Anda di halaman 1dari 1

Nama : Mohammad Figo wicaksana A.

Nim : 1931340022/13

A. Ekstraksi Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia yang berlambang Cu yang artinya cuprum dalam
bahasa lati, pada tabel periodik unsur terdapat pada golongan 11, blok – d, periode ke 4.
Tembaga memiliki nomor atom 29, massa atom 63,54, dan valensi 1 dan 2. Tembaga pertama
kali ditemukan di pulau siprus. Namun tembaga ditemukan dalam kuantitas besar di Amerika
Serikat dan India.Tembaga memiliki 3 macam jenis yaitu Copper Glance, Copper Pyrite, dan
Copper Ruby (Cuprite). Copper Pyrite merupakan salah satu tembaga yang dapat diekstraksi. Di
dunia presentasi produksi tembaga yang dihasilkan sebanyak 76 % .
Tahapan ekstraksi Copper Pyrite dimulai dari tahapan peremukan. Pada tahapan ini ore
dari tembaga diangkut menggunakan lori dan dimasukkan ke dalam mesin crusher untuk
diremukkan / direduksi ukurannya. Selanjutnya ore tembaga yang telah direduksi diangkut
menggunakan excavator dan dimasukkan kedalam tangki flotasi, proses ini dinamakan Froth
Flotation Process. Pada proses ini dihasilkan tailing dan produk yang akan diolah dalam proses
selanjutnya. Selanjutnya produk yang dihasilkan masuk dalam tahapan roasting. Tahapan
roasting dalam ekstraksi tembaga ini bertujuan untuk mereduksi pengotor. Pada tahapan ini
kejenuhan dan tingkat kelembaban dari tembaga dikurangi. Selanjutnya masuk ke tahapan
smelting dimana roasted ore atau bijih tembaga yang telah dipanggang dicampur dengan soda
dan pasir lalu dimasukkan ke dalam tungku smelting untuk dipanaskan dengan suhu 800° C.
Pada tahapan ini dihasilkan limbah dan lelehan tembaga yang dimasukkan ke dalam kotak /
wadah yang berbeda. Selanjutnya masuk ke dalam tahapan bessemerisation dimana lelehan
tembaga yang telah diproduksi dari proses smelting dimasukkan kedalam alat yang berbentuk
seperti mesin pengaduk yang dinamakan “Bessemer Cone Water”. Didalam alat ini lelehan
tembaga tadi dicampur dengan air hangat dan pasir halus. Hasil dari proses ini lembut dan
memiliki kemurnian 98 persen yang dinamakan Blister Copper. Selanjutnya masuk ke tahapan
Electrolytic Refining. Pada tahapan ini tembaga kotor dipakai sebagai anoda dan tembaga
murni sebagai katodanya. Ketika aliran listrik dialirkan pada anoda, tembaga murni yang
terdapat pada anoda tertransfer kedalam katode dan dihasilkan endapan berupa endapan anoda
pada saat proses Electrolytic Refining berlangsung. Oleh karena itu, logam tembaga murni
tersebut diekstrak dan dihasilkan dari Copper Pyrite.
Kesimpulan dari proses ekstraksi tembaga ini adalah, tembaga memiliki proses
ekstraksi yang begitu rumit untuk mendapatkan tembaga murninya. Proses tersebut melewati
beberapa proses seperti Crushing and Consentratiom, Roasting, Smelting, Bessemerisation,
dan Electrolysis Refining.

Anda mungkin juga menyukai