DOSEN PENGAMPUH:
Yetti Purnama,SST.,M.Keb
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BENGKULU
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas kehendak-Nya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Dengan ini penyusun bermaksud
memperluas pengetahuan mata kuliah Dokumentasi dengan makalah yang berjudul
“makalah Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik dan Sistem Dokumentasi
Pelayanan”. Dalam proses penyusunan materi ini, penyusun berupaya untuk
mengumpulkan bahan-bahan referensi dan diskusi ilmiah serta berbagai tulisan dari media
masa seperti internet. Selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu,penyusun menyampaikan terima kasih kepada Allah Yang Maha Esa. Berbagai
pihak yang telah membantu Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penyusun
terima dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
A. Pengerian..................................................................................................................................5
B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis........................................................................................5
C. Sistem Pengumpulan Data Rekam Medis.................................................................................7
D. Alur Rekam Medis...................................................................................................................9
E. Pencatatan..............................................................................................................................10
F. Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik dan Sistem Dekomuntasi Pelayanan......................10
1. Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik di rumah sakit....................................................10
2. Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Jalan.......................................................................11
3. Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Inap........................................................................12
4. Sistem Pengumpulan Data Rekam Pemecahan Masalah......................................................12
a. Sistem pengumpulan di Rumah Sakit......................................................................................12
b. Sistem pengumpulan di Puskesmas.........................................................................................13
c. Sistem pengumpulan di BPS....................................................................................................13
BAB III...........................................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencatatan data riwayat kesehatan pasien adalah hal yang sangat penting dalam
dunia medis.Pencatatan ini dalam bidang kedokteran disebut dengan istilah data rekam
medis. Selama pasien melakukan pemeriksaan atau menjalani perawatan medis oleh dokter
atau suatu instansi rumah sakit, maka status kesehatan pasien akan dicatat sebagai data
rekam medis pasien. Data tersebut dapat dipakai sebagai awal untuk pemeriksaan
kesehatan pasien selanjutnya. Sekaligus sebagai bukti tercatat mengenai diagnosis penyakit
pasien dan pelayanan medis yang diperoleh pasien.
Sistem pencatatan rekam medis saat ini sebagian besar instansi sudah menggunakan
komputerisasi. Selain itu, apabila pasien memiliki asuransi kesehatan, maka untnk
pengajuan klaim asuransi pihak instansi asuransi akan meminta data medis dari perawatan
kesehatan yang dijalaninya dala:n bentuk berkas-berkas beserta formulir pengajuan klaim
asuransi ke instansi asuransi, meliputi gejala penyakit diagnosis, pengobatan, dan tindakan
medis yang dilakukan. Hal ini tentu saja membutuhkan proses yang cukup rumit dan waktu
yang cukup lama. Karena selain pasien harus menguus klaim pengajuan asuransi juga
harus mengurus berkas – berkas yang di butuhkan untuk pengajuan klaim dari instansi
medis tempat dia menjalani perawatan.
B. Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk mencari informasi cara memperoleh akses rekam medik
dan untuk memenuhi tugas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengerian
Rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan pelayanan yang di berikan kepada pasien (UU NO 29
tahun 2004 tentang praktek kedokteran pasal 46 ayat 1 ).
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar
kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem
penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan
pelayanan medik , dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk
melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya.
Rekam medis ini diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun terekam
tentang identitas, anamnesa , penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan
tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap,
rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan darurat, kalau diartikan seara sederhana
rekam medis seakan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien.
b. Pencatatan
Setiap unit pelaksana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas (Poliklinik) akan
mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan dan pengobatan yang telah
dilakukan pada semua pasien.
c. Pengolahan
- Coding
Membuat kode atas setiap diagnosis penyakit berdasarkan klasifikasi penyakit yang
ada, berdasarkan pengelompokan penyakit yang dituangkan dalam bentuk kode.
- Indexing
Pembuatan indeks, diantaranya indeks rawat jalan, inap, penyakit. Semua ini
dipersiapkan untuk membuat laporan statistik Rumah Sakit .
d. Penyimpanan
Setiap hasil pemeriksaan dan pengumpulan data yang sudah di dokumentasikan
akan di simpan sesuai dengan kebijakan puskesmas tersebut. Puskesmas biasanya
membuat laporan dan pencatatan bulanan untuk dikirimkan ke tingkat yang lebih tinggi
Dinas Kesehatan Kabupaten.
Beberapa Contoh sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas, yaitu
a. Laporan KIA
b. Laporan KB
c. Laporan jumlah kunjungan
d. Laporan jenis penyakit.
e. Laporan pemberian vitamin dll.
2. BPS
Pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh seorang bidan di masyarakat
sangat rawan terhadap permasalahan yang akan datang dari bentuk pelayanan yang berikan
pada pasien, jadi pencatatan atau pendokumentasian harus menjadi perhatian yang khusus
untuk menghindari serta melindungi diri dari gugatan hukum. Biasanya seorang bidan
praktik mandiri akan melapor kegiatan sehari–harinya secara berkala (bulanan). Dengan
sistem yang hampir sama seperti RS atau Puskesmas.
D. Alur Rekam Medis
Alur rekam medis pasien rawat jalan dari mulai pendaftaran hingga penyimpanan
rekam medis secara garis besar (Menurut Depkes) adalah sebagai berikut (Depkes, 1997:
15) :
1. Pasien membeli karcis di loket pendaftaran.
2. Pasien dengan membawa karcis mendaftar ke tempat penerimaan pasien Rawat Jalan.
3. Petugas tempat penerimaan, pasien Rawat Jalan mencatat pada buku register nama
pasien,nomor Rekam Medis, identitas, dan data sosial pasien dan mencatat keluhan pada
kartu poliklinik.
4. Petugas tempat penerimaan pasien membuat kartu berobat untuk diberikan kepada
pasien, yang harus dibawa apa pasien berobat ulang.
5. Pasien ulangan yang sudah memiliki kartu berobat disamping harus memperlihatkan
karcis juga harus menunjukan kartu berobat kepada petugas akan mengambil berkas
Rekam Medis pasien ulangan tersebut.
6. Kartu poliklinik dikirim ke poliklinik yang dituju sesuai dengan keluhan pasien,
sedangkan pasien datang sendiri ke poliklinik.
7. Petugas poliklinik mencatat pada buku Register Pasien Rawat Jalan nama, nomor rekam
medis, jenis kunjungan, tinakan atau pelayanan yang diberikan dan sebagainya.
8. Petugas di Poliklinik (perawat) membuat laporan atau rekapitulasi harian pasien Rawat
jalan.
9. Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan pengisian Rekam Medis dan untuk yang
belum lengkap segera diupayakan kelengkapannya.
10. Petugas rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat laporan
dan statistik rumah sakit.
11. Berkas Rekam Medis pasien disimpan menurut nomor Rekam Medisnya (Januarsyah,
1999: 79)
E. Pencatatan
Pencatatan adalah pendokumentasian semua informasi medis pasien di unit rekam
medik. Pencatatan yang dilakukan dapat bersifat:
1. Kolektif
Catatan ini merupakan kumpulan catatan pasien yang datang ke unit pelayanan, yang
disebut buku register.Meliputi: buku register rawat jalan, rawat inap, persalinan,
pembedahan dan laboratorium.
2. Individual
Catatan pendokumentasian segala tindakan medik yang diberikan kepada seorang pasien
yang berbentuk formulir pelayanan medis kepada pasien secara tersendiri.
Tujuan Pencatatan :
a. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien pada semua tim kesehatan yang
terlihat, sehingga dapat mencegah tumpang tindih, pengulangan dan kesenjangan dalam
pelayanan atau asuhan kebidanan.
b. Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang terlibat dalam pelayanan.
c. Sebagai bahan bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk tangung jawab dan
tanggung gugat.
d. Sebagai sumber data untuk penelitian dan pendidikan.
e. Sebagai dokumentasi yang sah untuk membuktikan bahwa tindakan, obat dan makanan
dan sebagainya sudah diberikan sesuai dengan rencana ketentuan yang juga berhubungan
dengan penagihan rekening pasien.
2. Formulir rujukan
4. Surat kematian
Catatan medis pasien terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama dari catatan medis ini
adalah catatan pasien dirawat, meliputi : alasan dirawat, riwayat penyakit, terapi yang
sudah diberikan, catatan lain seperti keadaan ibu dankeluarga. Catatan bagian ini disusun
dalam bentuk checklist.
Bagian kedua, pengamatan lanjutan selama dirawat. Catatan ini terdiri atas : catatan
harian pasien diisi oleh dokter, catatan harian pasien yang dibuat oleh bidan/perawat.
Catatan ringkasan pasien pulang mencakup informasi bagi keluarga pasien dan tenaga
kesehatan yang meberikan perawatan lanjutan. Catatan ini meliputi kapan pasien dirawat,
lama perawatan, indikasi, perjalanan penyakit, terapi yang diberikan, diagnose akhir dan
instruksi selama dirumah.
Pencatatan pada pelayanan Ibu hamil meliputi : kartu ibu/status ibu, buku KIA,
register kohort ibu hamil, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA dan register Ibu
Hamil. Pencatatan pada pelayanan kesehatan anak meliputi : kartu anak/status anak, buku
KIA, register kohort anak dan buku register anak. Pencatatan pelayanan KB meliputi kartu
peserta KB, kartu status praktek, lembar persetujuan tindakan medic, buku register KB dan
laporan bulanan klinik KB.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dan kemudian melakukan analisis, maka kami
menyimpulkan bahwa rekam medis merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan
pasien. Setiap pengumpulan data yang sudah di dokumentasikan akan di simpan sesuai
dengan kebijakan rumah sakit atau puskesmas.
Kumpulan data tersebut akan di buat laporan dan pencataan untuk dikirim ke
tingkat yang lebih tinggi yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam kekurangan dan kelemahannya ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
berhubungan dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap bagi para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami (penulis) demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan S. Hukum kesehatan rambu-rambu bagi profesi dokter. Edisi ke-3. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang, 2005.
Depkes RI. Pedoman pengelolaan rekam medis rumah sakit RI. Revisi ke-1, Jakarta, 1997.
Echols JM, Shadily H. Kamus Inggris-Indonesia. Cetakan ke-20. Gramedia, Jakarta, 2003.
Karjono. Kontroversi aspek hokum rekam medis. Suara Badar, 2005.
Sabarguna BS. System Informasi Manajemen Rumah Sakit. Konsorsium rumah sakit islam.
cetakan ke-2, Yogyakarta, 2004.
Siarif TJ. Diktat kuliah rekam medis elektronik pada program studi magister hokum
kesehatan UNIKA Soegijapranata Semarang. Bandung, 2010.
Yonathan H. Perbedaan rekam medis manual dan rekam medis elektronik. [Tesis].
Bandung: UNIKA Soegijapranata Semarang, 2007.