Anda di halaman 1dari 4

V.

ANTIBIOTIKA

A. Pengertian
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.
Antibiotik ( latin: anti = lawan,bios = hidup )adalah zat-zat yang dihasilkan miro
organisme hidup tertuamfungi dan bakteri ranah. Yang memiliki khasiat mematikan
atau menhambat pertumbuhan banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relative kecil.

B. Pembuatan antibiotik
Pembuatan antibiotik lazimnya dilakukan dengan jalan mikrobiologi dimana mikro
organisme dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat gizi khusus. Kedalam cairan
pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna mempercepat pertumbuhan
jamur sehingga produksi antibiotiknya di pertinggi setelah diisolasi dari cairan kultur,
antibiotika dimurnikan dan ditetapkan aktivitasnya beberapa antibiotik tidak dibuat
lagi dengan jalan biosintesis ini, melakukan secara kimiawi,antara lain kloramfenikol
Aktivitas umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg), kecuali zat yang belum
sempurna pemulihannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnya polimiksin
B basistrasin, atau karena belum diketahui struktur kimianya, seperti, nistatin.

C. Mekanisme kerja
Beberapa antibiotik bekerja terhadap dinding sel (penisilin dan sefalosforin ) atau
membran sel ( kelompok polimiksin), tetapi mekanisme kerja terpenting adalah
perintangan selektif metabolisme protein bakteri sehingga sintesis protein
bakteridapat terhambat dan kuman musnah atau tidak berkembang lagi misLnya
kloramfenikol dan tetrasiklin.
Diluar bidang terapi, antibiotik digunakan dibidang peternakan sebagai zat gizi
tambahan guna mempercepat pertumbuhan ternak, dan unggas yang diberikan
penisilin, tetrasiklin erithomisin atau basitrasin dalam jumlah kecil sekali dalam sehari
harinya, bertumbuh lebih besar dengan jumlah makanan lebih sedikit.
D. Golongan obat antibiotik
1. Penisilin
Penisilin diperoleh dari jamur penisilin chrysogeneum dari bermacam-macam jenis
yang dihasilkan ( hanya berbeda mengenai gugusan samping R ) benzilepenisilin
ternyata paling aktif. Sefalosforin diperoleh dari jamur cephalorium acremonium,
berasal dari silicia (1943) penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan cara
menghambat sintesi dinding sel.
Penisiliterdiri dari :
a. Benzil penisilin dan Fenoksimetil penisilin
1) Benzil penisilin
indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis,
salmonelosis invasive, gonore.
Kontraindikasi :hipesensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin.
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,
leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian peroral.
2) Venoksimetelvisilin
Indikasi: tonsilitis, otitis media, erysepelas, demam rematik.
b. Penisilin tahan Penisilin
1) Kloksasilin
Indikasi: inveksi karena stapilokokus yang memproduksi vensilase
Peringatan: riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi erytimatous pada
glandular fever, leukimia limfositik kronik dan AIDS
Intraksi: obat ini berdisfusi dengan baik dengan jaringan cairan tubuh. Tapi
penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami
infeksi.
Kotra indikasi: hifersisentisivitas (alergi) terhadap veniselin
Efek samping: reaksi alergi berupa workaria, demam, nyeri sendi, aneodem
leukokuia, trombosit topinea, diare pada pemberian per oral.
2) Flukoksasilin
Indikasi: infeksi karena stapilokokus yang memperoduksi vensilinase.
Peringatan: riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada
glandular vefer, leukimia limfositik kronik dan AIDS
Intraksi: obat ini berdisfusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh.
Tapi penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi.

Kontak indikasi: hipersensifitas (alergi) terhadap venesilin.


Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angiodem,
leukopoia, trombosit topenia, diare pada pemberian peroral.
c. Penisilin spektrum luas
1) Ampisilin
Indikasi: infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis,
salmonelosis invasive, gonorhoe.

Peringatan: riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada


glandular fever, leukimia limpositik kronik, dan AIDS.

Intaraksi: obat ini berdisfusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh.
Tapi penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jiia selaput otak
mengalami infeksi.

Kontra indikasi: hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin.


Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angiodem,
leukokoia, trombositopenea diare pada pemberian peroral.
2) Amoksisilin
Indikasi: infeksi saluran kemih , otitis media, sinusitis, bronchitis kronis,
salmonilosis invasive, gonorhe.

Peringatan: riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal lesi eritematous, pda


glandular vefer, leukimia limpositik kronik dan AIDS.

Intraksi: obat ini berdisfusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh.
Tapi penetrasi kedalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi.

Kontra indikasi: hipersensitivitas (alergi) terhadap penesilin


Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angiuodem,
trombosit topenia, diare pada pemberian peroral.
d. Penisilin anti pseudomona
1) Tikarsilin
Indikasi: infeksi yang disebabkan oleh pseoudomonas dan proteous
2) Piperasilin
Indikasi: infeksi yang disebabkan oleh pseoudomonas aerugenosa.
3) Sulbenisilin
Indikasi: infeksi yang disebabkan oleh pseoudomonas aerugenosa
2. Sefalosforin
Sefalosforin merupakan antibiotik betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat
sentesis dinding mikroba farmakologi sefalosforin mirif dengan penesilin ekseresi
terutama melalui ginjal dan dapat dihambat probenesit
Sefalosforin terbagi atas

Anda mungkin juga menyukai