Anda di halaman 1dari 3

VII.

OBAT PRE DAN EKLAMSIA

A. PENGERTIAN OBAT PRE DAN EKLAMPSIA


 Pre eklampsia ringan
Pre eklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat
timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
 Pre eklamsia berat
Pre eklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi 160/110 mmhg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema
pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
 Eklamsia
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas
yang ditandai dengantimbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik)
dan /atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukan gejala-gejala pre eklamsia.

B. MACAM-MACAM OBAT PRE DAN EKLAMSIA


1. Megnesium sulfat
Merupakan antikonvulsan yang efektif dan membantu mencegah kejang kambuhan
dan mempertahankan aliran darah ke uterus dan aliran darah ke fetus. Magnesium
sulfat berhasil mengontrol kejang eklamptik pada >95 % kasu. Selain itu zat ini
memberikan keuntungan fisiologis untuk fetus dengan meningkatkan aliran darah ke
uterus.
2. Fenition
Fenition berhasil digunakan untuk mengatasi kejang eklamptik. Fenition bekerja
menstabilkan aktivitas neorun dengan menurunkan flux ion diseberang membran
depolarisasi. Keuntungan fenition adalah dapat dilanjutkan secara oral untuk beberapa
hari sampai risiko kejang eklamptik berkurang.
3. Diazepam
Telah lama digunakan untuk menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamtik.
Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang disignifikan.
4. Hidralazin
Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takhikardi dan
peningkatan cardic output. Hidralazin membantu meningkatkan aliran darah ke uterus
dan mencegah hipotensi. Hidralazin dimetabolisir dihati. Dapat mengontrol hipertensi
pada 95% pasien dengan eklamsia.
5. Labetalol
Merupakan beta-bloker non selektif. Tersedia dalam preparat IV dan per oral.
Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari idralazin ada penderita eklamsia.
6. Nifedipin
Merupakan calcium chanel blocker yang mempunyai efek vasodilatasi kuat arteriolar.
Hanya tersedia dalam bentuk preparat oral.

C. CARA KERJA OBAT PRE DAN EKLAMSIA


1. Magnesium sulfat
Menghambat atau menurunkan asetikolin pada rangsangan serat syaraf dengan
menghambat transmisi neuromuscular. Transmisi neuromuscular membutuhkan
kalsium pada sinaps. Pada pemberian magnesium sulaft, magnesium akan menggeser
kalsium, sehingga aliran rangsangan tidak terjadi (terjadi kompetitif inhibition antara
ion kalsium dan ion magnesium) kadar kalsium yang tinggi dalam darah dapat
menghambat kerja magnesium sulfat.
2. Fenitoin
Pada korteks motoris yaitu menghambat penyebaran aktivitas kejang. Kemungkinan
hal ini disebabkan peningkatan pengeluaran natrium dari neuron dan fenition
cendrung menstabilkan ambang rangsang terhadap hipereksitabilitas yang disebabkan
perangsangan berlebihan atau kemampuan perubahan lingkungan dimana terjadi
penurunan bertahap ion natrium melalui membran. Ini termasuk penurunan potensiasi
paska tetanik pada sinaps. Fenitio menurunkan aktivitas maksimal pusat batang otak
yang berhubungan dengan fase tonik dari kejang tonik-klonik (grand mal).
3. Diazepam
Diazepam melewati barier plasenta dan dapat menyebabkan depresi pernapasan pada
neonatus, hipotensi dan hipotermi hingga 36 jam setelah pemberiannya. Depresi
neonatal ini hanya terjadi bil dosisnya lebih dari 30 mmhg pada 15 jam sebelum
kelahiran.
4. Hidralazin
Merelaksasi otot polos arteriol secara langsung dan vasodilatasi yang terjadi dapat
menimbulkan reaksi kompensasi yang kuat berupa peningkatan denyut dan
kontraktilitas jantung, serta peningkatan renin plasma dan retensi cairan yang akan
melawan efek hipotensi obat. Penurunan tekanan diatolik lebih besar daripada tekanan
sistolik. Absorpsinya melalui saluran cerna dan hampir sempurna,
5. Labetalol
Memblokir reseptor adrenergic yang memperlambat kecepatan sinus jantung,
menurunkan resistansi peripheral vascular, dan menurunkan output kardiak.
6. Nifedipin
Nifedipin bekerja sebagai antagonis kalsium dengan menghambat arus ion kalsium
masuk kedalam otot jantung dari luar sel. Karena kontraksi otot polos tergantung pada
ion kalsium ekstra seluler, maka dengan adanya antagonis kalsium dapat
menimbulkan efek inotropik negatif. Demikian juga dengan nodus sino atrial (SA)
dan atrio ventrikuler (AV) akan menimbulkan kronotropik negatif dan perlambatan
konduksi AV.

Anda mungkin juga menyukai