Anda di halaman 1dari 5

PR 4

UJI PROPORSI

Nama : Mochamad Ibnu Humam Arief


NIM : 4101421173

Soal Teori
1. Apa tujuan dari melakukan uji proporsi.
Jawab:
Pengujian dua proporsi digunakan ketika akan membandingkan apakah proporsi pada
populasi pertama lebih kecil, sama atau lebih besar dibandingkan proporsi pada populasi
kedua.
2. Bagaimana langkah-langkah dalam menguji sebuah hipotesis.
Jawab:
Langkah dalam menguji sebuah hipotesis yaitu:
 Membuat hipotesis 𝐻0 dan hipotesis 𝐻1
 Menentukan taraf signifikan 𝛼
 Menentukan statistik uji
 Menentukan daerah kritis
 Melakukan perhitungan
 Mengambil kesimpulan
3. Jelaskan cara menentukan daerah kritis.
Daerah kritis adalah daerah yang digunakan untuk menolak atau tidak menolak 𝐻0 .
Uji Proporsi Satu Pihak
Menentukan daerah kritis:
𝑧 < −𝑧𝛼 bila hipotesis alternatifnya 𝑝 < 𝑝0
𝑧 > −𝑧𝛼 bila hipotesis alternatifnya 𝑝 > 𝑝0
Uji Proporsi Dua Pihak
Menentukan daerah kritis:
𝑧 < −𝑧𝛼 dan 𝑧 > 𝑧𝛼
2 2
Soal Praktik
1. Hasil penelitian yang sudah dilakukan pada SD X dinyatakan bahwa 40% murid SD tersebut
menderita cacingan. Pernyataan tersebut akan diuji dengan derajat kemaknaan 5%. Untuk
itu diambil sampel sebanyak 250 murid SD dan dilakukan pemeriksaan tinja dan diperoleh
39% diantaranya terinfeksi cacing. Apakah pernyataan tersebut benar?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝜌 = 40% = 0,4
𝛼 = 5%
𝑛 = 250
𝜌̂ = 39% = 0,39
Ditanya: Apakah pernyataan bahwa 40% murid SD X menderita cacingan adalah benar?
Jawab:
 Hipotesis
𝐻0 : 𝜌 = 0,4 (𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑆𝐷 𝑋 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 40%)
𝐻1 : 𝜌 ≠ 0,4(𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑆𝐷 𝑋 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 40%)
 Taraf Signifikan
𝛼 = 0,05
 Daerah Kritis
Menggunakan uji dua pihak sehingga 𝐻0 ditolak pada 𝑍 < −1,96 atau 𝑍 > 1,96
 Statistik Uji
𝜌̂ = 39% = 0,39
𝑛 = 250
𝜌0 = 0,4
(𝜌̂ − 𝜌0 )
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√𝜌0 (1 − 𝜌0 )
𝑛
(0,39 − 0,4)
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√0,4(1 − 0,4)
250
−0,01
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√0,24
250
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = −0,33
 Kesimpulan
Karena nilai −𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 < 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu −1,96 < 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = −0,33 < 1,96
sehingga 𝐻0 diterima dan disimpulkan bahwa pernyataan 40% murid SD X menderita
cacingan adalah benar.
2. Seorang pemborong menyatakan bahwa 70% rumah-rumah yang baru dibangun di kota
Richmond dipasang suatu alat pompa udara panas. Apakah anda setuju dengan pernyataan
tersebut bila di antara 15 rumah baru yang diambil secara acak terdapat 8 rumah yang
menggunakan pompa udara panas. Gunakan taraf nyata 0,01.
Penyelesaian:
Diketahui:
𝜌 = 70% = 0,7
𝛼 = 0,01
𝑛 = 15
𝑥 = 8
Ditanya: Apakah setuju dengan pernyataan bahwa 70% rumah-rumah yang baru dibangun
di kota Richmond dipasang suatu alat pompa udara panas.
Jawab:
 Hipotesis
𝐻0 : 𝜌 = 0,7 (𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 70%)
𝐻1 : 𝜌 ≠ 0,7
(𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 70%)
 Taraf Signifikan
𝛼 = 0,01
 Daerah Kritis
Menggunakan uji dua pihak sehingga 𝐻0 ditolak pada 𝑍 < −2,575 atau 𝑍 > 2,575
 Statistik Uji
𝜌0 = 0,7
𝑛 = 15
𝑥=8
(𝜌̂ − 𝜌0 )
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√𝜌0 (1 − 𝜌0 )
𝑛
𝑥
(𝑛 − 𝜌0 )
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√𝜌0 (1 − 𝜌0 )
𝑛
8
( − 0,7)
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 15
√0,7(1 − 0,7)
15
−0,167
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√0,21
15
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = −1,41
 Kesimpulan
Karena nilai −𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 < 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu −2,575 < 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = −1,41 < 2,575
sehingga 𝐻0 diterima dan disimpulkan setuju bahwa pernyataan 70% rumah-rumah yang
baru dibangun di kota Richmond dipasang alat pompa udara panas.
3. Dua orang perawat A dan B masing-masing telah bekerja selama 7 dan 10 tahun. Kepala
Puskesma beranggapan persentase melakukan kesalahan perawat A lebih besar daripada B,
untuk menguji hipotesis tersebut diambil sampel sebanyak 50 pasien yang dirawat oleh
perawat A dan 60 pasien oleh perawat B, dari sampel tersebut perawat A membuat 15%
kesalahan perawatan dan perawat B 12%. Apakah klaim kepada puskesmas tersebut betul?
Ujilah dengan derajat kebebasan 5%.
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑥1 = 15% = 0,15
𝑛1 = 50
𝑥2 = 12% = 0,12
𝑛2 = 60
𝛼 = 5%
Ditanya: Apakah klaim puskesmas bahwa persentase melakukan kesalahan pesawat A lebih
besar daripada pesawat B betul?
Jawab:
 Hipotesis
𝐻0 : 𝜌1 = 𝜌2
(𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑤𝑎𝑡 𝐴 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑤𝑎𝑡 𝐵)
𝐻1 : 𝜌1 > 𝜌2
(𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑤𝑎𝑡 𝐴 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑝𝑒𝑠𝑎𝑤𝑎𝑡 𝐵)
 Taraf Signifikan
𝛼 = 0,05
 Daerah Kritis
Menggunakan uji satu pihak kiri sehingga 𝐻0 ditolak pada 𝑧 > 1,645
 Statistik Uji
0,15
𝜌1 = = 0,003
50
0,12
𝜌2 = = 0,002
60
0,15 + 0,12
𝜌= = 0,002
110
𝑞 = 1 − 𝜌 = 0,998
(𝜌1 − 𝜌2 )
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1 1
√𝜌𝑞 ( + )
𝑛1 𝑛2
(0,003 − 0,002)
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√(0,002)(0,998) ( 1 + 1 )
50 60
0,001
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√(0,002)(0,998)(0,03667)
0,001
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√7,318667
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1169
 Kesimpulan
Karena nilai 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1169 < 1,645 sehingga 𝐻0 diterima a
dan disimpulkan bahwa persentase perawat A melakukan kesalahan tidak lebih besar
daripada perawat B.

Anda mungkin juga menyukai