Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny.

M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1.
Kondisi Klien Ny. M, usia 33 tahun mempunyai seorang suami yang bekerja di suatu perusahaan
sebagai tulang punggung keluarga. Seminggu yang lalu, suami Ibu M meninggal karena kecelakaan.
Sejak kejadian tersebut, Ibu M sering melamun dan selalu mengatakan jika suaminya belum
meninggal. Ibu M terlihat sering mengingkari kehilangan, dan menangis Selain itu, Ibu M juga tidak
mau berinteraksi dengan orang lain dan merasa gelisah sehingga susah tidur. 2. Diagnosa
Keperawatan Berduka disfungsional 3. Tujuan khusus a. Klien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat dan klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan
perawat b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya c. Klien merasa lebih tenang 4.
Tindakan keperawatan a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien b. Dorong klien
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon,
tetapi tidak bersifat menghakimi c. Ajarkan klien teknik relaksasi B. Strategi pelaksanaan 1. Tahap
orientasi a. Salam terapeutik: Assalamu alaikum, selamat pagi Ibu M. Saya Mardhiah, Ibu bisa
memanggil saya suster diah. Saya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti
dan saya yang akan merawat Ibu. Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa? b. Evaluasi /
validasi: Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu M hari ini? c. Kontrak: 1) Topik : Kalau begitu,
bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang keadaan ibu? Tujuannya supaya ibu bisa
lebih tenang bu dalam menghadapi keadaan ini, dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya,
kesedihan ibu mungkin bisa berkurang 2) Waktu : Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
3) Tempat : Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai klah. 2. Tahap kerja Baiklah
Ibu M, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan Ibu M saat ini? Saya mengerti Ibu sangat
sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya,
Bu Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu pikir, jika Ibu pulang ke rumah
nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan suami Ibu karena beliau memang sudah meninggal. Itu sudah
menjadi kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima kenyataan ini. Ibu, hidup matinya
seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-nya
sebagai Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya
ataupun Ibu sendiri. Ibu sudah bisa memahaminya? Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda,
Ibu bisa mencoba mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya percaya Ibu
mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak akan hidup sendiri. Ibu masih punya
saudara-saudara, anak-anak dan orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu. Untuk mengurangi rasa
cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang
dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahanlahan. Ya, bagus sekali Bu, seperti itu. 3.
Tahap terminasi a. Evaluasi: (Subjektif): Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi? (Objektif) : Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal
yang Ibu dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi yang telah kita
lakukan. b. Tindak Lanjut : Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima dengan kenyataan ini, Ibu
dapat mengingat kembali perbincangan kita hari ini. Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu Bagaimana
kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam jadwal kegiatan ibu? Ibu setuju? Nah, Disini
ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada
kolom kegiatan Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu? Cara mengisi buku
kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa dibantu atau diingatkan oleh orang lain ibu tulis M disini,
jika ibu di bantu atau diingatkan ibu tulis B dan jika ibu tidak melakukannya ibu tulis T Ibu paham Bu?
Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya c. Kontrak yang akan datang: Sesuai dengan
kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30 menit dan sekarang sudah 30 menit bu! Bu,
kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita? Bagaimana kalau kita besok membicarakan
tentang hobi ibu Ibu maunya dimana? Nah, sekarang ibu istirahat dulu Sebelum saya permisi apak
ada yang mau ibu tanyakan? Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya Bu. Assalamu alaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP2) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny.
M Ruangan : Nakula No. MR : 601756 RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses keperawatan 1.
Pengkajian Pada pertemuan kedua, Ibu M sudah mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap
kehilangan. Namun, ia masih menarik diri dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya. Ia juga masih
melamun dan merasa gelisah sehingga tidurnya tidak nyenyak. 2. Diagnosa keperawatan Berduka
Disfungsional 3. Tujuan khusus Klien tidak menarik diri lagi dan dapat membina hubungan baik
kembali dengan lingkungannya maupun dengan orang-orang di sekitarnya 4. Tindakan keperawatan
a. Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang ia sukai b. Berikan klien
pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar B. Strategi pelaksanaan 1. Tahap orientasi
a) Salam terapeutik: Assalamu alaikum, selamat pagi Ibu M. Masih ingat dengan saya Bu? Ya, betul
sekali. Saya suster diah, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya
yang akan merawat Ibu. b) Evaluasi validasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik
dari kemarin? Bagus kalau begitu Nah apa saja yang ibu lakukan kemarin? coba saya lihat buku
kegiatan ibu? wah bagus bu, ibu sudah melakukan teknik rileksasi secara mandiri Sekarang coba ibu
praktekkan lagi cara teknik rileksasi tersebut bagus sekali bu c) Kontrak: Topik: Sesuai janji yang kita
sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita bertemu untuk membicarakan hobi Ibu tujuannya supaya ibu
dapat melakukan aktifitas yang sukai dan ibu dapat berinteraksi dengan orang-orang disekeliling ibu
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang? Tempat: ibu maunya dimana? Bagaimana
ditaman depan, ibu setuju? 2. Tahap kerja Nah, Bu. Apakah Ibu sudah memikirkan hobi yang Ibu
senangi? Ternyata Ibu hobi bermain voli ya? Tidak semua orang bisa bermain voli lho, Bu. Selain
bermain voli, apa Ibu mempunyai hobi yang lain lagi? Wah, ternyata Ibu juga hobi menyanyi, pasti
suara Ibu bagus. Bisa Ibu menunjukkan sedikit bakat menyanyi Ibu pada saya? Wah ternyata Ibu
memang berbakat menyanyi, suara Ibu juga cukup bagus. Ngomong-ngomong tentang hobi Ibu
bermain voli, berapa sering Ibu biasanya bermain voli dalam seminggu? Cukup sering juga ya Bu.
Pasti kemampuan Ibu dalam bermain voli sudah terlatih. Apa Ibu pernah mengikuti lomba voli?
Wah, ternyata Ibu hebat juga ya dalam bermain voli. Buktinya, Ibu pernah memenangi lomba voli
antarwarga di daerah rumah Ibu. Nah, bagaimana kalau sekarang Ibu saya ajak bergabung dengan
yang lain untuk bermain voli? Tampaknya di sana banyak orang yang juga ingin bermain voli. Ibu bisa
melakukan hobi Ibu ini bersama-sama dengan yang lain. Ibu-ibu, kenalkan, ini Ibu M. Ibu M juga
akan bermain voli bersamasama. Ibu M ini jago bermain voli, lho. Nah, sekarang bisa Ibu tunjukkan
teknik-teknik yang baik dalam bermain bola voli? Wah, bagus sekali Bu. Ibu hebat. Ibu M, saat Ibu
sedang merasa emosi tapi tidak mampu meluapkannya, Ibu bisa melakukan kegiatan ini bersama-
sama yang lain. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membuat Ibu berhubungan lebih baik dengan yang
lainnya dan Ibu tidak merasa kesepian lagi. 3. Tahap terminasi a. Evaluasi: (Subjektif): Bagaimana
perasaan Ibu sekarang? Apa sudah lebih baik dibandingkan kemarin? (Objektif): Sekarang coba Ibu
ulangi lagi apa saja manfaat yang dapat Ibu dapatkan dengan melakukan kegiatan yang Ibu senangi.
2. Tindak Lanjut : Baiklah Bu, kalau begitu Ibu dapat bermain voli saat Ibu sedang merasa emosi. Bu,
ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan? Bagaimana jika kegiatan bermain voli ini juga
dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari Ibu maunya berapa kali main voli dalam satu minggu?
Kira-kira jam berapa ibu nanti mau main voli? Nah nanti kalau ibu melakukan kegiatan ini, ibu jangan
lupa mengisi buku kegiatan Caranya sama dengan sebelumnya, jika ibu melakukan sendiri, tanpa
diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain ibu tulis M, dan jika ibu di bantu dalam
melakukan kegiatan, ibu tulis B, dan jika ibu malas atau lupa mengerjakannya ibu tulis T. Ibu paham
bu? 3. Kontrak yang akan datang: Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu! Nah bu bagaimana kalau besok jam 08.00 setelah makan
pagi, saya akan kembali lagi untuk mengajarkan Ibu cara meminum obat dengan benar. Kita ketemu
di ruangan Ibu saja, ya? Apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah, kalau tidak, saya permisi dulu ya,
Bu. Assalamu alaikum. STRATEGI PELAKSANAAN (SP 3) PADA KLIEN KEHILANGAN DAN BERDUKA
Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 601756 RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses
Keperawatan 1. Pengkajian Pada pertemuan ketiga, Ibu M sudah mulai tidak banyak melamun dan
mulai membuka dirinya kepada orang-orang sekitarnya. Ibu M juga mau membalas sapaan ataupun
senyuman jika ada perawat ataupun orang lain yang menyapanya ataupun tersenyum padanya.
Namun, Ibu M mengaku ia masih terbayang akan suaminya saat ia akan tidur. Hal tersebut membuat
Ibu M merasa gelisah, tidur tidak nyenyak, bahkan sulit tidur. 2. Diagnosa keperawatan Berduka
Disfungsional 3. Tujuan khusus a. Klien dapat mengetahui aturan yang benar dalam meminum obat
b. Ansietas klien berkurang sehingga klien dapat tidur dengan nyenyak 4. Tindakan keperawatan a.
Ajarkan klien cara meminum obat dengan benar b. Awasi klien saat minum obat B. Strategi
Pelaksanaan 1. Tahap orientasi a. Salam terapeutik: Assalamu alaikum, selamat pagi Ibu M. b.
Evaluasi validasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa semalam Ibu bisa tidur dengan nyenyak? Apa
boleh saya lihat buku kegiatan ibu? Wah bagus bu Nampaknya ibu sudah lebih bersemangat dari
yang kemaren c. Kontrak: Topik: Ibu tidak bisa tidur dengan nyenyak ya? Baiklah, sesuai dengan janji
kita yang kemarin, saya akan memberitahu Ibu obat yang harus Ibu minum untuk mengurangi
kecemasan Ibu dan agar Ibu dapat tidur dengan nyenyak. Waktu: ibu maunya berapa lama kita
berbincang-bincang/ Tempat: bagaimana kalau kita berbincang-bincang di kamar ini saja. B. Tahap
kerja Nah, kita langsung mulai saja ya Bu. Ini ada beberapa macam obatobatan yang harus Ibu
minum. Ini obatnya ada dua macam ya Bu. Yang warna putih ini namanya BDZ. Fungsi dari obat ini
agar pikiran Ibu bisa lebih menjadi tenang. Kalau pikiran Ibu tenang, Ibu bias tidur dengan nyenyak.
Kemudian, yang warna kuning ini adalah HLP. Ini juga harus Ibu minum agar perasaan Ibu bisa rileks
dan Ibu tidak lagi merasakan cemas yang berlebihan. Nah Bu, semua obat ini diminum tiga kali sehari
ya Bu, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Masing-masing obat satu butir saja. Obatobatan ini
juga harus diminum setelah Ibu makan. Apa Ibu mempunyai keluhan dalam meminum obat? Ooh,
jadi Ibu tidak tahan dengan rasa pahitnya ya? Kalau begitu, setelah Ibu minum obat Ibu bisa
memakan permen agar rasa pahitnya dapat berkurang. Jika setelah minum obat ini mulut Ibu
menjadi terasa kering sekali, Ibu bisa minum banyak air untuk mengatasinya agar mulut Ibu tidak
kering. Tapi jika ada efek samping yang berlebihan seperti gatal-gatal, pusing, atau mual, Ibu bisa
panggil saya atau perawat lain yang sedang bertugas. Nah, sebelum ibu meminum obatnya, pastikan
dulu ya Bu, obatnya sesuai atau tidak. Ibu juga jangan lupa perhatikan waktunya agar obat tersebut
dapat diminum tepat waktu. 3. Tahap terminasi a. Evaluasi: (subjektif): Apa Ibu sudah mengerti apa
saja obat yang harus Ibu minum dan bagaimana prosedur sebelum meminumnya? (objektif): Bagus.
Kalau Ibu sudah mengerti, coba ulangi lagi apa saja obat yang harus Ibu minum dan apa saja
prosedur meminum obatnya. b. Tindak Lanjut : Seperti yang sudah saya katakan tadi ya Bu, jika
setelah minum obat mulut Ibu terasa kering, Ibu dapat meminum air yang banyak. Dan kalau Ibu
merasa gatal-gatal, ousing, atau bahkan muntah, Ibu dapat menghubungi saya atau perawat lain
yang sedang bertugas. Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan? Bagaimana jika kegiatan
minum obat ini juga dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari Jangan lupa, ibu juga membuat jam
minum obatnya ya bu Caranya mengisi buku kegiatan ini juga sama dengan sebelumnya, jika ibu
melakukan sendiri, tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain ibu tulis M, dan jika
ibu di bantu dalam melakukan kegiatan, ibu tulis B, dan jika ibu malas atau lupa mengerjakannya ibu
tulis T. Ini tujuannya untuk melihat kemandirian ibu, jika ibu sudah bisa mandiri dalam melakukan
sesuatu dan ibu juga sudah dapat memenuhi kebutuhan ibu sehari-hari, ibu akan dapat segera di
pulangkan. Ibu paham Bu? c. Kontrak yang akan datang: Sesuai dengan kontrak kita tadi kita
berbincang-bincang selama 30 menit dan sekarang sudah 30 menit bu! Baiklah Bu, nanti jam 14.00
setelah makan siang, saya akan datang kembali untuk memantau perkembangan Ibu. Kita bertemu
di ruangan ini saja ya Bu. Sebelum saya pergi apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah Bu, kalau
tidak ada, saya permisi dulu. Assalamu alaikum.

Anda mungkin juga menyukai