Anda di halaman 1dari 98

ATOM

PENGERTIAN ATOM

Atom adalah Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya mengandung
proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron.

Ciri-ciri :

 Memiliki proton, neutron, elektron, (kecuali pd Hidrogen-1, yg tidak memiliki neutron)


 Memiliki karekteristik tertentu, yaitu punya jumlah proton dan elektron yang sama (jika
tdk sama disebut ion)
 atom2 yang punya karakteristik yang sama dinamakan unsur

MOLEKUL

PENGERTIAN MOLEKUL

Molekul adalah Gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya ketika
berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan 1 atom). Molekul
adalah partikel terkecil dari suatu unsur/senyawa

 – Jika gabungan dari atom unsur yang sama jenisnya maka disebut Molekul Unsur,
Contohnya: O2, H2, O3, S8
 – Jika gabungan dari atom unsur yang berbeda jenisnya maka disebut Molekul Senyawa,
Contohnya: H2O, CO2, C2H5

SEL
PENGERTIAN SEL
Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara asalkan
seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sel bisa diartikan sebagai gumpalan dari protoplasma yang berinti dan berfungsi sebagai
komponen atau alat dalam membantu penyelenggaraan segala aktivitas untuk kebutuhan
hidupnya. Selama pertumbuhan, sel akan berubah seiring dengan perkembangannya baik dari
bentuk untuk menyesuaikan dengan fungsinya.
Sel berasal dari kata cella dimana memiliki arti sekumpulan partikel-partikel yang berukuran
kecil dan membentuk suatu kesatuan terkecil dari makhluk hidup agar dapat melaksanakan suatu
kehidupan. 

Ukuran Sel
 Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 µm – 100 µm.
 Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 – 0,5 µm.
 Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu ±
55 cm.
Jumlah Sel
 Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu. Mereka disebut sebagai bentuk uniseluler
atau aseluler.
 Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar Kingdom
Fungi terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme multiseluler.
Type Sel
Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke dalam dua type, yaitu:
 Sel Prokariotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak terlihat secara
jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau yang tergolong dalam kingdom
Monera .
 Sel Eukariotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara jelas. Type
sel ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi , Kingdom Plantae dan
Animalia.

SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

BAGIAN SEL
a. Membran plasma
1. Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel atau
organel
2. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon) metabolit dll dan agensia
khas seperti bakteri dan virus
3. Tempat berlangsunya berbagai reaksi kimia seperti pada membran motokondria,
kloroplas, retikulum endoplasma dan lain-lain,
4. Membran plasma juga berfungsi sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti
perubahan suhu, intensitas cahaya dan lain-lain.

b. Dinding sel
Fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah untuk memperkokoh sel sebagaimana sel tulang pada
hewan.

c.  Sitoplasma dan nukleoplasma


Fungsi nucleolus adalah tempat perakitan ribosom.
d. Organel sel
Organel sel antara lain adalah : retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, kloroplas,
nucleus, lisosom, peroksisom, vakuola. Disamping organel yang dibungkus membran ada pula
organel yagn tidak dibatasi membran seperti ribosom

e.  Retikulum endoplasma


 Tempat biosintesis protein. Protein disintesis pada REG
 Tempat penambahan molekul karbohidrat. Molekul karbohidrat ditambahkan pada rantai
protein yang telah disintesis RE sebelum dibawa ke badan golgi, lisosom, membran sel atau ke
ruang antar sel. Penambahan ini terjadi di lumen RE.
 Tempat biosinteis fospolipid dan kolesterol. Membran RE berfungsi untuk membentuk
semua lipid yang diperlukan untuk membentuk atau memperbaiki membran plasma, termasuk
fospolipid dan kolesterol.
 Tempat detoksifikasi, proses ini berlangsung pada REA sel-sel usus, ginjal, kulit, dan
terutama di hari. Senyawa-senyawa yang berbahaya dan bersifat racun, diubah menjadi tidak
berbahaya.

f. Badan Golgi
Kompleks golgi berfungsi sebagai
1. Tempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid
berkarbohidrat tinggi.
2. Berperan dalam pemulihan membran sel
3. Berperan dalam mencekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel. Bahan
yang akan disekresikan terlebih dahulu dikemas dalam vesikuli sekretoris atau
granula sekretoris.
4. Pada sel tumbuhan kompleks golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.

g. Lisosom dan peroksisom


Organel ini penting untuk melindungi sel dari penimbunan H2O2. pada biji yang sedang
tumbuhperoksisom berperan dalam perimbakan asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi
gula yang diperlukan untuk tubuh.

h. Mitokondria
Mitokondria mempunyai banyak fungsi metabolik, terutama untuk menghasilkan energi pada
metabolisme karbohidrat dan lemak (disebut juga respirasi), sintesis ATP dan lain-lain. Jumlah
mitokondria dalam sel tidak sama tergantung pada aktivitas sel. Sel-sel yang aktif seperti sel
pada jaringan otot mempunyai banyak mitokondria.

i. Kloroplas
Fungsi kloroplas adalah tempat fotosintesis dan sintesis ATP pada sel tumbuhan
Selain kloroplas pada rumbuhan juga terdapat plastida lain yaitu kromoplas yang mengandung
pigmen kuning dan leukoplas yang tidak mengandung pigmen

j. Sentrosoma
Sentrosoma merupakan argenel yang bentuknya agak bulat dan terletak dekat ini. Pada
sentrosoma terdapat dua sentriol yang tersusun tegak lurus satu dengan yang lain. Sentrosoma
berperan dalam pembelahan sel.

k. Ribosom
Mmerupakan struktur terkecil yang terdapat dalam sel, dan merupakan tempat berlangsungnya
sintesis. Ukuran ribosom pada sel eukariota berbeda dengan sel prokariota. Pada sel yang aktif
melakukan sintesis protein, ribosoma dapat mencapai 25% dari bobor kering sel.

l. Vakuola
Vakuola merupakan organel yang berisi cairan, dan dibatasi oleh membran plasma, vakuola
umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan yang muda terdapat banyak vakuola-
vakuola kecil, tetapi dengan bertambahnya umur sel, maka terbentuk vakuola tengah yang besar.
Vakuola berfungsi untuk menyimpan sementara bahan makan terlarut dan sia-sia metabolisme.

m. Transpor Materi Intra dan Antar Sel


Salah satu fungsi membran sel adalah tempat lalu lalangnya materi yang dibutuhkan, yang tidak
dibutuhkan atau materi yang dibutuhkan ruang antar sel. Sistem pemasukan dan pengeluaran
materi ini disebut sistem transpor. Dilihat dari materi yang memasuki sel, ada dua kelompok
yaitu makro molekul dan mikro molekul. Membran plasma merupakan saringan pemilihan
materi yang akan memasuki sel. Dwilapis lipid bersifat impermeable bagi molekul-molekul
terlarut dalam air dan molekul bermuatan.

a. Pengangkutan mikromolekul lewat membran sel


1) Difusi sederhana
Molekul-molekul yang dapat melewati membran plasma dengan jalan difusi sederhana sangat
terbatas jumlahnya. Mikromolekul yang bersifat hidrofobik dapat melewati membran plasma
dengan mudah. Sedangkan makromolekul atau molekul yang terion sulit melewati membran
plasma. Kemampuan membran plasma untuk memilih molekul yang akan melewatinya
disebabkan adanya porus pada membran tersebut. Porus tersebut ada yang menembus molekul
protein integral (transmembran), atau terbentuk secara acak pada dwilapis ipid. Porus pada
dwilapis lipid terbentuk karena gerakan molekul lipid tersebut.
2) Difusi dipermudah
Senyawa yang melewati selaput plasma dengan jalan difusi dipermudah, tidak memerlukan ATP.
Namun gerakan senyawa dari luar ke dalam atau sebaliknya bisa lebih cepat dari pada difusi
sederhana. Hal ini karena ada protein pembawa (carier) yang mampu mempercepat
pengangkutan. Molekul protein pembawa setelah mengikat senyawa yang akan dibawa, segera
memindahkan senyawa tersebut dari luar ke dalam atau sebaliknya, dengan jalan rotasi berdifusi
atau dengan membentuk porus.
3) Transport
Pengankutan senyawa melewati membran plasma dengan melawan gradien, berlangsung sangat
rumit. Mekanisme paling sederhana sama dengan difusi dipermudah, namun memerlukan ATP.
Salah satu contoh transport aktif adalah pemompaan ion Na+ dan Ka+ di dalam sel
dipertahankan selalu lebih tinggi dari pada di luar sel. Sebaliknya konsentrasi ion Na+ di dalam
sel dipertahankan selalu lebih rendah dari pada luar sel. Untuk itu ion Na+ dan Ka+ dipompa
melawan gradien konsentrasi. Pemompaan dapat berlangsung bila ada ATP.

b. Pengangkutan makromolekul lewat membran sel


Ada tiga cara pengangkutan makromolekul yaitu endositosis, eksositosis, pertunasan (budding).
1) Endositosis
Endositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam sel, dengan cara pelekukan ke dalam
(invaginasi) membran sel. Setelah terjadi pelakukan membran sel akan menggenting dan
akhirnya terputus sehingga terbentuk vesikuli (endosom) yang berisi makromolekul yang akan
diangkut. Endosotosis terbagi dua yaitu pinositosis, bila materi yang diangkut kental (solid).
2) Eksositosis
Ekositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel ada dua cara eksositosis yaitu melalui
pelekukan ke luar (evaginasi) membran plasma sehingga akhirnya membran plasma mengenting
dan putus dan bahan yang diangkut berada dalam visikuli. Cara yang kedua vesikuli yang ada
dalam sel (atau organel) melbur dengan membran plasma dan bahan yang diangkut dilepaskan
setelah membran vesikuli terbuka.
3) Pertunasan
Pertunasan hampir sama dengan eksositosis yang membentuk vesikuli, hanya istilah ini dipakai
untuk tingkat organel saja. Contohnya pada pembentukan lisosom.

STRUKTUR SEL
Prokariotik
Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe prokariotik. Bagian luar
sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang
paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi sel.
 Berdasarkan struktur dinding selnya bakteri dikelompokkan menjadi bakteri Gram negatif dan
Gram positif

Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe ini secara struktural
memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya.
Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada hewan. Pada sel hewan, pada
bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur
ditemukan adanya dinding sel.

FUNGSI SEL
Ditinjau dari fungsinya, sel merupakan unit fungsional dari semua (konsep) organism hidup.
Jadi, fungsi kehidupan ini dikerjakan oleh tiap individu sel. Fungsi kehidupan organisme tingkat
tinggi (termasuk manusia) dikerjakan oleh tiap sel dari berbagai alat tubuh dan organisasi yang
sempurna terjadilah aktivitas terpadu untuk melangsungkan fungsi kehidupan ini.

PEMBELAHAN SEL
Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan
secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’:

Pembelahan Sel secara Langsung


Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau pembelahan biner.
Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase
atau tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler
(bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat
mikroskopis).

Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis)


Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu.
Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda.
Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan
meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi pada
semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan.
Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini
mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika
sel induk memi-liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromo-som. Jumlah
2n ini disebut juga kromosom diploid.

PENGERTIAN JARINGAN

pengertian jaringan dalam biologi dalam “Sekumpulan sel yang memiliki kesamaan dari segi
bentuk dan fungsi”. 
Pengertian Jaringan Tumbuhan

Jaringan juga diartikan sebagai sekelompok sel yang mempunyai asal, fungsi, serta struktur yang
sama. Secara khusus, jaringan dipelajari dalam ilmu histologi.

Secara lebih singkatnya, pengertian dari jaringan tumbuhan yakni apabila ada sel-sel yang
berkumpul serta bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi pada suatu jaringan di dalam
tumbuhan.

Jaringan pada tumbuhan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan
embrionik ini dalam suatu tumbuhan disebut juga dengan meristem.

Selain meristem, pembelahan sel juga dapat berlangsung pada jaringan lain seperti jaringan
korteks batang, namun jumlah dari pembelahan ini sangat terbatas.

Sel-sel meristem pada tumbuhan akan tumbuh sekaligus mengalami spesialisasi secara morfologi
dan juga fisiologi (mengalami diferensiasi) sehingga membentuk berbagai macam jaringan serta
tidak memiliki kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut sebagai jaringan dewasa.

Dalam jaringan dewasa terdapat susunan organ tumbuhan tingkat tinggi, diantaranya sebagai
berikut :

1. Jaringan Pelindung (epidermis)


2. Jaringan dasar (parenkim)
3. Jaringan Penguat (penyokong)
4. Jaringan pengangkut (vaskuler)
5. Jaringan Sekretoris

STRUKTUR TUMBUHAN

A. Meristem (Jaringan Embrionik) Tumbuhan

Seperti yang telah kita ketahui, jaringan maristem sendiri terdiri dari sekelompok sel yang tidak
berubah (tetap) dalam fase pembelahan.

Sel meristem ini memiliki beberapa sifat, seperti :

 Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan juga pertumbuhan.
 Di antara sel-sel meristem biasanva tidak ditemukan adanya ruang antarsel.
 Sel-selnya bentuknya menyerupai bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang
tipis.
 Masing-masing selnya mengandung banyak sitoplasma serta mengandung satu atau lebih
inti sel.
 Vakuola sel sangat kecil atau bahkan tidak ada.
Jaringan maristem terbagi atas beberapa kriteria yakni berdasar posisinya di dalam
tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkannya, strukturnya, taraf
perkembangannya, serta ungsinya.

Berdasarkan posisinya:

 meristern apikal: ada pada ujung pucuk utama dan juga pucuk lateral serta ujung akar.
 meristem interkalar: ada di antara jaringan dewasa, contohnya ada pada meristem di
pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan.
 meristem lateral: berada sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya,
contohnya ada pada kambium dan kambium gabus (felogen).

Berdasarkan asal-usulnya:

 Meristem primer: Selnya berkembang secara langsung dari sel-sel embrionik (meristem
apikal).
 meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang telah
mengalami deferensiasi. Contohnya ada pada kambium dan kambium gabus (felogen).

Jaringan maristem primer berasal dari sel intial yang disebut sebagai promeristem,
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandr, sel tersebut akan berkembang menjadi
protoderm, prokambium, dan merisrem dasar.

Protoderm akan berdeferensiasi menjadi sebuah jaringan epidermis, selanjutnya prokambium


akan berdeferensiasi kembali menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar
akan tumbuh menjadi parenkim (jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga
daerah, yakni:

1. Dermatogen, yang akan berkembang menjadi epidermis


2. Periblem, yang akan tumbuh berkembang menjadi korteks
3. Plerom, yang akan berkembang menjadi stele.

Sedangkan, Schmidt akan membagi ujung batang menjadi dua bagian yakni korpus dan tunika.
Korpus adalah bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini memiliki area yang luas serta ukuran
selnya yang relatif besar.

Sel-sel daerah korpus tersebut akan membelah secara tidak beraturan. Sementara, tunika adalah
bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel.

Dengan sel-sel yang ukurannya relatif lebih kecil serta tunika juga mengalami pembelahan ke
samping (ke arah lateral).

Jaringan Meristem sekunder tumbuhan berasal dari sel-sel dewasa yang kemudian berubah
menjadi meristematik.
Sel-sel meristem sekunder tumbuhan mempunyai bentuk yang pipih atau prisma dimana di
bagian tengahnya terdapat vakuola yang ukurannya besar. Contohnya ada pada kambium dan
kambium gabus.

Kambium bisa kalian temukan di dalam batang serta akar dari tumbuhan bergolongan
Dicotyledoneae dan Gymnospemae dan juga beberapa tumbuhan dari golongan
Monocotyledonae (Agave, Aloe, Jucca dan Draceana).

Sementara itu kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan serta bisa membentuk
jaringan gabus yang sukar atau pun tidak bisa dilalui air. Sel-sel gabus umumnya memiliki sifat
mati.

Promeristem merupakan jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan masih dalam
tingkatkan embrio. Contohnya dapat kalian jumpai pada lembaga biji tumbuhan.

Sifat Jaringan Meristem

 Bentuknya menyerupai sel bulat, lonjong, ataupun poligonal dengan dinding selnya yang
tipis.
 Masing-masing dari sel kaya akan sitoplasma serta mengandung satu atau lebih dari satu
inti sel.
 Tersusun atas beberapa sel muda dalam fase pembelahan dan juga pertumbuhan.
 Vakuola sel sangat kecil atau bahkan tidak ada.
 Pada umumnya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

 Aktif membelah dan juga belum mengalami proses diferensiasi.


 Berukuran lebih kecil dan dindinya tipis.
 Nukleus dan juga vakuola berukuran kecil, serta mengandung banyak sitoplasma.
 Memiliki bentuk kuboid atau prismatik.

B. Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan

Sifat Jaringan Tumbuhan Dewasa

 Tidak ada aktivitas membelah diri


 Mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel-sel meristem
 Memiliki vakuola yang berukuran besar sehingga plasma sel sedikit dan selaputnya
menempel pada dinding sel
 Tak jarang selnya telah mati
 Selnya sudah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
 Terdapat ruang antar sel diantara sel-selnya
Terbentuknya ruang antar sel di dalam tumbuhan tingkat tinggi  dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor, yaitu:

1. Sisogen, merupakan sel-sel yang saling memenuhi sehingga akan membentuk ruang
diantaranya, terjadi pada sel tangkai daun teratai (Nymphaea).
2. Lisigen, merupakan ruang antar sel yang terbentuk sebab sel sekaligus isinya telah larut.
Bisa kalian temukan pada ruang minyak daun jeruk (Citrus sp).
3. Sisolisigen, apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu yang kemudian
diikuti oleh terjadinya saling menjauhi sel-sel disekitarnya, contohnya ada pada ruang
antar protoxilem.
4. Reksigen, merupakan ruang antar sel yang terbentu sebab sel-selnya mengalami robekan
yang dikarenakan oleh pertumbuhan yang menarik sel tersebut. Dapat kalian temui pada
berkat pengangkut batang jagung (Zea mays).

Menurut asal meristem, jaringan dewasa yang ada pada tumbuhan terbagi menjadi dua macam
yakni jaringan primer dan jaringan sekunder.

Jaringan meristem primer apabila sel-selnya berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan
sekunder apabila sel-selnya berasal dari meristem sekunder.

Macam-macam jaringan dewasa:

a. Jaringan Parenkim

Jaringan dasar atau disebut juga dengan jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang
terdapat disetiap tumbuhan. Parenkim ini terdapat di akar, batang, daun dan xylem floem.

Ketika organ di dalam tumbuhan mengalami kerusakan, maka jaringan yang rusak tersebut akan
diganti dengan jaringan yang baru.

Pada umumnya, jaringan parenkim ini memiliki peran dalam fotosintesis, sekresi, respirasi dan
juga dalam penyimpanan cadangan makanan dan air.

b. Jaringan Kolenkim

Jaringan penguatatau yang disebut juga dengan jaringan kolenkim merupakan jaringan yang
berasal dari bagian sudut dinding sel dan selusonya akan menebal.

Jaringan ini tidak mempunyai protoplas serta dinding sekunder, namundinding primernya
mengalami penebalan. Jaringan kolenkim mempunyai dinding sel primer yang tidak berlignin,
sehingga jaringan ini diunggulkan untuk menjadi penopang bagi organ muda.

c. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim memiliki fungsi sebagai penopang organ-organ yang tua. Berdasarkan
bentuknya, jaringan ini terbagi menjadi dua macam yakni fiber dan sklereid.
Fiber mempunyai bentuk menyerupai pita panjang yang kuat sehingga dapat kita manfaatkan
sebagai tali. Sementara sklereid bentuknya tidaklah beraturan, kalian dapat menjumpai jaringan
skelereid pada kulit yang melindungi biji.

d. Jaringan Xilem

Jaringan xilem adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari dalam
tanah menuju daun yang kemudian di olah untuk menjadi makanan melalui proses terjadinya
fotosintesis.

Jaringan ini terdiri dari dua jenis, yaitu xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer terbentuk
oleh jaringan meristem primer yang ada pada saat pertumbuhan awal sedangan xilem sekunder
terbentuk oleh jaringan meristem sekunder.

e. Jaringan Floem

Jaringan floem adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis yang berupa
karbohidrat untuk disebarkan ke seluruh bagian tubuh pada tumbuhan.

Jaringan ini terdiri atas dua jenis yakni floem primer dan sekunder. Hal ini sama seperti pada
jaringan xilem.

C. Epidermis (Jaringan Pelindung) pada Tumbuhan

Ciri-Ciri Jaringan epidermis

 Tersusunatas sel-sel yang masih hidup


 Memiliki bentuk persegi panjang
 Sel-selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel
 Tidak mempunyai klorofil
 Dinding sel epidermis pada bagian dalam mengalami penebalan,sedangkan dinding sel
pada bagian da;am tetap tipis.
 Mengalami modifikasi sehingga menjadi stomata, trikomata, spina, velamen, sel kipas,
dan juga sel kersik.

Seperti yang telah kalian ketahui, jaringan epidermis merupakan jaringan pada tumbuhan yang
berupa lapisan sel terletak pada bagian luar.

Biasanya jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Maka dapat disimpulkan bahwa jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung bagian dalam
tumbuhan dari segala pengaruh luar yang dapat berpotensi merusak pertumbuhan dari tumbuhan
itu sendiri.
Epidermis yang ada pada tumbuhan umumnya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat,
namun pada beberapa jenis tumbuhan juga ada yang terdiri atas beberapa lapis sel.

Hal tersebut dikarenakan sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar
permukaan) sehingga epidermis akan memiliki banyak lapisan. Contoh kejadian ini ada pada sel-
sel epidermis velamen pada akar anggrek.

Sel-sel epidermis memiliki bentuk yang bervariasi, contohnya epidermis yang berbentuk tubular
dapat dijumpai pada helalan daun dikotil dan berbentuk memanjang dijumpai pada helaian daun
Monokotil Pada helaian daun Aloe cristatasel epidermis berbentuk heksagonal.

Sel-sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan bisa menyimpan berbagai hasil
metabolisme.Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan
yang sering disebut sebagai derivat epidermis, diantaranya seperti stoma, trikoma, sel kipas.
sistolit, sel silika, dan sel gabus.

D. Jaringan Dasar / Parenkim Tumbuhan

Jaringan parenkim merupakan jaringan tumbuhan yang terbentu dari adanya kumpulan sel yang
hidup. Jaringan ini mempunyai struktur serta fisiologis yang beragam. Jaringan ini juga masih
melakukan segala kegiatan proses fisiologis khusunya pada jaringan yang dewasa (tua).

Kenapa disebut sebagai jaringan dasar? Sebab jaringan parenkim ini hampir dapat ditemui
disetiap jenis tumbuhan. Jaringan ini dapat kita jumpai pada batang dan akar parenkim yang
ditemukan diantara jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.

Parenkim bisa juga ditemukan sebagai empulur batang. Jaringan ini pada daun tumbuhan
membentuk mesofil daun yang terkadang berdeferensiasi menjadi sebuah jaringan tiang
(palisade) serta  jaringan bunga karang (sponge).

Jaringan parenkim bisa juga ditemukan sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada
buah dan juga biji.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tumbuhan dibedakan menjadi 5


macam, yakni:

1. Jaringan Parenkim air ( Dapat dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai
penimbun air untuk bertahan pada musim kering)
2. Jaringan Parenkim asimilasi (Berfungsi dalam proses pembuatan makanan, ada pada
bagian dari tumbuhan yang berwarna hijau)
3. Jaringan Parenkim udara. (Berfungsi sebagai pelampug pada tumbuhan. Jaringan
parenkin ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat penyimpanan
udara)
4. Jaringan Parenkim penimbun. (Berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan dalam bentuk gula, tepung, protein, dan lemak. . Jaringan ini dapat ditemukan
pada akar rimpang, empulur batang, umbi, dan umbi lapis)
5. Jaringan Parenkim angkut. (Berfungsi sebagai pembuluh angkut baik berupa makanan
ataupun air. Hal tersebut terjadi karena sel selnya memanjang menurut arah
pengangkutan)

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim pada tumbuhan terbagi menjadi 4 macam,


yakni:

1. Jaringan parenkim palisade, adalah jaringan yang menyusun mesofil pada daun.Dapat


dijumpai pada biji dengan bentu sel panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas.
2. Jaringan Parenkim lipatan, dapat dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi. Jaringan ini
terjadi karena adanya perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung
banyak kloroplas.
3. Jaringan parenkim bunga karang, berfungsi untuk menyusun mesofil daun serta
ukurannya tidak beraturan dan ruang antarsel yang lebar.
4. Jaringan parenkim bintang (aktinenkim), dapat dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
dengan bentuk seperti bintang bersambungan pada bagian ujung.

Ciri-Ciri Jaringan Parenkim

 Selnya bersegi banyak.


 Dinding selnya tipis serta mempunyai vakuola besar sebagai tempat untuk menyimpan
cadangan makanan.
 Letak inti jaringan berada mendekati dasar sel.
 Memiliki banyak ruang antarsel yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.

E. Mekanik (Jaringan Penguat)

Jaringan penguat atau disebut juga sebagai mekanik berfungsi untuk memberikan kekuatan bagi
tubuh tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak.

Jaringan penguat tumbuhan terbagi menjadi dua macam berdasarkan sifat serta bentuknya, yakni
kolenkim dan jaringan sklerenkim. Untuk lebih jelasnya simak ulasan di bawah.

1. Jaringan Kolenkim Tumbuhan

Kolenkim merupakan jaringan tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai jaringan penguat
khususnya pada bagian organ-organ tumbuhan yang masih aktif membelah serta tumbuh dan
berkembang. Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang masih hidup.

Jaringan ini mempunyai bentuk sel yang sedikit memanjang, serta hanya mempunyai dinding
primer dengan penebalan yang tidak teratur yang bertekstur lunak dan lentur. Hal ini dikarenakan
jaringan kolenkim tumbuhan tidak mengandung lignin melainkan kloroplas dan juga tanin.

Jaringan  kolenkim tumbuhan bisa kita temukan pada batang, daun, bunga dan juga buah.
Jaringan tumbuhan ini bisa juga kalian dijumpai pada akar yang terkena matahari.
Jaringan kolenkim yang ada pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) tidak dapat
ditemukan apabila telah terjadi pembentukan sklerenkim sejak tumbuhan masih muda.

Jaringan ini juga terbagi atas 4 menurut penebalan dinding selnya yakni kolenkim anguler,
kolenkim lameler, kolenkim tubular, dan kolenkim tipe cincin.

2. Jaringan Sklerenkim Tumbuhan

Sklerenkim merupakan  jaringan penguat tumbuhan yang mempunyai dinding sekunder tebal,


serta jaringan ini juga mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel
sel yang kenyal dan tidak mengandung protoplas.

Dengan kata lain, jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang telah mati namun memiliki
dinding sel yang tebal.

Sehingga, hal tersebut memudahkan kita untuk menemukan jaringan sklerenkim yakni pada
bagian tumbuhan yang sudah  tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan
sklerenkim terbagi atas dua macam yakni serabut dan sklereid (sel sel batu).

F. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdapat dua golongan yakni floem dan xilem. Floem


tersysyn atas buluh tapisan, sel penggiring dan juga parenkim floem. Sementara, jaringan
pengangkut tipe xilem  yakni trakea dan trakeida serta serabut dan juga parenkim xilem.

Xilem memiliki peran dalam mengangkut mineral dan air dari akar hingga menuju daun.
Sedangkan Floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun dan
diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan seperti batang, akar dan umbi.

1. Xilem

Xilem merupakan jaringan pengangkut tumbuhan kompleks dimana terdiri dari berbagai


macam dari bentuk sel.

Pada umumnya sel-sel penyusun xilem sudah mati dengan dindingnya yang tebal tersusun dari
lapisan zat lignin sehingga xilem memilki fungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur
xilem sendiri terdiri dari unsur trakeal, serat xilem, serta parenkim xilem.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah.


a. Unsur trakeal

Unsur trakeal adalah unsur yang mempunyai fungsi dalam pengangkutan air lengkap dengan zat
terlarut di dalamnya, dengan sel-sel yang bentuknya memanjang, tidak mengandung protoplas
atau bersifat mati, dinding sel berlignin, dan memiliki macam-macam noktah.
Unsur trakeal sendiri juga terdiri dari dua macam selyakni trakea dan trakeida.
Trakea (pembuluh kayu) tersusun dari sel yang memanjang dan berderet dengan ujungnya yang
memiliki lubang serta bersambungan pada ujung dan pangkalnya, sedangkan trakeida tersusun
atas sel yang panjang dengan ujung yang runcing tanpa memiliki lubang sehingga pengangkutan
melalui pasangan noktah pada dua ujung trakeida yang saling menimpa.

Lubang perforasi merupakan bagian dari trakea yang memiliki lubang. Pada tumbuhan dikenal
menjadi tiga macam lempeng perforasi, yakni lempeng perforasi sederhana dengan satu lubang
yang dimana memenuhi seluruh dinding ujung sel yang ditempati, lempeng perforasi
skalariform dengan lubangnya yang  pipih dan juga sejajar sehingga berbentuk menyerupai
tangga tangga, dan lempeng perforasi jala dengan jalinan lubang yang membentuk jala.

Lempeng majemuk merupakan nama lain untuk lempeng perforasi skalariform dan juga jala.

b. Serat xilem

Serat xilem adalah sel yang panjang dengan dinding sekunder yang dilapisi lignin. Serat
xilem terdapat dua pada tumbuhan, yaitu serat libriform dan serat trakeid.

Serat libriform memiliki ukuran yang lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal daripada serat
dari trakeid. Pada serat libriform bisa kalian jumpai pada noktah sederhana, sedangkan serat
trakeid bisa kalian jumpai pada noktah yang terlindung.

c. Parenkim xilem

Parenkim xilem tumbuhan pada umumnya tersusun atas sel-sel yang masih hidup. Parenkim


xilem bisa kalian temukan pada xilem primer dan xilem sekunder.

Pada xilem sekunder dapat kalian temuakan dua macam parenkim, yakni  parenkim kayu dan
parenkim jari jari empulur.
Parenkim kayu sel-selnya terbentuk oleh adanya sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur  trakea yang
sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Sedangkan, parenkim kayu sering
dijumpai adanya noktah berhalaman serta noktah biasa.

Sel-sel parenkim xilem pada tumbuhan memiliki fungsi sebagai tempat cadangan makanan. Pada
saat terjadinya pertumbuhan, zat tepung tertimbun pada bagian parenkim xilem lalu menurun
pada saat terjadinya aktivitas kambium.

Parenkim jari-jari empulur terdiri dari sel-sel yang pada umumnya memiliki dua bentuk dasar,
yaitu sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dan juga vertikal.

2. Floem

Floem merupakan jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan yang dimana berfungsi sebagai
pengangkut serta pengedar zat-zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh
tumbuhan yang lain.
Floem terdiri dari beberapa macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan juga mati. Unsur-unsur
floem sendiri terdiri atas unsur tapis, sel albumin, parenkim floem, sel pengiring serta serat-serat
floem.

G. Jaringan Idioblas Tumbuhan

Idioblas merupakan jaringan yang ada pada tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang
mempunyai fungsi berbeda dengan sel yang ada disekitarnya. Jaringan idioblas bisa berupa
kelenjar ataupun berupa alat sekresi dalam jaringan makanan.

1. Kelenjar

Kelenjar merupakan jaringan yang tersusun dari sekumpulan sel-sel yang mampu menghasilkan
suatu zat. Zat tersebut kemudia dikeluarkan oleh sel penghasilnya. Terdapat dua macam sel
kelenjar pada tumbuhan yakni kelenjar epitel dan kelenjar epitel.

Kelenjar epitel merupakan kelenjar dengan sel-sel yang hidup secara berdampingan antara satu
dengan yang lainnya sehingga menghasilkan suatu lapisan sel.

Kelenjar rambut merupakan sekumpulan sel yang mampu menghasilkan zat yang dapat
ditemukan pada permukaan epidermis tumbuhan. Kelenjar ini juga disebut sebagai koleter serta
daoat menghasilkan zat yang disebut dengan blastokola.

Salah satu contoh kelenjarnya yaitu nektaria yang dapat kita jumpai pada bunga yang telah
menghasilkan nektar dimana nektar ini fungsinya untuk menarik serangga dalam proses
penyerbukan.

Pelajari juga mengenai artikel terkait seperti Klasifikasi Makhluk Hidup yang tentunya lengkap
dari tujuan, manfaat hingga tingkatannya secara lengkap denga pembahasan yang menarik!
2. Alat sekresi

Alat sekresi merupakan sel atau sekumpulan sel yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan zat
zat tertentu, namun, zat tersebut tidak dikeluarkan oleh sel-sel yang telah menghasilkan zat
tersebut.

Kelian bisa menjumpai berbagai macam jenis jaringan tersebut pada beberapa tumbuhan seperti
saluran getah, sel-sel resin serta minyak, sel-sel lendir, kumpulan sel mirosin, dan juga sel-sel
penyamak.

Saluran getah merupakan sekumpulan sel yang memiliki isi cairan berwarna putih yang juga
disebut dengan lateks. Terdapat dua macam saluran getah yakni buluh getah dan sel getah.

Kalian bisa menjumpai  saluran getah tipe buluh getah pada beberapa jenis tumbuhan seperti
Compositae, Campanulaceae, Papilionaceae, Caricaceae, Euphobiaceae, Convolvulaceae,
Labiateae, dan Musaceae. Sel getah dapat anda temukan pada tumbuhan Apocynaceae,
Urticulaceae, Moraceae serta Euphorbiaceae.
Pengertian Jaringan Hewan

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu jaringan
disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka
bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil A Champbell, 2004: 5).

Jadi Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang
memiliki fungsi, asal, struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus
memungkinkan sel-sel hewan memiliki fungsi yang spesifik seperti otot jantung yang bercabang
menghubungkan ke sel jantung lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam
satu koordinasi (ilham, 2010).

Jenis Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan

Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu :

1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf

Sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini Menurut
(Ethel Sloane, 2004: 69).

Jaringan Epitelium

Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel
berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin,
serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu
epithelium penutup dan epithelium glandular.

 Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan
eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
 Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang
tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.
 Struktur jaringan epitel:

 Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan
atau udara.
 Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-
pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
 Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
 Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang

Jenis jaringan epitel :

Jenis
N
jaringan Letak Fungsi Gambar
o
Hewan

Pembuluh darah,
Terkait dengan
pembuluh limfa,
Epitel pipih proses difusi dan
1. selaput dalam telinga,
selapis filtrasi atau
kapsula glomerulus
penyaringan
pada ginjal

Jaringan yang melapisi


Terkait dengan
Epitel pipih rongga mulut,
2. proteksi atau
berlapis epidermis, esofagus,
perlindungan
vagina, rongga hidung
Permukaan dalam lensa
Pelindung atau
Epitel kubus mata, permukaan ivari
3 proteksi, adsorbs,
selapis atau indung telur,
penghasil mucus
saluran nefron ginjal

Saluran kelenjar Lapisan


Epitel kubus
4 minyak, kelenjar pelindung,
berlapis
keringat pada kulit penghasil mucus

Lambung, jonjot, usus,


Epitel
kelenjar pencernaan, Sekresi, adsorbs,
5 silindris
saluran pernapasan proteksi
selapis
bagian atas

Saluran ekskresi, Proteksi, penghasil


Epitel kelenjar ludah dan mucus, gerakan
6 silindris kelenjar usus, uretra, zat lewati
berlapis permukaan alat tubuh permukaan,
yang basah ekskresi

Proteksi atau
Jaringan Saluran ekskresi besar,
perlindungan,
silindris saluran reproduksi
7 sekresi, gerakan
berlapis jantan, saluran
zat yang melewati
banyak semu pernapasan
permukaan
Sel-selnya tidak dapat
digolongkan
Epitel Menahan regangan
8 berdasarkan bentuknya
transisional dan tegangan
(kandung kencing,
ureter, pelvis ginjal)

Fungsi jaringan epitel :

1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.


2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang
dihasilkan oleh epithelium glandular.

Jaringan Ikat

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan
utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel
jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat
kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).

Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa
rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi
meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler (Ethel Sloane,
2004: 74).

Fungsi jaringan ikat :

 Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh


 Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus
antar bagian-bagian tubuh
 Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
 Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.

Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

 Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian tersusun atas
matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari
masenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk.

Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan
diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam
dariorgan-organ tersebut (Radiopoemo, 1983:
 Jaringan Ikat Padat

Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat tersebut
tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan non elastic
(Champbell, 2004: 8). Jaringan ini terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus
urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun
kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).

Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan
tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput pembungkus otot
(vasia), ligament, dan tendon.

 Jaringan Adipose

Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel
adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh
serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral
yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan
elastic (Radiopoemo, 1983: 107)

 Jaringan Rawan

Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang
dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat
didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung,
telinga (Champbell, 2004:8).

 Jaringan Tulang Sejati (osteon)

Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut osteola,
mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium,
magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan
dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama
garam dapur atau kalsium.
 Jaringan Darah dan limfa

Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-tulang sejati
yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki matriks
ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma.

Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel
darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri,
dan penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.

           Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal jaringan mesenkim. Darah
terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan
plasma darah.

Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih
(limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.

 Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan serabut atau
serat-serat. Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar
penyusun matriks adalah mukopoli-sakarida sulfat dan asam hialuronat.

Dilihat dari serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi bermacam-macam. Berikut
tabel perbedaannya:

No Jenis
Ciri-ciri
. serat

Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen


mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot
1. Kolagen dengan tulang.

Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen. Serat elastin
2. Elastin mempunyai elastisitas yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain
dalam pembuluh darah dan ligamen.
Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil.
Serta retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat
3. Retikuler
dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan
jaringan ikat.

 Sel-sel penyusun jaringan ikat


Berbagai sel menyusun jaringan ikat. Berikut disajikan tabelnya.

No
Jenis sel Ciri-ciri
.

Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping


berbentuk seperti gelendong. Cabang-cabangnya langsing. Inti lonjong
1. Fibroblas
atau memanjang dan kromatin halus. Berfungsi untuk mensekresikan
protein.

Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu
unit sel lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak
putih. Sedangkan sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak
namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan
2. Sel lemak
lemak coklat. Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan
lemak coklat. Sel lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan
diameter 120 ųm. Sel lemak coklat berbentuk poligonal. Berfungsi
untuk menyimpan lemak.

Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk meghasilkan antibody


3. Sel plasma
untuk melawan pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa

4. Makrofag Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh


darah. Bentuk sel tidak beraturan dan cabang-cabangnya pendek. Bila
dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu
terjulur ke segala arah. Merupakan tipe sel pengembara. Inti berbentuk
lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas.
Sitoplasma berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan menelan.
Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh karena dapat bergerak dan
berdaya fagositosis. Juga berperan dalam reaksi imunologis. Makrofag
menghasilkan sejumlah substansi penting seperti, lisozim, elastase,
kolagenase, dan interferon.

Sel tiang Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan


5.
(Mast cell) berfungsi untuk heparin dan histamine

No Nama Struktur (ciri matriks


Fungsi
. jaringan dan sel)

1)     Memberi  bentuk organ dalam,


misalnya kelenjar limfa, hati, sumsum
tulang.

Sel-selnya jarang dan 2)     Menyokong, mengelilingi dan


sebagian jaringannya menghubungkan elemen dari seluruh
tersusun atas matriks yang jaringan lain, misalnya:
Jaringan mengandung serabut
1. ikat kolagen dan serabut elastis. §     Menyelubungi serat otot
longgar Jaringan ikat longgar
terdapat di sekitar organ- §     Melekatkan jarngan di bawah kulit
organ, pembuluh darah dan
§     Membentuk membran yang
saraf.
membatasi jantung dan rongga perut

§     Membentuk membran yang disebut


mesentris yang berfungsi menempatkan
organ pada posisi yang tepat.

Susunan serat-seratnya
Menghubungkan berbagai organ tubuh
yang padat dan hanyaa
Jaringan seperti otot dengan tulang-tulang,
2. memiliki sedikt bahan
ikat padat tulang dengan tulang, juga memberikan
dasar dan sedkit sel
perlindungan terhadap organ tubuh.
jaringan ikat.
Tersusun dari sel-sel lemak
Sebagai cadangan energi dan makanan,
yang tidak membentuk
penjaga kestabilan tubuh (panas) dan
Jaringan serat-serat nterseluler/
3. bantalan untuk melindungi organ-organ
lemak matriks. Jaringan lemak
secara mekanis dari benturan (proteksi
berasal dari sel-sel
mekanis).
mesenkim.
Menyokong kerangka tubuh. Dan untuk
Jaringan Bersifat kuat dan lentur
memperkuat yang bersifat fleksibel
tulang karena memiliki serta
pada rangka baik pada embrio maupun
rawan kolagen dan kondrin.
pada saat dewasa.
Matriksnya bening
§   Tulang kebiruan dan memiliki Memberi kemungkinan tulang rusuk
rawan serat kolagen yang tersebar bergerak saat bernafas. Membentuk
hialin dalam bentuk anyaman sebagian rangka embriosional.
halus dan rapat.
4. Matriksnya berwarna keruh
§   Tulang
kekuning-kuningan dengan Memberikan daya lentur dan
rawan
serabut kolagen yang menyokong jaringan
elastis
berbentuk seperti jala.
Matriksnya berwarna gelap
dan keruh dengan serabut
§   Tulang
kolagen yang kasar dan Memberikan proteksi dan penyokong
rawan
tidak teratur dan jaringan.
fibroblas
membentuk satu berkas
sehingga bersifat keras.
Matriksnya terdiri dari zat
perekat kolagen dan
endapan garam-garam Melindungi alat-alat tubuh (organ-
Jaringan mineral terutama garam organ dalam), sebagai penyokong
5.
tulang kalsium (kapur) yang tubuh, alat gerak dan tempat
memperkeras matriks melekatnya otot kerangka.
sehingga tulang lebih keras
daripada tulang rawan.
Berperan mengangkut sari-sari
Jaringan kat terspesialisasi makanan, hormon, oksigen zat sisa
Jaringan yang dibentuk dari sel-sel hasil metabolisme, antibodi dan lain-
6.
darah bebas dan suatu matrik cair lain, melawan benda-benda asing yang
(plasma). masuk ke dalam tubuh, membekukan
darah dan mencegah infeksi.
KOMUNITAS

 Pengertian
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktudan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi. Secara umum Komunitas adalah sebuah kelompok sosial
dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan
habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat
memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti
“kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak.

 Macam-macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi
dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuatik, Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai,
di parit atau dikolam.
2. Komunitas terestrial yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan,
di padangrumput, di padang pasir, dll.

 Struktur Komunitas
1. Kualitatif
Seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan
kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
2. Kuantitatif
Seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai
yang menyatakan jumlah kehadiran suatuspesies di dalam suatu habitat. Densitas
(kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh,atau persatuan
luas/volume, atau persatuan penangkapan
3. Sintesis
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang
berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi
terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan
memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang
disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut
konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang
lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.
Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Suksesi primer yaitu bila ekosistem yang mengalami gangguan yang berat sekali,
sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan
ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal danakhirnya terjadilah habitat baru.
2) Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer,
perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada
habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada
komunitas yang tersisa.

 Interaksi
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antar
komponen ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar
komunitas.

1. Interaksi antar organisme


Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi
demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas
ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antar organisme dapat
dikategorikan sebagai berikut:
 Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu Antar organisme dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah
pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
 Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga
berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.Contoh : Singa dengan mangsanya,
yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
 Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanandari hospes/inangnya
sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh: Plasmodium dengan manusia,
Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
 Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu
spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan
pohon yang ditumpanginya.
 Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesiesyang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobiumyang hidup pada
bintil akar kacang-kacangan.

2. Interaksi Antar Populasi


Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antar populasi
adalah sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang
satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena
tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah
alelopati dikenal sebagai anabiosa.

EKOSISTEM

 Pengertian
Ekosistem Berasal dari kata “oikos” yang berarti rumah sendiri dan “systema” yang
berarti terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling memengaruhi. Ekosistem
merupakan unit fungsional yang mencakup organisme (biotik) dengan lingkungannya
yang tidak hidup (abiotik) dalam hubungan saling memengaruhi dan berinteraksi.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya
mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem
kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada
kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat
berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan
oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan hukum toleransi. Misalnya, Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan
demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam
ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk
hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya
untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.

 Komponen-komponen pembentuk ekosistem


1. Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.
Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
• Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi
untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
• Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun
beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
• Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui
osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
• Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air
dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar
permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar
membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
• Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan
komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan
sumber makanannya di tanah.
• Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim
makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam
suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

2. Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang
hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya,
makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen
heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan
mikroba.
2) Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof)
karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai
adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan
pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe
dekomposisi ada tiga, yaitu:

a) Aerobik: oksigen adalah penerima elektron / oksidan


b) Anaerobik: oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron
/oksidan
c) Fermentasi: anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu
ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof,
tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai
komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air,
pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

 Macam-macam Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan
ekosistem buatan.

1. Akuatik (air)

1) Ekosistem sungai

Beberapa ciri atau karakteristik utama yang dimiliki oleh ekosistem sungai antara
lain:
Adanya air yang terus mengalir dari arah hulu menuju ke arah hilir, terdapat variasi
kondisi fisik dan juga kimia dalam tingkat aliran air yang sangat tinggi, adanya
perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang berlangsung secara terus menerus,
dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga binatang yang telah beradaptasi
dalam kondisi aliran air.
2) Ekosistem air tawar.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua
filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada
umumnya telah beradaptasi.
3) Ekosistem air laut.

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian
atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di
bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
4) Ekosistem estuari.

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem
estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas
tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan
ikan.
5) Ekosistem pantai.

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.
Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
6) Ekosistem sungai.

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang
secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan
ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan
kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
7) Ekosistem terumbu karang.

Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini
sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis
dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di
antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi
mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di
dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
8) Ekosistem laut dalam.

Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang
dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis
dengan karang tertentu.
9) Ekosistem lamun.

Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga


yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan
pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas
berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.
Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun
berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem
internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun
banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2. Terestrial (darat)

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah
hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat
penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu
tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran,
atau aktivitas manusia.
1) Hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang
langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar
matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.
Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan
anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
harimau, dan burung hantu.
2) Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per
tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang
terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang
luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra,
singa, dan hyena.
3) Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan
turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
4) Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan
suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di
gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang
serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara
lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal
lain.
5) Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-
cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20)
dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
6) Taiga.
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-
cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang
tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang
hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
7) Tundra.
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya
60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji
semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
8) Karst (batu gamping / gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan
karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya
kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan
dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan
didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri,
dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
9) Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman
rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:
 bendungan
 hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
 agroekosistem berupa sawah tadah hujan
 sawah irigasi
 perkebunan sawit
 ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
 ekosistem ruang angkasa.

BIOMA

 Pengertian
Bioma didefinisikan sebagai daerah besar di permukaan bumi dengan kondisi iklim
dan geografis yang serupa di mana hewan dan tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan
mereka. Beberapa bagian di permukaan bumi memiliki jumlah makhluk hidup dan
makhluk tak hidup dalam takaran yang berbeda, yang menjadi dasar pembagian bioma.
Bioma didefinisikan oleh faktor abiotik daerah seperti iklim, geologi, relief, tanah,
vegetasi.Pengertian Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora
dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena
perbedaan letak geografis dan astronomis. Pada dasarnya, bioma terdiri dari produsen,
konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi siklus yang diawali dari
tumbuhan.

 Fungsi Bioma
Fungsi dari bioma adalah:
 Memudahkan melaksanakan penataan suatu populasi
 Bisa mengetahui jenis tumbuhan dan hewan berdasarkan cara hidupnya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
 Membuat mudah melaksanakan pendataan jenis-jenis tumbuhan dan hewan
 Mempermudah mengelompokkan hewan serta tumbuhan yang baru ditemukan

 Ciri-Ciri Bioma
Ciri utama dari bioma adalah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan
pengaruh kondisi iklim regionalnya. Sehingga perbedaan antarbioma tampak jelas dari
vegetais yang tumbuha di dalamnya. Bioma dibagi dalam beberpa jnis yang ditentukan
dari iklim, curah hujan, letak geografis, dan intensitas cahaya matahari.
Ciri-Ciri Bioma
 Membentuk interaksi unsur lingkungan seperti air, iklim, tanah, dan organisme yang
hidup di suatu daerah
 Merupakan komunitas klimak (kumpulan macam-macam populasi) sebagai penanda
daerah tersebut terdapat bentuk vegetasi utama yang mendominasi.
 Merupakan komunitas yang stabil, kecuali di ada suatu kejadian yang bisa mengganggu
dalam kestabilan komunitas
 Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya
 Dalam memberi nama bioma pada umumnya berdasarkan pada dominasi vegetasinya

 Faktor Yang Mempengaruhi Bioma


Dalam bioma, faktor yang mempengaruhi antara lain:
 Iklim
 Posisi geografis
 Curah hujan
 Intensitas cahaya matahari yang diperoleh

 Macam-Macam Bioma
Macam-Macam Bioma - Bioma dibagi dalam enam jenis bioma utama yaitu padang
rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis basah, hutan musim dan taiga. Macam-macam
bioma adalah sebagai berikut :

1. Bioma Stepa/Padang Rumput: Persebaran bioma gurun banyak terdapat yang di benua
Australia (Gibson), Indonesia (Parangtritis), Afrika Utara (Sahara), Asia (Takla
Makan), dan Amerika Utara (Great Basin).
Ciri-Ciri Padang Rumput
 Curah hujan yang sangat rendah +/-25 mm/tahun
 Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
 Evaporasi (penguapan) tinggi yang lebih cepat dari prepitiasi (hujan)
 Tingkat deflasi yang tinggi
 Tanah pasir tandus karena tidak mengandung air
 Suhu udara di siang 45 derajat celcius dan di malam hari sekitar 0 derajat celcius
2. Bioma Tundra: Bioma tundra adalah bioma yang ada di sekitar kutub utara dan
sebagian di selatan. Bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan
kecil sejenis rumput dan lumut. Lokasi wilayah bioma terdapat di sekitar lingkar artik,
Greenland di wilayah kutub utara. Berdasarkan pembagian iklim bioma tundra berada
di daerah yang beriklim es abadi (ET) dan Iklim Tundra (ET).
Ciri-Ciri Tundra
 Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju/es
 Mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang
dan terang.
 Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar dari 30-120 hari (1-4 bulan)

3. Bioma Taiga: Taiga adalah hutan yang tersusun dari satu spesies misalnya pinus,
konifer, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan
hewannya antara lain moose, beruang, ajag, rubah, beruang hitam, serigala, dan burung-
burung yang bermigrasi ke selatan di musim gugur. Taiga banyak ditemukan belahan
bumi utara, seperti wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma
yang terluas dari boma-bioma lain di bumi.
Ciri-Ciri Taiga
 Memiliki musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas sangat
singkat yakni hanya berlansung 1-3 bulan.
 Selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es yang mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah.
 Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, umumnya hanya terdiri atas dua atau tiga
jenis tumbuhan

4. Bioma Gurun: Bioma padang gurun atau padang pasir dalam istilah geografi adalah
suatu derah yang menerima curah huhan sedikit-kurang dari 250 mm/tahun. Gurun
dianggap mempunyai kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Bila
dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin saja benar, walaupun
bila diperhatikan seksama, gurun biasanya mempunyai kehidupan yang biasanya
tersembunyi (khususnya di siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang
lebih dari sepertiga wilayah bumi adalah terbentuknya gurun. Contohnya Gurun Gobi
di Asia dan Gurun Sahara di Afrika.
Ciri-Ciri Gurun
 Memiliki curah hujan yang sangat rendah +/- 25 mm/tahun
 Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan)
 Tingkat deflasi yang tinggi
 Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu disiang hari
45 derajat celcius, malam 0 derajat celcius.
 Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air
 Mempunyai kelembaban udara yang sangat rendah
5. Bioma Hutan Hujan Tropis: Hutan hujan tropis adalah bioma yang berupa hutan basah
atau lembab, yang ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, yaitu kurang lebih lintang 0-
10 derajat celcius ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis dapat
diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi.
Contoh hutan hujan tropis adalah Afrika, Meksiko, Australia, Amerika Selatan,
Kepulauan Pasifik, dan Amerika Tengah.
Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis
 Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
 Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 m.
 Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus
dasar hutan
 Cabang pohon berdaun lebat dan lebar dengan hijau sepanjang tahun
 Memiliki iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/dibawah kanopi (daun
pada pohon-pohon besar dengan membentuk tudung).

6. Bioma Hutan Gugur: Bioma hutan gugur adalah bioma yang terletak pada kisaran 30-
40 derajat lintang LU/LS denga beriklim sedang. Bioma hutan gugur terdapat di
wilayah Amerika Serikat di bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan
Inggris dan Australia.
Ciri-Ciri Hutan Gugur
 Curah hujan merata antara 75 - 1.000 mm pertahun
 Pohon yang bercirikan lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan
memiliki tajuk yang rapat
 Memiliki jumlah/jenis tumbuhan yang relatif sedikit
 Musim panas yang hangat dan musim dingin tidak terlalu dingin.
 Terdiri 4 musim ialah musim panas, gugur, dingin, semi

7. Bioma Sabana: Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh gerombolan
semka dan pohon. Berdasarkan dari jenis tumbuhan yang menyusunnya sabana dibagi
menjadi dua jenis yaitu sabana murni dua jenis yaitu sabana murni (satu jenis
tumbuhan) dan sabana campuran (campuran jenis tumbuhan). Persebaran bioma sabana
teradapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa Tenggara).
Ciri-Ciri Sabana
 Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
 Memiliki curah hujan antara 100-150 mm/tahun
 Curah hujan yang sedang dan tidak teratur
 Porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengarian) cukup baik
BIOSFER

 Pengertian
Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi. Secara etimologi, kata biosfer terdiri atas 2 kata yaitu
bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.Pengertian Biosfer dalam arti
sempit adalah lapisan atau bagian di bumi yang menjadi tempat makhluk hidup.
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut
geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk
hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan),
hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya
tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung
selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
 Unsur-Unsur Biosfer
1. Litosfer (batuan)

Berdasarkan tempat terjadinya maka batuan penyusun litosfer dapat dibedakan atas:
 Batuan intrusif: terjadi di bagian dalam, jauh dari permukaan bumi.
 Batuan ekstrusif: terjadi di dekat permukaan bumi, atau diluar permukaan bumi.
 Batuan hypoobisis: terjadi dalam gang atau saluran-saluran kulit bumi.
 Bagian luar dari bumi lapisan batuan yang disebut litosfer. Karena adanya peristiwa
diferensiasi, terbentuklah lapisan SIAL dan lapisan SIMA. SIAL merupakan bagian
teratas dari kerak bumi yang terdiri dari Silica dan Aluminium (SI-AL). Sedangkan
SIMA merupakan bagian bawah dari SIAL, yang terdiri dari Silica dan magnesium
(SI-MA). Kedua lapisan di atas merupakan litosfer.
2. Hidrosfer (air)
Yang termasuk hidrosfer adalah semua bentuk air yang ada di atas muka bumi. Yang
terbesar adalah samudra dan lautan. Dikatakan bahwa perbandingan antara samudra dan
daratan berkisar antara 72% dan 28%. Artinya 72% muka bumi berupa air sedangkan
28% berupa daratan.
3. Atmosfer (udara)

Bumi Dikelilingi oleh selimut gas yang disebut udara atau atmosfer. Ada lapisan dalam
atmosfer. Yang dekat dengan permukaan bumi setebal ± 10 km disebut troposfer.
Lapisan di atas troposfer disebut stratosfer.

 Faktor Pendukung Kelangsungan Hidup Biosfer


1. Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan
satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang
besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai puzzle
raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat
digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya.
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan
perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan”
dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
2. Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik
flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk
fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan
dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga
berpengaruh langsung terhadap persebaran flora.
Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di
daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini
cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah
gurun.
Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit
menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang
hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di
daerah tersebut.
3. Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat
beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat
penggolongan iklim sebagai berikut :
 Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini
adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
 Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah
ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang,
tomat, dan kol.
 Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah
ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.
 Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal).
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh: edelweis.
4. Faktor biotik.
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-
burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa
sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam
tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya.
Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu
sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran
tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.
 Faktor penghambat
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Faktor-faktor yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain :

 Polusi

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-
undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-
syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek
merusak.

 Manusia sebagai Pengubah Biosfer dan Implikasinya terhadap Tata Ruang Hidup
Implikasi terhadap Tata Ruang Hidup
Manusia sebagai pengubah biosfer dengan pengetahuaannya mampu mengubah
keadaan lingkungan sehingga menguntungkan dirinya, guna memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem yang kini terdapat disekitar manusia merupakan suatu ekosistem yang baru
diciptakan sesuai dengan kebutuhan manusia. Suatu ekosistem manusia penuh dengan
beranekaragam tumbuhan dan hewan yang ditanam dan dipelihara.
Mula-mula, pengaruh manusia terhadap lingkungannya dan keselarasannya ini
tidaklah terlalu besar. Alam masih sanggup membuat keseimbangan baru yang dibuat oleh
manusia. Namun, apa yang terjadi kemudian berbanding terbalik dengan kenyataannya.
Manusia membuat ilmu dan teknologi yang terkadang belum dikuasai sepenuhnya
oleh manusia telah digunakan secara luas, bukankah hal yang mustahil justru
menghancurkan kemampuan alam. Akibatnya, lingkungan tidak dapat lagi mendukung
kehidupan dan akhirnya berhenti pula manusia sebagai penduduk bumi.

Dengan ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan


semakin besar. Mulailah manusia melepaskan diri dari ketergantungan pada alam
sekitarnya. Dia merasa bahwa alam diciptakan untuk manusia dan karena itu alam
haruslah ditaklukan untuk kepentingannya. Di lain pihak, kemajuan dalam bidang telah
menambah kebutuhan manusia.
Mencari makan bukan sekedar penawar lapar, berpakaian bukan sekedar untuk
melindungi tubuh dari panas dan dingin, melainkan ingin menikmatinya. Alat rumah
tangga semakin bermacam-macam. Semua ini diciptakan demi kesenangan manusia.
Diciptakan juga berbagai jenis alat angkutan untuk memudahkan kehidupan.
Digalinya berbagai jenis barang tambang, dibangunnya berbagai bendungan, pusat tenaga
listrik untuk memudahkan hidup manusia, dan batubara untuk menggerakkan pabrik dan
alat transportasi.
Pendek kata, intervensi manusia terhadap lingkungan dan ekosistem semakin dalam
dan rumit, semuanya itu demi kesenangannya. Semakin tinggi kualitas lingkungan bagi
dirinya, jumlahnyapun semakin meningkat. Terlihat bahwa populasi manusia yang
berkembang dengan pesat ini, didampingi oleh perubahan lingkungan yang terus menerus.
Akhirnya perlu mendapatkan perhatian dan tindakan bersama yang berencana dan
terkoordinasi sehingga janganlah sampai menjurus ke arah yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

 Implikasi terhadap Sumber Daya


Manusia sebagai pengubah biosfer dapat membawa implikasi terhadap sumber daya,
ada yang positif dan negatif.

 Dampak positifnya meliputi:


1. Dapat menaikkan kuantitas suatu produksi, misalnya di bidang pertanian dan industri.
Penggunaan bioteknologi, misalnya hormone tumbuhan yang mampu memacu
tumbuhnya daun, bunga, atau buah yang banyak juga telah diterapkan dalam dunia
pertanian.
2. Menaikkan kualitas atau mutu produksi, misalnya; pada pengolahan minyak bumi,
yang semula kita mengenal bensin, sekarang kita mengenal premium dimana premium
dikatakan lebih baik karena mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi sehingga tidak
mudah atau cepat merusak alat atau mesin yang menggunakan bahan bakar tersebut.
3. Pengolahan SDA yang efektif dan efesien, menambah ragam produksi. Misalnya;
pada pengolahan minyak bumi yang mula-mula hanya menghasilkan macam-macam
bahan bakar, seperti; LNG, LPG, Avigas, premium, solar, minyak tanah, dan minyak
pelumas lilin serta aspal, sekarang dapat dikembangkan untuk menghasilkan
propylene atau bahan untuk pembuatan plastik, gas H2 untuk pembuatan pupuk, ABS
(alkyl bennema sulfonat) untuk pembuatan detergen.

 Dampak negatifnya meliputi:


1. Timbulnya pencemaran lingkungan.
Misalnya, adanya suatu pabrik yang menggunakan mesin yang mengadakan
pembakaran tidak sempurna akibatnya mengeluarkan gas CO yang dapat
menimbulkan pencemaran udara. Afinitas antara CO dan hemoglobin sekitar 200 kali
lebih kuat bila dibandingkan antara O2 dan hemoglobin dan membentuk senyawa
karboksi hemoglobin yang stabil.Atmosfer yang mengandung 80 ppm CO dalam
tempo 8 jam dapat mengurangi distribusi O2 dalam darah kita sekitar 15%.
Untuk itu, aliran darah dipercepat akibatnya orang dapat pusing-pusing
kemudian lemas dan kandungan CO sebesar1.300 ppm dalam tempo 30 menit dapat
menjadi fatal. Pabrik yang mengeluarkan bahan buangan (air limbah) yang
mengandung bahan yang dapat menimbulkan pencemaran air.
Misalnya, Hg dapat mengganggu ekosistem di sungai dan di laut. Ikan-ikan
akan mati sehingga mengurangi populasi ikan yang ada di dalamnya. Selain itu,
sampah-sampah yang dibuang di sungai akan merusak kualitas air sungai.Penggunaan
pestisida di bidang pertanian dapat pula menimbulkan pencemaran tanah bila
penggunaannya kurang tepat. Penggunaan teknik nuklir yang dapat pula menimbulkan
pencemaran, misalnya dengan adanya kebocoran akan terjadi radiasi.
2. Terjadi kepunahan.
Apabila manusia menggunakan SDA yang melampaui batas
tanpamelestarikannya kembali maka akan terjadi kepunahan dalam ketersediaan SDA.
Misalnya; penebangan hutan secara liar, perburuan binatang buas dan langka,
pengambilan barang tambang secara terus-menerus karena barang-barang tambang
tersebut tidak dapat diperbaharui.
3. Implikasi terhadap Ketersediaan Energi.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Dengan perkembangan
IPA dan teknologi, proses pengilangan minyak bumi dan pengambilan biji menjadi
efesien, sehingga produksinya meningkat. Contohnya bensin dari minyak bumi.
Minyak bumi adalah hasil pelapukan dari fosil.
Pada proses penyulingan belum diperoleh bensin yang memadai dan
kualitasnya rendah. Dengan perkembangan IPA dan teknologi untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas dilakukan proses keretakan (proses memanaskan bahan bertitik
didih tinggi di bawah tekanan) dengan menggunakan katalisator, hingga molekul-
molekul besar pecah menjadi molekul-molekul kecil dan proses reformasi (proses
dengan katalisator mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa aromatik). Dengan
proses keretakan dan reformasi diperoleh peningkatan bensin, baik kuantitas maupun
kualitasnya.
KEANEKARAGAMAN SPESIES
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah cabang ilmu biologi yang disebut taksonomi, yakni upaya
pengelompokkan makhluk hidup menjadi suatu kelompok atau taksa tertentu berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri-cirinya. Pengertian tersebut sebenarnya masih banyak namun
intinya adalah penamaan dan pengelompokan. Beberapa pengertian klasifikasi yang lain yakni:
1. Teori dan praktek pengelompokan individu menjadi spesies, mengatur spesies dalam
kelompok yang lebih besar, dan memberikan kelompok-kelompok nama, sehingga
menghasilkan klasifikasi.
2. Sebuah bidang ilmu (dan komponen utama dari sistematika) yang mencakup deskripsi,
identifikasi, nomenklatur, dan klasifikasi.
3. Ilmu klasifikasi, yakni dalam biologi dalah penataan organisme ke dalam klasifikasi.
4. Ilmu klasifikasi yang diterapkan untuk organisme hidup, termasuk studi tentang cara
pembentukan spesies.
5. Analisis karakteristik suatu organisme untuk tujuan klasifikasi.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Saat ini, menurut data dari Catalouge of Life menyebutkan bahwa jumlah spesies total yang
sudah diidentifikasi sebanyak lebih dari 1,6 juta spesies dan belum termasuk infraspesies. Oleh
karena itu, tujuannya klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah dan
menyederhanakan pengelompokan keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang melimpah.

Sistem Klasifikasi Kingdom


Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu (Ancient Time,
BC) . Ahli filosof Yunani, Aristotle (384-322 BC) mengelompokan makhluk hidup
kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun
keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi
makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok
besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkanoleh Linnaeus.
Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan
sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
Sistem Dua kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun
1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik
sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam
kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua
kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan
dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju
model-model kingdom lainnya.
Sistem Tiga Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun
1866. Kelemahannya, bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena
bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga
pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme
mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom
tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis,
morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom
lainnya.
Sistem Empat Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista
Kingdom Monera
Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun
1956. Kelemahannya adalah masih terdapat makhluk hidup lainnya yang tidak dapat
digolongkan kedalam keempat kingdom ini seperti fungi (Mycota). Mycota memiliki
perbedaan karakter yang cukup unik, ukurannya bervariasi ada yang menyerupai prostista
namun bukan protista, cara makan dan pencernaan berbeda dengan tumbuhan maupun
hewan. Selain itu kelemahan lainnya juga terdapat pada kingdom monera karena di dalam
kingdom monera masih terdapat perbedaan yang cukup berarti dalam klasifikasi
kingdom. Kelebihan sistem ini adalah melengkapi kingdom sebelumnya, yaitu dengan
mengelompokan monera sebagai kingdom tersendiri, karena organisme mikroskopis ini
tidak memiliki inti sel atau termasuk jenis prokariotik dan berbeda dengan protista,
animalia, dan plantae.
Sistem Lima Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista
Kingdom Monera
Kingdom Fungi (Dunia Jamur)
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun
1969. Kelemahannya adalah belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat
sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang
cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran
lipid dan lainnya. Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom
tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau
pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka
mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya
ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom
fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini
melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumnya .
Sistem Enam Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista
Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
Kingdom Eubacteria
Kingdom Archaebacteria
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Kelemahan
sistem ini pada dasarnya tidak ada, namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi
pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup
bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi.
Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga
memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera. Perbedaan yang
cukup signifikan didalam kingdom monera ini melahirkan kingdom baru yang disebut
kingdom eubacteria dan kingdom archaebacteria. Pengklasifikasian ini berawal dari
ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki
perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria
menunjukkan bahwa kelompok ini lebih menyerupai  eukariota dibanding saudaranya
(prokariotik). Hal ini adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera membela
menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria.
Sistem Tujuh Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista (Protozoa)
Kingdom Chromista
Kingdom Eumycota
Kingdom Eubacteria
Kingdom Archaebacteria
Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini
dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan
dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua
golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista),
Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan
Archaebacteria.
Kelebihan sistem klasifikasi tujuh kingdom ini lebih adalah lebih detail. Lahir
kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi
dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta,
Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom
asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji
melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang
berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom
chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista
lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari
kingdom sebelumnya.
Kelemahan sistem ini biasanya relatif terhadap sudut pandang mana orang ingin
mengelompokan organisme. Biasanya semakin besar tingkat pengklasifikasian maka
makin besar pula tingkat kesulitan tetapi hasilnya lebih akurat.
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom Menurut R.H. Whittaker- Dalam skema klasifikasinya,
Linnaeus mengakui hanya dua kerajaan makhluk hidup: Animalia dan Plantae. Pada saat itu,
organisme mikroskopis belum dipelajari secara rinci. Mereka ditempatkan baik dalam kategori
terpisah yang disebut Chaos atau, dalam beberapa kasus, mereka diklasifikasikan dengan
tanaman atau hewan. Kemudian pada 1860-an, Jerman penyidik Ernst Haeckel mengusulkan
sistem klasifikasi tiga-kerajaan. tiga kerajaan Haeckel adalah Animalia, Plantae, dan Protista.
Anggota kerajaan Protista termasuk protozoa, jamur, bakteri, dan mikroorganisme lainnya.
namun, Sistem Haeckel tidak diterima secara luas, serta mikroorganisme terus dapat
diklasifikasikan sebagai tanaman (misalnya, bakteri dan jamur) atau hewan (misalnya, protozoa).
Saat ini, sistem klasifikasi yang diterima secara luas oleh para ahli biologi adalah bahwa
dirancang oleh Robert Whittaker pada tahun 1968. Skema klasifikasi Whittaker mengakui lima
kerajaan: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Skema klasifikasi lima kerajaan
sedang digunakan umum sekarang ini.
R.H. Whittaker mengelompokkan organisme menjadi lima dunia berdasarkan tingkat organisme,
kondisi inti sel, dan nutrisinya. Kelima dunia tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kingdom Monera
Monera meliputi makhluk hidup yang sangat sederhana. Termasuk ke dalam kingdom ini adalah
bakteri dan alga biru (Cyanophyta). Monera bersifat prokariotik, sel-selnya mempunyai nukleus
atau inti sel yang tidak bermembran. Sel-selnya membelah secara sederhana, yaitu dengan
amitosis. Kromosomnya tunggal dan berbentuk melingkar. Klorofil tersebar dan tidak terlindung
oleh membran. Kerajaan Monera meliputi bakteri dan cyanobacteria. Organisme bersel satu yang
prokariotik. Organisme prokariotik memiliki inti atau tidak organel dalam sitoplasma mereka,
hanya memiliki kromosom tunggal, memiliki ribosom kecil, dan berkembang biak dengan fisi
sederhana. Banyak organisme (disebut autotropik) dapat mensintesis makanan sendiri, dan
beberapa (disebut heterotrofik) mencerna prabentuk bahan organik.
2) Kingdom Protista
Termasuk ke dalam kingdom ini adalah organisme yang bersel tunggal bersifat eukariotik.
Eukariotik berarti inti sel-selnya telah bermembran, meliputi protozoa dan alga. Sistem
klasifikasi ini dirintis oleh Ernst Haeckel (1834-1919)
3) Kingdom Fungi
Kingdom ini meliputi makhluk hidup yang tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak dapat
mensintesa makanan sendiri atau bersifat heterotrop, ada yang bersifat parasit, ada juga yang
bersifat saprofit. Termasuk di dalamnya adalah berbagai jamur, seperti jamur merang, jamur
kuping dan jamur oncom. Protista, termasuk protozoa, alga bersel satu, dan jamur lendir. Sel-sel
dari organisme ini eukariotik. Mereka uniseluler, dan mereka mungkin autotrofik atau
heterotrofik. Organisme eukariotik memiliki nukleus dan organel dalam sitoplasma mereka,
memiliki beberapa kromosom, memiliki ribosom besar, dan berkembang biak dengan mitosis.
Sel-sel kerajaan ini eukariotik dan heterotrofik. Beberapa spesies jamur uniseluler, sedangkan
spesies lain membentuk rantai panjang sel dan disebut jamur filamen. Suatu dinding sel
mengandung kitin atau selulosa ditemukan dalam sebagian besar anggota. Makanan diambil oleh
penyerapan molekul kecil dari lingkungan eksternal.
4) Kingdom Plantae
Kingdom ini meliputi makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis, yaitu makhluk hidup
yang mempunyai klorofil, sehingga dapat hidup tanpa mengambil energi dari organisme lain.
Makhluk itu disebut organisme autotrop. Termasuk di dalamnya adalah Bryophyta, Pteridophyta,
dan Spermatophyta. Semua sel tumbuhan eukariotik dan autotrofik. Organisme mensintesis
makanan sendiri dengan fotosintesis, dan dinding sel mereka mengandung selulosa. Semua
organisme multiseluler.
5) Kingdom Animalia
Kingdom ini meliputi makhluk hidup eukariotik bersel banyak, bersifat heterotrop, meliputi
Porifera, Platyhelminthes, Hydrozoa, Nematoda, Rotifera, Annelida, Molusca, Arthropoda,
Echinodermata dan Chordata. Hewan tanpa tulang belakang (invertebrata) dan dengan tulang
punggung (vertebrata) yang disertakan di sini. Sel-sel yang eukariotik, organisme yang
heterotrofik. Semua hewan multisel, dan tidak memiliki dinding sel. Dalam kerajaan Animalia,
ahli biologi mengklasifikasikan organisme seperti spons, hydras, cacing, serangga, bintang laut,
reptil, amfibi, burung, dan mamalia. Bentuk makan adalah satu di mana molekul besar dari
lingkungan eksternal yang dikonsumsi, kemudian dipecah untuk digunakan bagian dalam tubuh
hewan.
Ciri-Ciri Kingdom Animalia
Berikut Ini Terdapat Beberapa Ciri-Ciri Kingdom Animalia, Antara Lain Sebagai Berikut:
1. Eukariot Multiseluler, Artinya Tubuhnya Tersusun Atas Banyak Sel Yang Memiliki
Membran (Selaput) Inti.
2. Tidak Memiliki Dinding Sel, Tetapi Membran Sel Tersusun Dari Protein Structural.
3. Heterotrofik, Artinya Memerlukan Bahan Organik Yang Berasal Dari Makhluk Hidup
Maupun Tak Hidup Untuk Kebutuhan Nutrisinya.
4. Memiliki Sel Atau Jaringan Yang Dapat Menghantarkan Rangsang Dan Pergerakan Yang
Berupa Saraf Atau Sistem Saraf.
5. Umumnya Cara Reproduksi Secara Seksual, Meskipun Ada Beberapa Yang Melakukan
Reproduksi Secara Aseksual Misalnya Pada Porifera, Coelenterata.

Klasifikasi Kingdom Animalia terdiri dari


A. Kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.
B. kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.
A. Invertebrata
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan
Echinodermata.
1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)

 
 Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki
rangka serta saluran air.
 Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh
melalui pori.
 Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan
regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
 Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu
Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
Berdasarkan susunan kerangkanya, porifera dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a) Calcarea
Mempunyai kerangka yang tersusun dari kalsium karbonat, memiliki koanosit besar. Hidup di air
laut yang dangkal.
Contoh:
 Leucosolenia
 Grantia
 Scypha

b) Hexactinellida
Mempunyai kerangka yang tersusun dari silica atau zat kersik, mempunyai system saluran air
yang sederhana. Hidup di air laut yang dalam.
Contoh:
 Euplectella
 Pheronema

c) Demospongiae
Mempunyai kerangka yang tersusun dari silikat bersama-sama spongin,atau hanya spongin
saja.sistem saluran air umumnya rumit.
Contoh:
 Euspongia
 Leucosolenia
 Spongilla
2. Phylum Coelenterata (Hewan berongga)

 Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip
atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf
sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
 Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
 Habitat terdapat di laut
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
Pembagian spesies coelenterata berdasarkan bentuk kehidupan yang dominan dalam siklus
hidupnya, terdiri dari 3 kelas yaitu:
a) Hydrozoa
Siklus hidup memiliki fase polip dan medusa, salah satu contoh organismenya adalah hydra
viridis yang hidup di air tawar, bentuk tubuhnya selalu polip dan bertunas .
Contoh lainnya adalah Obelia geniculata yang hidup di air laut, bentuk tubuhnya polip &
medusa, obelia memiliki polip hydrant yang berfungsi sebagai pemangsa dan polip gonagium
sebagai alat reproduksi, selain itu obelia juga bertuna

b) Scyphozoa
Scypozoa mempunyai ciri-ciri tubuh medusa berukuran besar, berbentuk seperti paying atau
lonceng, dan memiliki tentakel yang mengandung sel penyengat. Reproduksinya mengalami
metagenesis. Contoh : Aurelia aurita

c) Anthozoa
Anthozoa memilki tubuh yang mirip bunga, hanya bersifat polip dan tubunhya mengandung
kerangka dan zat kapur yang keras dan dapat membentuk terumbu karang atau atol. Anthozoa
terbagi menjadi dua yaitu:

 Hexacoralia
Contoh : Fungia patella, Acrophora, Oculina, meandrina, Astrea pallida.
 Octacoralia
Contoh : Euplexaura anthipathes,Corralium rubrum, Tubifora musica.
3. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)

 Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki
system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi,
respirasi dan ekskresi.
 Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
 Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual
dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
 Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
Berdasarkan segmentasi tubuhnya, ada tidaknya silia,alat pencernaan dan cara hidupnya,
platyhelminthes dibagi menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu:
 Turbelaria (Cacing Getar)
Contoh : Planaria (Dugesia tigrina)
 Trematoda (Cacing Hati)
Contoh: Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, SchistosomajJaponicum, Fasciolapsis
busci, Paragonimus westermani
 Cestoda (Cacing Pita)
Contoh : Taenia saginata, Taenia solium, Diphylobotrium latum
4. Phylum Nemathelminthes ( Cacing Benang)
 Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang
dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan
pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
 Hidup bebas atau parasit
 Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada
manusia, hewan dan tumbuhan.
 Reproduksi secara seksual
 Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing
kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.
Beberapa contoh spesies nemathelminthes :
 Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Hidup parasit pada usus halus manusia dan menyebabkan penyakit ascariasis atau
cacingan. Hewan ini bersifat kosmopolit (dapat hidup di segala tempat), terutama di daerah
tropis.
Bentuk tubuhnya bulat panjang dengan bagian ujung meruncing. Mulut terletak pada bagian
anterior yang dilengkapi 3 buah bibir, sedangkan lubang ekskresi terdapat di permukaan ventral
di belakang mulut. Dibawah epidermis terdapat otot memanjang, tetapi tidak ditemukan otot
melingkar.
 Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis. Cacing
tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus
manusia.
Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut. Cacing tambang
Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1-4 pasang
kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus
inangnnya.
Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi. Alat ini digunakan untuk
menangkap dan memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva (organ
kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
 Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. Sekitar 10 -15 mm. Cacing
kremi hidup di dalam usus besar manusia.
Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi
cacing kremi tidak memerlukan perantara.telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan
yang terkontaminasi telur cacing ini.
Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.
Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.
Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka
infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
 Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria. Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.
Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.
Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh
cacing filaria dalam jumlah banyak. Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
 Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot.
Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
5. Annelida (Cacing Gelang)

 Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system
pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang
terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus
segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat
hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda).
 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit
pada vertebrata.
 Reproduksi secara seksual atau aseksual.
 Dibedakan atas 3 kelas yaitu, polychaeta, oligochaeta dan hirudinea.
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
A) polychaeta

 Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan
annelida berambut banyak. Tubuh polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala
(prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.
 Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal=parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Fungsi parapodia adalah sebagai
alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti
insang untuk bernapas. Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang
tersusun dari kitin.
 Contoh polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna
cerah. Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea,
Eunice viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele (cacing wawo).
B) oligochaeta
 Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
 Contoh oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara
lain adalah cacing tanah amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa australia (Figaster longmani).
 Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah. Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.
 Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran
makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
C) hirudinea

 Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini tidak memiliki
arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
 Panjang hirudinea bervariasi dari 1-30 cm. Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan
posterior yang meruncing.
 Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak. Sebagian besar hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.
 Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga
mengisap darah inangnya, sedangkan hirudinea bebas hidup dengan memangsa
invertebrata kecil seperti siput. Contoh hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan
Hirudo (lintah).
 Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit),
sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat
mengisap darah sebanyak mungkin.

6. Mollusca ( Hewan Lunak )


 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di
laut, air tawar maupun darat.
 Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan
yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion
dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia,
bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin
jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin
jantan dan betina pada satu individu).
 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
 Mollusca Merupakan Filum Terbesar Dari Kingdom Animalia. Molluska Dibedakan
Menurut Tipe Kaki, Posisi Kaki, Dan Tipe Cangkang, Yaitu:
A) Gastropoda
 Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan
yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea
sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri
khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat
menggunakan kakinya.
 Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.
Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan
terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.
Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan gastropoda darat bernapas
menggunakan rongga mantel.
B) Pelecypoda

 Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada


margaritifera dan pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau
(Mytilus viridis).
 Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki pelecypoda
dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.
Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.
Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena
mensekresikan zat perekat.
 Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga
bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat
(ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan
cara mengencangkan dan mengendurkan otot.
 Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas. Pada tiram mutiara,
jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan
akan terbentuk mutiara.
 Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan
cangkang nakreas.pelecypoda tidak memiliki kepala. Mulutnya terdapat pada rongga
mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
 Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula. Maka makanannya berupa hewan kecil
seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.insang pelecypoda berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella =
lembaran, branchia = insang).
 Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam
rongga mantel melalui sifon (corong). Sistem saraf pelecypoda terdiri dari tiga pasang
ganglion yang saling berhubungan. Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior,
ganglion pedal, dan ganglion posterior.
 Reproduksi pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada masing-
masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.pembuahan
menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
C) cephalopoda

 Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan mollusca
yang memiliki kaki di kepala. Anggota cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis),
cumi-cumi (Loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.) Hidup cephalopoda seluruhnya di laut
dengan merayap atau berenang di dasar laut.
 Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa, hampir
semua cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.kebanyakan cephalopoda memiliki
organ pertahanan berupa kantong tinta.
 Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di
ventral tubuhnya.tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara
menyemburkannya.
 Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap
mangsanya. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai
otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki
organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan berlangsung secra internal dan
menghasilkan telur.
7. Arthropoda ( hewan kaki beruas)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas,
hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
 Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton
(rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system
saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan
faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap,
ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda)
atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
 Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi
terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa
terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
 Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu arachnoidea,
myriapoda, crustacea dan insecta.
A) Arachnoidea

 Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-
laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh
kelas arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.
 Ukuran tubuh arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm
sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas
maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
 Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu scorpionida, arachnida, dan acarina.
Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh
hewan ini adalah kalajengking (uroctonus mordax) dan ketunggeng (buthus after).
 Pada arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada
kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah laba-laba serigala (pardosa amenata),
laba-laba kemlandingan (nephila maculata). Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil,
contohnya adalah caplak atau tungau (acarina sp.).
 Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu
laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian
anterior dan abdomen pada bagian posterior.
 Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks
(dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus
(capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat
tambahan pada mulut.
 Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada
bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan
dapat berputar bebas.
 Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar
benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan
cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara
membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
 Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.paru-paru buku adalah organ
respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.
 Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) malpighi. Tubula
malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam
hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain tubula malpighi, ekskresi lainnya
dilakukan dengan kelenjar koksal.
 Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa
(segmen pada kaki insecta).
B) Myriapoda
 Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan
berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di
lingkungan sekitar kita.
 Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau
tumpukan kayu. Bagian tubuh myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan
abdomen.tubuhnya memanjang seperti cacing.
 Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua
pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).
 Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.
Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.
 Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan
repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu
chilopoda dan diplopoda.

C) Chilopoda

 Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.tubuhnya memanjang dan agak pipih.
 Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang
maksila.
 Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel. Pasangan pertama kaki
termodifikasi menjadi alt beracun. Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh
atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit. Contoh hewan
ini adalah kelabang (scutigera sp.).

D) Diplopoda

 Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan
berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Tubuhnya bulat
panjang.
 Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya
terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar
beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.
 Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila
terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati. Contoh hewan
ini adalah kaki seribu(lulus sp.).

E) Crustacea

 Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang,
lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
 Umumnya hewan crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di
darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu
entomostraca dan malacostraca.

F) Entomostraca

 Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton


atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah
daphnia, cypris virens, dan cyclops sp.

G) Malacostraca

 Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.
Hewan yang termasuk kelompok ini adalah udang, lobster, dan kepiting. Berikut akan
dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
 Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya. Tubuhnya terdiri
dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta
abdomen.
 Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.karapaks
memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum. Di dekat rostrum terdapar mata
faset ( majemuk) yang bertangkai.
 Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen. Dibagian kaput terdapat
sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut. Antenula berfungsi
sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.
 Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada bagian
toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan
empat pasang kaki jalan(periopod).
 Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.seliped berfungsi untuk mencari
makanan dan melindungi diri dari musuh. Pada bagian abdomen terdapat lima pasang
kaki renang (pleopod). Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi
untuk berenang (urupod). Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi
gonopod. Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.
 Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.
Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.mulut
dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.
 Lambung (terletak di sefalotoraks) dan usus (terletak di abdomen) berada disepanjang
bagian dorsal tubuh. Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks
dan abdomen.
 Makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil. Sisa metabolisme
dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.
 Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya
berdinding tipis.organ kelamin bersifat dioseus.

I) Insecta

 Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).banyak anggota hewan ini sering kita
jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,
belalang,dan lebah.ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
 Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
 Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini
merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada yang
hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
 Tubuh insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput
memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk
(mata faset), dan mata tunggal (oseli).insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
 Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.bagian abdomen insecta tidak
memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan
yang menuju tabung trakea.
 Trakea merupakan alat pernapasan pada insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula
malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.sistem
sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang
pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas,
diantaranya yaitu:
1.  Kelas AGNATHA (Cyclostomata)

 Tidak memiliki rahang


 Tubuh seperti ikan, tidak bersisik, dan tidak mempunyai pasangan sirip
 Jantung 2 ruang
 Contoh : belut laut (Petromyzon )
 ikan hantu/hagfish (Myxine )
2. Pisces

Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan dilindungi
oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada
tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan
suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu, Agnatha,
Chondricthyes dan Ostheichthyes.
3.  Amphibi
Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan
amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis
amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut
kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas
dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari Amfibi
yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
4. Reptilia

Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat
autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh,
ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura.Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia,
Chelonia dan Rynchochepalia.
5. Aves

Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae
(untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki
Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur
berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak dingin
ketika terbang.
Contoh Lainnya : elang, penguin, bebek.
Kelas Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes, Struthioniformes, Rheiformes,
Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes, Spheniscitormes,
Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes,
Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes,
Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan
Passeriformes.

6. Mammalia
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan rambut
yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus),
Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar
(melahirkan) (Contoh :kucing, anjing, harimau, hyena dll).
Klasifikasi Mamalia terdiri dari beberapa ordo:
1. Monotremata (mamalia berparuh bebek), hewan ovivar. Contoh, Platypus
2. Marsupilia (hewan berkantong), Contoh; kanguru
3. Insectivora (hewan pemakan serangga). Contoh, landak
4. Chiroptera (mamalia bersayap). Contoh, kelelawar
5. Rodentia (hewan pengerat). Contoh, marmut
6. Lagomorpha (golongan kelinci)
7. Cetacea (golongan paus)
8. Sirenia (sebangsa duyung)
9. Carnivora (pemakan daging)
10. Proboscidea (mamalia berbelalai)
11. Perissodactila (berkuku gasal): zebra, badak
12. Artiodactyla (berkuku genap): babi, unta, jerapah, domba
13. Primata (derajat yang paling tinggi).

Perbedaan vertebrata secara umum

Penutup
 Kelas Ruang jantung Suhu tubuh Reproduksi Fertilisasi
tubuh

Pisces 2 Poikiloterm Sisik Ovivar Eksternal

Kulit
Amphibia 3 Poikiloterm Ovivar Eksternal
berlendir

3 (4 belum
Reptilia Poikiloterm Sisik Ovovivivar Internal
sempurna)

Aves 4 Homoioterm Bulu Ovivar Internal

Mamalia 4 Homoioterm Rambut Vivivar Internal

 
Sistem Organ Kingdom Animalia
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton.
Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus
dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum
Athropoda
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton
dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.
2. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem
Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut
lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system
Insang.
Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak (berudu)
menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa. Burung
memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).
3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)
Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran darah
terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak
selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam
sistem pembuluh darah.
Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya memiliki
tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung Reptilia memiliki empat ruang,
namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia,
jantungnya memiliki empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2
dengan darah kaya CO2 .
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara
Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi
secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi
secara aseksual yaitu amoeba, hydra dll.
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan
dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi
menjadi dua, fertilisasi internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di
dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan fertilisasi
eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak, kodok,
dan beberapa jenis ikan.
Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang
menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah dan semut.
8. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup
bebas di dasar laut.
 Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat
saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system
ekskresi.
 Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat
dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
 Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea
dan Crinoidea.
A) Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600
spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut.contoh spesies ini adalah Acanthaster sp.,
Linckia sp., dan Pentaceros sp.
Tubuh asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi
bentuk seperti catut yang disebut pediselaria.
Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari
kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan
lubang anus disebut aboral.
Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga
dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
 Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal
tubuh.
 Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
 Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
 Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar. Setiap bagian lengannya
dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.
Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan
fertilisasi terjadi di luar tubuh.
B) Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea
(dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih
langsing dan fleksibel.
Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri
tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-
lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
C) Echinoidea
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan.echinoidea yang berbentuk bola misalnya
bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini
berduri panjang.
Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera
aristoteles. Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa
ganggang atau sisa-sisa organisme.
Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi
oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.tubuhnya tertutupi oleh duri yang
halus dan rapat.
Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari
kotoran.kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.

D) Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah
Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah
ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur
ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.
Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon
respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga
tubuhnya.keluar dan masuknya air melalui anus.
E) Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai
dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak
bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut adalah metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus
benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.
Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok
tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak
mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).
Pada kaliks terdapat mulut dan anus. Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-
cabang kecil yang disebut pinula.sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.
Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Pengertian Kingdom Plantae
Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme eukariotik
multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang
fungsinya untuk fotosintesis yang sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau
yang sifatnya autotrof. Inilah yang membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom
Animalia. Perbedaan lainnya dari Kingdom Plantae tidak bisa bergerak bebas seperti Kingdom
Animalia.

Ciri-Ciri Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Kingdom Plantae mempunyai ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom yang satu ini berbeda
dengan Kingdom Animalia. Ciri-ciri tersebut yaitu sebagai berikut :
 Pada dinding sel yang tersusun oleh selulosa.
 Mempunyai klorofil yang fungsinya untuk fotosintesis.
 Karena mempunyai klorofil, oleh karena itu kingdom plantae yang bersifat autotrof (bisa
membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya sinar matahari.
 Eukariot
 Bersifat Multiseluler
 Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
 Dapat mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.

Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Kingdom Plantae mempunyai klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk bisa
membedakan antara spesies yang satu dengan spesies yang lain dalam Kingdom Plantae.
1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut yaitu suatu kumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan biasanya
tumbuh ditempat lembab, tidak mmepunyai akar, batang dan daun sejati, serta tidak mempunyai
pembuluh pengangkut (xilem dan floem), merupakan sebuah tumbuhan peralihan antara
tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita) dan mengalami suatu
pergiliran keturunan
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun
Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang
masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai struktur
tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh
disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.
Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi Gametofit
dan generasi Sporofit.
Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut ialah tumbuhan talus, yang hidupnya ditempat lembab dan autotrof.
Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 : Lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
1. Hepaticopsida (lumut hati)
Jenis lumut ini berbentuk talus, berlobus seperti berbentuk hati manusia
jenis lumut ini merupakan lumut berumah dua (deoceus)
Pada reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, dalam pembentukan gemmacup (kuncup) dan
spora
Gemmacup yaitu struktur khas yang terdapat pada suatu gametofit yang berupa mangkok yang
mengandung suatu kumpulan lumut kecil.
Gemma bisa lepas dan tersebar oleh air yang kemudian tumbuh menjadi lumut baru.
Dalam Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara spema dan ovum
Jenis lumut ini membentuk zigot.
Contohnya : Marchantia polimorpha
2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)
Lumut tanduk disebut juga dengan Anthoceropsida .
Pada Gametofitnya mirip dengan lumut hati, sedengakan perbedaannya terletak pada sporofitnya.
Sporofit lumut tanduk memiliki kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit.
Contohnya : Anthoceros laevis (lumut tanduk).
3. Bryopsida (lumut daun)
Bryopsida ialah lumut sejati karena yang bentuk tubuhnya mirip dengan tumbuhan kecil yang
mempunyai bagian akar (rizoid), batang dan daun.
Hidupnya yang berkelompok untuk membentuk hamparan tebal seperti beludru.
Contohnya : Polytrihcum dan Spagnum
Manfaat Tumbuhan lumut (Bryophyta)
Beberapa spesies Sphagnum bisa digunakan untuk obat kulit dan mata.
Pada beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan bisa digunakan sebagai penahan
erosi dan untuk menyerap air
Bisa digunakani untuk ornamen tata ruang
Marchantia nya sebagai obat penyakit hati
2. Tumbuhan Paku (Pterydophyta)
Tumbuhan Paku ialah suatu tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati, yang
berkembang biak dengan spora (kormofita berspora), dan mempunyai pembuluh angkut xilem
dan floem, mempunyai klorofil juga, berakar serabut dan mengalami suatu pergiliran keturunan
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pterydophyta)
Pada akar, batang, dan daun bisa di bedakan
Spora yang dihasilkan pada sporofil, terutama pada bawah daunnya
Daun muda nya tumbuh menggulung
Jenis-Jenis Tumbuhan Paku (Pterydophyta)
Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
1. Paku purba (Psilopsida)
Jenis tumbuhan paku ini Spesiesnya hampir punah, yang tersisa 10 – 13 spesies
Jenis tumbuhan paku ini menghasilkan satu jenis spora (homospora)
Pada gametofitnya tidak mempunyai klorofil, nutrisi yang diperoleh dari simbiosis dengan jamur
Contohnya : Rynia dan psilotum
2. Paku kawat (Lycopsida)
jumlah spesiesnya lebih kurang 1000
Bisa menghasilkan dua jenis spora (heterospora)
Pada Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut
Pada Gametofit tidak berklorofil
Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual
Contohnya : Selaginela dan Lycopodium
3. Paku ekor kuda (Spenopsida)
jumlah spesies nya lebih kurang 15 spesies
Habitat nya pada tempat yang lembab daerah subtropis
Jenis ini juga dsebut dengan ekor kuda karena bentuknya batang yang seperti ekor kuda
Sporangium berupa strobilus
Jenis merupakan paku homospora
Pada gametofit mempunyai klorofi
Gametofit biseksual
Contohnya : Equisetum
4. Paku sejati ( Pteriopsida)
Jenis yang satu ini jumlah nya paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies
Mempunyai akar, batang dan daun sejati
Pada daun mudanya tumbuh menggulung (circinnatus)
Contohnya : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum cuneatum)
Manfaat Tumbuhan Paku
Bisa dijadikan tanaman hias
Bisa menjadi sayur-sayuran
Sebagai pupuk hijau pada tanaman padi
Selaginella plana juga bisa sebagai obat luka
3. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Kata spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu sperma=biji , phyton=tumbuhan kelompok
tumbuhan yang hidup di darat, mempunyai akar, batang dan daun sejati, tracheophyta, autotrof,
serta dapat menghasilkan biji.
Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Mempunyai bunga/organ biji yang dihasilkan oleh strobilus atau bunga
Jika biji tertutup disebut dengan Angiospermae dan yang terbuka disebut dengan
Gymnospermae.
Jenis-Jenis Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)
Gymnospernae ialah suatu tumbuhan yang bijinya tidak ditutupi oleh bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:
Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium
yang sehingga bisa tumbuh membesar
Mempunyai bentuk perakaran tunggang
Daunnya sempit, tebal dan kaku
Pada tulang daun tidak beraneka ragam
Tidak mempunyai bunga sejati
Pada Alat perkembangbiakannya yang berbentuk kerucut yang disebut dengan strobilus atau
runjung.
Pada bakal biji tersusun dalam strobilus
Pada Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
bakal biji nya tidak dilindungi oleh daun buah/berbiji terbuka
Tumbuhan Berbiji Terbuka Dibagi Menjadi 4 Kelas Yaitu :
Cycadinae Ciri khasnya yaitu batangnya tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai
tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, yang artinya mempunyai strobilus
jantan saja atau strobilus betina saja. Contohnya: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas
rumphii (pakis haji)
Ginkgoinae Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon ini
bisa mencapai 30 meter, daun nya berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji
nya dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yakni
Ginkgo biloba.
Coniferinae Coniferales yang berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena pada alat
perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Tumbuhan yang
termasuk kelompok ini mempunyai ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contohnya :
Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp.,Araucaria sp., Sequoia sp.,
Juniperus sp. dan Taxus sp.
Gnetinae Jenis tumbuhan ini anggota kelompok nya berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat)
dan pohon. Daunnya yang berbentuk oval/lonjong dan duduk daun nya berhadapan dengan
bentuk urat daun menyirip. Pada xilem ini terdapat trakea dan floem tidak mempunyai sel
pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah bisa disebut dengan “bunga”.
Contohnya : yang terkenal dari kelompok ini yaitu Gnetum gnemon (melinjo).
2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup ialah tumbuhan yang bijinya terdapat pada dalam bakal buah.
Ciri-Ciri Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Hidupnya sebagai pohon, perdu, semak, yang merambat atau herba/terna
Daunnya berbentuk pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung
atau sejajar
Mempunyai bunga sejati dengan sebuah perhiasan bunga yang berupa kelopak dan mahkota
bunga dan pada alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari
Tumbuhan biji tertutup terbagi menjadi dua kelas yang berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:
1. Dikotil
Mmepunyai dua daun lembaga ( dikotiledon)
Pada batang umumnya bercabang
Pada tulang daunnya menjari atau menyirip
Mmepunyai kambium sehingga pada akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat pembuluh
xilem dan floem pada akar dan batang tersususn dalam suatu lingkaran
Mempunyai suatu sistem akar tunggang
Bunganya mempunyai bagian – bagian dengan kelipatan 4 atau 5, yang bentuknya beraturan
dengan bunga yang mencolok
Contoh tumbuhan Dikotil adalah sebagai berikut :
Yang pertama Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: tumbuhan singkong, jarak, karet,
dan puring
Yang kedua Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: pada tumbuhan putri malu, petai,
flamboyan, kembang merak, kacang kedelai,kacang tanah dan lain sebagainya.
Yang ketiga Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: pada tumbuhan kentang, terong,
tomat, cabai, kecubung, dan lain sebagainya.
Yang keempat Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: pada tumbuhan jeruk manis, jeruk bali
Yang kelima Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: pada tumbuhan kembang sepatu,
kapas
Yang keenam Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: pada tumbuhan cengkih, jambu biji,
jambu air, jambu monyet, jamblang, dan lain sebagainya.
Dan yang terakhir Suku komposit (Compositae), misalnya: pada tumbuahan bunga matahari,
bunga dahlia, bunga krisan
2. Monokotil
Mempunyai satu daun lembaga (kotiledon)
Pada batangnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas
Pada Daunnya biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
Mempunyai tulang daun sejajar ataumelengkung
Tidak berkambium, pada jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun tersebar
Mempunyai suatu sistem akar serabut
Bunga nya mempunyai bagian-bagian dengan jumlah yang berkelipatan 3, bentuknya tidak
beraturan, warna tidak mencolok
Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :
Yang pertama Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: pada tumbuhan padi, jagung,
bambu, rumput, tebu, gandum dan lain sebagainya.
Yang kedua Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: pada tumbuhan kelapa, rotan, kelapa
sawit, aren, salak dan lain sebaginya.
Yang ketiga Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: pad atumbuhan kunyit, jahe, lengkuas
Yang keempat Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: pada tumbuhan nanass
Dan yang terakhir Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: pada tumbuhan anggrek
bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya dan lain sebagainya.
Protista merupakan suatu takson yang anggotanya sangat beragam. Anggotanya bukan hewan,
bukan tumbuhan, bukan jamur, dan bukan prokariot. Semua anggota kingdom
Protista merupakan eukariotik, mempunyai inti yang jelas dan organel yeng dikelilingi
membrane. Respirasi terjadi secara aerobic. Hidup bebas di laut atau air tawar, atau parasit di
cairan tubuh atau jaringan mahluk hidup lain.

Kingdom ini terdiri dari organisme tingkat rendah: protozoa, jamur lender, dan jamur air (dulu
masuk ke dalam kingdom fungi), dan ganggang. Pada beberapa klasifikasi kingdom
Protista terdiri dari semua organisme uniseluler tapi ini mengakibatkan kelompok ganggang
terbelah karena ada ganggang multiseluler.
Pengertian Protista Menurut Ahli
Pada umumnya Protista adalah mahluk hidup uniseluler, namun terdapat pula Protista yang
multiseluler, seperti ganggang laut. Protista ada yang bersifat autrotrof, adapula yang heterotrof,
hidup bebas di laut, air tawar, atau sebagai parasit pada mahluk hidup lain. Berbeda dengan
Monera, Protista telah memiliki membran inti sehingga disebut organisme eukariotik
(Abdurahman, 2006).
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni.
Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip
tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh
organisme golongan protista amatlah beragam.
1. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga
kategori:Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu
berfotosintesis. Contohnya : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya:
Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari
makanannya. Contoh: jamur
4. Protista Mirip Hewan (Protozoa).

Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan.
Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh
sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada
hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
Ciri-Ciri Kingdom Protista
Protista memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Eukariotik, sudah memiliki membran inti.
 Ada yang cuma satu sel (uniseluler) dan ada yang banyak sel (multiseluler)
 Hidup bebas koloni/soliter dan simbiosiS
 Beberapa meiliki alat gerak sederhana
 Ada yang punya pigmen warna (alga)
 Ada yang autotrof (memproduksi makanan sendiri) ada juga yang heterotrof dengan
menyerap atau menelan makanan.
 Belum memiliki sistem jaringan yang jelas.
Klasifikasi Protista
Protista dikelompokan menjadi tiga kelompok, yakni, Protista mirip jamur (jamur lender),
Protista mirip tumbuhan (alga), dan Protista mirip hewan (protozoa).
Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena struktur tubuhdan cara
reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender mirip fungi, tetpai gerakan pada fase
egetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membrane jamur ini mirip
ganggang.
1. Myxomycota (jamur lendir)
Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur vegetative jamur lendir
disebut plasmodium, merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding
yang kuat.

Gambar jamur lender


Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium badan buah, sedangkan
stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi perlu diketahui bahwa baik pada stadium
miselium (pada waktu terbentuk badan buah) maupun pada waktu stadium vegetative pada
dasarnya strukturnya sama saja, yaitu senositik dan tetap menunjukkan aliran sitoplasma.
Walaupun pada stadium miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding badan buahnya.
2. Oomycota
Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa tidak bersekat dan mengandung banyak
nukleus. Oomycota dapat dengan mudah ditemukan pada bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh
hewan lainnya yang tergenang air sehingga sering juga disebut dengan jamur.Oomycota
berkembang biak secara seksual dan aksesual.
Beberapa Oomycota hidup di saproit dengan cara menguraikan zat organik dari bangkai seperi
Saprolegina. Beberapa di antaranya ad juga yang hidup parasit pada individu lainnya seperti
Phytophtora dan Plasmospara viticola.
Ciri-Ciri Oomycota :
 Habitatnya di tempat yang lembab/perairan
 Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik)
 Dinding sel dari selulosa
 Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki dua flagel untuk
berenang.
 Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh
menjadi oospora.
3. Acrasiomycota
Acrasiomycota berbeda dengan Myxomycota. Acrasiomycota tetap mempertahankan
identitasnya sebagai satu sel. Acrasiomycota merupakan individu utuh yang dipisahkan oleh
membran, terutama pada saat membentuk agregat di salah satu tahap siklus hidupnya.
Acrasiomycota merupakan organisme haploid, sedangkan pada Myxomycota didominasi oleh
fase diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi
aseksual dan umumnya tidak memiliki fase berflagel.

Protista Mirip Tumbuhan (Alga)


Protista mirip tumbuhan uniseluler, sering disebut juga sebagai fitoplankton. Sedangkan Protista
mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar secara luas di
lautan dan danau-danau. Walaupun sebagaian termasuk organisme mikroskopik. Organisme ini
memiliki peran yang sangat penting.
Fitoplankton di lautan menyumbangkan sekitar 70% dari semua aktivitas fotosintesis yang ada di
muka bumi ini, yaitu menyerap karbondoksida, mengisi atmosfer dengan oksigen, dan
menyokong siklus kehidupan dalam kehidupan air.
Ciri-ciri alga:
1. Ukurannya beraneka ragam, ada yang berukuran mikroskopis (tidak tampak mata
telanjang) seperti navicula, ada juga yang berukuran sangat besar seperti Macrocystis
yang mencapai puluhan meter.
2. Alga ada yang uniseluler dan multiseluler. Untuk yang bersel satu ada yang hidup
berkoloni dengan bentuk-bentuk yang unik seperti bentuk bola, koma, ataupun cakram.
Ada yang hidup individual. seperti
3. Alga multiseluler ada yang berbentuk benang dan lembaran.
4. Bereproduksi dengan dua cara seksual dan aseksual.
5. Sebagian besar hidup di habitat berair seperti kola, danau, sungai, laut, rawa, tanah basah,
batu, dan pohon.
6. Alga dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan
bahan-bahan organik dan cahaya matahari.
Protista mirip tumbuhan, dibagi menjadi 7 filum, yaitu Euglenophyta, Cryshophyta,
Bacillariophyta (Diatomae), Pyrrophyta (Dinoflagellata), Rhodophyta, Phacophyta, dan
Chlorophyta (Abdurahman, 2006).

Protista Mirip Hewan


Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama,
zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis.
Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh
organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria.
Beberapa protozoa ada yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme
yang telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme, misalnya dapat
menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa hidup secara individual, tetapi ada
juga diantara mereka yang hidupnya berkoloni.
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan
membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak
berupa cilia, flagel, dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak.

Pada dasarnya protozoa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


1. Organisme uniseluler (bersel satu)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus )
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
4. Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
5. Hidup bebas, saprofit dan parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagela
Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
1. Kelas Rhizopoda (sarcodina)
2. Kelas Ciliata
3. Kelas Flagellata
4. Kelas sporozoa

Kelas Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang
berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan
sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara tidak
kawin melalui pembelahan biner dan pembentukkan kista.
Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Pada Amoeba , pergerakkan Amoeba dengan
menggunakan kaki semu terjadi karena adanya rangsangan makanan. Makananya dapat berupa
ganggang, bacteri atau sisa-sisa organik. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup liar di
luar tubuh organisme lain (hidup bebas). Contohnya Amoeba proteus, Foraminifera , Arcella,
Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme , contohnya
Entamoeba histolityca, dan Entamoeba coli.
Struktur tubuh Amoeba:
Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti
sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma
1. Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
2. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan
luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya
ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma
terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus)
berfungsi untuk mengatur selurug kegiatan yang berlangsung di dalam sel.
3. Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)
4. Rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola
kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis
di sekitarnya.
5. Rongga makanan (vakuola makanan )
6. Rongga makanan atau sering disebut dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat
pencernaan. Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
7. Tempat hidup dan habitat

Pengertian Jamur
Menurut Para Ahli
Menurut Gandjar dkk (2006) : jamur atau fungi adalah sel eukariotik yang tidak memiliki
klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof,
menyerap nutrien melalui dinding selnya, dan mengekskresikan enzim ekstraselular ke
lingkungan melalui spora, melakukan reproduksi seksual dan aseksual.
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota
multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah
organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh
makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.
Secara Umum
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) adalah yang sifatnya eukariotik
dan tidak berklorofil.  jamur (fungi) ini reproduksi dengan secara aseksual yang menghasilkan
spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan dengan secara seksual dengan zigospora, askospora,
dan basidiospora. Jamur (fungi) ini hidupnya ditempat-tempat yang berlembap, air laut, air tawar,
ditempat yang asam dan bersimbosis dengan ganggang yang membentuk lumut (lichenes).
Klasifikasi Jamur
Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur dibagi menjadi 4 divisi, klasifikasi
jamur berdasarkan cara reproduksi secara generative (seksual), yaitu:
1. Divisi Zygomycota
2. Divisi Ascomycota
3. Divisi Basidimycota
4. Divisi Deuteromycota
Divisi Zygmycota

Ciri-ciri  Zygmycota :
 Tubuh terdiri atas hifa tak bersekat dan banyak inti sel
 Menghasilkan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual
 Septa hanya terdapat pada sel untuk reproduksi
 Dinding sel mengandung zat kitin
 Tidak memiliki tubuh buah
 Bersifat multiseluler
 Reproduksi vegetatif / aseksual dengan cara membentuk spora vegetatif / spora aseksual
yaitu sporangiospora terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung serta ada juga
secara seksual dapat terjadi bila kondisi lingkungan kering dan tidak menguntungkan.
Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara seksual yang berupa zigosporangium
dengan dinding tebal sehingga dapat tahan dengan kondisi kering atau pada lingkungan yang
buruk. Zigosporangium secara metabolis tidak aktif sehingga dapat tahan pada kondisi beku dan
kering.
Akan tetapi, setelah kondisi lingkungan membaik, maka sporangium yang mengandung
zigospora akan berkecambah dengan menghasilkan sporangium yang didalamnya terdapat spora
seksual. Jamur Rhizopus sp. memiliki rizoid dengan fungsi yang menyerap nutrisi dan hifa
horizontal yang disebut dengan stolon.
Cara Hidup Zygomycota
Sebagian besar dari Zygomycota hidup dalam saproba (pengurai) di tanah, pada sisa-sisa
organisme yang sudah mati atau sudah membusuk, dan makanan seperti tempe, nasi dan roti.
Beberapa dari jenis Zygomycota hidup dengan bersimbiosis mutualisme pada akar tumbuhan
dengan membentuk mikoriza.
Hubungan simbiosis mutualisme Zygomycota dengan tumbuhan adalah Zygomycota akan
memperoleh nutrisi yang berupa zat organik yang berasal dari inang tumbuhan, sedangkan akar
tumbuhan inang dapat meningkatkan penyerapan air dan mineral yang berasal dari dalam tanah.
Daur Hidup Zygomycota
Zygomycota mengalami dua macam cara bereproduksi. Reproduksi yang dilakukan secara
aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang
dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan.
 Reproduksi Aseksual Zygomycota 
Reproduksi secara aseksual Zygomycota adalah dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan
pembentukan spora aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan juga terpisah
dapat tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa akan
terbentuk sporangiofor yang ujungnya terdapat sporangium (kotak spora). Didalam sporangium
terjadi pembelahan secara mitosis dengan menghasilkan sporangiospora yang berkromosom
haploid (n).
 Reproduksi Seksual Zygomycota 
Zygomycota bereproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan cara pembentuk spora seksual
(zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
Contoh Jamur Zygomycota dan perannya
 Jamur Roti (Rhizopus stolonifer) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat
dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan
tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000
spora.
 Jamur Tempe (Rhizopus oryzae) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe.
 Pilobolus Adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah
terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur
ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.
 Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak
 Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah
 Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat.
Anggota jamur pada devisi Zygomycota disebut dengan fungi zigot. Sejumlah ahli mikologi
telah mendeksripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh Jamur Zygomycota adalah Rhizopus
sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria bassiana, Metarrhisium anisopliae.

Divisi Ascomycota

Ciri-ciri  Ascomycota :
1. Hidup saprofit, parasit atau bersimbiosis
2. Tubuhnya ada yang uniseluler seperti Saccharomyces dan ada yang multiseluler dengan
hifa bersekat dan bercabang-cabang.
3. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora yang dihasilkan oleh struktur yang
disebut konidium sedangkan reproduksi seksual dengan membentuk askospora di dalam
askus. Umumnya askus tersebut dibentuk dalam tubuh buah yang disebut askokarp.
Daur Hidup Ascomycota atau Reproduksinya

Didalam daur hidupnya, Ascomycota uniseluler ataupun multiseluler yang dapat bereproduksi
dengan secara aseksual (vegetatif) serta juga reproduksi demham secara seksual (generatif).
Berikut ini adalah uraian reproduksi secara aseksual serta juga seksual.
Reproduksi Aseksual Ascomycota 
 Ascomycota Uniseluler 

Reproduksi dengan secara aseksual tersebut berdasarkan uniseluler yang dilakukan dengan
melakukan pembelahan sel atau juga pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang terlepas tersebut
akan menjadi suatu sel jamur yang baru. tetapi, jika tidak terlepas maka sel tunas tersebut akan
membentuk suatu rantai pseudohifa (hifa semu).
 Ascomycota Multiseluler 

Bereproduksi aseksual dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu fragmentasi hifa serta pembentukan
spora aseksual konidiospora. Hifa dewasa yang terputus menjadi hifa jamur baru. Hifa haploid
(n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor
terbentuk spora yang diterbangkan oleh angin yang disebut konidia. Konidia mempunyai jumlah
kromosom yang haploid (n). Hifa akan bercabang-cabang membentuk miselium yang haploid
(n).
Divisi Basidimycota
Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah dikenal karena
umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun sebagian jamur divisi ini dapat
dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan.
Beberapa anggota dari genus Amanita mengandung racun yang sangat mematikan. Beberapa
jenis Basidiomycota juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan kematian
pada tanaman ladang. Contoh Basidiomycota lainnya, yaitu Auricularia polytricha (jamur
kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang), dan Ganoderma (Waluyo, 2010).

 Basidiomycota umumnya melakukan reproduksi secara seksual dalam siklus hidupnya.


Basidiomycota melakukan konjugasi dalam kondisi yang menguntungkan dan membentuk
miselium. Di bagian bawahnya terdapat bentuk seperti insang yang memproduksi sel diploid
yang disebut basidia. Basidia membentuk basidiospora melalui meiosis dan melepaskan miliaran
basidiospora ke udara atau ke air (Pratiwi, 2008).
Contoh Spesies Divisi Basidimycota
 Puccinia Graminis
 Jamur Merang (Volcariella Volvacea)
 Ustilago maydis
 Jamur Kuping
 Amanita Muscaria

Divisi Deuteromycota
Siklus hidup: reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus
disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang
tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.
Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat
tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit
pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.
Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur ini umumnya
digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti ,
sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar,
konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga (Mueller, 2004).
Fase pembiakan pada monilia sp., yaitu secara vegetative kemudian diteliti ternyata juga terdapat
fase generatif. Setelah diketahui fase generatifnya, kemudian jamur ini dimasukkan golongan
ascomycocetes dan diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora
crassa (Mueller, 2004).

Reproduksi generative Monilia sp., dengan menghasilkan askospora. Askus-askus yang tumbuh


pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan spora. Contoh lain
jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain : Chalado sporium, curvularia,
gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas jamur ini digunakan fungisida, misalnya lokanol
dithane M-45 dan copper Sandoz.
Contoh jamur Divisi Deuteromycota
 Aspergillus Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat keasaman dan
kandungan gula tinggi.
 Epidermophyton dan Mycosporium : Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada
manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan
Mycosporium penyebab penyakit kurap.
 Fusarium, Verticellium, dan Cercos : Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada
tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan
yang diserangnya.

Ciri ciri Jamur sebagai berikut:


1. Berupa benang tunggal/bercabang (hifa). Kumpulan hifa disebut sebagai miselium.
2. Mempunyai spora
3. Memproduksi spora
4. Tidak memiliki klorofil, sehingga tidak berfotosintesis
5. Berkembang biak secara seksual dan aseksual
6. Tubuh berfilamen dan dinding sel mengandung khitin, glukan, selulosa, dan mannan.
Fungi merupakan organisme yang menyerupai tanaman namun memiliki perbedaan, yaitu:
 Tidak memiliki klorofil
 Mempuyai dinding sel dengan komposisi berbeda
 Berkembang biak dengan spora
 Tidak miliki batang, cabang, akar, dan daun
 Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti pada tanaman
 Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi masing-masing bagian.
Struktur Tubuh Jamur
Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa membentuk jaringan yang
disebut Miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu membentuk tubuh buah.

Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang
cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke
sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang yang bersifat prasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria
dapat menembus jaringan substrat.
Manfaat Jamur
1. Sebagai Bahan Makanan
2. Sebagai Bahan Obat-obatan
3. Sebagai Dekomposer
REPRODUKSI JAMUR
            Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual
maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora
multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi.
Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka
sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau
air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan
yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada
beberapa spora seksual yaitu:
1)       Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang
dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2)      Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang
dinamakan basidium.
3)      Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-
ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan
melebur.
4)       Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium,
pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium
mengasilkan oospora.
Peranan Jamur Bagi Manusia
Penggunaan manusia jamur untuk persiapan makanan atau pelestarian dan keperluan lainnya
sangat luas dan memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian dan mengumpulkan jamur merupakan
industri besar di banyak negara. Studi tentang dampak menggunakan historis dan sosiologis dari
jamur ini dikenal sebagai ethnomycology.
Karena kapasitas kelompok ini untuk menghasilkan berbagai besar produk alami dengan
antimikroba aktivitas biologis atau lainnya, banyak spesies telah lama digunakan atau sedang
dikembangkan untuk industri produksi antibiotik , vitamin, dan anti-kanker dan kolesterol-
menurunkan obat.
Baru-baru ini, metode telah dikembangkan untuk rekayasa genetika jamur, yang memungkinkan
rekayasa metabolik spesies jamur. Sebagai contoh, modifikasi genetik dari spesies ragi yang
mudah tumbuh pada tingkat yang cepat dalam fermentasi besar kapal-telah membuka cara
farmasi produksi yang berpotensi lebih efisien daripada produksi oleh organisme sumber asli.
Pengertian Kingdom Protista
Pengertian kingdom Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal.
Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air,
karena tidak memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering.
Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga
dapat di kelompokan dalam kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih
sangat sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya.

Ciri-Ciri Kingdom Protista antara lain:


1.      Mempunyai ukuran Mikroskopis dan makrokopis
Organisme yang berukuran mikroskopis adalah organisme yang berukuran sekitar 5 μm – 3 mm.
selain itu juga ada yang berukuran makroskopis dengan ukuran Panjang mencapai 60 meter
bahkan lebih.
2.      Umumnya Uniseluler
Kingdom Protista tersusun atas satu sel atau uniseluler. Tetapi ada juga yang multi seluler atau
sel banyak. Dalam penelitian kingdom Protista yang bersel banyak atau multiseluler akan hidup
secara berkelompok (membentuk Koloni).
3.      Tipe Sel Eukariotik
Protista memiliki membran inti sehingga disebut sebagai sel eukariotik. Sel yang sudah
bermembran inti, namun Protista merupakan makhluk hidup prokariotik yang paling sederhana
tetapi jauh lebih kompleks dalam hal struktur, fungsi, tingkah laku dan ekologinya bila
dibandingkan dengan Archaebacteria dan Eubacteria.
4.      Hidup Bebas atau Simbiosis
Kingdom Protista dapat hidup bebas dengan cara menguntungkan satu sama lain. Tetapi juga
dapat bersifat parasite bagi organisme lainnya. Jika bersifat parasite maka akan mengakibatkan
banyak penyakit di sekitarnya.
5.      Habitat Umumnya di Tempat Lembab
Seperti sudah di jelaskan diatas bahwa Protista ini hidup di air atau tempat lembab. Bukan hanya
di air tawar tetapi di laut juga yang kadar garamnya banyak Protista juga dapat hidup. Protista
yang hidup di laut sebagian besar bertindak sebagai fitoplankton yang merupakan kontributor
utama dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan.
6.      Bersifat Aerob dan Anaerob
Bersifat aerob karena memerlukan oksigen untuk proses respirasi yang bertempat pada
mitokondria. Bersifat anaerob karena tidak memerlukan oksigen pada respirasi dengan
bersimbiosis bersama bakteri yang bersifat aerob.
7. Bersifat Heterotrof dan
Bersifat heterotrop karena memperoleh makanan dengan mengabsorsi molekul organik dan
sebagian lagi bersifat fotoautotrof karena memiliki kloroplas sebagai tempat untuk menangkap
energi matahari.
8. Bersifat Motil
Ada sebagian Protista yang mempunyai alat gerak seperti flagel atau bulu cambuk, silia atau
rambut getar, dan pseudopodia atau kaki semu. Dengan demikian Protista dapat di sebut dengan
motil yang bergerak bebas.
Klasifikasi Kingdom Protista
Berikut ini ada tiga klasifikasi kingdom protista yaitu menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan
dan menyerupai jamur berikut adalah penjelasannya:
1. Menyerupai Hewan (Protozoa)
Kingdom Protista yang menyerupai tumbuhan merupakan kelompok Protista fotosintetik. Algae
ini tersusun dari satu sel atau berkoloni yang membentuk tubuh multiseluler. Selain itu juga
memiliki klirifil seperti tumbuhan pada umumnya. Kelompok algae digolongkan menjadi empat
kelas berdasarkan pigmen dominan yang dimilikinya, yaitu Cholophyta (alga hijau),
Chrysophyta (alga emas), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah)
2. Menyerupai Tumbuhan (Algae)
Kingdom Protista yang menyerupai tumbuhan merupakan kelompok Protista fotosintetik. Algae
ini tersusun dari satu sel atau berkoloni yang membentuk tubuh multiseluler. Selain itu juga
memiliki klirifil seperti tumbuhan pada umumnya. Kelompok algae digolongkan menjadi empat
kelas berdasarkan pigmen dominan yang dimilikinya, yaitu Cholophyta (alga hijau),
Chrysophyta (alga emas), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah).
3. Menyerupai jamur
Ada dua jenis jamur Protista yaitu jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota) tetapi
bukan jamur sejati. Jamur jenis ini hanya menyerupai berbentuk jamur yang sporangia atau
filamen yang menyerupai hifa. Berwarna kuning, putih dan berlendir.

Contoh dari ketiga klasifikasi kingdom Protista beserta gambarnya:


1. Menyerupai Hewan

2. Menyerupai Tumbuhan
3. Menyerupai Jamur

Anda mungkin juga menyukai