Anda di halaman 1dari 1

Tempe merupakan makanan yang terbuat dari kedelai melalui proses fermentasi dari apa yang secara

umum dikenal sebagai 'ragi tempe'. Lewat proses fermentasi Ini biji kedelai mengalami proses
penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna. Proses pembuatan tempe dapat
terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe waktu yang
dibutuhkan yaitu minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena
fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu dengan kondisi suhu yang optimal,
jumlah ragi atau inokulum yang tepat, dan pH yang asam kurang lebih pH 4-5.

Berdasarkan praktikum yang telah kelompok kami lakukan, tempe yang kami buat dengan 3 perlakuan
yaitu dengan ragi 1 sendok, ragi 1/3 sendok, dan ragi 1/4 sendok. Sendok yang kami gunakan adalah
sendok susu bayi. Untuk setiap perlakuan, kami taburkan ke dalam kurang lebih 150 gram kedelai yang
telah direbus selama 2 kali, kemudian telah mengalami perendaman dan juga telah dikeringkan serta
telah mengalami pencucian. Pencucian bertujuan untuk menyortir mana kedelai bagus dan mana
kedelai tidak bagus. Perebusan bertujuan untuk melunakkan kedelai serta memudahkan agar kulit ari
kedelai mudah terlepas dari bijinya. Perendaman selama kurang lebih satu malam bertujuan untuk
memfermentasikan kedelai secara liar serta untuk mempermudah pengelupasan kulit ari kedelai.
Pengeringan kedelai bertujuan agar keledai yang akan diberi inokulum tidak dalam keadaan lembab,
dikarenakan jika berada dalam keadaan terlalu lembab dan banyak air jamur akan sulit tumbuh justru
bakteri akan lebih cepat tumbuh. Setelah dikeringkan kedelai diberi inokulum dengan 3 perlakuan yaitu
1 sendok, 1/3 sendok, dan 1/4 sendok. Kemudian kedelai dibungkus dalam plastik, lalu plastik dilubangi
bertujuan agar kedelai memperoleh suplai oksigen dari luar untuk mendukung proses fermentasi,
kemudian kedelai diinkubasi selama kurang lebih 36 jam agar memperoleh hasil tempe yang sempurna.

Setelah 36 jam, tempe yang telah kami buat dengan inokulum sebanyak 1 sendok, teksturnya lebih
padat, miselium berwarna putih tumbuh menutupi seluruh permukaan tempe, serta susunan kedelai
nya lebih kompleks. Kedelai sudah tertutup semua oleh miselium, bau tempe sudah tercium. Kedelai
dengan inokulum sebanyak 1/3 sendok teksturnya sedikit padat, miselium sebagian berwarna putih
menutupi kedelai, susunan kedelainya kurang rapat tetapi bau tempe sudah tercium. Kedelai dengan
inokulum sebanyak 1/4 sendok teksturnya kurang padat, miselium yang tumbuh terlihat jarang, susunan
kedelainya tidak kompleks dan bau tempe hanya tercium sedikit tetapi masih lebih dominan bau
kedelainya. Kemudian setelah 72 jam jam, tempe yang telah kami buat ternyata mulai ditumbuhi jamur,
bau busuk sudah mulai tercium. Bakteri yang tumbuh lebih banyak pada tempe yang diberi inokulum
1/4 sendok dikarenakan miselium jamur hanya sedikit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan baik di
waktu yang bersamaan dan Setelah diuji pH menunjukkan pH tinggi sifat basa.

Pada proses pembuatan tempe kedelai, keadaan ruang atau lingkungan di sekitar juga haruslah steril
ruangan yang agak lembab juga berpengaruh terhadap pertumbuhan miselium jamur. Keadaan
lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan gagalnya pembuatan tempe kedelai. Hal ini
disebabkan oleh kontaminasi dari mikroba-mikroba lain yang masuk ke dalam kedelai.

Anda mungkin juga menyukai