Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan
kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004)
Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi
kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan
sehat
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmastermasuk
di Puskesmas Demak I yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan
pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja
puskesmas dilakukan sesuai visi puskesmas yaitu terwujudnya masyarakat wilayah
puskesmas Demak sehat melalui pelayanan kesehatan yang optimal. Juga
dilakukan dengan membudayakan MANTAP yaitu Ramah, Nyaman, Tanggungjawab,
Profesional

B. Tujuan
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya
promosi kesehatan di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi
promosi kesehatan di Puskesmas

C. Sasaran
1. Tenaga Promkes Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait
3. Pengambil kebijakan tingkat Kabupaten

PEDOMAN PROMKES Page 1 of 16


D. Ruang Lingkup
Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan gedung
puskesmas (ruang tunggu pasien).
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk
masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas.
NO KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Pemetaan PHBS tatanan rumah tangga Bulan Mei
2. Pemetan keluarga sadar gizi Bulan Juni
3. Pemetaan asi eksklusif Bulan Juli
4. Penyuluhan NAPZA dan HIV AIDS Bulan Juli
5. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja Bulan Juli

6. Pemetaan posyandu purnama dan mandiri Bulan Nopember


7. Pemetaan desa siaga Bulan Nopember

E. Batasan Operasional
Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat
dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya
promosi kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan
preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun
masyarakat yang dilaksanakan di puskesmas.
b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan
yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi
pesan yang disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta
mengubah perilaku dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan
kesehatan tersebut.
c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi,
edukasi dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual),
media tradisional, media telepon dan media internet.

2. Pemberdayaan Masyarakat

PEDOMAN PROMKES Page 2 of 16


Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian
desa siaga aktif.
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan
menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan
penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat
serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar
tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat,
dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara
mandiri serta berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (dari, oleh dan untuk masyarakat)
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan
kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi
masyarakat baik dalam perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat
sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai katalisator,
serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial budaya setempat.
3. Pemetaan PHBS
Pemetaan Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS )dilakukan
disetiap Tatanan tangga adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
memperdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat ,dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat.
4. Pemetaan KADARSI
Pemetaan kadarsi adalah untuk mengetahui jumlah keluarga sadar gizi yang
memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat.
5. Desa siaga
Desa Siaga adalah Desa atau kelurahan yang penduduknya memiliki
kesiapan sumberdaya dan kempuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah – masalah kesehatan, bencana dan kegawadaruratan
kesehatan secara mandiri.

BAB II

PEDOMAN PROMKES Page 3 of 16


STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 / Menkes / SK / VII /
2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah disebutkan
bahwa standar tenaga kusus promosi kesehatan untuk Puskesmas adalah :

Kualifikasi Jumlah Kompetensi Umum


D 3 Kesehatan + minat & bakat 1 orang A. Membantu tenaga
dibidang promosi kesehatan kesehatan lain merancang
pemberdayaan
B. Melakukan bina suasana
dan advokasi

Kompetensi seorang tenaga promosi kesehatan di Puskesmas yaitu memiliki


kemampuan dalam :
1. Perencanaan upaya promosi kesehatan
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via media
massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan program
puskesmas, mengisi acara kesehatan di radio dan televisi lokal
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
6. Pemasaran sosial tentang produk yang bermanfaat untuk kesehatan
7. Pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
8. Sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan puskesmas
9. Mediasi

B. Distribusi Ketenagaan

Jabatan Nama Petugas


Petugas Promkes Husnul Hasanah, S.ST
Promotor Kesehatan Indah Rahmawati, SKM

Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi


kesehatan mulai dariKepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung
jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan
kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes.

PEDOMAN PROMKES Page 4 of 16


Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya promosi
kesehatan dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan.

NO KEGIATAN PELAKSANAAN
8. Pemetaan PHBS tatanan rumah tangga Bulan Mei
9. Pemetan keluarga sadar gizi Bulan Juni
10. Pemetaan asi eksklusif Bulan Juli
11. Penyuluhan NAPZA dan HIV AIDS Bulan Juli
12. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja Bulan Juli

13. Pemetaan posyandu purnama dan mandiri Bulan Nopember


14. Pemetaan desa siaga Bulan Nopember
15. Penyuluhan di ruang tunggu 1 bulan 4 kali (bulan
agustus s/d bulan
desember

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

PEDOMAN PROMKES Page 5 of 16


B. Standar Fasilitas
1. Set Promosi Kesehatan
a. Alat peraga cara menyusui : 1 unit
b. Alat permainan Edukatif (APE) : 1 paket
PEDOMAN PROMKES Page 6 of 16
c. Papan informasi : 1 buah
d. Kamera foto : 1 unit
e. Leaflet : sesuai kebutuhan
f. Laptop : 1 unit
g. Proyektor/LCD : 1 unit
h. Televisi dan antena : 1 unit
i. VCD / DVD Player : 1 unit
j. Wireless system / microphone : 1 unit

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan


PEDOMAN PROMKES Page 7 of 16
Puskesmas Demak I berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang
Puskesmas, kegiatan dalam Upaya Promosi Kesehatan yang dilaksanakan
meliputi :
No Upaya Promosi Kegiatan
. Kesehatan
1. Penyuluhan a. Penyuluhan napza dan HIV AIDS di SLTP,SLTA
b. Penyuluhan di ruang tunggu pasien
c. Penyuluhan kesehatan reproduksi pada siswa
SLTP,SLTA
2 Pemberdayaan a. Bekerjasama dengan kader dalam pemetaan
Masyarakat posyandu di masyarakat
b. Pemetaan desa siaga
3 Pemetaan PHBS a. Mensurvey masyarakat dalam pelaaksanaan PHBS di
tatanan rumah tangga
b. Menyampaikan informasi pada kelompok / masyarakat
tentang perawatan diri dan mempraktekan PHBS .
4 Pemetaan Bekerja sama dengan kader dalam pemetaan keluarga
keluarga sadar sadar gizi di masyarakat
gizi
5 Pemetaan asi Bekerja sama dengan kader dalam pemetaan asi
eksklusif eksklusif di masyarakat

B. Strategi / Metode Promosi Kesehatan


Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan di
puskesmas. Ada tiga strategi yaitu :
Merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan upaya kesehatan
lingkungan. Ada tiga strategi yaitu :

1. Strategi advokasi .
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasi adalah pendekatan kepada
pengambil keputusan dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan para pejabat pembuat keputusan
atau penentu kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dilaksanakan
tersebut sangat penting oleh sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan
dari pejabat tersebut. Dukungan dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan
pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dana atau fasilitas lain..
2. Strategi kemitraan.

PEDOMAN PROMKES Page 8 of 16


Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari
masyarakat dapat berasal dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat)
yang mempunyai pengaruh dimasyarakat. Tujuannnya adalah agar para tokoh
masyarakat menjadi jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana
program dengan masyarakat sebagai penerima program kesehatan. Strategi ini
dapat dikatanan sebagai upaya membina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan. Bentuk kegiatan dapat berupa pelatihan tokoh masyarakat, seminar,
lokakarya, bimbingan kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.
3. Strategi pemberdayaan masyarakat.
Adalah strategi yang ditujukan kepada masyarakat secara langsung. Tujuan
utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan
pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain
penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
dalam bentuk usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan
meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap
kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan. Misalnya terbentuk dana sehat,
terbentuk pos obat desa, dan sebagainya.

C. Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan


1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan
yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program
di puskesmas
b. Kajian kebijakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang
perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya
meningkatka pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan
kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawasan
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan
PEDOMAN PROMKES Page 9 of 16
kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring
kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas desa
siaga aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi
pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah
kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan
di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas
Contoh matrik :
Program Jenis Pelayanan Target Pencapaian Masalah

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK

Contoh matrik :
Jenis Tujuan Sasaran Penanggung Petugas Sumber Waktu Ket
kegiatan jawab yang dana pelaksanaan
terlibat

PEDOMAN PROMKES Page 10 of 16


4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan.
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan
umpan balik pada pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan
optimalisasi pelaksanaan upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran
upaya promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi serampungnya upaya promosi kesehatan dilakukan

BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistic adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.

PEDOMAN PROMKES Page 11 of 16


Kebutuhan dan logistic untuk pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sector sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
 Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Buku Lembar balik
- Leaflet
- buku panduan
- computer/ Laptop
- LCD
 Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
meliputi
- Leaflet
- Buku Lembar balik
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Promkes
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini
lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan
dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator
kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam
kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan
( POA – Plan Of Action ).

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.Keselamatan pada sasaran
PEDOMAN PROMKES Page 12 of 16
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya.Tahapan – tahapan
dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan
dimulai sejak membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan
untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko
yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau
dampak yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal
ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko
atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering


disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan
PEDOMAN PROMKES Page 13 of 16
hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan
kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan,
bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada
perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat.Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan
tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi.Sebelum bekerja dilakukan
pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan dengancara yang benar, mengelola limbah infeksius
dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung
diri yang benar.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
PEDOMAN PROMKES Page 14 of 16
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator promkes
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan Promkes ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam


pelaksanaan kegiatan Promkes di Puskesmas Demak I,penyusunan pedoman
disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan
PEDOMAN PROMKES Page 15 of 16
inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan
perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan
yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

PEDOMAN PROMKES Page 16 of 16

Anda mungkin juga menyukai