Anda di halaman 1dari 5

http://mplk.politanikoe.ac.id/index.

php/program-studi/28-manajemen-pertanian-lahan-
kering/topik-kuliah-praktek/informasi-materi-kuliah-praktek1/279-pengenalan-peralatan-
laboratorium-kimia
http://labterpaduusu.blogspot.com/2016/05/peralatan-kategori-2-23.html
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan tentang gejala-gejala alam khususnya yang
berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat
(Kemendikbud, 2016). Dalam ilmu kimia terdapat dua hal yang berkaitan yaitu ilmu kimia
sebagai produk dan ilmu kimia sebagai proses. Kimia sebagai produk mencakup
sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta, asas, konsep, teori, serta prinsip-prinsip
kimia. Kimia sebagai proses mencakup keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang
dimiliki oleh para ilmuan untuk memeroleh dan mengembangkan pengetahuan
kimia. Ranah keterampilan (psikomotor) merupakan ranah yang berhubungan dengan
aktivitas fisik Aktivitas fisik dapat diwujudkan dengan melakukan kerja ilmiah yaitu
dengan melaksanakan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum merupakan salah satu
kegiatan yang penting untuk dilaksanakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan
praktikum merupakan kegiatan aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari untuk
memecahkan berbagai masalah melalui percobaan-percobaan di laboratrium (Jurnal
Pendidikan Kimia Undiksha).

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa


ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara
sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi daiam skala terbatas,
dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu,
dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada
masyarakat. (Permenpan RB No. 03, 2010

Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin, perkakas,


perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas. Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori:
1. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya
sulit, risiko penggunaan tinggi,akurasi/kecermatan pengukurannya tinggi,serta system kerja
rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu dan bersertifikat.
Contoh alat kategori 3 adalah Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) untuk pengukuran
logam dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) untuk analisis senyawa yang bersifat
volatil.
2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya
sedang, risiko penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem
kerja yang tidak begitu rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu.
3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya
mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya rendah. contohnya
yaitu peralatan gelas dan plastik. (Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi)

Pengelolaan laboratorium sering dikenal dengan nama manajemen laboratorium karena


berasal dari kata laboratory management. Pengelolaan merupakan suatu proses
pendayagunaan sumber daya (resources) secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
sasaran yang diharapkan secara optimal. Pengelolaan laboratorium dapat diartikan sebagai
pelaksanaan dalam pengadministrasian, perawatan, pengamanan, perencanaan untuk
pengembangannya secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam
melaksanakannya selalu berorientasi kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam
laboratorium dan lingkungannya. Dalam pengelolaan laboratorium dapat dikategorikan dalam
2 kelompok, yaitu kelompok pengelola (sebagai sumber daya manusia) dan kelompok yang
dikelola, yaitu bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium dan
bahan-bahan laboratorium. Dalam uraian ini akan ditinjau fungsi dan aspek dari masing-
masing kelompok itu.
a. Kelompok Pengelola Pengelola laboratorium sesuai dengan bidang dan tanggung
jawabnya agar memiliki ketrampilan dan pemahaman tentang laboratorium, fasilitas,
alat-alat dan bahan-bahannya. Pengelola dalam melaksanakan tugas di laboratorium
untuk mencapai tujuannya kegiatan praktikum.
b. Kelompok yang Dikelola Kelompok laboratorium yang dikelola termasuk didalamnya
bangunan gedung laboratorium, kebun sekolah, fasilitas laboratorium, alat-alat
laboratorium, dan bahan-bahan praktikum. Untuk pengelolaan masing-masing
komponen tersebut diatas dapat dilakukan berbagai system sesuai dengan landasan,
fungsi dan tujuan laboratorium.
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium Kimia (1) program
pelayanan kesehatan kerja yang terdiri dari pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif; (2) bahaya potensial di laboratorium kimia dibagi menjadi lima perantara yaitu
chemical agent, physical agent, biological agent, psycological agent, dan ergonomic
agent/mecanical agent; (3) Alat pelindung diri (APD) yang melindungi kepala, alat
pernafasan, alat pendengaran, alat penglihatan, kulit, kaki maupun tubuh pada umumnya; dan
(4) persyaratan kesehatan kerja di tempat kerja. (Profillia Putri, S.Si, M.Pd,dkk, 2016)

Halaman 11 pedoman keselamatan kerja

1. Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala
dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras.
2. Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, 30 paparan partikel-
partikel yang melayang di udara dan di badan air.
3. Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi alat
pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.
4. Alat pelindung berfungsi melindungi bagian dalam tubuh melalui pernapasan hidung
dan mulut dari pengaruh oksigen yang terkontaminasi dengan partikel debu, gas, uap
5. Alat pelindung berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan
api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik,
bahan kimia,
6. Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa benda berat, keras
atau berbenturan dengan benda-benda berat,
7. Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian
badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-
benda panas.
8. Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk
ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi
kerja yang diinginkan. (TEKNIK DASAR PEKRJAAN LABORATORIUM
KIMIA, 2013)
PEMBAHASAN

Pengenalan alat alat laboratorium bertujuan agar dapat mengenal dan menggunakan alat pada
saat melakukan kegiatan praktikum di laboratorium Alat-alat laboratorium yang sering
digunakan untuk menunjang ketercapaian dalam praktikum kimia yaitu labu ukur yang
digunakan dalam proses pengenceran suatu larutan, erlemeyer untuk mencampur bahan-
bahan analisa dan melakukan titrasi, corong digunakan untuk memindahkan suatu zat dari
satu tempat ke tempat yang lain, gelas ukur untuk mengukur volume larutan dengan analisa
atau ketelitian rendah, beaker gelas untuk menampung atau menyimpan laruitan, buret
digunkan dalam proses titrasi, corong pisah untuk memisahkan dua larutan yang tidak
tercampur akibat perbedaan massa jenis, kondensor digunakan dalam proses destilasi, pipet
ukur untuk mengukur volume larutan secara akurat, filler membantu larutan keluar dari botol,
pipet gondok untuk mengambil larutan dengan volume tertentu, pipet tetes untuk meneteskan
atau mengambil larutan dengan jumlah sedikit, batang pengaduk untuk mengaduk suatu
campuran yang sedang berlangsung, tabung reaksi untuk mereaksikan dua zat atau lebih,
spatula untuk mengambil bahan-bahan yang berbentuk padatan, kaca arloji digunakan
sebagai penutup pada saat melakukan pemanasan , rak tabung reaksi digunakan untuk
menyusun tabung reaksi demi keamanan diri sendiri, penjepit tabung reaksi untuk menjepit
tabung reaksi pada saat dipanaskan, mortal dan pastle untuk menghaluskan zat yang masih
bersifat padat, cawan penguap sebagai wadah , statif dan klem untuk menjepit soklet pada
proses ekstraksi, dan pembakar spritus untuk membakar zat atau memanaskan suatu larutan.

Safety gear merupakan perlengkapan keselamatan yang selalu digunakan saat melakukan
praktikum di laboratorium. Alat-alat di dalam laboratorium dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaanya tidak sesuai dengan prosedur. Maka dari itu diwajibkan
memakai alat pelindung diri pada saat melakukan praktikum antara lain seperti sarung
tangan, kaca mata pelindung, dan jas laboratorium.. jenis alat pelindung diri yang digunakan
harus sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi serta sesuai dengan bagian tubuh yang
perlu dilindungi.
KESIMPULAN

1. Peralatan laboratorium mempunyai jenis, fungsi, serta prinsip kerja yang berbeda
dengan tujuan untuk memudahkan dalam melakukan praktikum sehingga dapat
menghindari kegagalan dan terjadinya kecelakaan saat proses praktikum.
2. Alat-alat laboratorium yang sering digunakan untuk menunjang ketercapaian dalam
praktikum kimia diantaranya dibagi menjadi tiga yaitu alat-alat elektrik, alat-alat
gelas, dan alat-alat non gelas.
3. Alat-alat elektrik merupakan alat-alat yang menggunakan arus listrik dalam
menjalankan fungsinya. Hasilnya akan lebih efisien dibandingkan dengan alat
manual. Seperti PH meter, spektrofotometer, inkubator, sentrifuge, hot plate,
autoclave, HPLC (High Performance Liquid Chromatography), vortex, double
distilled water,biosafety cabinet level 2A, waterbath shaking.
4. Alat-alat gelas merupakan peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca serta tahan
terhadap panas yang dihasilkan dari reaksi kimia yang terjadi. Terdiri dari labu ukur,
buret, erlenmeyer, cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, pipet volumentrik, gelas
beaker, labu destilasi, kaca arloji, corong gelas, mortal dan pastle, pipet gondok, gelas
kaca, batang pengaduk, labu kjeldahl, labu bentuk jantung, labu alas bulat, labu takar,
dan labu florence.
5. Alat-alat non gelas adalah peralatan labroiang tidak terbuat dari kaca melainkan
terbuat dari logam, plastik, kertas, atau kayu. Seperti plat tetes, rak tabung reaksi,
penjepit tabung reaksi, kaaikrom, botol semprot, segitiga porselin, klem dan statif,
kertas lakmus, dan sikat pembersih tabung reaksi.
6. Perlengkapan keselamatan kerja sangat penting karena dapat mengurangi potensi
bahaya dan resiko terjadinya cedera yang ditimbulkan dari rusaknya alat-alat
laboratorium atau penggunaannya yang tidak sesuai dengan prosedur.
7. Alat pelindung diri di laboratorium yang wajib digunakan yaitu alat perlindung mata
(kacamata pelindungO:KJHGDGHJ>>>>>>>><<<<<<<<MM

Anda mungkin juga menyukai