None
None
Abstract
This paper present an approach for adaptive control of the surface mounted permanent magnet
synchronous motor (PSMS) over its entire speed range. This requires coordination of direct and
quadrature axis currents id, iq. Direct model reference adaptive control is responsible for the
control of quadrature axis current. Direct axis current is controlled by an adaptive field weakening
approach at elevated speeds where the inverter is in voltage saturation. The developed adaptive
field weakening scheme is able to determine the right amount of i d at any operation conditions
without the knowledge of load torque, motor or inverter parameters.
Keywords: MSMP, adaptive control, field weakening, fluks, DMRAC.
Abstrak
Paper ini akan membahas sebuah pendekatan kendali adaptive untuk Motor sinkron magnet
permanen (MSMP) tipe surface mounted dalam seluruh rentang kecepatannya. Pendekatan ini
membutuhkan koordinasi antara arus sumbu direct i d dan arus sumbu quadratur iq. Direct Model
Reference Adaptive Control digunakan untuk mengendalikan arus sumbu quadratur. Sedangkan
arus sumbu direct dikendalikan dengan pendekatan Adaptive Field Weakening pada saat
kecepatan bertambah dimana inverter dalam kondisi saturasi. Skema kendali dari Adaptive Field
Weakening yang dikembangkan dapat menentukan besar i d yang tepat pada sembarang
kondisi operasi tampa perlu mengetahui torka beban, parameter motor atau inverter.
Kata kunci: MSMP, adaptive control, field weakening, fluks, DMRAC
* Staf Pengajar Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Pengendalian Motor Sinkron Magnet Permanen Menggunakan Direct Model Reference
Adaptive Control dan Adaptive Field Weakening Control
(Tajuddin Hamdani)
untuk mengendalikan torka dan Model prilaku dinamis MSMP
kecepatan motor. dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan sistem pengendalian.
Paper ini membahas pendekatan
Persamaan dinamik belitan tiga fasa
kendali adaptive untuk mengendalikan
yang menghubungkan tegangan
kedua komponen arus stator ini. Yaitu
terminal ke fluks linkup dan arus fasa
Direct Model Reference Adaptive
adalah:
Control untuk mengendalikan arus
sumbu quadratur. Dan Adaptive Field d abc iabc ,
Ri abc v abc ……......(1)
Weakening Control untuk dt
mengendalikan arus sumbu direct pada
saat kecepatan bertambah dimana
abc L iabc k ………….......(2)
inverter dalam kondisi saturasi. dimana L dan k dan
2. Tinjauan Pustaka berturut-turut adalah induktansi,
2.1 Motor Sinkron Magnet Permanen konstanta ggl lawan posisi rotor. Karena
(MSMP) permeabillitas relatif dari magnet
Motor sinkron magnet permanen permanen mendekati nilai satu
(MSMP) merupakan suatu solusi yang induktansi fasa nominal dan tak
sangat menarik untuk penggerak servo tergantung posisi rotor, maka fluks
dalam kisaran kilo Watt. Stator pada lingkup didefinisikan sebagai:
MSMP mirip dengan motor induksi,
sedangkan rotornya merupakan La Lba Lca
magnet permanen sehingga tidak ada abc Lba Lb Lcb iabc
arus magnetisasi.
Ada dua tipe utama MSMP di Lca Lcb Lc .....(3)
pasaran. Yang pertama adalah motor K cos P
magnet interior (MI). Motor ini mampu
menghasilkan torka reluktansi selain
2
K cos P 3
torka mutual. Torka reluktansi dihasilkan
K cos P 2
3
oleh struktur yang menonjol dalam
lintasan-lintasan magnetik sumbu Dimana P adalah jumlah pasangan
quadratur (q) dan sumbu direct (d). kutub magnetik.
Torka magnetik dihasilkan oleh interaksi Karena La = Lb = Lc = L, Lab = Lca = Lcb = M,
medan magnet dan arus stator. Karena ia + ib + ic = 0 dan Mib + Mic = -Mia,
torka reluktansi yang besar maka maka:
memungkinkan untuk dilakukan
pelemahan medan. Yang lain adalah LT 0 0
tipe permukaan (surface mounted). abc 0 LT 0 iabc
Motor tipe ini memiliki struktur yang kecil ..........(4)
0 0 LT
dengan unjuk kerja yang sangat baik
dan sangat efektif dalam aplikasi- K cos P
aplikasi industri dengan daya yang
2
K cos P 3
tinggi. Dalam penelitian ini digunakan
K cos P 2
MSMP enam kutub tipe permukaan. 3
47
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : 46- 56
48
Pengendalian Motor Sinkron Magnet Permanen Menggunakan Direct Model Reference
Adaptive Control dan Adaptive Field Weakening Control
(Tajuddin Hamdani)
49
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : 46- 56
Gambar 3. Diagram blok umum dari sistem penggerak MSMP (Sozer, 1998)
50
Pengendalian Motor Sinkron Magnet Permanen Menggunakan Direct Model Reference
Adaptive Control dan Adaptive Field Weakening Control
(Tajuddin Hamdani)
Yp(t) -
Kx(t)
f(xm,dy)
Ku(t)
+
Up(t)
f(xm,dy) PLANT
+
+
Ke(t)
f(xm,dy)
Gambar 4. Diagram blok untuk direct model reference adaptive controller (DMRAC)
51
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : 46- 56
jumlah arus id yang tepat pada waktu Suatu algoritma kendali yang
yang tepat. Jika arus id tak cukup, maka didasarkan atas perhitungan torka untuk
inverter menjadi jenuh dan arus fasa MSMP tipe interior dijelaskan oleh Jahns
yang dibutuhkan tidak dapat dihasilkan. (1991). Error antara torka yang
Sebaliknya arus id yang berlebihan diinginkan dan torka referensi
menaikan magnitud arus fasa dan mengendalikan magnitud arus id.
menyebabkan inefisiensi dari Algoritma ini sangat tergantung baik
penggunaan inverter dan motor. Arus id pada parameter mesin ataupun torka
yang memenuhi untuk kondisi berbeban beban dan kecepatan mesin.
dan tanpa beban diberikan oleh: Algoritma kendali adaptif
dikembangkan untuk memperoleh nilai
1 V arus id yang benar dengan
ia a lim menggunakan error antara arus aktual
LT P r ....(25) dan arus referensi dalam kerangka
iq Vlim referensi - (Sozer, 1998). Error antara
aktual dan referensi dari arus dua fasa
LT I m P b a memberikan ukuran kejenuhan inverter.
Dimana Im adalah arus maksimun yang Integrasi dari error ini mengendalikan
dialirkan dalam belitan. Metoda ini arus id. Ketika kecepatan motor atau
mengasumsikan operasi daya konstan di torka beban berkurang atau parameter
atas kecepatan dasar dengan motor berubah, maka amplitudo arus id
b
iq r
Im . Gambar 6 dan 7 harus dapat diturunkan. Informasi ini
tidak dapat diperoleh jika perubahan-
memperlihatkan vektor arus fasa dan perubahan ini tidak diestimasi.
vektor tegangan terminal dari motor. Arus id dikurangi sedikit demi
sedikit dalam periode yang pantas.
Integrasi dari error menaikkan arus id ke
nilai sebelumnya dengan cepat setelah
setiap langkah reduksi jika tidak ada
perubahan dalam kondisi operasi sistem.
Jika sistem berubah, errror tidak akan
terjadi sehingga arus id berkurang
dengan nilai pengurangan yang
bertambah sampai ke nilai yang benar.
Diagram blok dari field weakening
kontrol diperlihatkan dalam Gambar 8.
52
Pengendalian Motor Sinkron Magnet Permanen Menggunakan Direct Model Reference
Adaptive Control dan Adaptive Field Weakening Control
(Tajuddin Hamdani)
Gambar 9 . Arus referensi (garis putus-putus) dan arus aktual (garis padat) fasa a pada
kecepatan 150 rad/det, torka beban 140 Nm, id = 0
53
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : 46- 56
Gambar 10 . Arus referensi (garis putus-putus) dan arus aktual (garis padat) fasa a
pada kecepatan 155 rad/det, torka beban 140 Nm, id = 0
Gambar 11. Adaptasi arus sumbu d ketika kecepatan motor naik (0 detik – 0,4 detik)
dan ketika turun (0,8 detik – 1,2 detik) dengan torka beban 140 Nm
Gambar 12 . Arus referensi (garis putus-putus) dan arus aktual (garis padat) fasa a
pada kecepatan 160 rad/det, torka beban 140 Nm, id = 0
54
Pengendalian Motor Sinkron Magnet Permanen Menggunakan Direct Model Reference
Adaptive Control dan Adaptive Field Weakening Control
(Tajuddin Hamdani)
(a)
(b)
Gambar 13. Torka yang dihasilkan motor ketika kecepatan naik (0 – 0,4 det) dan turun
(0,8 – 1,2 det). (a) kurva keseluruhan, (b) perbesaran kurva untuk interval
0,45 - 0,7 detik.
(a)
(b)
Gambar 14. Arus iq ketika kecepatan motor naik (0 det– 0,4 det) dan turun (0,8 det –
1,2 det). (a) kurva keseluruhan, (b) perbesaran kurva untuk interval 0,54 -
0,63 detik.
55
Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : 46- 56
56