Tanggal Wawancara : 15 April 2021 Tempat Wawancara : SMKN 4 Padang
HASIL WAWANCARA
Q Menurut ibu apa yang ibu ketahui tentang gangguan jiwa?
Ibu. N Kalau lebih spesifiknya gangguan jiwa kalau untuk SMK soalnya kami sekolah penyelenggara pendidikan inklusi, umumnya kalau untuk yang gangguan jiwa ini secara spesifiknya engga ada, kalau seandainya gangguan emosi yang ada gitu, jadi kalau untuk it utu mungkin lebihnya mungkin tidak masuk ke formal gitu soalnya itu sudah diluar dinas pendidikan Q Gangguan emosi yang seperti apa itu bu? Ibu. N Gangguan itu yang seperti, dulu pernah terjadi pada tahun sebelumnya, kira- kira 4 atau 5 tahun yang lalu, ada yang gangguan emosi itu misalnya dia tersinggung dia langsung memberontak, diambilnya kaca atau benda di dekatnya dilempar sehingga mengenai orang lain, dia tidak paham orang itu sakit atau gimana yang penting emosinya terlampiaskan itu aja yang gangguan emosi tapi yang mengalami gangguan jiwa tidak ada sejauh yang ibu tau ya Q Ooo begitu bu Jadi sebelumnya ada masalah yang terjadi pada siswa tersebut bu? Ibu. N Karena dia anak berkebutuhan khusus jadi permasalahannya itu mungkin di rumah dia kalau ndak salah ceritanya orang tuanya membiarkan dia menonton yang ada imajinasinya kayak kartun-kartun gitu jadi dia suka berkhayal jadi kalau ada yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya dia melampiaskan dengan melempar benda yang disekitarnya. Q Ooo begitu ya bu… Ibu tau penyebab gangguan jiwa itu kenapa bu? Ibu. N Mungkin beberapa faktor penyebabnya itu ada yang internal dan eksternal, kalau dari internalnya mungkin lebih kepada mentalnya, bisa jadi ada ketidaknyamanan tidak sesuai dengan yang diinginkannya dengan hal yang terjadi gitu, kalau yang untuk eksternal mungkin linkungannya yang menjadi salah satu penyebabnya, ada tekanan dari luar, teman-teman, atau keluarga, perceraian orang tua bisa jadi salah satu penyebab, soalnya yang saya ketahui kan kalau untuk saat ini banyak siswa yang ngga stabil jiwanya itu karena orang tuanya dan faktor keluarga. Q Ooo begitu bu Terus tanda dan gejala gangguan jiwa apa yang ibu ketahui? Ibu. N Gejalanya mungkin kalau dalam proses pembelajaran ya, tidak nyaman dan tidak tenang ketika belajar di dalam kelas, tidak konsentrasi ketika guru menerangkan, bisa jadi sering cabut dan alfa untuk melampiaskan permasalahnnya itu. Q Jenis-jenis gangguan jiwa apa saja yang ibu ketahui dikalangan remaja? Ibu. N Itu yang ibu kurang tau Q Bagaimana pendapat ibu tentang masalah gangguan jiwa yang terjadi dikalangan remaja bu? Ibu. N Pendapat saya tentang gangguan jiwa pada remaja sangat merugikan ya untuk siswa itu tersendiri soalnya itu akan berdampak pada proses pembelajarannya dan akhirnya berujung pada nilai-nilai yang mempengaruhinya di kelas, itu bisa jadi salah satu dampaknya dalam proses pembelajaran itu kalau untuk di sekolah, kalau di rumah mungkin bisa terjadi bunuh diri atau segala macamnya Q Beresiko jadinya ya bu.. Pengalaman ibu sebagai guru BK dalam menangani masalah gangguang jiwa pada peserta didik bagaimana bu? Ibu. N Kalau sejauh ini pengamalam saya tentang siswa yang gangguan jiwa belum ada, hanya masalah gangguan emosi yang saya ceritakan tadi saja, cuma itu ada guru GPK nya yang menangani guru pembimbing khusus namanya, jadi kami BK cuma membantu aja tapi untuk yang lebih fokusnya itu lebih ke guru GBK nya Q Ooo begitu ya bu Terus masalah kejiwaan apa saja yang pernah ibu tangani bu? Ibu. N Gangguan emosi itu tadi, tapi kalau yang depresi rasanya sejauh ini belum nampak mungkin ada sih siswa hanya saja tidak terlihat gitu ya, mungkin mereka bisa menyembunyikan permasalahan apa yang terjadi di rumah, kalau depresi berat belum ada kasus kayaknya Q Ooo begitu bu Seperti apa bentuk layanan BK yang diberikan kepada peserta didik yang mengalami masalah kejiwaan bu? Ibu. N Kalau seandainya memang ada, bisa jadi layanan yang diberikan itu mungkin layanan kalau umumnya siswa mengalami itu bisa diberikan layanan informasi, tapi kalau seandainya hanya ada 1 atau 2 siswa itu diberikan layanan konseling atau konseling kelompok bisa juga, individu bisa juga Ibu. N Sebelumnya sudah ada konseling kelompok mengenai kejiwaan bu? Q Terkait kejiwaan belum ada Ibu. N Bagaimana perilaku peserta didik yang lain terhadap temannya yang mengalami masaah kejiwaan bu? Q Karena belum ada, jadi saya tidak tau bagaimana perlakuan temannya, mungkin bermacam-macam juga perlakuannya ada yang prihatin dengan temannya, ada yang cuek-cuek saja kalau seandainya memang terjadi, soalnya kan masing-masing anak ini punya perilaku dan sikap yang berbeda- beda terhadap teman yang lainnya, kalau seandainya dia care gitu bisa jadi dia mempunyai sikap peduli dengan temannya tapi kalau engga mungkin cuek-cuek aja Q Apa saja program-program BK terkait dengan masalah kejiwaan di sekolah bu? Ibu. N Seperti yang sudah disampaikan oleh bu des tadi program-programnya begitu, mungkin kalau masalah kejiwaan lebih ke PIK-R ya kalau untuk remajanya Q Bagaimana program PIK-R itu bu? Ibu. N Saya tidak terlibat di dalam itu, mungkin ibu des yang lebih menjelaskan tentang itu, mungkin konseling teman sebaya bisa jadi Q Bagaimana kemauan dan motivasi peserta didik dalam memanfaatkan layanan konseling BK terkait masalah kejiwaan mereka bu? Ibu. N Belum ada yang melaporkan, tapi sejauh ini yang saya ketahui siswa itu untuk melakukan konseling atau melaksanakan layanan konseling individual itu terkait masalah belajar pada umunya tapi kalau terkait kejiwaan belum ada dan biasanya kejiwaan ini bukan tanganan BK soalnya itu sudah ahli tanganan khusus, psikolog misalnya Q Berarti kalau disekolah mereka hanya konseling mengenai masalah belajarnya saja ya bu, karena tidak ada program khusus untuk masalah kejiwaan Terus bentuk layanan kesehatan jiwa yang seperti apa yang dibutuhkan peserta didik saat ini bu? Ibu. N Kalau untuk saat ini yang berkaitan dengan masalah kejiwaan ya? Q Iyaa bu Ibu. N Sekarang karena pandemi ya, bisa jadi stress karena pembelajaran daring itu salah satunya kiat sukses menghadapi guru bisa jadi soalnya sekarang kan karena daring ini tidak semua orang yang standby di sekolah jadi anak-anak ini kan yang nilainya tidak tuntas harus menemui gurunya bisa jadi itu salah satunya Q Bentuk atau metode edukasi yang seperti apa yang mudah diterima oleh peserta didik bu? Ibu. N Kalau untuk saat ini mungkin melalui media social itu yang lebih efektifnya saya rasa, kalau secara tatap muka kita tidak terlalu dibolehkan ya terlalu banyak-banyak, kalau daring bisa menyatukan siswa dalam satu grup khusus Q Apa harapan ibu terkait permasalahan kesehatan jiwa saat ini? Ibu. N Harapannya pemerintah ikut andil dalam permasalahan ini soalnya itukan generasi begitu, kalau seandainya siswanya sudah merusak itukan susah untuk kedepannya, soalnya kita lihat saat ini siswa-siswa itu agak terlena dengan hal yang berbau menyimpang, contohnya saja depresi karena pacaran, putus bisa saja melakukan bunuh diri atau yang lainnya karena depresi diputusin pacar atau segala macamnya, itu seharusnya tidak terjadi kalau seandainya ada pembinaan dari orang tua atau kerja sama dengan guru dan sosialisasi dari pemerintah juga ikut andil dalam hal itu sehingga tidak terjadi hal-hal yang demikian itu kan hal sepele sebenarnya ya, kalau seandainya ditanamkan keimanan yang kuat pada anak itu oleh orang tua, pihak sekolah, dan orang-orang yang berkepentingan di bidang itu mungkin tidak akan terjadi untuk generasi Indonesia khususnya. Q Manurut ibu perlu tidak program kesehatan jiwa untuk sekolah bu? Ibu. N Perlu, karena itu kan terkait dengan kejiwaan remaja ya, rentang usia remaja itu kan usia untuk mencar jati dirinya, karena itu perlu pembinaan juga untuk mereka untuk tidak salah jalan mengambil keputusan Q Ooo begitu ya bu Mungkin hanya itu saja pertanyaannya bu, saya rasa sudah cukup, kalau nanti ada yang mau ditanyakan lagi atau ada yang kurang, apakah ibu bersedia untuk meluangkan waktunya bu? Ibu. N Bersedia, boleh silahkan Q Baiklah ibu, Terima kasih banyak atas waktunya bu. Wassalammualaikum...