Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Irvan Sutami

NIM : 06121281924033
Mata Kuliah : Praktik Pengujian Bahan
Dosen Pengajar : Edi Setiyo, S.Pd. M.Pd.T / Wadirin, S.Pd., M.Pd.

Sifat mekanik bahan adalah hubungan antara respons atau deformasi bahan terhadap beban
yang bekerja, sifat mekanik berkaitan dengan kekuatan, ketangguhan, kegetasan, keuletan,
kekakuan. keelastisitasan, kelenturan, dan kelunakan.
Berikut adalah beberapa jenis dari sifat-sifat material, diantaranya sebagai berikut:
1. Kekuatan atau strength.
Sifat material yang satu ini ditentukan berdasarkan tegangan paling besar saat material
mampu renggang sebelum akhirnya rusak. Material dengan sifat seperti ini tidak
mempunyai nilai tertentu yang bisa mendefinisikan kekuatannya. Sebab perilaku material
berbeda baik terhadap pembebanan maupun beban. Contohnya : kemampuan suatu logam
untuk menahan deformasi.

2. Ketangguhan atau toughness.


Sifat material ini memiliki keistimewaan yakni mampu menahan beban impact tinggi atau
beban kejut. Ketika sebuah material mendapatkan beban impact, maka yang terjadi adalah
sebagian energi dipindahkan dan sebagian energi diserap. Pengukuran ketangguhan
ditentukan berdasarkan luasan di bawah kurva tegangan regangan dari titik asal hingga ke
titik patah.

3. Kegetasan atau brittleness.


Sifat ini menunjukkan tidak ada deformasi plastis sebelum suatu material mengalami
kerusakan. Material getas secara mendadak rusak tanpa munculnya tanda-tanda terlebih
dahulu. Material dengan sifat kegetasan ini tak memiliki titik mulur atau proses
penampang yang mengecil dan kekuatan patah. Beberapa contoh material yang memiliki
sifat kegetasan antara lain semen cor, batu, besi cor. Material seperti ini menggunakan uji
tekan untuk menentukan kekuatannya.

4. Keuletan atau ductility.


Material dengan sifat keuletan memiliki kemampuan deformasi terhadap beban tarik
sebelum akhirnya patah. Material yang mempunyai sifat ulet adalah material yang bisa
ditarik menjadi kawat tipis panjang dengan gaya tarik tanpa mengalami kerusakan.
Keliatan material ditandai dengan persentase perpanjangan panjang ukur material selama
melakukan uji tarik dan persentase pengurangan luas penampang. Contohnya :
kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak

5. Kekakuan atau stiffness.


Sifat material ini mempunyai kemampuan renggang pada tegangan tinggi dengan tidak
diikuti regangan yang besar. Kemampuan inilah yang disebut ketahanan terhadap
deformasi. Kekakuan material adalah fungsi dari modulus elastisitas dengan simbol E.
Material dengan nilai modulus elastisitas yang tinggi berdeformasi lebih kecil terhadap
beban jika dibandingkan dengan material dengan modulus elastisitas lebih rendah. Baja
adalah salah satu contoh material dengan modulus elastisitas tinggi. Sedangkan kayu
adalah contoh material dengan modulus elastisitas rendah.

6. Elastisitas atau elasticity.


Material yang mempunyai sifat elastisitas adalah material yang dapat kembali ke dimensi
awal sesudah beban dilepaskan atau dihilangkan. Tetapi sangat sulit untuk dapat
menentukan nilai yang tepat untuk sifat elastisitas ini. Pengukuran yang dilakukan hanya
untuk menentukan batas elastisitas ataupun rentang elastisitas sebuah material.

7. Kelenturan atau resilience.


Sifat kelenturan ditandai dengan kemampuan material dalam menerima beban impact
yang tinggi tanpa mengakibatkan tegangan lebih pada batas elastis. Keadaan ini
menunjukkan, energi yang diserap selama masa pembebanan disimpan dan dikeluarkan
saat material tidak lagi dibebani. Pengukuran terhadap kelenturan suatu material sama
seperti pengukuran terhadap ketangguhan suatu material.

8. Kelunakan atau malleability.


Sifat kelunakan yang dimiliki oleh suatu material membuat material tersebut mampu
mengalami deformasi plastis terhadap beban tekan sebelum akhirnya patah. Pada
umumnya, material yang sangat liat juga mempunyai sifat cukup lunak.

9. Keausan.

Keausan terjadi karena adanya gesekan (friction) pada bidang kontak saat sebuah
komponen bergerak dengan tahanan. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus maka
abrasi (pengikisan) akan berlanjut dan merusak keliatan komponen yang selanjutnya
berkembang terus menjadi lebih parah sampai suatu saat patah.
10. Kekerasan.

Kekerasan adalah kemampuan bahan untuk menahan beban yang tinggi termasuk
kemampuan logam memotong logam yang lain.

11. Plastisitas atau plasticity.

Plastisitas merupakan sifat material yang tidak dapat kembali (retain) kebentuk semula
akibat deformasi dibawah beban permanen. Sering disebut deformasi permanen.

Anda mungkin juga menyukai