Anda di halaman 1dari 3

BAB 4

PEMBAHASAN

Setiap pasien yang dicurigai menderita menderita lesi intracranial harus

menjalani evaluasi medis lengkap dengan perhatian khusus pada pemeriksaan

neurologic. Pemeriksaan diagnosis spesifik dilakukan setelah pemeriksaan

neurologic dan dimuai dari tindakan non-invasi yang menimbulkan risiko terkecil

sampai tindakan yang mempergunakan teknik invasi dan lebih berbahaya.

Pasien dibawa ke IGD RSU Cut Meutia dengan keluhan nyeri kepala.

Keluhan nyeri kepala dirasakan sejak satu tahun yang lalu. Nyeri kepala dirasakan

pada bagian seluruh kepala lebih berat sebelah kanan nyeri dirasakan seperti

mendenyut. Nyeri kepala dirasakan hampir setiap hari dan nyeri akan menghilang

jika pasien minum obat. Nyeri kepala disertai muntah (+), muntah berupa

makanan, dan cairan, keluhan adanya demam disangkal. Hal ini sesuai dengan

adanya gejala nyeri kepala yang berhubungan dengan peningkatan TIK. Muntah

tanpa diawali dengan mual, mengindikasikan tumor yang luas dengan efek massa

tumor tersebut juga mengidikasikan adanya pergeseran otak. Muntah proyektil

tanpa didahului mual memperbesar kecurigaan adanya suatu masa intracranial.19

Sejak ± enam bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS), pasien

mengeluhkan penurunan penglihatan dan sekarang mata kanan hanya dapat

melihat cahaya serta mata kiri terasa kabur, keluhan tersebut dirasakan pasien

secara perlahan. Pasien juga mengatakan mengeluhkan pusing jika duduk serta

merasa bicara terasa lambat serta penurunan pendengaran. Pasien mengatakan

32
33

pernah mengalami kecelakaan lalu lintas satu tahun yang lalu. Semenjak

kecelakaan tersebut pasien mulai merasakan keluhan tersebut.

Pada tumor otak biasanya gangguan penglihatan disebabkan oleh karena

terjadinya papiloedema atau karena pendesakan oleh tumor itu sendiri. Gangguan

penglihatan yang terjadi pada pasien ini kemungkinan juga disebabkan

peningkatan tekanan intrakranial hingga mendesak chiasma optikum sehingga

terjadi gangguan penglihatan berupa penurunan visus pada kedua mata. Apabila

tumor terletak pada basis lobus frontalis, kehilangan sensasi penciuman

(anosmia), gangguan penglihatan, dan pembengkakan pada nervus optikus

(papiloedema) dapat terjadi. Apabila tumor mengenai bagian kanan dan kiri lobus

frontalis, perubahan status mental atau tingkah laku, dan jalan yang tidak

terkoordinasi (ataxic gait) dapat terjadi.Bila tumor menekan jaras motorik dapat

menimbulkan hemiparesis (contralateral). Bisa juga terjadi dysphasia

(brocca).Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia. Bila

tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy. Pada

lobus dominan menimbulkan gejala afasia.8

Pada pemeriksaan CT-Scan didapatkan gambaran Lesi solid pada

cerebellum kanan yang tampak mendesak struktur mesencepalon ke kiri, lesi

menyebabkan hydrocephalus non communicans => suspek SOL, suspek empty

sella serta, suspek massa sinus ethmoid dan frontal kanan. Gambaran CT-scan

merupakan alat diagnostik yang penting dalam evaluasi pasien yang diduga

menderita tumor otak. Gambaran CT-scan pada tumor otak, umumnya tampak

sebagai lesi abnormal berupa massa yang mendorong struktur otak sekitarnya.
34

Biasanya tumor otak dikelilingi jaringan oedem yang terlihat jelas karena

densitasnya lebih rendah.Adanya kalsifikasi, perdarahan, atau invasi mudah

dibedakan dengan jaringan sekitarnya karena sifatnya yang hiperdens. Beberapa

jenis tumor otak akan terlihat lebih nyata bila pada waktu pemeriksaan CT-scan

disertai dengan pemberian zat kontras.22

Pasien diberika terapi citicolin, dexamethasone serta ketorolak.

Tatalaksana yang diberikan pada pasien meliputi steroid, analgesik atau narkotik,

dan antikonvulsan. Steroid, seperti deksametason secara dramatis mengurangi

edema sekeliling tumor intrakranial dengan cara menurunkan edema vasogenik,

yang biasanya hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan TIK, namun tidak

berefek langsung terhadap tumor.5

Anda mungkin juga menyukai