Dengan analisis tersebut, risiko usaha yang terjadi setidaknya bisa diminimalisir atau dikurangi.
Beberapa risiko yang mungkin bisa terjadi adalah sebagai berikut.
1) Perubahan permintaan
2) Perubahan konjungtur (kondisi ekonomi)
3) Persaingan yang terjadi
4) Force majeur (akibat bencana alam dan sesuatu yang tidak terduga)
1. Keberhasilan Usaha
Menurut “Small Business Development Center”, untuk mencapai keberhasilan usaha bergantung pada
hal-hal berikut.
a. Individual skill and attitudes, yaitu keterampilan dan sikap individual.
b. Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan.
c. Estabilisment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
d. Take advantages of the opportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang.
e. Adapt the change, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
f. Minimize the threats to business, yaitu kemampuan untuk meminimalkan.
Adapun faktor-faktor keberhasilan usaha dapat diidentifikasi sebagai berikut.
a. Faktor manusia, karena maju mundurnya suatu usaha bergantung dari SDM-nya.
b. Faktor keuangan, diperlukan untuk operasional perusahaan seperti produksi, pemasaran, distribusi,
atau tenaga kerja.
c. Faktor permodalan, sumber modal bisa dari sendiri atau dari orang lain.
d. Faktor organisasi, berfungsi menetapkan kegiatan yang harus dilaksanakan dan mengelompokan
kegiatan sesuai tugas yang akan dilaksanakan agar tujuan dapat tercapai.
e. Faktor perencanaan, berfungsi merumuskan dan menentukan tujuan usaha yang diharapkan, untuk
kemudian dituangkan ke dalam sasaran.
f. Faktor mengatur bisnis, adanya fungsi manajemen yang baik dalam pengaturan kegiatannya.
g. Faktor pajak dan asuransi, turut dalam pembangunan pemerintah dan mengansuransikan
perusahaan serta karyawannya.
h. Faktor fasilitas pemerintah, pemberian kemudahan dalam mengurus izin usaha yang diperlukan
oleh wirausahawan.
i. Catatan bisnis, penting untuk mencatat segala transaksi, kejadian atau peristiwa dalam setiap
kegiatannya sebagai gambaran untuk mengetahui keadaan perusahaan.
2. Kegagalan usaha
Kelemahan yang dimiliki antara lain:
a. Tidak mau mengembangkan diri;
b. Tidak mau mempelajari pengetahuan dan teknelogi;
c. Kurang tanggap dengan perubahan;
d. Mengabaikan pencatatan transaksi keuangan;
e. Enggan melakukan promosi dan riset terhadap konsumen;
Namun demikian, masih banyak faktor lain yang menyebabkan kegagalan, di antaranya:
a. Tidak adanya perencanaan;
b. Tidak memiliki pendidikan yang relevan dengan usaha yang dijalani;
c. Tidak berorientasi ke masa depan;
d. Kurang spesialisasi (bidang kekhususan);
e. Jarang mengadakan inovasi;
f. Tidak ada pembukuan yang teratur;
g. Tidak mengadakan analisis pasar;
h. Kurang pengetahuan dan hukum;
i. Kurang mempelajari ilmu modern;
j. Cepat puas diri;
k. Jarang melakukan pengkaderan (penerus);
l. Keluarag sentries (nepotisme);
1. Kreativitas
Orang yang kreatif adalah orang yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi
lingkungan sekitarnya. Orang kreatif akan memandang barang yang oleh kebanyakan orang dianggap
tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual.
Ada beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dam mampu mengahasilkan nilai
tambah, yaitu sebagai berikut.
a. Memanfaatkan barang bekas, sperti:
1) Sedotan dibuat bunga
2) Kardus menjadi bingakai dan tas
b. Memanfaatkan barang yang tersedia /disediakan oleh alam, seperti membuat gerabah dan
kerajiana dari tanah liat
c. Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada di sekitar nya,seperti berdagang aneka keperluan
sekolah menjelang ajaran baru dan berjualan aneka minuman ketika musim kemarau.
Tujuh langkah proses berfikir kreatif, diantaranya:
a. Persiapan (preparation);
b. Penyidikan (investigation);
c. Transformasi (transformation);
d. Penetasan (incubation);
e. Penerangan (illumination);
f. Pengujian (verification):
g. Penerapan (impalementation).
2. Inovasi
Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan/ide yang berdaya jual dan bisa di
terima masyarakat.
Menurut Coleman dan Hamman, berfikir kreatif adalah berfikir yang menghasilkan metode,
konsep, pengertian, perencanaan, dan seni yang baru.
BAB 2 MENGANALISIS ASPEK-ASPEK
PERENCANAAN USAHA 1
2. Misi
Misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan. Setiap perusahaan harus mempunyai
misi yang jelas. Misi diartikan sebagai tindakan untuk memenuhi semua kelompok kepentingan terkait.
3. Tujuan
Tujuan adalah penjabaran visi dan misi perusahaan. Tujuan adalah sesuatu yang akan di capai atau
di hasilkan perusahaan. Tujuan merupakan target yang bersifat kuantitatif. Tercapainya target tersebut
merupakan ukuran suatu keberhasilan. Tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Jelas dan terstruktur serta memiliki focus yang terarah.
b. Realistis sesuai dengan keadaan di lapangan.
c. Fleksibel mengikuti perubahan.
d. Jangka waktu mencapai tujuan.
e. Fasilitas yang di perlukan untuk mencapai tujuan.
4. Sasaran
Sasaran adalah tujuan utama perusahaan yang dirinci dan dipecahkan menjadi tujuan-tujuan yang
lebih kecil. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan. Agar dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Untuk memudahkan penentuan sasaran usaha, perusahaan sebaiknya memiliki hal-hal berikut.
a. Sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terus disesuaikan
dengan perubahan.
b. Sumber daya keuangan, seperti laba yang akan diperoleh, dana investasi yang di butuhkan.
c. Rentabilitas, yaitu kemampuan menghasilkan laba.
d. Kedudukan pasar, akan menjadi market leader atau follower produk tersebut.
e. Sasaran kerja, yaitu memperbaharuialat/mesin produksi.
f. Pengembangan usaha, yaitu berekspansi usaha, meningkatkan perusahaan.
g. Tanggung jawab rasional, yaitu harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
a. Agraris, yaitu mengahasilkan barang dengan bantuan faktor alam. Contohnya perkebunan.
b. Ekstratif, kegiatannya menggali, mengambil, dan mengolah kekayaan alam yang tersedia
dengan tidak mengubah atau membuat barang, misalnya pertambangan.
c. Industry, kegiatan mengubah atau mengolah bahan dasar menjadi barang setengah jadi tau
barang jadi, misalnay perusahaan kecil.
d. Perdagangan (niaga), kegiatannya membeli barang untuk disimpan beberapa lama dan
kemudian dikeluarkan lagi melalui pertukaran atau penjualan, misalnya toko kelontong.
e. Jassa/service, kegiatannya menyediakan (member dan menyewa) jasa kepada orang atau badan
usaha lainnya, misalnya salon, atau rental mobil.
2. Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modalnya
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh modalnya merupakan modal kekayaan Negara,
kecuali jika ada ketentuan lain berdasaran undang-undang. Sifatn usahanya adalah public
service, yaitu mengutamakan pelayanan masyarakat umum. Contoh: Perjain (Perusahaan
Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Perusahaan Perseroan.
b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Modalnya berasal dari perseorangan atau sekelompok
orang dan tujuanya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
c. Badan Usaha Milik Campuran, modal nya sebagian dimiliki swasta dan sebagian dimiliki oleh
Negara.
d. Badan Usaha Milik Daerah, perusahaan yang saham-sahamnya dimilki pemerintah daerah.
a. Badan usaha padat modal, kegiatannya banyak menggunakan mesin jika dibandingkan dengan
tenaga kerja manusia.
b. Badan usaha padat karya, kegiatan nya lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia
dibandingkan mesin.
a. Perusahaan Perseorangan. Badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang
yang bertanggung jawab penuh terhadap segala risiko dan jalannya perusahaan.
b. Perusahaan persekutuan
i. firma (Fa),persekutuan antara dua orang atau lebih yang menggabungkan
modal dan tenaganya dengan maksud bersama-sama berusaha di bawah satu
nama dan bertujuan membagi keuntungan berdasarkan pertandingan modal
yang di setorkan dalam perusahaan.
ii. Persekutuan Komanditer (CV, Commanditer venoschaff), persekutuan yang
terdiri atas beberapa orang yang sebagian memasukan modal, mengelola, dan
bertanggung jawab tak terbatas atas risiko perusahaan, serta sebagian yang lain
hanya memasukan modal dan bertanggung jawab atas pada modal yang di
sertakan.
c. Perseroan Terbatas (PT), persekutuan dua orang atau lebih dengan modal berasal dari
pengeluaran saham, setiap persero dapat memiliki satu atau lebih saham serta bertanggung
jawab hanya pada modal yang di tanamkan pada perseroan.
d. Perusahaan Terbatas (PERSERO), salah satu bentuk perusahaan milik Negara yang sebelum
nya bernama perusahaan Negara (PN). Umumnya, persero terjadi dari perusahaan Negara
yang kemudian diadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada swasta.
Tujuan perseroan adalah mencari keuntungan maksimum.
e. Koprasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorang atau badan hukum yang
melandaskan kegiatan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Produk Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang di tawarkan oleh suatu pihak lain yang sifat dan
bentuknya ditunjukan dengan cirri, diantaranya:
a) Tidak terwujud (intangibility);
b) Tidak dapat dipisahkan (inseparability);
c) Berubah-ubah (variability);
d) Daya tahan (perishability).
Jenis produk dapat dibedakan menjadi:
a) Consumers goods;
b) Industrial goods.
E. Pengelola Persediaan
Pengelolaan persediaan adalah suatu tidakan seseorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan
tetap stabil dan sesuai rencana. Tujuan pengelolaan persediaan adalah untuk menjaga stok/persediaan
barang, jangan sampai mengecewakan konsumen, dan jangan sampai barang dagangan berlebih.
F. Proses Produksi
Produksi adalah kegiatan manusia yang menimbuulkan tambahan manfaat, baik itu berupa bentuk
ataupun waktu. Adapun produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa.
Produsen adalah orang atau badan yang menghasilkan produknya.
Proses produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, mengubah, dan menciptakan sesuatu
untuk meningkatkan nilai suatu barang.
A. Pemasaran
Tipe-tipe perencanaan pemasaran barang dan jasa dalam perusahaan, yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan pemasaran keseluruhan; memuat kegiatan-kegiatan keseluruhan faktor intern dan
ekstern.
2. Perencanaan pemasaran jangka panjang; periodenya selama 3, 5, 10, dan 25 tahun. Masalah
pemasarannya sangat luas, seperti promosi dan penentuan harga.
3. Perencanaan pemasaran tahunan, meliputi kampanye periklanan dan daerah operasi pemasaran
sebagai pedoman dalam melakukan pemasaran selama satu tahun.
Beberapa langkah proses perencanaan pemasaran, yaitu sebagai berikut.
1. Analisis hasil prestasi kegiatan; memberikan kesimpulan mengenai sebabnaik turun nya hasil
penjualan barang dan jasa.
2. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pemasaran. Melakukan pengkajian
atas lingkungan pemasaran yang ada di masyarakat.
3. Penyusunan program pemasaran, disusun secara rinci, meliputi waktu, tempat, dan oleh siapa
program pemasaran ini akan dilaksanakan.
4. Penentuan tujuan pemasaran, menetapkan tujuan yang ingin dicapai.
5. Penerapan strategi pemasaran, berdasarkan pda sasaran pasar (target market) dan tujuan
perusahaan nya.
6. Penetapan target pemasaran, dinyatakan volume penjualan , share pasar dan laba.
7. Penyusunan perencanaan pemasaran, menggambarkan adanya kegiatan dalam bidang pemasaran.
8. Penyusunan anggaran pemasaran, menyusun anggaran yang di dasarkan program pemasaran.
Pelayanan prima dikembangkan berdasarkan konsep A3, yaitu attitude (sikap), attention (perhatian),
dan action (tindakan).
B. Pelayanan Prima
C. Permodalan
1. Pengertian Permodalan
Permodalan adalah keseluruhan barang-barang yang masih ada dalam proses produksi. Modal aktif
adalah kekayaan satu perusahaan yang terdiri atas aktiva lancar (aktiva yang dapat diuangkan dalam
waktu yang pendek) dan aktiva tetap (tahan lama, secara berangsur-angsur habis). Berdasarkan fungsi
bekerja nya, modal dibagi ke dalam modal kerja dan modal tetap.
D. Pembiayaan Usaha
-------------------------------------------------
--------------------------------