Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH TEKNIK TEROWONGAN

“ METODE TAMBANG BAWAH TANAH ”

OLEH :

NIXON LOUIS HOWAY

201963016

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2021
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis
dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang
terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam definisi sistem penambangan di
atas, maka cara penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin :
1. Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
o Jenis alat yang digunakan.
o Sinkronisasi kerja yang baik.
o Tenaga kerja yang terampil.
o Organisasi dan manajemen yang baik.

Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
 Tambang terbuka (surface mining).
 Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
 Tambang bawah air (underwater mining).
 Tambang di tempat (insitu mining).
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah
metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan
di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan
udara luar.
Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
 Metode tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope Method).
 Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
 Metode ambrukan (Caving Method).

I.2 Rumusan Masalah


Dalam Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah Tanah :
Metode Ambrukan (Caving Method) ini, Saya mencoba mengangkat masalah yang
berhubungan dengan metode ambrukan itu sendiri, diantaranya :
1. Jelaskan pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah
tanah?
2. Bagaimanakah penerapan metode ambrukan (caving method) pada tambang
bawah tanah?

I.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang
Bawah Tanah : Metode Ambrukan (Caving Method) ini, antara lain :
1. Menjelaskan pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah
tanah.
2. Mengetahui cara menerapkan metode ambrukan (caving method) pada tambang
bawah tanah.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Metode Ambrukan (Caving Method)


Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk endapan
bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakukan penggalian
bagian bawah (under cutting) yang kemudian menyebabkan runtuhnya batuan
dibagian atas akibat berat batuan itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari
keduanya. Atau biasa juga diartikan dengan cara penambangan endapan bijih pada
tambang bawah tanah dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas
setelah dibuat lombong ambrukan di bagian bawahnya.
Caving method adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong
bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan.
Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat
produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah
di tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada
diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih
menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas level
undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya.
Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada
saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa
batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang
berada di bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul
dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok
batuan runtuh dan ditarik.
Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
 Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama
apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis demi
selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
 Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah seperti
pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
 Block caving : penambangan dimana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang
kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok.

II.2 Metode Ambrukan dan Penerapannya


Caving method dapat di terapkan pada cadangan bijih yang tebal (>30m),
batuannya mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas.
Perencanaan yang matang, prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan
keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi
penambangan block caving sangat dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya
adalah pola retakan yang sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup agar
undercut dapat memulai proses runtuhan. Pembentukan rongga terjadi secara alami
karena lapisan bijih yang terletak dibawahnya dipindahkan dan karena berat lapisan
over burden menghancurkan bijih tersebut.
Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi dua, antara lain :
   Penyangga Alamiah
Adalah penyangga yang menggunakan material yang berada atau
dihasilkan dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga alamiah
dibagi menjadi:
a.   Endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak ditambang.
b.   Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan
bijih ini ditinggalkan sebagai penyangga.
c.   Waste.
d.   Batuan samping, atau material lain yang tidak ditambang.
 Penyangga Buatan (Artificial Support)
Artificial support adalah penyangga buatan yang dimasukan ke dalam
tamang bawah tanah, agar tidak runtuh. Bahan penyangga buatan ini
disebut juga material filling, dapat berupa tailing, pasir, tanah, semen,
baja, kayu, maupun baut batuan.
 Sistem Produksi Caving Method.
Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya,
daur development dan produksi terpisah dengan jelas. Masing-masing
mengunakan mekanisasi tinggi tetapi peralatan yangi digunakan sesuai
dengan fungsinya sendiri- sendiri. Produksi pada tambang block caving
terdiri dari :
1.   Pemboran (daerah undercut), mengunakan alat pneumatic dan rotary-
percussion.
2.   Peledakan (daerah undercut), bahan peledak yang digunakan umumnya
adalah Emulsion.
3.   Pemuatan (dari drawbell atau orepass), peralatan yang di gunakan
adalah Loader.
4.   Pengankutan (pada level utama), peralatan yang digunakan adalah
LHD, belt conveyor.
Level undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di
lakasanakan pada jalur pararel di level undercut yang mana biasa disebut
dengan daerah drill drift, pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan
pemboran yang bertujuan membuat lubang ledak.

 Keuntungan penambangan caving method :


1.  Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal di bandingkan dengan
system penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,
peledakan dan penyanggaan.
2.  Produksi yang terpusat membuat pengawasan menjadi efisien dan
pemeriksaan kondisi kerja menjadi lebih teliti.
3.    Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks di bandingkan
system penambangan bawah tanah lainnya.
4.    Produktifitas tinggi (antara 15 – 50 ton persif per karyawan,
maksimum 40 – 50 ton per shift per karyawan).
5.    Metode penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi tinggi.
6.     Recovery tinggi.
7.     Ventilasi sangat memuaskan, kondisi kesehatan dan keselamatan
bagus (kecuali daerah undercut dan bagian penarikan bijih).

 Kerugian metode penambangan caving method :


1.   Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi
karena di butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan block
tambahan untuk produksi.
2.   Penghentian penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan
kehilangan bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika
bukaan tersebut merupakan titik konsentrasi berat.
3.   Metode ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk
panambangan bawah tanah lainnya.
4.   Peronggan dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar
sehingga permukaan tanah berbahaya
5.   Pemeliharaan bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika
terbentuk pilar yang menerima beban terlalu besar.

 Bahan galiannya seperti batubara, metal, dan non metal.


Khusus tambang dalam untuk batubara digunakan 3 (dua) metode, yaitu :
“long wall methods”
Longwall mining merupakan metode penambangan paling produktif
dan paling aman. Total batubara yang bisa diambil mencapai 80% dari total
sumberdaya yang ada. Metode ini merupakan metode dari Europa dan
diadopsi US pada mid-1950. Sebelum ini, tambang batubara US
menggunakan metode room-and-pillar.
Pada metode longwall, batubara ditambang panel per panel. Panel
tersebut adalah blok batubara yang berukuran 1 km panjang x 200-300 m
lebar, makanya dinamakan longwall mining.
Dari satu panel ke panel yang lain, disangga oleh pillar-pillar batubara
yang berukuran kira-kira 30 m x 30 m, disebut gateroad pillar. Dan tiap 4-5
panel, disangga oleh pillar yang lebih besar dinamakan barrier pillar (> 100 m).
Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong panjang :
1. Recoverynya tinggi, karena menambang sebagian besar batubara.
2. Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu
permukaan kerja.
3. Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi penambangan,
transportasi dan penyanggaan menjadi mudah, sehingga dapat meningkatkan
efisiensi penambangan batubara.
4. Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang terowongan yang dirawat
terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.
5. Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah dan
swabakar yang timbul juga sedikit.
6. Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi
mudah.
7. Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan permuka kerja dan kerusakan
mesin, penurunan produksi batubaranya besar.

Ada empat cara penambangan batubara dengan menggunakan sistem lorong


panjang yaitu :
1. Cara maju
2. Cara mundur
3. Cara steel – kappa – pick
4. Cara steel – kappa – peledakan
Berikut penjelasannya :
1. Metode penambangan batubara system maju. 
Pada penambangan batubara sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk
suatu blok penambangan batubara, dan diteruskan penambangan maju mengarah ke
dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan untuk
terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob. Hal ini
seperti terdapat pada skema penambangan sistem maju
Kelebihan dan kekurangan sistem maju :
a. Setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan
batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan
penambangan batubara.
b. Pada blok yang banyak perubahan patahan atau lapisan batubara, atau pada blok yang
banyak gas, sulit melakukan eksplorasi dan drainase gas.
c. Karena tali gate dan head gate di gob harus dipertahankan sampai selesai
penambangan, maka semakin maju pemuka kerja, semakin tinggi biaya perawatan
karena terowongan yang dirawat semakin panjang.
d. Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di terowogan gob, dan apabila
perawatan terowongan tidak baik, penampang terowongan menjadi sempit, sehingga
menjadi halangan bagi ventilasi dan transportasi.

2. Metode penambangan batubara sistem mundur


Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama digali seam road dari mulut masuk blok
penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut mencapai garis maksimal, dibuat
permuka kerja sepanjang garis batas tersebut untuk memulai penambangan batubara
menuju mulut masuk.
Kelebihan dan kekurangan sistem mundur :
a. Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan penambangan batubara,
lama.
b. Dapat mengetahui kondisi lapisan batubara pada tahap penggalian maju, serta
dapat melakukan drainase gas pada daerah yang banyak emisi gas(semburan gas),
sebelum penambangan batubara.
c. Pemeliharaan terowongan mudah, dan menguntungkan juga bagi ventilasi dan
transportasi.
d. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terhadap swabakar
kecil.
Sistem maju dan sistem mundur masing-masing mempunyai keunggulan dan
kekurangan, sistem mana yang akan digunakan, ditentukan antara lain oleh kondisi
lapisan batuan, masalah keamanan dan sulit tidaknya pemeliharaan terowongan.
Penambangan batubara juga lebih mudah dilakukan kalau ketebalan lapisan sekitar
satu koma dua sampai tiga meter.
Gambar Long wall methods

“room and pillar methods”


Metode room pillar mining adalah proses development nya metode longwall.
Disini tidak ada panel-panelan. Seluruh block batubara nya dibuat entry (batubara
yang digali sama dengan room selebar 10 m) dan pillar (sebagai penyangga selebar
30 m × 30 m) menggunakan kombinasi continuous miner (CM), roof bolter, dan
shuttle catr. Metode ini paling-paling hanya mengambil 30-40% dari total batubara
yang ada. Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut
di tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pillar-pillar yang
ditinggalkan di kikis sedikit (proses ini namanya retreat mining). Selama proses ini,
tidak ada operator yang boleh berada di bawah atap batuan semuanya dikendalikan
oleh remote dari jauh.

Keunggulan metode penambangan batubara sistem room dan pilar :


1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas dibanding
dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi kemiringan (kecuali
lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan batubara, keberadaan patahan
serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong panjang,
misalnya karena adanya patahan.
4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan
permukaan (seperti perlindungan bangunan terhadap penurunan permukaan tanah).
5. Selain itu, cukup efektif unyuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok yang tidak
cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal di bawah dasar
laut.
Kelemahan metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar :
1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar enam puluh sampai
tujuh puluh persen).
2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem lorong panjang,
banyak terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.
3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain disebabkan oleh
peningkatan tekanan bumi (batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan
bumi).
4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari segi
keamanan untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah mengalami swabakar.
Tadinya, recovery metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar sangat
rendah, namun akhir-akhir ini ada juga tambang batubara yang berhasil menaikkan
recoverynya.  

Gambar Room and Pillar Methods

“block caving methods”


Penambangan dimana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang kemudian
dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok.
Block Caving dapat di terapkan pada cadangan bijihyang tebal (>30m), batuannya
mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan yang
matang , prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan keputusan yang tepat
merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi penambangan block caving sangat
dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya adalah pola retakan yang sesuai. Harus
tersedia bidang horizontal yang cukup agar undercut dapat memulai proses runtuhan.
Pembentukan rongga terjadi secara alami karena lapisan bijih yang terletak dibawahnya
dipindahkan dan Karena berat lapisan over burden menghancurkan bijih tersebut.
Sistem Produksi Block Caving
Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur development
dan produksi terpisah dengan jelas. Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi
tetapi peralatan yang digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri. Produksi
pada tambang block caving terdiri dari :
1. Pemboran (daerah undercut),mengunakanAlat pneumatic dan rotary–percussion.
2. Peledakan (daerah undercut).Bahan peledak yang digunakan umumnya adalah
Emulssion.
3. Pemuatan (dari drawbell atau orepass).Peralatan yang di gunakan adalah Loader.
4. Pengankutan (pada level utama). Peralatan yang digunakan adalah LHD, Truck, belt
conveyor.
Level undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di lakasanakan pada jalur
pararel di level undercut yang mana biasa disebut dengan daerah drill drift, pada level
ini dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang bertujuan membuat lubang ledak.
Keuntungan penambangan block caving :
1. Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal di bandingkan dengan system
penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,peledakan dan
penyangaan.
2. Produksi yang terpusat mebuat pengawasan menjadi efisien dan pemeriksaan
kondisi kerja menjadi lebih teliti.
3. Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks di bandingkan system
penambangan bawah tanah lainnya.
4. Produktifitas tinggi (antara 15 –50 ton persif per karyawan, maksimum 40 –50 ton
per shift per karyawan).
5. Metode penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi tinggi.
6. Recovery tinggi.
7. Pemecahan batuan pada dalam produksi keseluruhan di sebabkan karena proses
peronggaan, diawali oleh undercutting, tidak ada pemboran dan peledakan
berulang-ulang kali. (kecuali untuk peledakan skunder karena terdapat boolder)
8. Ventilasi sangat memuaskan , kondisi kesehatan dan keselamatan bagus (kecuali
daerah undercut dan bagian penarikan bijih).
Kerugian metode penambangan block caving :
1. Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi karena di
butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan bloc tambahan untuk produksi.
2. Penghentian penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan kehilangan
bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan tersebut
merupakan titik konsentrasi berat.
3. Metode ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk
panambangan bawah tanah lainnya.
4. Peronggan dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar sehingga
permukaan tanah berbahaya
5. Pemeliharaan bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika terbentuk
pilar yang menerima beban terlalu besar.
Gambar Block Caving Methods
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti
ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat
memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan
keselamatan kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang
dapat ditimbulkannya.
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah
metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya
dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar.
Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
 Metode tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope Method).
 Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
 Metode ambrukan (Caving Method).
Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk
endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan
melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting) yang Kemudian
menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu
sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya.
Caving method terdiri dari beberapa metode penambangan seperti block
caving, sublevel caving, dan top slicing.

Anda mungkin juga menyukai