Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

PENYAKIT HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Dietetik Penyakit Tidak Menular

Dosen Pengampu:

Marianawati Saragih, M.Gz

Disusun Oleh:

Vinka Citra Primadisya P2.06.31.1.19.037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI TASIKMALAYA

JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2021/2022
Senin, 09 Agustus 2021
KASUS II
Dik :

 Seorang ibu berusia 42 tahun PNS golongan III, seminggu yang lalu melakukan
pemeriksaan laboratorium : kadar kolesterol total = 282 mg/dl, LDL = 185 mg/dl,
HDL = 37 mg/dl dan tekanan darah 170/90 mmHg, TB 157 cm dan BB = 69 kg.
 Mengeluh sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar
seperti tujuh keliling, serasa ingin jatuh, berdebar atau detak jantung terasa cepat dan
telinga berdenging.
 Hasil recall asupan menunjukkan asupan energy 140% kebutuhan, protein 80%,
lemak = 110% kebutuhan, KH = 110% kebutuhan.
 Rata-rata makanan utama 3 kali sehari sebanyak 2-3 kali lauk hewani dan nabati
dengan 1-2 sdm sayur setiap kali makan dan makanan penutup berupa es krim atau
cake/donat. Pada malam hari dia suka makan coklat dan keripik sambil nonton
televise bersama keluarga.

Dit :

Susun NCP
Jawab :

A. SKRINING GIZI

FORMULIR SKRINING MUST


(Malnutrition Universal Screening Tool)

Diagnosis Medis : Hipertensi

BB : 69 kg TB : 157 cm IMT : 28 kg/m2

Tinggu Lutut : cm LILA : cm

Parameter
1, Skor IMT Skor
 IMT > 20 (Obesitas > 30) = 0 (0)
 IMT 18,5 - 20 = 1
 IMT < 18,5 = 2

2. Skor kehilangan BB yang tidak direncanakan 3 - 6 bulan terakhir


 BB hilang < 5% = 0 (0)
 BB hilang 5 - 10% = 1
 BB hilang > 10% = 2

3. Skor efek penyakit akut


 Ada asupan nutrisi > 5 hari = 0 (0)
 Tidak ada asupan nutrisi > 5 hari = 2

Jumlah skor keseluruhan


=0

Hasil
0 : Risiko rendah; ulangi skrining setiap 7 hari.
1 : Risiko menengah; monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak
ada
≥2 : Risiko tinggi; bekerjasama dengan Tim Dukungan Gizi / Panitia
Asuhan Nutrisi. Upayakan peningkatan asupan gizi dan
memberikan makanan sesuai dengan daya terima. Monitoring
asupan makanan setiap hari. Ulangi skrining setiap 7 hari.

Tanggal : 09 Agustus 2021


Tanda Tangan

(Vinka Citra Primadisya)


Dietisien / Ahli Gizi Ruangan
B. PATOFISIOLOGIS

Tekanan darah dipengaruhi volume sekuncup dan total peripheral


resistance. Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel tersebut yang tidak
terkompensasi maka dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Tubuh
memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara akut
yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan mempertahankan stabilitas
tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem pengendalian tekanan darah
sangat kompleks. Pengendalian dimulai dari sistem reaksi cepat seperti reflex
kardiovaskuler melalui sistem saraf, refleks kemoreseptor, respon iskemia,
susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri pulmonalis otot
polos. Sedangkan sistem pengendalian reaksi lambat melalui perpindahan
cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial yang dikontrol oleh hormon
angiotensin dan vasopresin. Kemudian dilanjutkan sistem poten dan
berlangsung dalam jangka panjang yang dipertahankan oleh sistem pengaturan
jumlah cairan tubuh yang melibatkan berbagai organ.
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang
peran fisiologispenting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung
angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin
(diproduksi oleh ginjal) akan diubahmenjadi angiotensin I. Oleh ACE
yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.
Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan
darah.
Sumber :
Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. Lampung : Faculty of Medicine University
Lampung

C. METABOLISME GIZI YG TERGANGGU

Riwayat makan atau dietary history digunakan untuk mengetahui makanan yang
biasa dikonsumsi dan pola makan individu. Menurut penelitian Syafni & Wijayanti
(2015) konsumsi energi yang tinggi dapat berpengaruh terhadap obesitas, dimana
orang yang menderita obesitas dapat berpotensi terjadinya hipertensi dankonsumsi
lemak yang berlebih dapat menimbulkan risiko hipertensi karena akanmeningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tersebut akan melekat pada dinding
pembuluh darah yang lamakelamaan pembuluh darah akan tersumbat diakibatkan
adanya plaque dalam darah yang disebut dengan aterosklerosis yang terbentuk akan
mengakibatkan aliran darah menyempit sehingga volume darah dan tekanan darah
akan meningkat. Hal ini disebabkan karena kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan
yang bersumber dari lemak jenuh seperti daging sapi, jeroan, daging ayam, telur dan
cara pengolahannya juga lebih sering di goreng dan di beri santan, asupan lemak,
makanan rendah serat, natrium berlebihan, kurang kalium, kalsium, magnesium
kurang dari kebutuhan,mengandung banyak gula, sering minum kopi dan alcohol
(Ramadhani, 2015).
Sumber :
Cantika, A,B. (2020) PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA
PASIEN HIPERTENSIDI RS ADVENT BANDUNG PROVINSI JAWABARAT TAHUN
2020. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
Langingi, A, R, C. (2021). Hubungan Status Gizi dengan Derajat Hipertensi pada Lansia di
Desa Tombolango. Kotamobagu : COPING

D. ASESMEN GIZI

Kategori Interpretasi Masalah


Data Standar Pembanding
Data Gizi
Riwayat Riwayat personal : -
Klien (CH)  Seorang Ibu usia 42 -
tahun

Riwayat Sosial
 Bekerja sebagai -
PNS golongan III
Antropometr  BB 69 Kg  Berat Badan Ideal  BB tidak ideal
i (AD)  TB 157 cm BBI = (TB-100) –
10% (TB-100)
BBI = 51,3 kg

BB  IMT = 18,5 – 22,9  Obesitas I


 IMT = (Normal)
TB2
69
= Sumber :
1,572
= 28 (Obesitas I) WHO (2000)

Biokimia Hasil pemeriksaan


(BD) laboratorium:
Standar Normal
 Kadar kolesterol total
 Kolesterol total  Kolesterol tinggi
= 282 mg/dl
<200 mg/dl
 LDL = 185 mg/dl
 LDL = <130 mg/dl  LDL tinggi
 HDL = 37 mg/dl
 HDL = 35-55
mg/dl

Sumber :
Penuntun Diet, 2005
Clinis-Fisik Hasil pemeriksaan
(PD)
klinis :

 Tekanan darah 170/90  Tekanan darah  Tekanan darah tinggi


mmHg 120/80 mmHg

Hasil pemeriksaan fisik :

 Mengeluh sakit
 Tidak ada gejala  Gejala hipertensi
kepala, rasa pegal
kesakitan
dan tidak nyaman
pada tengkuk,
perasaan berputar
seperti tujuh
keliling, serasa
ingin jatuh,
berdebar atau detak
jantung terasa cepat
dan telinga
berdenging

Sumber :
Joint National
Committee (JNC-7)
Hasil recall asupan sehari
menunjukkan

 asupan energy =
Dietary (FH) 140% kebutuhan,  Asupan normal  Asupan energy
kebutuhan orang berlebih
 protein = 80%,
sakit 90-119%  Asupan protein
 lemak = 110% kurang
kebutuhan,
 KH = 110%
kebutuhan.
 Rata-rata makanan
utama 3 kali sehari  Mengkonsumsi  Kebiasaan makan
sebanyak 2-3 kali camilan sehat yang salah
padat gizi
lauk hewani dan
nabati dengan 1-2
sdm sayur setiap
kali makan dan
makanan penutup
berupa es krim atau
cake/donat. Pada
malam hari dia suka
makan coklat dan
keripik sambil
nonton televisi
bersama keluarga

Sumber :
Anggraeni,A,C. Asuhan
Gizi Nutritional Care
Process.2012

E. Masalah Gizi
1. Asupan protein tidak adekuat
2. Asupan energy berlebih
3. Obesitas I
4. Pemeriksaan biokimia (lab) menunjukkan pasien mengalami kolesterol dan LDL tinggi
5. Pemeriksaan fisik-klinis menunjukkan Hipertensi
F. Diagnosis Gizi
1. NI-1.3 Kelebihan asupan energi berkaitan dengan konsumsi lauk hewani,nabati dan
selingan tinggi kalori yang berlebih dalam satu kali waktu makan, ditandai dengan
hasil recall asupan energi sebesar 140%.
2. NI-52.1 Intake ptotein tidak adekuat berkaitan dengan pemilihan makanan tidak tepat
dan kurangnya pengetahuan berhubungn dengan makanan serta gizi ditandai dengan
asupan protein 80% dan lauk hewani-nabati 1-2 sdm/hari.
3. NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik natrium berhubungan dengan hipertensi
tahap 2 ditandai dengan hasil pemeriksaan fisik klinis tekanan darah 170/90 mmHg,
sering mengonsumsi camilan mengandung natrium.
4. NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan pola makan yang
kurang sehat yang ditandai dengan kadar kolesterol total dan LDL tinggi.
5. NC-3.3 Berat badan lebih berkaitan dengan pola makan yang salah ditandai dengan
IMT 28 kg/m2.
6. NB-1.2 Kebiasaan yang salah mengenai makanan dan gizi berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan terkait makanan yang dikonsumsi sehari-hari ditandai dengan
sering mengonsumsi makanan penutup berupa es kripm atau cake/donat dan sering
mengonsumsi camilan di malam hari

G. RENCANA INTERVENSI GIZI


 PRESKRIPSI DIET (NP)
1. Jenis Diet
 Diet Rendah Garam I
2. Tujuan Diet
 Memberikan asupan makanan yang adekuat sesuai keadaan pasien untuk
mencapai status gizi optimal
 Membantu menurunkan tekanan darah mencapai normal

 NUTRIENT DELIVERY (ND)


1. Prinsip diet dan Syarat Diet
 Kebutuhan energy cukup (2083,23 Kkal) sesuai kebutuhan
 Protein cukup (78,12 g)diberikan sesuai kebutuhan
 Lemak sedang yaitu (46,3 gr), membatas konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
 Karboidrat cukup (338,5 gr) sisa dari kebutuhan energy
 Asupan Natrium dibatasi (200-400 mg/hari
 Konsumsi kalium 4700 mg/hari
 Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu
penurunan tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari
 Asupan magnesium memenuhi kebutuhan haarian serta dapat ditambah dengan
suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari
 Bentuk makanan = biasa
 Frekuensi makanan = 3 kali makan utama dan 3 kali selingan
 Rute pemberian = oral

Sumber : Persagi. Asdi. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. EGC : Penerbit Buku Kedokteran

Persagi. (2019). Asuhan Gizi Klinik. EGC : Penerbit Buku Kedokteran

2. Perhitungan Kebutuhan Gizi

 BBI = BBI = (TB-100) – 10% (TB-100)

= 51,3 kg
BB
 IMT =
TB2
69
=
1,572
= 28 (Obesitas I)

Kebutuhan energi, menurut Harrish Bennedict:


Karena status gizi berlebih (Obesitas I) maka menggunakan BBI
 REE = 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU)
= 655 + (9,6 x 51,3) + (1,8 x 157) – (4,7 x 42)
= 655 + 492,48 + 282,6 – 197,4
= 1232,68 kkal
 Energi = AF x FS x BEE
= 1,3 x 1,3 x BEE
= 1,3 x 1,3 x 1232,68
= 2083,23 kkal
 Protein = 15% x E
= 15% x 2083,23 kkal
= 312,48 kkal : 4
= 78,12 gr
 Lemak = 20% x E
= 20% x 2083,23 kkal
= 416,64 kkal: 9
= 46,3 gr
 Karbohidrat = 65% x E
= 65% x 2083,23 kkal
= 1354 kkal : 4
= 338,5 gr
 Jadi kebutuhan zat gizinya yaitu :
- Energi = 2083,23 kkal
- Protein = 78,12 gr
- Lemak: = 46,3 gr
- Karbohidrat = 338,5 gr

Sumber : Kemenkes RI. 2014. Pedoman Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Persagi. (2019). Asuhan Gizi Klinik. EGC : Penerbit Buku Kedokteran

3. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Bahan Makanan yang Tidak


Sumber Bahan Makanan yang Dianjurkan
Dianjurkan
Gandum utuh, oat, beras, kentang, Biskuit yang diawetkan dengan
Karbohidrat singkong natrium, nasi uduk

Ikan, daging ungags tanpa kulit, telur Daging merah bagian lemak,
Protein maksimal 1 btr/hr ikan kaleng, kornet, sosis, ikan
hewani asap, ati ampela, olahan daging
dengan natrium
Kacang-kacangan segar Olahan kacang yang diawetkan
Protein nabati dan mendapat campuran natrium
Semua sayuran segar  Sayur kaleng yang diawetkan
Sayuran dan mendapat campuran
natrium, asinan sayur
Semua buah segar  Buah-buahan kaleng, asinan dan
Buah-buahan
manisan buah
The dan jus buah dengan pembatasan Minuman kemasan dengan
Minuman
gula, air putih, susu rendah lemak pemanis tambahan dan pengawet
Rempah-rempah, bumbu segar, garam Vetsin, kecap, saus, bumbu
Bumbu dapur dengan penggunaan yang instan
terbatas
Sumber : - Persagi. Asdi. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta : EGC

4. Standar Makanan

Penuka Protei
No Bahan Makanan Energi Lemak Kh
r n
1 Karbohidrat 6 1050 24   240
Protein lemak
2
sedang 1 75 7 5  
Protein lemak
  2 4
rendah 100 14  
3 Protein nabati 4 300 20 12 28
4 Sayuran B 4 100 4   20
5 Buah 3 150     36
6 Susu tanpa lemak 1 75 7   10
7 Minyak 2 100   10  
8 Gula 1 50     12
Jumlah 2000 76 31 346
Range 10% 1875-2291 70-86 42-51 305-372

5. Distribusi Makanan Sehari

Wakt
Persen
u Perhitungan
Kebutuha Distribusi
Maka Energi
n
n
Pagi 20% 20% x 2083,23 417 kkal
Snack 10% 10% x 2083,23 208 kkal
Siang 30% 30% x 2083,23 625 kkal
Snack 10% 10% x 2083,23 208 kkal
Malam 20% 20% x 2083,23 417 kkal
Snack 10% 10% x 2083,23 208 kkal

6. Pembagian Makan Sehari

Penukar
Golongan BM
Pagi Snack Siang Snack Malam Snack
Karbohidrat 1 1/2 1/4 1 1/2 3/4 1 1/2 1/2
Protein Hewani     1      
Lemak sedang
Protein Hewani 1       1  
Lemak rendah
Protein Nabati 1 1 1   1  
Sayur 1   1   1 1
Buah 1/4 1/2 1/4 1/2 1/4 1 1/4
Susu       1    
Minyak 1/2   1   1/2  
Gula   1/2   1/4   1/4

7. Konseling (C)
 Tujuan Konseling : Menurunkan asupan kalori, meningkatkan asupan protein,
menurunkan asupan natrium, serta menurunkan berat badan menjadi normal
 Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
 Materi:
- Pemilihan bahan makanan sesuai kebutuhan pasien
- Pemberian asupan makanan sesuai Diet Rendah Garam I
- Pola hidup sehat dan gizi seimbang untuk Hipertensi
- Meningkatkan aktivitas fisik
 Metode : Ceramah, diskusi
 Media : Lembar balik, leaflet, brosur

8. Edukasi (E)
 Tujuan Edukasi : Memberikan penjelasan dan pemahaman terkait
penatalaksanaan Diet Rendah Garam untuk masalah gizi pasien.
 Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
 Materi :
- Pemberian Diet Rendah Garam I
- Pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
 Metode : Ceramah, Tanya jawab
 Media : Lembar balik, leaflet, brosur

9. Koordinasi Gizi (NC)


 Tujuan Koordinasi Gizi :
Membantu mengatasi dan mengelola penyakit dan masalah gizi pasien untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan
 Rencana Koordinasi Gizi :

- Dokter untuk mengatasi penyakit Hipertensi pasien


- Perawat untuk pemeriksaan fisik klinis pasien

- Petugas laboratorium untuk pemeriksaan hasil biokimia pasien terkait gizi

- Apoteker untuk pemberian obat dan suplemen pasien terkait gizi


10. Menu Sehari

Waktu Bahan Porsi Berat Energi Protein Lema Kh


Menu URT
Makan Makanan (P) (g) (Kkal) (g) k (g) (g)
Nasi Nasi 1 1/2 1 1/8 gls 150 262.5 6   60
Pepes ikan Ikan 1 1 ptg sdg 40 50 7 2  
Mun tahu Tahu 1 1 bj bsr 110 75 5 3 7
Wortel 1/2 1/2 gls 50 12.5 0.5   2.5
Pagi
Brokoli 1/4 1/4 gls 25 6.25 0.25   1.25
Cap cay
Buncis 1/4 1/4 gls 25 6.25 0.25   1.25
Minyak zaitun 1/2 1/2 sdt 2.5 25   2.5  
Buah Apel 1/4 1/4 bh 21.25 12.5     3
Jumlah 450 19 7.5 75
Tepung hunkwe 1/4 2 1/2 sdm 12.5 43.75 1   10
Hunkwe kacang Kacang hijau 1 2 sdm 20 75 5 3 7
Snack
Gula 1/2 1/2 sdm 6.5 25     6
Buah Pisang 1/2 1 bh sd 25 25     6
Jumlah 168.75 6 3 29
Nasi Nasi 1 1/2 1 1/8 gls 150 262.5 6   60
Telur bumbu
1 1 btr 55 75 7 5  
balado Telur ayam
Tempe 1 2 ptg sdg 50 75 5 3 7
Orek tempe
Siang Minyak zaitun 1 1 sdt 5 50   5  
Labu siam 1/2 1/2 gls 50 12.5 0.5   2.5
Sayur Asem Kacang panjang 1/4 1/4 gls 25 6.25 0.25   1.25
Jagung muda 1/4 1/4 gls 25 6.25 0.25   1.25
Buah Pepaya 1/4 1/4 bh kcl 27.5 12.5     3
Jumlah 500 19 13 75
Singkong 3/4 3/4 ptg 90 131.25 3   30
Getuk
Gula merah 1/4 1/4 sdm 3.25 12.5     3
Snack
Melon 1/2 1/2 ptg bsr 95 25     6
Melon smoothie
Susu skim cair 1 1 gls 200 75 7   10
Jumlah 243.75 10 0 49
Nasi Nasi 1 1/2 1 1/8 gls 150 262.5 6   60
Ayam tanpa
Ayam bakar 1 1 ptg sdg 40 50 7 2  
kulit
Malam Tumis kacang Kacang merah 1 2 sdm 20 75 5 3 7
merah Minyak zaitun 1/2 1/2 sdt 2.5 25   2.5  
Sayur bayam Bayam 1 1 gls 100 25 1   5
Buah Semangka 1/4 1/4 ptg bsr 45 12.5     3
Jumlah 450 19 7.5 75
Kentang 1/2 1 bj sdg 105 87.5 2   20
Schotel kentang
Wortel 1 1 gls 100 25 1   5
Snack 1 1/4 bh
Jambu 62.5     15
Jus jambu 1 1/4 bsr 125
Gula 1/4 1/4 sdm 3.25 12.5     3
Jumlah 187.5 3 0 43
Jumlah Total 2000 76 31 346
11. Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi

No Monitor Evaluasi Target Waktu

1 Antropometri (A) Penurunan berat badan ½ - 1 kg 1 Minggu

 Kolesterol total
 Penurunan kadar
<200 mg/dl
kolesterol total Setiap
2 Biokimia (B)
 LDL = <130 pemeriksaan
 Penurunan kadar LDL mg/dl
Peningkatan
Terlihat sehat,tanpa Setiap
3 Clinis/Fisik (C) perubahan fisik -
gejala hipertensi pemeriksaan
klinis
90-119 %
Perubahan kebiasaan Kebiasaan makan
4 Dietary History (D) makan dan asupan yang baik Setiap hari
makanan yang baik (mengurangi asupan
natrium)

Anda mungkin juga menyukai