RESUME MATERI
Disusun Guna Memenuhi Ujian Mata Kuliah Pendidikan Etika dan Kearian Lokal
Dosen Pengampu: Dr.Eng. Suripto Dwi Yuwono,S.Si., M.T
Di susun oleh:
Uli Asari
2017011088
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 Etika.......................................................................................................................................... 2
iii
2.1.5 Prinsip Etika ........................................................................................................................... 13
2.3.1 Teknologi Komunikasi dan Perilaku Remaja dalam Perspektif Budaya ............................... 22
iv
2.4.2 Teori-teori yang Berkembang dalam Etika Lingkungan ........................................................ 34
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7. Sumaryono...................................................................................................................................... 5
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos atau ethikos yang berarti
sesuatu yang timbul dari kebiasaan. Etika terkait sistem kehidupan,
indikator benar salah, sehingga dapat menilai perbuatan sehari-hari.
Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak
secara tepat dalam menjalani hidup ini. Pada ujungnya etika menolong
kita dalam mengambil keputusan etis tentang apa yang harus
dilakukan dan diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan
termasuk dalam menjaga lingkungan. Beberapa orang mengaitkan etika
dengan “mores” yang berarti adat istiadat yang baik sehingga tidak bisa lepas
dari kata moral. Manusia menjadikan etika sebagai pedoman dalam
beperilaku dalam masyarakat. Objek dari etika itu sendiri adalah manusia dan
berbagai tindakan serta perilakunya baik secara individu maupun
berkelompok.
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika
1. Aristoteles
Gambar 1. Aristoteles
2
2. K. Bertens
Gambar 2. K. Bertens
Etika dipakai sebagai sistem nilai serta norma moral yang dijadikan acuan individual
maupun kelompok dalam mengatur semua tingkah lakunya. Etika juga dipakai sebagai
kumpulan nilai moral serta asas atau dikenal juga dengan kode etik. Selain itu juga dipakai
sebagai filsafat moral yang mengajarkan apa yang baik dan buruk.
3. Fagothey
Gambar 3. Fagothey
Menurutnya etika adalah ilmu mengenai kehendak manusia terkait dengan apa
yang benar dan salah dalam bertindak.
3
4. Dr. James J. Spillane
Etika adalah karakter individu atau juga hukum sosial yang mengendalikan,
mengatur, serta membahas perilaku manusia.
4
6. Drs. H. Burhanudin Salam
Etika merupakan cabang ilmu filsafat yang mengajarkan nilai serta norma moral
demi menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.
7. Sumaryono
Gambar 7. Sumaryono
5
2.1.2 Jenis-jenis Etika
a. Etika Filosofis
Bersumber dari aktivitas berpikir manusia, karena itulah etika merupakan
bagian dari filsafat. Jenis etika ini dibagi dua sifat lagi, yaitu empiris yang
berkaitan dengan hal nyata atau konkret, seperti bidang filsafat hukum dan non
empiris yang berusaha melampaui hal nyata.
b. Etika Teologis
Sangat terkait erat dengan agama serta ajarannya. Etika jenis ini tidak dibatasi
satu agama tertentu, karena itu setiap agama memiliki etika teologis masing-
masing. Selain itu jenis etika ini juga merupakan bagian etika umum dengan
unsur tidak terbatas.
c. Etika Normatif
Etika yang mengajarkan berbagai sika dan pola perilaku ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari etika normatif juga memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang
akan dilakukan. Manusia diajarkan untuk menetapkan sikap atau pola perilaku
ideal yang harus dimiliki tiap-tiap manusia, seperti aturan atau norma tidak
tertulis namun diakui sebagai hukum. Sangatlah penting untuk mengatur
hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat.
6
d. Etika Sosiologis
Terkait erat dengan kesejahteraan serta keselamatan hidup, seperti bagaimana
manusia semestinya menjalani hidup bermasyarakat.
e. Etika Deontologis
Menetapkan kewajiban yang mesti dilakukan manusia agar bisa hidup lebih
baik. Didasari tindakan baik dinilai baik kalau berefek baik buat diri sendiri,
tidak dinilai berdasar tujuan maupun akibatnya.
f. Etika Teleologis
Berlawanan dengan etika deontologis, etika ini menganggap akibat maupun
tujuan atau efek merupakan ukuran dalam menentukan baik buruknya tindakan.
Jadi kalau tujuan suatu tindakan itu baik, barulah tindakan itu dinilai baik.
g. Etika Deskriptif
Etika deskriptif adalah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau
diambil.
8
2.1.4 Kaidah atau Norma Etika
Baik buruk tindakan manusia secara objektif diukur dengan norma dan
secara subjektif diukur dengan hati nurani. Tindakan bersifat baik bila sejalan
norma kelompok. Tindakan bermoral adalah tindakan yang bertanggung jawab,
tidak hanya bertindak sekedar mempertimbangkan hak (Rukiyanto & Sumarah,
2014). Berikut ini akan dijabarkan konsep kaidah/norma etika, yaitu hati nurani,
kebebesan dan tangung jawab, nilai dan norma, serta hak dan kewajiban.
1. Hati Nurani
Hati nurani (atau dalam dalam bahasa Al-Quran disebut “fitrah”)
merupakan“penghayatan tentang yang baik dan yang buruk yang berkaitan
dengan tindakan nyata atau perilaku konkret manusia”. Hati nurani dikenal
pula dengan “kata hati, suara hati, dan hati kecil”. Hati nurani adalah cahaya
di hati manusia. Hati nurani akan menyuruh ataupun melarang manusia
melakukan sesutau. Hati nurani tak bersifat umum, tetapi merespon kondisi
nyata. Seseorang yang mengabaikan hati nurani makasama saja merusak
moral individunya ataupun khianat terhadap martabat kemanusiaan kita. Akal
budi, kesadaran dan rasionalitas manusia menjadi pengendali hati nurani,
sehingga dapat mengambil sebuah keputusan baik buruk sesuatu atau layak
tidaknya sesuatu diwujudkan dalam tindakan.
Tindakan lampau yang telah dilakukan akan dievaluasi oleh hati nurani
secara “retrospektif”, apakah baik ataukah buruk. Secara prospektif hati
nurani kemudian akan membuat rencana tindakan ke depan dan juga
mengevaluasinya, apakah nantinya tindakan itu baik atau malah buruk.
Kedewasaan berpikir seperti inilah yang menuntun hati nurani menilai secara
bijaksana. Meskipun keputusan yang ada tetaplah subyektif, maka peran hati
nurani akan membuat keputusan itu lebih berkualitas.
Meskipun hati nurani bukanlah hakim tertinggi, karena ia bisa jadi salah,
namun mengabaikan hati nurani akan sangat berbahaya bagi kehidupan. Hati
nurani merupakan potensi dasar yang harus senantiasa dipelihara, dijaga, dan
dikembangkan. Hati nurani harus dijaga dengan sikap baik dan rasionalitas
9
yang sehat. Toh, manusia diciptakan membawa hati nurani bertauhid kepada-
Nya yang menuntun ke arah kebenaran (kebaikan). Pengaruh luar yang buruk,
akan membuat hati nurani mengalami disorientasi.
10
yang tidak dilakukannya itu. 2) tak setiap putusan bisa dikatakan sebagai
“bertanggung jawab”. Tanggung jawab perlu sejalan dengan tugas (misal
bekerja pada instansi tertentu) dan kewajiban orang tersebut.
11
a. Hak Legal
Hal ini berlandaskan hukum positif, bersifat resmi, dan dikeluarkan oleh
lembaga pemerintahan. Hak ini memiliki fungsi dalam hukum dan
berlandaskan prinsip hokum.
b. Hak Khusus dan Hak Umum
Hak khusus merupakan hak milik individu atau sekelompok orang yang
muncul akibat adanya hubungan khusus atau disebabkan adanya fungsi
khusus individu bagi orang lain. Contohnya adalah orang tua memiliki hak
dihormati dan dipatuhi anak-anaknya, sedangkan anak-anaknya
mempunyai hak dirawat, dijaga, disekolahkan, dan lain sebagainya oleh
orang tua mereka. Hak umum merupakan hak individu sebagai seorang
manusia. Setiap manusia mempunyai hak itu, tidak ada perkecualian. Hak
ini juga dikenal sebagai “human right/hak asasi manusia” maupun “natural
right”.
c. Hak Individual dan Hak Sosial
Hak individual adalah hak yang dimiliki oleh individu terhadap negara atau
suatu masyarakat. Hak individual adalah hak sesuai hati nurani berupa
kebebasan berpendapat, hak berserikat, hak beragama, hak menetap di
suatu tempat dan sebagainya. Jika hak ini ditujukan kepada
masyarakat/kelompok, maka melahirkan hak sosial. Adapun hak sosial
misalnya pendidikan, pekerjaan, upah sesuai, dan kesehatan.
d. Hak Positif dan Hak Negatif
Hak positif akan terjadi jika individu berhak terhadap perlakuan orang lain
atas dirinya. Misalnya adalah bila ada orang jatuh tertabrak motor, maka ia
berhak ditolong. Contoh lainnya penduduk Indonesia berhak memperoleh
pendidikan berkualitas, akses kesehatan yang baik, gizi yang seimbang,
rasa aman, dan akses politik yang adil.
12
individu menyebabkan ia bisa mewujudkan seluruh haknya tanpa diganggu
orang lain.
e. Hak Moral
Hak ini merupakan hak individu berlandaskan prinsip etis. Hak moral
merupakan bagian dari sistem moral yang terdiri atas komponen moral,
yaitu kata hati, tanggung jawab, kebebasan dan hak-kewajiban. Misalnya
adalah dosen berhak atas sikap jujur mahasiswanya ketika mengerjakan
tugas atau saat ujian.
1. Otonomi (Autonomy)
Otonomi merupakan kemerdekaan bertindak, memutuskan sesuatu
berdasarkan rencana, dan konsisten/bertanggung jawab terhadap apa yang
telah ia putuskan itu. Terdapat dua unsur otonomi, yaitu mampu menetapkan
pilihan keputusan terkait rencana tindakan dan ia mampu mewujudkan
rencanana menjadi kenyataan.
2. Tidak Merugikan (Non-Maleficience)
Prinsip ini menyatakan bahwa kita harus memastikan bahwa tindakan yang
13
dilakukan tak membuat orang lain celaka. Jika tak dapat berbuat positif atau
baik pada orang lain, maka minimal kita harus memastikan tak membuatnya
rugi.
3. Berbuat Baik (Beneficience)
Prinsip ini adalah bentuk positif sikap tak membuat orang lain rugi. Prinsip ini
mengharuskan manusia menolong sesama atau memperhatikan kesejahteraan
orang lain. Namun kewajiban berbuat baik juga harus mempertimbangkan
risiko dan manfaat.
4. Keadilan (Justice)
Keadilan adalah pembagian manfaat dan beban. Keadilan dibagi menjadi 2
tipe, yaitu “keadilan komparatif dan keadilan non-komparatif”. “Keadilan
komparatif” adalah proporsional, artinya keadilan ditentukan oleh hasil
perbandingannya dengan yang lain berdasarkan kebutuhannya. “Keadilan
non-komparatif” artinya semua sama, dalam hal ini kebutuhan ditentukan oleh
prinsip, bukan kebutuhan.
14
2.1.8 Manfaat Etika
a. Dapat menolong suatu pendirian dari suatu pandangan yang berbeda
b. Dapat membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak boleh
dirubah
c. Dapat menyelesaikan masalah
d. Dapat menggunakan nalar sebagai bahan pijakan
2.2.1 Norma
a. Tidak tertulis : norma hanya akan diingat dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
15
b. Adalah hasil kesepakatan bersama : norma akan menjadi peraturan yang
berfungsi untuk mengatur perilaku seluruh anggota masyarakat. Itulah
sebabnya mengapa norma sosial harus berdasarkan hasil kesepakatan
bersama.
c. Bisa saja berubah : norma terbentuk dari proses interaksi yang terjadi di
masyarakat, sehingga bisa saja mengalami perubahan berdasarkan
kebutuhan dari masyarakat.
2.2.2 Nilai
Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai,
dihargai, diinginkan, berguna atau dapat jadi objek kepentingan. Nilai adalah
yang memberi makna bagi hidup. Nilai-nilai sosial budaya yang telah mengakar
pada kehidupan masyarakat merupakan salah satu modal dasar bagi peningkatan
persatuan dan kesatuan termasuk menyemangati masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan di daerah. Hubungan-hubungan kekerabatan adat
dan budaya harus terus didorong sehingga dapat menciptakan sinergitas yang
handal bagi upaya bersama masyarakat itu sendiri. Ciri-ciri dari nilai adalah:
16
Macam-macam Nilai Sosial
1) Nilai material, merupakan segala sesuatu yang berguna bagi tubuh
manusia. Contohnya, barang-barang kebutuhan pokok, pakaian, dan
obat-obatan
2) Nilai vital, merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
melaksanakan aktivitasnya. Contohnya, buku dan perlengkapan alat
tulis bagi pelajar, komputer bagi orang yang bekerja di bidang IT,
barang-barang perkakas untuk orang pekerja bangunan
17
1. Norma Cara (usage) : norma cara terlihat pada perbuatan individu dalam
masyarakat. Sanksi bila melakukan penyimpangan dalam norma cara berupa
celaan,tidak akan mendapatkan hukuman berat. Contoh, membuang sampah
sembarangan dan apabila seseorang berpakaian kurang pantas.
18
2.2.4 Adat Budaya Masyarakat Lampung
19
budaya sejalan dengan dinamika sosial yang makin cepat, terlebih di era global
dewasa ini.
20
2.3 Perspektif Budaya dalam Kemajuan Zaman dan Teknologi
21
2.3.1 Teknologi Komunikasi dan Perilaku Remaja dalam Perspektif
Budaya
Perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan pesat dari tahun
ke tahun dapat mempengaruhi cara berpikir seorang remaja dan mempengaruhi
interaksi sosial mereka. Perubahan teknologi komunikasi ini dapat mempunyai
dampak positif dan negatif bagi seorang remaja. Apalagi masa remaja adalah
masa transisi yang sedang mencari jati diri. Tanpa adanya bimbingan, dan
pengawasan dari keluarga ataupun orang- orang terdekat, teknologi komunikasi
dapat dimanfaatkan untuk melakukan perbuatan yang negatif, yang melanggar
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Setiap perkembangan teknologi
selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi, serta peningkatan produktivitas.
Beberapa hal yang dijanjikan teknologi antara lain:
23
3) Munculnya media massa, khususnya media elektronik seperti internet sebagai
sumber ilmu dan pusat pendidikan di satu sisi bermanfaat untuk menambah
wawasan siswa, tetapi disisi lain dapat disalah gunakan oleh siswa. Selain itu
dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat
terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main
game, main PS, main Facebook, Chating lewat internet.
4) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru dapat memudahkan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran, tetapi di sisi lain juga dapat
membuat siswa menjadi malas.
Peran orang tua untuk mengawasi dan melindungi anak-anak mereka ketika
mulai bersentuhan dengan teknologi
24
2.3.2 Kebudayaan dan Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi
25
teknologi komunikasi tidak menimbulkan persoalan atau dampak bagi
kebudayaan.
Teknologi dapat membentuk individu bagaimana cara berpikir,
berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan
manusia untuk bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi juga senantiasa
membawa pengaruh sosial dan budaya terhadap kehidupan manusia. Perubahan
pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan
bergerak terhadap teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Peralatan
komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada akhirnya malah akan
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.
26
sumber yang justru berdampak kurang baik.
27
2.3.4 Perubahan Sosial sebagai Dampak dari Komunikasi
28
yang selanjutnya turut memberi warna dalam kehidupan sosial-budaya.
Tahap berikutnya adalah lahirnya pola budaya atau perilaku sosial yang
cenderung agak berbeda dari budaya sebelumnya, hasil dari kebiasaan dan pola
budaya yang baru inilah yang kemudian menjadi semacam akulturasi dan
asimilasi, meskipun karakteristik budaya lokal tidak hilang sepenuhnya tetapi ia
telah mengalami semacam pembaruan secara sosial.
Proses akulturasi dan asimilasi memang telah ada sejak dulu kala dalam
sejarah kebudayaan manusia, tetapi proses akulturasi yang mempunyai sifat yang
khusus timbul ketika kebudayaan bangsa-bangsa di Eropa Barat mulai menyebar
kesemua daerah lain di muka bumi, dan mulai mempengaruhi masyarakat-
masyarakat suku-suku bangsa di Afrika, Asia, Osenia, Amerika Utara Amerika
Latin dan alin-lain. Unsur-unsur dari satu kebudayaan tidak dapat dimasukkan ke
dalam kebudayaan lain tanpa mengakibatkan sejumlah perubahan pada
kebudayaan itu, kita harus mengingat, bahwa kebudayaan tidaklah bersifat statis
ia selalu berubah. Tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh masuknya unsur
budaya asing sekalipun dalam kebudayaan masyarakat tertentu, pasti akan
berubah dengan berlalunya waktu.
Dalam setiap kebudayaan selalu adanya suatu kebebasan pada para
individu dan kebebasan individu memperkenalkan variasi dalam cara-cara
berlaku dan variasi itu yang pada akhirnya dapat menjadi milik bersama, dan
dengan demikian dikemudian hari mejadi bagian dari kebudayaan. Atau mungkin
beberapa aspek dari lingkungan akan berubah, dan memerlukan adaptasi
kebudayaan yang baru.
Di Asia Tenggara di mana kita hidup, tampak kesatuan-kesatuan manusia
yang berwujud sebagai negara nasional besar kecil, seperti Malaysia, Indonesia,
Singapur, Papuanugini, Filifina, Vietnam, Laos, Muangtai dan Birma. Di
EropaBarat misalnya tampak kesatuan-kesatuan manusia yang juga berwujud
sebagai negara nasional besar kecil, seperti Inggris, Nederland, Perancis,
Denmark,dan lain-lain.
29
2.3.5 Dampak Sosial Budaya Dari Perkembangan Teknologi Komunikasi
30
Pengaruh lain dari perkembangan teknologi yang cukup pesat ini
dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan masyarakat. Hal
ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah
budaya sebagian besar masyarakat Indonesia, kemajuan teknologi secara sadar
ataupun tidak sadar telah banyak mengubah pola kehidupan masyarakat.
Perubahan teknologi komunikasi ini memiliki beberapa dampak terhadap
kehidupan masyarakat. Walaupun memang perubahan ini memiliki dampak
positif dan negatif.
31
perubahan yang terjadi pada masyarakat baik kondisi ideologi, sosial budaya,
politik hingga kondisi keamanan suatu Negara.
Pengaruh negatif yang ditimbul dari kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ditengah masyarakat pada sebagian kalangan remaja terjadi
kemerosotan moral. Efek tersebut di antaranya adalah lunturnya budaya
nusantara yang dikenal santun dengan sikap toleran, gotong royong dan nilai
luhur lainnya telah mengaburkan nilai-nilai budaya timur yang sebenarnya.
Pergaulan bebas di kalangan remaja dan anak usia sekolah yang disiarkan
media komunikasi informasi dan lain sebaginya, terlebih adanya media sosial
seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
32
2.4 Etika Lingkungan
Etika lingkungan merupakan suatu konsep yang penting untuk dipahami, karena etika
lingkungan merupakan kajian baru yang membahas kaitan antara ilmu filsafat dan biologi,
khususnya lingkungan. Ilmu filsafat digunakan untuk berpikir secara mendalam terhadap
berbagai aspek yang menyangkut kehidupan manusia di alam, sedangkan ilmu lingkungan
digunakan untuk mengetahui dan memahami sistem kebumian dan kaitannya yang kompleks
antara lapisan kehidupan (biotik) dan lapisan non kehidupan (abiotik). Oleh karena itu
manusia merupakan salah satu komponen penting dalam lingkungan, maka perilaku manusia
dalam interaksinya dengan lingkungan yang dibuktikan dengan aktivitasnya dalam mengolah
dan memanfaatkan sumberdaya lingkungan harus memperhatikan etika lingkungan.
Etika lingkungan adalah penuntun tingkah laku yang mengandung nilai-nilai positif
dalam rangka mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan (Syamsuri, 1996). Etika
lingkungan mempersoalkan bagaimana sebaiknya perbuatan sesorang terhadap lingkungan
hidupnya. Etika lingkungan adalah berbagai prinsip moral lingkungan yang merupakan
petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral
33
lingkungan. Dengan adanya etika lingkungan, manusia tidak hanya mengimbangi hak dengan
kewajibannya terhadap lingkungan, tetapi juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kelentingan lingkungan.
Menurut Syahri (2013), hampir semua filosof moral yang berpandangan ekosentrisme
melihat etika lingkungan sebagai sebuah disiplin filsafat yang berbicara mengenai hubungan
moral antara manusia dengan lingkungan atau alam semesta, dan bagaimana perilaku manusia
yang seharusnya terhadap lingkungan. Jadi, yang menjadi fokus perhatian etika lingkungan
menurut pandangan ini adalah cara manusia bertindak atau cara manusia harus bertingkah laku
terhadap alam dan nilai-moral apa yang melandasi tingkah laku itu. Etika lingkungan hidup
lalu memasukkan pula makhluk non-manusia ke dalam perhatian moral manusia. Dengan kata
lain, kendati bukan pelaku moral (moral agents) makhluk bukan manusia pantas menjadi
perhatian moral manusia karena mereka dipandang sebagai subjek moral (moral subjects).
Lebih lanjut Syahri (2013), menyimpulkan bahwa membahas etika lingkungan berarti
membahas tingkah laku kita kepada alam. Selain itu, etika lingkungan pun membahas
hubungan makhluk penghuni dunia ini. Termasuk dalam pembahasan itu adalah sikap dan
keputusan politis serta ekonomi yang secara nyata berdampak besar bagi alam.
Etika lingkungan merupakan moral bijak umat manusia dalam berhubungan dengan
semua komponen lingkungan. Etika lingkungan sangat dibutuhkan untuk memastikan semua
aktivitas kita telah melalui proses pertimbangan yang holistik dan cermat agar keseimbangan
di alam senantiasa lestari. Etika lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia
terhadap alam, tetapi juga mengenai hubungan di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu
antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia
dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Etika lingkungan disebut
juga etika ekologi. Etika ekologi selanjutnya dibedakan menjadi dua, yaitu etika ekologi
dangkal dan etika ekologi dalam.
34
1. Etika Ekologi Dangkal/Shallow Ecology (Teori Antroposentrisme)
Etika ekologi dangkal merupakan pandangan bahwa lingkungan dan segala komponennya
ada untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pandangan ini sangat antroposentris sehingga
dikenal pula dengan teori antroposentrisme. Pandangan ini umumnya mendukung filsafat
rasionalisme ataupun humanisme. Pandangan ini juga mendukung pengetahuan mekanistik
yang diterapkan sebagian orang bahkan ahli lingkungan, Sebagian ahli lingkungan
berprinsip bahwa alam ada untuk dimanfaatkan sebesar kebutuhan kita. Teori
antroposentrisme memandang bahwa manusia memiliki kedudukan tertinggi dibandingkan
dengan makhluk yang lain.Teori antroposentrisme inilah yang membuat terbentuknya
jenis etika lingkungan yang disebut cenderung dangkal.
Ekologi Dalam menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat hanya pada manusia, tetapi
berpusat pada makhluk hidup secara keseluruhan dalam kaitan dengan upaya mengatasi
persoalan lingkungan hidup. Etika baru ini tidak mengubah sama sekali hubungan antara
manusia dengan manusia. Pandangan baru adalah manusia dan kepentingannya bukan lagi
ukuran bagi segala sesuatu yang lain. Manusia bukan lagi pusat pusat dari dunia moral,
tetapi lebih menyangkut gerakan yang jauh lebih dalam dan komprehensif dari sekadar
sesuatu yang instrumental dan ekspansionis. Serta menuntut suatu pemahaman yang baru
tentang relasi etis yang ada dalam alam semesta disertai adanya prinsip-prinsip baru yang
35
sejalan dengan relasi etis baru tersebut, yang kemudian diterjemahkan dalam gerakan atau
aksi nyata di lapangan (Keraf, 2010).
Etika lingkungan (Ekologi Dalam) berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma
yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
Berikut akan dijelaskan teori-teori yang berkembang di dalamnya.
a. Teori Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai
nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai,
alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri terlepas dari kepentingan manusia.
Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme, karena yang menjadi pusat perhatian
dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral berlaku prinsip bahwa
setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai moral yang sama sehingga harus
dilindungi dan diselamatkan.
Prinsip dasar biosentrisme adalah:
Keyakinan bahwa manusia adalah anggota dari komunitas kehidupan di bumi sama
seperti makhluk hidup yang lain.
Spesies manusia bersama spesies yang lain adalah bagian dari sistem ekosistem yang
saling tergantung.
Organisme adalah pusat kehidupan yang mempunyai tujuan sendiri.
Manusia pada dirinya sendiri tidak lebih unggul daripada mahkluk hidup yang lain.
b. Teori Ekosentrisme
Ekosentrime menempatkan komponen biotik dan abiotik dalam satu posisi yang
memiliki keterkaitan. Aspek moralitas yang menjadi tanggung jawab manusia tak
terbatas pada makhluk hidup semata. Ekosentrisme memberi titik tekan pada hubungan
mutualisme semua komponen penyusun ekosistem. Bumi dapat diibaratkan sebagai
planet yang menjadi pabrik integral, suatu keseluruhan organisme yang saling
membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan, sehingga proses hidup-mati
36
harus terjadi dan menjadi bagian dalam tata kehidupan ekosistem. Kematian dan
kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan makhluk
saling memangsa di antara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh
memakan unsur- unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan karena
mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan
keseluruhan komponen ekosistem. Semua makhluk dalam ekosistem saling mendukung
kehidupan dan saling membutuhkan. Hidup-mati adalah ritme tata kehidupan, perlu
berjalan seimbang. Pola pemangsaan merupakan sebuah hukum alam untuk
menciptakan keseimbangan, sehingga memungkinkan manusia mengkonsumsi
komponen penyusun alam, hewan, dan tumbuhan.
c. Teori Teosentrisme
Teori teosentrisme merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan
lingkungan secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan.
Konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrisme) dalam mengatur hubungan manusia
dengan lingkungan. Bila melihat dari awal muncul dan perkembangannya, maka
pandangan ini bisa dibilang merupakan salah satu yang paling tua dan masih berlaku
sampai saat ini. Hal ini dikarenakan kuatnya system doctrin suatu agama dalam
kebudayaan manusia yang menganggap suatu hukum Tuhan merupakan hukum
tertinggi yang ada di dunia.
d. Teori Ekofeminisme
Ekofeminisme lahir didasari kondisi ketika bumi yang digambarkan sebagai ibu telah
dieksploitasi, dijarah, dan dirusak sistem kapitalisme yang berkuasa. Pemikiran
ekofeminisme memiliki kelebihan, yaitu dapat membantu menyadarkan masyarakat
bahwa akar penindasan terhadap alam dan perempuan bersumber pada budaya patriarki.
Struktur patriarki menghancurkan lingkungan karena tidak memberikan peran secara
manusiawi terhadap perempuan dan tidak memikirkan kelestarian lingkungan
(Darmawati, 2002). Ekofeminisme berhasil mendekonstruksikan pola pikir patriarki
yang menindas perempuan dan alam. Selain itu, kajian etika ekofeminisme lebih
37
kontekstual dan membumi sehingga hasilnya dapat dengan mudah dipahami.
Kelemahan pandangan ekofeminisme terlalu memberikan nilai tinggi pada kualitas
perempuan dan bersikap apriori negatif terhadap kualitas maskulin dapat memunculkan
hierarki baru. Selain itu, ekofeminisme melakukan generalisasi dan universalisasi
terhadap nilai-nilai feminitas secara seragam melekat pada semua perempuan. Pada
kenyataannya pertumbuhan nilai lebih banyak dipengaruhi oleh pendidikan dan
pengalaman hidupnya.
e. Teori Zoosentrisme
Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya
etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles
Brich (Rija, 2011). Manusia telah menggunakan hewan dalam waktu yang lama,
awalnya untuk makanan, transportasi, dan sebagai pendamping. Hewan juga digunakan
sebagai objek dalam penelitian eksperimental pengembangan obat, yang berawal di
Yunani kuno pada masa Aristoteles dan Hippocrate (Baumans, 2004). Zoosentrime
memandang bahwa hewan dapat merasakan senang sehingga mereka memiliki hak
merasakan senang dan tercegah dari derita. Pendukung zoosentrisme menjadikan
senang dan derita hewan sebagai standar moral. Perasaan senang dan menderita
mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
Prinsip- prinsip etika lingkungan merupakan sikap- sikap yang harus dijaga dan juga
dilakukan oleh manusia dalam kaitannya berperilaku terhadap alam. Prinsip- prinsip etika
lingkungan harus dilakukan demi terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan juga
terjaga.
38
oleh manusia dalam kaitannya memperlakukan alam atau lingkungan. Ketika manusia
memiliki sikap hormat terhadap alam maka manusia akan bisa berlaku bijaksana
terhadap lingkungan. Dengan menghormati lingkungan pula manusia tidak akan
berbuat buruk dan yang bisa menyebabkan keburukan terhadap lingkungan.
2. Sikap tanggung jawab
Prinsip selanjutnya dari etika terhadap lingkungan adalah adanya sikap tanggung jawab
kepada lingkungan. Prinsip tanggung jawab kepada lingkungan akan menyebabkan
timbulnya sikap kehati- hatian dalam bertindak. Karena jika seseorang mempunyai
sikap tanggung jawab, maka dia akan selalu mempertimbangkan tindakan- tindakan
yang akan dilakukannya.Tanggung jawab terhadap lingkungan ini seharusnya tidak
hanya dimiliki oleh individu saja, namun seharusnya juga dimiliki secara koleksi atau
bersama- sama oleh masyarakat umum. Karena apabila sikap tanggung jawab dimiliki
oleh orang banyak, maka akan melahirkan persatuan untuk mengambil prakarsa, usaha,
kebijakan, dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta beserta
seluruh isinya (baca: cara menjaga kelestarian hutan).
3. Sikap Solidaritas
Sikap solidaritas merupakan salah satu dari prinsip etika terhadap lingkungan. Sikap
solidaritas merupakan sikap pengertian terhadap lingkungan. Prinsip solidaritas ini
merupakan prinsip yang membangkitkan rasa solider. Rasa solider akan bangkit yang
berupa sikap sepenanggungan dengan alam dan juga dengan makhluk hidup lainnya
sehingga akan mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan (baca: manfaat
danau bagi lingkungan).
4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian
Prinsip yang selanjutnya adalah prinsip kasih sayang dan kepedulaian terhadap alam.
Prisip kasih sayang dan kepedulaian ini akan melahirkan sikap sukarela bertindak untuk
menjaga alam. Sikap dan pandangan satu arah, menuju yang lain dengan tanpa
mengharapkan imbalan, serta tidak didasarkan oleh kepentingan pribadi namun semata-
mata hanya untuk alam saja.
5. Prinsip “No Harm”
Prinsip yang selanjutnya adalah prinsip “No Harm”. Prinsip ini merupakan tindakan
39
yang tidak merugikan atau merusak alam (baca: dampak kerusakan hutan). Hal ini
karena manusia mempunyai moral dan juga tanggung jawab terhadap keadaan alam.
Oleh karena itulah manusia harus bisa menjaga lingkungan agar bisa ditempati dengan
nyaman oleh semua makhluk hidup, baik manusia, binatang, maupun tumbuhan.
6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
Prinsip selanjutnya adalah prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam. Dengan
adanya prinsip ini maka pola hidup manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul
didasari karena selama ini alam hanya sebagai objek eksploitasi saja dan sebagai alat
pemuas kebutuhan saja.
7. Prinsip keadilan
Prinsip etika lingkungan yang selanjutnya adalah prinsip keadilan. Prinsip keadilan ini.
maksud dari prinsip ini adalah berbicara terhadap akses yang sama bagi semua
kelompok dan anggota masyarakat dalam kaitannya menentukan kebijakan pengelolaan
sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak) dan
program pelestarian alam. Selain itu juga dalam menikmati manfaat sumber daya
alam secara lestari.
8. Prinsip demokrasi
Prinsip etika lingkungan yang selanjutnya adalah prinsip demokrasi. Prinsip demokrasi
merupakan suatu prinsip yang terbentuk karena adanya keanekaragaman pendapat
maupun prinsip- prinsip yang lainnya yang berhubungan dengan kebijakan, atau baik-
buruk untuk alam. Oleh karena adanya perbedaan pendapat tersebut, perlu kiranya
diambil pendapat yang disetujui orang yang lebih banyak.
9. Prinsip integritas moral
Prinsip yang terakhir dari prinsip etika lingkungan adalah prinsip integritas moral.
Prinsip ini merupakan prinsip yang menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan
juga perilaku moral terhormat serta memegang teguh untuk bisa mengamankan
kepentingan publik yang berkaitan dengan sumber daya alam (baca: cara melestarikan
sumber daya alam).
40
2.4.4 Peran Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dapat
dipahami dengan pengertian memperluas cakupannya dari penataan ruang menjadi
pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Hanya perlu ditambahkan, bahwa peran
serta masyarakat yang tertuang dalam Pasal 70 UU PPLH harus dilihat dalam kaitannya
dengan ketentuan Pasal 68 dan Pasal 69 UU PPLH. Pasal 69 UU PPLH menentukan sebagai
berikut :
1) Setiap orang dilarang :
a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup.
b. Memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. Membuang limbah ke media lingkungan hidup.
f. Membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup.
g. Melepaskan produk rekayasan genetika ke media lingkungan hidup yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan.
41
h. Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
i. Menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusunan amdal.
j. Memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak
informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata
cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh
suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek
yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan
untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan
menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan
informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan
penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik.
Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer,
telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses. Untuk
menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang
terkandung di dalam TIK di antaranya adalah :
1. Tujuan teknologi informasi :memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah,
menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkaria jika tanpa menggunakan
teknologi informasi dan aktivitasnya.
2. Prinsip High–tech–high– touch :jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi
tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “
yaitu “manusia”.
3. Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat
mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi.
42
2.5.2 Etika TIK dalam pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena
dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK
sesudah dunia bisnis dan hiburan.
43
dapat memiliki etika danmoral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
Era globalisasi merupakan zaman dimana kegiatan manusia ini didukung dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendunia. Era globalisasi rupanya berpengaruh
terhadap proses komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah komunikasi.
Komunikasi yang merupakan proses interaksi dengan cara mengirim dan menerima pesan
antara komunikator dan komunikan ini memiliki perubahan yang signifikan seiring dengan
globalisasi. Komunikasi di era globalisasi ini lebih banyak memanfaatkan kecanggihan
teknologi yang memang sudah melekat di era ini. Adapun peran komunikasi di era
globalisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kreativitas
Kreativitas individu dapat dilihat dari cara komunikasi seseorang. Komunikasi antar
individu dengan individu lainnya dapat meningkatkan kreativitas karena terdiri atas ide-
44
ide dan tanggapan seseorang. Komunikasi semakin modern dengan kemuculan teknologi
yang semakin inovatif. Oleh karena itu, individu yang berkomunikasi di era globalisasi
ini cenderung lebih kreatif dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi yang telah
tersedia. Komunikasi dapat dilakukan secara fleksibel dan aksesibilitas.
2. Mengekspresikan diri
Media sosial yang saat ini menjadi media komunikasi terpilih di era globalisasi memiliki
peran yang baik untuk kehdiupan masyarakat seperti individu yang berkomunikasi
dengan memanfaatkan teknologi akan lebih mudah mengekspresikan diri. Individu akan
mengekspresikan diri melalui media sosial seperti memposting konten-konten yang
berhubungan dengan pengalaman dirinya atau yang menunjukkan kehidupannya.
Komunikasi di era globalisasi ini tentu sangat mudah untuk mengekspresikan diri sendiri
dengan bebas selama masih dalam lingkup yang wajar.
3. Menjalin kerjasama
Komunikasi memiliki peran yang penting dalam sektor ekonomi terutama pada
organisasi. Komunikasi yang berperan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan.
Komunikasi ditujukan untuk membantu proses sebuah organisasi dalam mencapai tujuan
tertentu. Dengan demikian, individu dan organisasi akan sama-sama merasa
diuntungkan. Era globalisasi ini memperkenalkan proses komunikasi dengan
kecanggihan teknologi, sehingga komunikasi akan semakin mudah dalam mencapai
kesepakatan antar kedua belah pihak yang ingin menjalin kerjasama.
45
semua konten dapat dikonsumsi oleh publik. Karakter seseorang akan terlihat dan dapat
dinilai oleh orang lain ketika mempublikasikan kehidupannya di media sosial.
6. Membangkitkan motivasi
Proses interaksi tentu saja berkaitan dengan komunikasi manusia. Komunikasi di era
globalisasi ini memiliki peran sebagai media yang dapat membangkitkan motivasi
seseorang. Motivasi yang dapat disalurkan berupa motivasi yang membangun terutama
dalam mencapai teknologi yang semakin modern dan mempermudah seseorang dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Mengembangkan bisnis
46
Suatu perusahaan tentu saja memiliki tujuan utama untuk berbisnis dan mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya. Adanya komunikasi di era globalisasi ini yang terpadu
dengan teknologi informasi ini sudah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
oleh masyarakat. Peran komunikasi yang satu ini berkaitan dengan bisnis dimana bisnis
memiliki tujuan untuk mencari keuntungan. Pengembangan bisnis tidak dinilai dari
banyaknya tingkat penjualan saja, tetapi meningkatkan mutu serta kualitas produk juga
menjadi penting. Selanjutnya ada proses penjualan produk yang dapat memanfaatkan
teknologi media internet sebagai ajang promosi.
47
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan hidup
baik, tata laku yang baik, dalam hubungannya dengan diri sendiri maupun orang lain
(masyarakat). Secara umum etika dibagi menjadi dua yaitu Etika umum membahas prinsip-
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur
dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan dan etika khusus yang merupakan
penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan. Teori etika perlu dipahami
karena dapat dipakai dalam mengkontruksi pesan kompleks, nilai, maupun kepentingan yang
saling bersaing. Tujuan suatu teori etika yaitu mengkonsistensikan dan mengkoherensikan
pengambilan. konsep kaidah/norma etika, yaitu hati nurani, kebebesan dan tangung jawab,
nilai dan norma, serta hak dan kewajiban.
Norma merupakan seperangkat aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapkan
berdasarkan kesepakatan bersama. Bersifat nyata, tegas, dan jelas yang beda dengan nilai.
Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, dihargai, diinginkan,
berguna atau dapat jadi objek kepentingan. Nilai adalah yang memberi makna bagi hidup.
Nilai-nilai sosial budaya yang telah mengakar pada kehidupan masyarakat merupakan salah
satu modal dasar bagi peningkatan persatuan dan kesatuan termasuk menyemangati
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di daerah. Perkembangan teknologi
memiliki dampak yang cukup signifikan dalam mengubah tatanan kehidupan masyarakat.
Dilihat pada perkembangan teknologi komunikasi yang paling melekat dengan kehidupan
masyarakat, ada beberapa dampak yang secara nyata seperti perubahan sistem nilai dan
norma. Dalam perubahan ini terdapat hal positif dimana teknologi dapat mendukung
48
kehidupan manusia, akan tetapi apabila teknologi tersebut bila disalahgunakan akan
berdampak negatif kepada penggunanya menciptakan ketergantungan.
Kemajuan teknologi komunikasi juga senantiasa membawa pengaruh sosial dan budaya
terhadap kehidupan manusia. Perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara
berpikir, berperilaku, dan bergerak terhadap teknologi selanjutnya di dalam kehidupan
manusia. Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada akhirnya malah akan
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.Teknologi komunikasi dapat mempengaruhi
aspek sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat seperti dunia maya (website).
Etika lingkungan merupakan suatu konsep yang penting untuk dipahami, karena etika
lingkungan merupakan kajian baru yang membahas kaitan antara ilmu filsafat dan biologi,
khususnya lingkungan. Ilmu filsafat digunakan untuk berpikir secara mendalam terhadap
berbagai aspek yang menyangkut kehidupan manusia di alam, sedangkan ilmu lingkungan
digunakan untuk mengetahui dan memahami sistem kebumian dan kaitannya yang
kompleks antara lapisan kehidupan (biotik) dan lapisan non kehidupan (abiotik).
TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan
mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap
(mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu
bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi
memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan
penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik.
Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer,
telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
49
DAFTAR PUSTAKA
50