PENYAKIT HIPERTENSI
Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Dietetik Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2021/2022
Senin, 09 Agustus 2021
KASUS II
Dik :
Seorang ibu berusia 42 tahun PNS golongan III, seminggu yang lalu melakukan
pemeriksaan laboratorium : kadar kolesterol total = 282 mg/dl, LDL = 185 mg/dl,
HDL = 37 mg/dl dan tekanan darah 170/90 mmHg, TB 157 cm dan BB = 69 kg.
Mengeluh sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar
seperti tujuh keliling, serasa ingin jatuh, berdebar atau detak jantung terasa cepat dan
telinga berdenging.
Hasil recall asupan menunjukkan asupan energy 140% kebutuhan, protein 80%,
lemak = 110% kebutuhan, KH = 110% kebutuhan.
Rata-rata makanan utama 3 kali sehari sebanyak 2-3 kali lauk hewani dan nabati
dengan 1-2 sdm sayur setiap kali makan dan makanan penutup berupa es krim atau
cake/donat. Pada malam hari dia suka makan coklat dan keripik sambil nonton
televise bersama keluarga.
Dit :
Susun NCP
Jawab :
A. SKRINING GIZI
Parameter
1, Skor IMT Skor
IMT > 20 (Obesitas > 30) = 0 (0)
IMT 18,5 - 20 = 1
IMT < 18,5 = 2
Hasil
0 : Risiko rendah; ulangi skrining setiap 7 hari.
1 : Risiko menengah; monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak
ada
≥2 : Risiko tinggi; bekerjasama dengan Tim Dukungan Gizi / Panitia
Asuhan Nutrisi. Upayakan peningkatan asupan gizi dan
memberikan makanan sesuai dengan daya terima. Monitoring
asupan makanan setiap hari. Ulangi skrining setiap 7 hari.
Riwayat makan atau dietary history digunakan untuk mengetahui makanan yang
biasa dikonsumsi dan pola makan individu. Menurut penelitian Syafni & Wijayanti
(2015) konsumsi energi yang tinggi dapat berpengaruh terhadap obesitas, dimana
orang yang menderita obesitas dapat berpotensi terjadinya hipertensi dankonsumsi
lemak yang berlebih dapat menimbulkan risiko hipertensi karena akanmeningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tersebut akan melekat pada dinding
pembuluh darah yang lamakelamaan pembuluh darah akan tersumbat diakibatkan
adanya plaque dalam darah yang disebut dengan aterosklerosis yang terbentuk akan
mengakibatkan aliran darah menyempit sehingga volume darah dan tekanan darah
akan meningkat. Hal ini disebabkan karena kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan
yang bersumber dari lemak jenuh seperti daging sapi, jeroan, daging ayam, telur dan
cara pengolahannya juga lebih sering di goreng dan di beri santan, asupan lemak,
makanan rendah serat, natrium berlebihan, kurang kalium, kalsium, magnesium
kurang dari kebutuhan,mengandung banyak gula, sering minum kopi dan alcohol
(Ramadhani, 2015).
Sumber :
Cantika, A,B. (2020) PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA
PASIEN HIPERTENSIDI RS ADVENT BANDUNG PROVINSI JAWABARAT TAHUN
2020. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
Langingi, A, R, C. (2021). Hubungan Status Gizi dengan Derajat Hipertensi pada Lansia di
Desa Tombolango. Kotamobagu : COPING
D. ASESMEN GIZI
Riwayat Sosial
Bekerja sebagai -
PNS golongan III
Antropometr BB 69 Kg Berat Badan Ideal BB tidak ideal
i (AD) TB 157 cm BBI = (TB-100) –
10% (TB-100)
BBI = 51,3 kg
Sumber :
Penuntun Diet, 2005
Clinis-Fisik Hasil pemeriksaan
(PD)
klinis :
Mengeluh sakit
Tidak ada gejala Gejala hipertensi
kepala, rasa pegal
kesakitan
dan tidak nyaman
pada tengkuk,
perasaan berputar
seperti tujuh
keliling, serasa
ingin jatuh,
berdebar atau detak
jantung terasa cepat
dan telinga
berdenging
Sumber :
Joint National
Committee (JNC-7)
Hasil recall asupan sehari
menunjukkan
asupan energy =
Dietary (FH) 140% kebutuhan, Asupan normal Asupan energy
kebutuhan orang berlebih
protein = 80%,
sakit 90-119% Asupan protein
lemak = 110% kurang
kebutuhan,
KH = 110%
kebutuhan.
Rata-rata makanan
utama 3 kali sehari Mengkonsumsi Kebiasaan makan
sebanyak 2-3 kali camilan sehat yang salah
padat gizi
lauk hewani dan
nabati dengan 1-2
sdm sayur setiap
kali makan dan
makanan penutup
berupa es krim atau
cake/donat. Pada
malam hari dia suka
makan coklat dan
keripik sambil
nonton televisi
bersama keluarga
Sumber :
Anggraeni,A,C. Asuhan
Gizi Nutritional Care
Process.2012
E. Masalah Gizi
1. Asupan protein tidak adekuat
2. Asupan energy berlebih
3. Obesitas I
4. Pemeriksaan biokimia (lab) menunjukkan pasien mengalami kolesterol dan LDL tinggi
5. Pemeriksaan fisik-klinis menunjukkan Hipertensi
F. Diagnosis Gizi
1. NI-1.3 Kelebihan asupan energi berkaitan dengan konsumsi lauk hewani,nabati dan
selingan tinggi kalori yang berlebih dalam satu kali waktu makan, ditandai dengan
hasil recall asupan energi sebesar 140%.
2. NI-52.1 Intake ptotein tidak adekuat berkaitan dengan pemilihan makanan tidak tepat
dan kurangnya pengetahuan berhubungn dengan makanan serta gizi ditandai dengan
asupan protein 80% dan lauk hewani-nabati 1-2 sdm/hari.
3. NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik natrium berhubungan dengan hipertensi
tahap 2 ditandai dengan hasil pemeriksaan fisik klinis tekanan darah 170/90 mmHg,
sering mengonsumsi camilan mengandung natrium.
4. NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan pola makan yang
kurang sehat yang ditandai dengan kadar kolesterol total dan LDL tinggi.
5. NC-3.3 Berat badan lebih berkaitan dengan pola makan yang salah ditandai dengan
IMT 28 kg/m2.
6. NB-1.2 Kebiasaan yang salah mengenai makanan dan gizi berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan terkait makanan yang dikonsumsi sehari-hari ditandai dengan
sering mengonsumsi makanan penutup berupa es kripm atau cake/donat dan sering
mengonsumsi camilan di malam hari
Sumber : Persagi. Asdi. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. EGC : Penerbit Buku Kedokteran
= 51,3 kg
BB
IMT =
TB2
69
=
1,572
= 28 (Obesitas I)
Ikan, daging ungags tanpa kulit, telur Daging merah bagian lemak,
Protein maksimal 1 btr/hr ikan kaleng, kornet, sosis, ikan
hewani asap, ati ampela, olahan daging
dengan natrium
Kacang-kacangan segar Olahan kacang yang diawetkan
Protein nabati dan mendapat campuran natrium
Semua sayuran segar Sayur kaleng yang diawetkan
Sayuran dan mendapat campuran
natrium, asinan sayur
Semua buah segar Buah-buahan kaleng, asinan dan
Buah-buahan
manisan buah
The dan jus buah dengan pembatasan Minuman kemasan dengan
Minuman
gula, air putih, susu rendah lemak pemanis tambahan dan pengawet
Rempah-rempah, bumbu segar, garam Vetsin, kecap, saus, bumbu
Bumbu dapur dengan penggunaan yang instan
terbatas
Sumber : - Persagi. Asdi. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta : EGC
4. Standar Makanan
Penuka Protei
No Bahan Makanan Energi Lemak Kh
r n
1 Karbohidrat 6 1050 24 240
Protein lemak
2
sedang 1 75 7 5
Protein lemak
2 4
rendah 100 14
3 Protein nabati 4 300 20 12 28
4 Sayuran B 4 100 4 20
5 Buah 3 150 36
6 Susu tanpa lemak 1 75 7 10
7 Minyak 2 100 10
8 Gula 1 50 12
Jumlah 2000 76 31 346
Range 10% 1875-2291 70-86 42-51 305-372
Wakt
Persen
u Perhitungan
Kebutuha Distribusi
Maka Energi
n
n
Pagi 20% 20% x 2083,23 417 kkal
Snack 10% 10% x 2083,23 208 kkal
Siang 30% 30% x 2083,23 625 kkal
Snack 10% 10% x 2083,23 208 kkal
Malam 20% 20% x 2083,23 417 kkal
Snack 10% 10% x 2083,23 208 kkal
Penukar
Golongan BM
Pagi Snack Siang Snack Malam Snack
Karbohidrat 1 1/2 1/4 1 1/2 3/4 1 1/2 1/2
Protein Hewani 1
Lemak sedang
Protein Hewani 1 1
Lemak rendah
Protein Nabati 1 1 1 1
Sayur 1 1 1 1
Buah 1/4 1/2 1/4 1/2 1/4 1 1/4
Susu 1
Minyak 1/2 1 1/2
Gula 1/2 1/4 1/4
7. Konseling (C)
Tujuan Konseling : Menurunkan asupan kalori, meningkatkan asupan protein,
menurunkan asupan natrium, serta menurunkan berat badan menjadi normal
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Materi:
- Pemilihan bahan makanan sesuai kebutuhan pasien
- Pemberian asupan makanan sesuai Diet Rendah Garam I
- Pola hidup sehat dan gizi seimbang untuk Hipertensi
- Meningkatkan aktivitas fisik
Metode : Ceramah, diskusi
Media : Lembar balik, leaflet, brosur
8. Edukasi (E)
Tujuan Edukasi : Memberikan penjelasan dan pemahaman terkait
penatalaksanaan Diet Rendah Garam untuk masalah gizi pasien.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Materi :
- Pemberian Diet Rendah Garam I
- Pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Metode : Ceramah, Tanya jawab
Media : Lembar balik, leaflet, brosur
Kolesterol total
Penurunan kadar
<200 mg/dl
kolesterol total Setiap
2 Biokimia (B)
LDL = <130 pemeriksaan
Penurunan kadar LDL mg/dl
Peningkatan
Terlihat sehat,tanpa Setiap
3 Clinis/Fisik (C) perubahan fisik -
gejala hipertensi pemeriksaan
klinis
90-119 %
Perubahan kebiasaan Kebiasaan makan
4 Dietary History (D) makan dan asupan yang baik Setiap hari
makanan yang baik (mengurangi asupan
natrium)