obat dr GF
Petugas mencatat di kartu stok sumber anggaran,nomor
bacth,tanggal kadaluwarsa dan jumlah obat yang diterima
Petugas menyusun obat scr alfabetis
dgn sistem FIFO dan FEFO
Petugas memisahkan 7. Bagan Alir berdasarkan bentuk sediaan
Petugas mengeluarkan obat dengan
tanggal ED terdekat dan yang datang terlebih dahulu
Petugas mencatat pengeluaran di kartu
stok obat
9. Unit terkait Smua unit terkait
10. dokumen terkait Kartu stok
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai dberlakukan perubahan