Anda di halaman 1dari 29

Di bawah ini adalah beberapa contoh Teks Deskripsi yang mudah dan

singkat,diantaranya :

1. Teks Deskripsi Tentang Sekolah


Sekolahku
Sekolahku memiliki lingkungan yang sangat bersih dengan halaman parkir
dan lapangan upacara yang sangat luas.
Sekolahku memiliki 5 gedung utama sebagai tempat pembelajaran siswa,
yaitu Gedung A, B, C, D dan E . Sekolahku berada di tengah-tengah sawah,
sehingga membuat suasana sekolah terhindar dari kebisingan suara
kendaraan serta tampak segar dan sejuk.
Seluruh lantainya menggunakan keramik. Sekolahku terdapat aula yang
besar yang biasanya digunakan untuk acara-acara seperti wisuda, olahraga,
dan kegiatan lainnya.
Selain itu, sekolahku juga memiliki ruang laboratorium komputer yang lumyan
benyak.Warna kuning dengan kombinasi hijau menjadi dominasi warna yang
sangat mencolok di sekolahku, masjid dan kantin tidak lupa menambah
keindahan pada sekolahku.
2. Teks Deksripsi Tentang Alam
Berikut merupakan contoh karangan deskripsi mengenai keindahan alam
singkat yang mencangkup pedesaan, pegunungan dan lainnya :
Pada saat berada di puncak gunung, keinginan yang biasanya muncul adalah
keinginan untuk melihat keindahan sunrise. Karena hal tersebut sudah sangat
lazim dilakukan oleh para pendaki. Nah, demikian pula ketika berada di bukit
Sikunir, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Karena matahari terbit dan
tenggelam dengan sangat indah.
Bentuk dari bukti yang kecil, Semua itu mudah didaki dan memungkinkan
orang yang belum pernah naik gunung sekalipun, bisa mendaki Bukit Sikunir
untuk menikmati indahnya sunrise.
Pemandangan ketika masih pagi dari bukti Sikunir begitu indah dan
memesona. Ditambah lagi dengan adanya gardu pandang, menjadikannya
mirip dengan sebuah daerah yang ada di pulau Bali. Bedanya, Bali
pemandangannya adalah laut sementara di Sikunir hamparan awan di langit.
Tidak jauh darinya ada telaga cebong yang indah dan memikat. Sepanjang
perjalanan menuju pulang, banyak sekali petani kentang yang bertani secara
tradisional. Para petani tersebut memakai jaket tebal, mengingatkan kepada
Eropa di musim dingin.
Hal yang lazim dilakukan oleh para pendaki ialah mengabadikan foto
kemunculan matahari pagi. Mereka biasanya berpose dengan latar belakang
kemunculan sang surya yang sangat indah.
Selain foto, banyak pula yang mengabadikan dalam bentuk video.
Kemunculan matahari pagi di Bukit Sikunir merupakan sebuah mahakarya
Tuhan yang menjadi salah satu yang ada di atas alam raya ini.

3. Teks Deskripsi Tentang Ekonomi


Kegiatan pemberian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi
agenda pemerintah ternyata bagaikan 2 sisi mata uang yang berbeda, karena
terdapat sisi positif dan sisi negatif. Di satu sisi, dengan tidak terjadinya harga
BBM menjadi berita gembira untuk masyarakat.
Sedangkan di sisi lain hal tersebut menjadikan volume BBM meningkat
sehingga beban pemerintah terhadap subsidi Bahan Bakar Minyak semakin
meningkat pula. Maka hal ini ibaratkan dengan sekeping mata uang logam
yang memiliki dua sisi mata uang dengan gambar dan maksud yang berbeda
pada setiap sisinya.
Terdapat konsekuensi dengan tidak dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) yaitu bertambahnya volume pemakaian BBM. Namun di satu hal
dengan di naikkannya BBM oleh pemerintah, biasanya berbagai bahan pokok
yang menjadi kebutuhan sehari-hari pun ikut mengalami kenaikkan harga.
Ini bisa sangat memberatkan masyarakat pada umumnya terutama
masyarakat kalangan menengah ke bawah. Bahkan tidak hanya kebutuhan
pokok saja, tapi pelayanan publik juga akan sendirinya mengalami kenaikkan
harga.

4. Teks Deskripsi Tentang Tumbuhan


Pohon Mangga
Aku memiliki pohon Rambutan yang berada di belakang rumah, pohon
rambutan tersebut memiliki tinggi sekitar 3 meter dan sudah berbuah banyak.
Jika aku ingin memakan rambutan, aku tinggal memanjat pohon tersebut dan
mengambil buah nya. Pohon rambutan tersebut dikelilingi oleh pagar.
Saking tingginya pohon rambutan milikiku itu sampai daun pohon mangga
menutupi atap genteng rumahku.
Demikianlah pembahasan kami mengenai Kumpulan Contoh Teks Deskripsi.
Semoga bermanfaat.
Bab 8. Senyawa Organik dalam Kehidupan Sehari-hari : Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat
memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul,
dengan cara menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika.
Ada 4 jenis senyawa yang terkandung dalam makanan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin. Sifat-sifat dari senyawa organik yang terkandung dalam makanan dipengaruhi oleh struktur
kimianya. Bahan tambahan pada makanan dikelompokkan berdasarkan kegunaannya, yaitu bahan
pengawet, bahan pewarna, pemanis, penyedap rasa, antioksidan, pengemulsi, pengental, penstabil,
dan pengatur keasaman.

Bahan kimia senyawa organik banyak digunakan sebagai bahan obat sakit kepala karena bersifat
analgesik, misalnya parasetamol dan aspirin. Senyawa organik lainnya juga banyak digunakan
sebagai obat bius karena sifatnya yang dapat menghilangkan sakit, misalnya kloroform dan etil eter.

Senyawa organik digunakan juga di bidang pertanian dan industri. Insektisida, rodentisida, dan
fugisida digunakan di bidang pertanian sebagai pembasmi hama. Di industri, senyawa organik
umumnya banyak dipakai di industri tekstil, cat, dan plastik.

Bab 7. Minyak Bumi dan Petrokimia : Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat memahami sifat-
sifat senyawa organik atas dasargugus fungsi dan senyawa makromolekul, dengan cara
menjelaskan proses pembentukan dan  teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
Minyak bumi berasal dari sisa fosil hewan yang telah melapuk di dasar bumi selama jutaan tahun.
Campuran senyawa hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas alkana, aromatik, naftalena,
alkena, dan alkuna. Minyak mentah diolah dan dipisahkan dengan metode distilasi bertingkat yang
menghasilkan fraksifraksi berdasarkan perbedaan titik didih dari fraksifraksi tersebut.

Minyak bumi banyak digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku pada industri petrokimia.
Bilangan oktan bensin menyatakan kemampuan bensin mengatasi ketukan piston dalam mesin
kendaraan bermotor.

Bab 6. Hidrokarbon : Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat memahami sifat-sifat senyawa
organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul, dengan cara mendeskripsikan
kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon serta menggolongkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa.
Senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon. Senyawa karbon dikenal
juga sebagai senyawa organik. Karakteristik atom karbon adalah atom karbon memiliki elektron
valensi 4 sehingga atom karbon dapat mengikat 4 gugus fungsi untuk membentuk senyawa organik.

Ada 4 kemungkinan posisi atom karbon, yaitu atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C
kuarterner. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang paling sederhana dari senyawa organik.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas atom C dan atom H.
Senyawa hidrokarbon dibedakan dari jenis ikatannya terdiri atas ikatan tunggal dan ikatan rangkap.
Alkana memiliki ikatan tunggal, sedangkan alkena dan alkuna berikatan rangkap. Alkena memiliki
ikatan rangkap dua, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga. Senyawa hidrokarbon memiliki
empat jenis isomer, yaitu asomer rangka, posisi, fungsional, dan geometri.

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yang memiliki ikatan tunggal (C – C). Alkena
merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua (C = C). Alkuna
merupakan hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (C ≡ C). Titik didih senyawa
hidrokarbon dipengaruhi massa molar relatifnya dan struktur molekulnya. Semakin banyak jumlah
atom karbon maka jumlah massa molekul relatif juga semakin besar dan titik didih dari senyawa
karbon tersebut semakin besar pula. Senyawa hidrokarbon dapat mengalami reaksi oksidasi,
substitusi, adisi, dan eliminas

Konsep redoks berdasarkan penyerahan dan penerimaan elektron.

 Oksidasi adalah pelepasan elektron

 Reduksi adalah penerimaan elektron

Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.

 Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi.

 Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.

 Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki

 atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain.

Larutan elektrolit dapat mengatasi masalah lingkungan dengan tiga cara pengolahan, yaitu
pengolahan secara fisika, secara kimia, serta biologi.

 Pengolahan secara fisika: proses flotasi, proses filtrasi, proses adsporsi, dan proses reverse
osmosis.

 Pengolahan secara kimia: penambahan bahan kimia tertentu pada limbah dan
pengoksidasian limbah.

 Pengolahan secara biologi: oxidation ditch, kontak-stabilisasi dan proses penguraian secara
aerob maupun anaerob

Bab 5. Daya Hantar Listrik dan Reaksi Redoks : Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat
memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi, dengan cara
mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
Kemudian, Anda juga harus mampu menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan
hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.
Sifat dari larutan ditentukan oleh jenis zat terlarutnya sehingga ada larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit. Elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang baik, sedangkan
elektrolit lemah adalah larutan elektrolit yang memiliki daya hantar listrik yang buruk.

Konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.


 Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu unsur/senyawa.

 Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu unsur/senyawa.

Bab 4. Perhitungan Kimia : Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat memahami hukum-hukum
dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri), dengan cara membuktikan
dan mengomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan
konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
 Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) menyatakan bahwa massa zat-zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.

 Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa perbandingan massa zat
yang bereaksi pada suatu senyawa adalah selalu tetap dengan perbandingan tertentu.

 Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) menyatakan bahwa jika dua unsur dapat
mem-bentuk lebih dari satu senyawa maka perbandingan suatu unsur yang bersenyawa dengan
sejumlah tertentu unsur lain merupakan bilangan bulat sederhana.

 Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) menyatakan bahwa pada kondisi suhu
dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien
dalam reaksi yang sama.

Semester 2
Bab 3. Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi : Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat
memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
dengan cara mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta
persamaan reaksinya. Tata nama senyawa anorganik dan organik dikelompokkan sebagai berikut.
 Senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam. Senyawa ditulis tanpa
perubahan, sedangkan nama nonlogamnya ditambah akhiran “-ida”. Contohnya, senyawa NaBr
dinamakan natrium bromida.

 Senyawa biner yang tersusun atas unsur nonlogam dan nonlogam. Penamaan senyawa
ditulis dengan mencantumkan indeks satu. Contohnya, senyawa N2O3 dinamakan dinitrogen
trioksida.

 Senyawa poliatom Senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda. Asam
poliatom dengan oksida nonlogam berbiloks kecil ditambah it di akhir kata dan at untuk yang
berbiloks besar. Contohnya, asam sulfit (H2SO3) dan asam sulfat (H2SO4).

 Senyawa asam. Penamaan asam didahului kata asam kemudian dengan nama anion.
Contohnya senyawa HBr dinamakan asam bromida.

 Senyawa basa Penamaan basa dimulai dengan menyebutkan ion logam, kemudian diikuti
dengan hidroksida. Contohnya senyawa KOH dinamakan kalium hidroksida.

 Persamaan kimia dapat ditulis dengan dua cara, yaitu persamaan perkataan dan persamaan
simbo

Bab 2. Ikatan Kimia :  Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat memahami struktur atom, sifat-
sifat periodik unsur, dan ikatan kimia, dengan cara membandingkan proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa
yang terbentuk.
 Unsur-unsur kimia dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu unsur logam, unsur
nonlogam, dan unsur gas mulia. Susunan elektron valensi unsur digambarkan dengan struktur
Lewis.

 Ikatan ion adalah ikatan kimia antaratom dengan cara serah terima elektron. Contoh
senyawa yang berikatan ion adalah NaCl, CaCl, dan KBr.

 Ikatan kovalen adalah ikatan kimia antaratom dengan cara pemakaian elektron bersama.
Contoh senyawanya adalah CH4, HCl, H2O, dan NH3.

 Ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap.

 Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian bersama
pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh senyawa yang berikatan kovalen koordinasi adalah NH4OH, HNO2, dan H2SO4.

 Kepolaran senyawa kovalen dapat ditentukan dari perbedaan keelektronegatifan atom-atom


yang berikatan.

 Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-
elektron oleh atom-atom logam.
3. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam setiap lintasan atom. Terdapat dua cara
penentuan konfigurasi elektron.

 Cara per kulit (cara K L M N) dengan jumlah elektron maksimum 2n2 (n = kulit), digunakan
untuk atom-atom unsur golongan utama (golongan A).

 Cara per subkulit (cara s p d f) digunakan untuk atom-atom unsur golongan transisi
(golongan B).
4. Satuan massa atom
 Satuan massa atom suatu unsur ditentukan dengan cara membandingkannya dengan 1/12
massa atom karbon-12 ( 12 6C ).
5. Perkembangan teori atom
 Teori atom Dalton Atom merupakan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.

 Teori atom Thomson Atom berbentuk bola pejal yang bermuatan positif dengan muatan
negatif tersebar di dalamnya.

 Teori atom Rutherford Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dengan elektron beredar
mengelilingi inti.

 Teori atom Bohr Atom terdiri atas inti atom dengan elektron beredar mengelilingi inti pada
lintasan (orbital) tertentu.
2. Struktur atom
 Atom tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil, yaitu proton, neutron, dan elektron.

 Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton


 Nomor massa – nomor atom = jumlah neutron

 Isotop adalah kelompok atau pasangan atom yang memiliki nomor atom yang sama, tetapi
nomor massanya berbeda.

 Isobar adalah kelompok atau pasangan atom yang memiliki nomor atom yang berbeda,
tetapi nomor massanya sama.

 Isoton adalah kelompok atau pasangan atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.

Bab 1. Sistem Periodik dan Struktur Atom Perkembangan sistem periodik. Pada bab ini, Anda akan
diajak untuk dapat memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia, dengan
cara memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif,
dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya melalui
pemahaman konfigurasi elektron.
1. Perkembangan sistem periodik
 Antoine Lavoisier mengelompokkan unsurunsur menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok gas,
nonlogam, logam, dan tanah.

 Johann Dobereiner mengelompokkan unsurunsur berdasarkan massa atom.

 John Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom.


Kelompok unsur-unsur yang mirip terulang setiap 8 unsur. Pengelompokan unsur ini dikenal
dengan Hukum Oktaf.

 Dmitri Mendeleev mengelompokkan unsurunsur ke dalam 8 kolom dan 12 baris. Unsurunsur


satu kolom dan satu baris memiliki sifat kimia yang mirip.

 Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
unsur-unsur. Pada sistem periodik modern, periode menyatakan jumlah kulit, sedangkan
golongan menyatakan jumlah elektron valensi

Halo Pahamifren, siapa nih yang sudah pernah ikut materi Live
Class Pahamify di channel YouTube? Bagaimana keren kan
materi yang disampaikan? Nah, buat Pahamifren yang belum
pernah menonton videonya, kali ini Mipi akan mengulas kelas
online Pahamify untuk materi Live Class Biologi tentang Reaksi
Anabolisme. Jadi, simak artikel ini sampai selesai ya!
Mekanisme Reaksi Katabolisme dan Anabolisme

Sebelum lebih jauh membahas reaksi anabolisme, sebaiknya


kamu memahami dulu tentang konsep dasarnya. Jadi, di dalam
tubuh setiap makhluk hidup, berlangsung suatu proses kimia.
Proses tersebut dinamakan katabolisme dan anabolisme. Reaksi
kimia ini bertujuan untuk mengubah dan menggunakan senyawa
kimia di sekitar untuk mempertahankan hidup.
Anabolisme adalah kebalikan dari katabolisme. Katabolisme
terjadi ketika reaksi kimia mengurai senyawa kompleks menjadi
senyawa  sederhana,  dengan cara mengambil elektronnya untuk
menghasilkan energi supaya sel dapat bekerja. 
Sedangkan Anabolisme terjadi ketika reaksi kimia yang
menyusun senyawa sederhana, menjadi senyawa
kompleks untuk membangun tubuh. Proses ini melibatkan proses
reduksi, yaitu mekanisme kimia yang menyebabkan diperolehnya
satu atau lebih elektron oleh suatu zat.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan Anabolisme dan


Katabolisme mempunyai ciri – ciri  sebagai berikut:
Ciri-Ciri Anabolisme:

 Merupakan reaksi penyusunan 


 Substrat berupa senyawa sederhana 
 Hasil reaksi berupa senyawa kompleks
 Memerlukan energi
 Bersifat endoterm
 Dapat dicontohkan dengan reaksi fotosintesis maupun
kemosintesis

Ciri-Ciri Katabolisme:
 Merupakan reaksi pemecahan atau penguraian 
 Substrat berupa senyawa kompleks 
 Hasilnya berupa senyawa yang lebih sederhana 
 Menghasilkan energi
 Bersifat eksoterm
 Dapat dicontohkan dengan reaksi respirasi aerob maupun
anaerob
Contoh Reaksi Anabolisme 

Bagaimana Pahamifren, sampai di sini sudah mulai jelas kan?


Selanjutnya, ketika proses reaksi anabolisme terjadi, jaringan sel
dalam tubuh mengalami pertumbuhan. Agar lebih mudah, kamu
bisa menemukan contoh reaksi anabolisme yang terjadi di sekitar
kita, sebagai berikut:
Fotosintesis

Ada yang tahu apa itu fotosintesis? Ya, benar sekali, fotosintesis
merupakan suatu proses pengubahan zat-zat anorganik,
karbondioksida dan  air oleh klorofil (pigmen hijau daun yang
terdapat pada tumbuhan), menjadi zat- zat organik dan
karbohidrat dengan bantuan cahaya. Reaksi kimia pada
fotosintesis digambarkan sebagai: CO2  ( Karbon Dioksida ) +
H2O( air) + cahaya matahari  = C6H12O6 ( glukosa).

Proses fotosintesis terjadi di organel sel yang disebut Kloroplas


yang biasanya ditemukan pada tumbuhan. Adapun struktur dari
kloroplas adalah sebagai berikut :

 Memiliki membran rangkap yaitu membran luar dan


membran dalam. 
 Di dalam kloroplas terdapat  cairan yang disebut dengan
stroma yang digunakan untuk menyimpan hasil fotosintesis
 Terdapat tilakoid yang merupakan struktur berbentuk
kantong datar berisi klorofil
 Terdapat tumpukan tilakoid yang disebut grana
 Tilakoid di dalamnya berongga, rongga tilakoid disebut
lumen tilakoid

Proses fotosintesis berlangsung melalui 2 tahap yaitu:

 Reaksi Terang 

Reaksi terang terjadi di grana dengan tujuan untuk membentuk


ATP yang berasal dari energi cahaya sebagai sumber energi dan
NADPH melalui proses fotofosforilasi yaitu proses pembuatan
ATP (Adenosin Triposfat) dari ADP (Adenosin Diposfat) dari P1
(fosforilasi ) menggunakan energi yang berasal dari cahaya
( foto).

 Siklus Calvin 

Siklus Calvin  terjadi di Stroma dengan tujuan untuk mereduksi


CO2 ( karbondioksida) menjadi C6H12O6 (Glukosa) dengan 
bantuan ATP dan NADPH yang berasal dari reaksi terang. 
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis

Ada beberapa ilmuwan yang berusaha meneliti terkait dengan


adanya proses fotosintesis dengan beberapa percobaan,
diantaranya adalah :
Percobaan Ingenhousz

Pada percobaan Ingenhousz berlangsung sederhana yaitu


dengan cara meletakan tumbuhan air yaitu tumbuhan hydrilla
verticillata. Tumbuhan tersebut diletakkan didalam gelas beker
yang diisi air lalu ditutup bagian atasnya dengan cerobong
Tabung yang berisi tumbuhan dibiarkan di tempat yang disinari
cahaya sehingga yang terjadi adalah di bagian atas cerobong
muncul gelembung yang berupa oksigen. Dengan percobaan
tersebut menunjukan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
Percobaan Sachs 

Percobaan ini dilakukan dengan cara merebus daun di air


mendidih dengan tujuan agar sel-sel  daun mati dan dinding sel
menjadi lunak atau layu. Selanjutnya daun direbus dengan
alkohol agar klorofilnya larut sehingga daun tidak lagi berwarna
hijau.

Daun lalu dicuci dengan air yang mengalir lalu ditetesi larutan
iodin dan yang terjadi warna daunnya berubah menjadi ungu. Dari
percobaan tersebut menunjukan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air.
Percobaan Engelmann

Percobaan Engelmann menggunakan media Alga hijau yang


disinari dengan panjang gelombang yang berbeda yaitu dibiasi
warna ungu dan merah. Alga hijau tersebut didekatkan dengan
bacteri aerob yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen sehingga
yang terjadi bakteri tersebut berkumpul dan mendekat ke tempat
yang terdapat banyak oksigen. Hal itu disebabkan karena
semakin banyak oksigen maka proses fotosintesis terjadi semakin
cepat.
Spektrum Aksi 

Percobaan ini menggunakan spectrum aksi  yaitu kurva yang


dapat menunjukan seberapa cepat laju fotosintesis. Kurva
tersebut dipasang  gelombang yang berbeda dengan pantulan
warna ungu, hijau, biru dan merah  nah, cara mengetahui laju
fotosintesis adalah dengan melihat berapa banyak oksigen yang
dihasilkan sehingga semakin banyak oksigen yang yang
dihasilkan maka laju fotosintesis semakin cepat.

Dari beberapa percobaan diatas dapat diambil kesimpulan


adanya beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
diantaranya adalah:

 Konsentrasi Karbondioksida 

Bagi tumbuhan karbondioksida memiliki peranan penting dalam


mempercepat fotosintesis.

 Air 
Bagi tumbuhan air merupakan salah satu unsur dalam
fotosintesis. Selain itu air berguna untuk proses transpirasi bagi
tumbuhan. 

 Cahaya

Cahaya merupakan salah satu unsur dalam proses fotosintesis.


Cahaya yang dilihat atau dibutuhkan tumbuhan tergantung dari
intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya dan lamanya
penyinaran.

 Klorofil 

Klorofil atau zat hijau daun berfungsi sebagai katalisator dalam


proses fotosintesis. Jadi klorofil ini adalah faktor yang
menentukan lambat atau cepatnya fotosintesis mengalir pada
tumbuhan. 

 Unsur Hara 

Unsur hara terdiri dari mineral atau bahan organik yang diserap
oleh akar dari dalam tanah. Unsur hara berfungsi sebagai
metabolisme dalam tumbuhan.

 Suhu

Suhu merupakan faktor penentu cepat atau lambatnya proses


fotosintesis terbentuk. Jika terlalu panas maka laju dari
penguapan akan menjadi lambat, sedangkan jika terlalu dingin
maka air akan jadi beku sehingga unsur hara tidak dapat
mencapai daun untuk menciptakan proses fotosintesis.
Nah itu dia ulasan kelas online dari materi Live Class Biologi:
Reaksi Anabolisme. Semoga bisa menjadi referensi belajarmu ya.
Kamu juga bisa mengakses materi Live Class yang menarik
lainnya di channel YouTube Pahamify ini, lho!
Buat kamu yang ingin meningkatkan nilai rapor di semester ini,
sekaligus mempersiapkan diri menghadapi UTBK SBMPTN,
kamu juga bisa mengakses paket Live Class premium di link
ini Pahamifren.
Tunggu apalagi, yuk download aplikasi pembelajaran daring
Pahamify di link ini, dan manfaatkan fitur-fitur kerennya. Jangan
lupa, cek juga info paket belajar dan promo menarik dari
Pahamify di https://pahamify.com/paket-belajar/ ya!
Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur,
fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.[1] Ilmu biologi modern membahas
pengetahuan yang sangat luas, eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin.
Secara umum, seluruh cabang keilmuan biologi disatukan oleh konsep dasar yang mengatur semua
penelitian biologi, yaitu konsep tentang sel, gen, dan evolusi. Sel diakui sebagai satuan dasar
kehidupan, gen diakui sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi diasumsikan sebagai
mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, kelangsungan hidup dari makhluk
hidup diyakini terjadi karena adanya perilaku konsumsi, perubahan energi serta
dengan regulasi yang menjaga kestabiilan dan vitaltas keadaan dalam tubuh. [2]
Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis organisme yang
dipelajari, dan metode yang digunakan untuk mempelajarinya antara lain: [3]

 Biokimia mempelajari kimia kehidupan.
 Biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis.
 Botani mempelajari biologi tumbuhan
 Biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan, yaitu sel.
 Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan kimia jaringan organ, dan sistem
organ suatu organisme.
 Biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati;
dan ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
Seseorang yang ahli dalam bidang biologi disebut ahli biologi, biologiwan, atau biolog

Daftar isi

 1Sejarah
 2Dasar biologi modern
o 2.1Teori sel
o 2.2Evolusi
o 2.3Genetika
o 2.4Homeostasis
o 2.5Energi
 3Penelitian
o 3.1Struktural
o 3.2Fisiologis
o 3.3Evolusioner
o 3.4Sistematika
o 3.5Ekologi dan lingkungan
 4Cabang-cabang
 5Lihat pula
 6Galeri
 7Catatan kaki
 8Bacaan lanjutan
 9Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sejarah biologi

Pohon kehidupan Ernst Haeckel (1879).

Istilah biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani βίος, bios, yang berarti "kehidupan", dan


akhiran -λογία, -logia, yang artinya "ilmu."[4][5] Bentuk Latin dari kata tersebut (biologi) pertama kali
digunakan oleh Linnaeus (Carl von Linné) dalam karyanya yang berjudul Bibliotheca botanica pada
tahun 1736. Kata tersebut dipakai lagi pada tahun 1766 oleh Michael Christoph Hanov dalam
tulisannya yang berjudul Philosophiae naturalis sive physicae: tomus III, continens geologian,
biologian, phytologian generalis. Terjemahan bahasa Jermannya, yaitu Biologie, pertama kali
muncul dalam terjemahan karya Linnaeus pada tahun 1771. Pada tahun 1797, Theodor Georg
August Roose menggunakan istilah tersebut dalam pendahulu bukunya yang bertajuk Grundzüge
der Lehre van der Lebenskraft. Karl Friedrich Burdach pada tahun 1800 memakai istilah ini dalam
arti yang lebih sempit, yaitu penelitian manusia dari sudut pandang morfologis, fisiologis, dan
psikologis (Propädeutik zum Studien der gesammten Heilkunst). Istilah biologi dalam pengertian
modern baru muncul dalam buku Biologie, oder Philosophie der lebenden Natur (1802–22) yang
ditulis oleh Gottfried Reinhold Treviranus. Di dalam buku tersebut tertulis:[6]
Objek penelitian kami adalah berbagai macam bentuk dan perwujudan kehidupan,
“ keadaan dan hukum yang mengatur fenomena tersebut, serta penyebabnya. Ilmu yang
terkait dengan objek tersebut kami sebut biologi [Biologie] atau doktrin kehidupan
[Lebenslehre].

Aristoteles, salah satu tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan ilmu biologi.

Walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang terkait sudah
dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di peradaban Mesopotamia, Mesir, India,
dan Tiongkok. Namun, asal usul, dan pendekatan biologi modern berasal dari masa Yunani Kuno.
[7]
 Walaupun penelitian kedokteran dapat ditilik ke masa Hippocrates (ca. 460 SM – ca. 370
SM), Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan
biologi. Salah satu karya terpentingnya adalah Historia Animalium, dan beberapa karya lain yang
menunjukkan cara pandang seorang peneliti alam, serta karya-karya empirisnya yang mencoba
mempelajari sebab-akibat biologis, dan keanekaragaman hayati. Penerus Aristoteles di Lyceum,
yaitu Theophrastus, menulis buku-buku tentang botani yang berpengaruh hingga ke Abad
Pertengahan.
Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781–869), Ad-
Dinawari (828–896), yang menulis tentang botani, [8] dan ar-Razi (865–925), yang menulis
tentang anatomi, dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi filsuf Yunani, sementara
ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles, terutama perihal hierarki kehidupan.
Biologi mulai berkembang pesat setelah Antony van Leeuwenhoek memperbaiki mikroskopnya.
Berkatnya, spermatozoa, bakteri, infusoria, dan berbagai macam kehidupan mikroskopik lain
berhasil ditemukan. Penyelidikan yang dilakukan oleh Jan Swammerdam membangkitkan
ketertarikan terhadap bidang entomologi, dan membantu mengembangkan teknik pembedahan,
dan pewarnaan (staining) mikroskopik.[9]
Kemajuan mikroskop juga sangat memengaruhi pemikiran tentang biologi. Pada awal abad ke-19,
sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel. Kemudian, pada tahun
1838, Schleiden, dan Schwann mulai menganjurkan gagasan (yang kini diterima secara luas) bahwa
(1) satuan dasar organisme adalah sel, dan (2) masing-masing sel memiliki karakteristik kehidupan,
walaupun mereka menentang gagasan bahwa (3) semua sel berasal dari pembagian sel lain. Akan
tetapi, berkat karya Robert Remak, dan Rudolf Virchow, pada tahun 1860-an sebagian besar ahli
biologi menerima ketiga hal tersebut yang kini disebut teori sel.[10]
Sementara itu, taksonomi, dan klasifikasi menjadi pusat perhatian sejarawan alam. Carl
Linnaeus menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah digunakan
semenjak itu), dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk spesies.[11] Georges-
Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai kategori buatan, dan menyatakan
bahwa kehidupan dapat berubah—bahkan mengusulkan kemungkinan adanya nenek moyang
bersama. Walaupun menentang teori evolusi, Buffon merupakan tokoh penting dalam sejarah
pemikiran evolusi; karyanya memengaruhi teori evolusi Lamarck, dan Darwin.[12]

Struktur molekul DNA.

Pemikiran evolusioner dapat ditilik kembali ke karya Jean-Baptiste Lamarck.[13] Ia menyatakan bahwa


evolusi merupakan hasil dari tekanan lingkungan terhadap sifat suatu hewan, yang berarti semakin
sering suatu organ digunakan, semakin kompleks, dan efisien organ itu, sehingga membuat hewan
teradaptasi dengan lingkungan. Lamarck juga meyakini bahwa sifat yang didapat ini dapat
diturunkan ke generasi berikutnya, yang akan terus mengembangkan, dan menyempurnakannya.
[14]
 Namun, hipotesis ini kini ditolak, dan baru pada akhir abad ke-19 Charles Darwin berhasil
merumuskan teori evolusi berdasarkan seleksi alam dengan menggabungkan pendekatan
biogeografis Humboldt, geologi Lyell, tulisan Malthus tentang pertumbuhan populasi, dan keahlian
morfologis serta pengamatannya sendiri di alam; penalaran, dan bukti yang mirip juga
membuat Alfred Russel Wallace mencapai kesimpulan yang sama.[15] Meskipun banyak ditentang
oleh agamawan, teori Darwin diterima oleh komunitas ilmiah, dan segera menjadi aksioma dasar
dalam ilmu biologi.
Pada tahun 1940-an, dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan bahwa asam
deoksiribonukleat (ADN) merupakan komponen kromosom yang mengandung satuan pewarisan
yang kini disebut gen. Pemusatan perhatian pada model organisme baru seperti virus,
dan bakteri serta penemuan struktur untai ganda ADN pada tahun 1953 menandai jalannya
peralihan ke masa genetika molekuler. Kode genetik berhasil dipecahkan oleh Har Gobind
Khorana, Robert W. Holley, dan Marshall Warren Nirenberg setelah memahami bahwa ADN
mengandung kodon. Akhirnya, Proyek Genom Manusia diluncurkan pada tahun 1990 dengan tujuan
untuk memetakan semua genom manusia DNA. Proyek ini selesai pada tahun 2003, [16] dan
merupakan langkah pertama dalam menggabungkan pengetahuan biologi dengan definisi tubuh
manusia, dan organisme lain secara fungsional, dan molekuler.
Dasar biologi modern[sunting | sunting sumber]
Teori sel[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sel (biologi)

Menurut teori sel, sel merupakan satuan dasar kehidupan, dan semua kehidupan terdiri dari satu
atau lebih atau produk sel yang disekresikan (seperti tempurung). Semua sel terbelah dari sel lain.
Pada akhirnya, setiap sel di tubuh organisme multiseluler berasal dari satu sel di dalam sel
telur yang terfertilisasi. Sel juga dianggap sebagai satuan dasar dalam proses patologis, [17] dan
fenomena aliran energi terjadi di sel sebagai bagian dari proses metabolisme. Selain itu, sel
mengandung satuan pewarisan yang diwariskan dari satu sel ke sel lain selama proses pembelahan
sel.

Evolusi[sunting | sunting sumber]

Seleksi alam suatu populasi.

Artikel utama: Evolusi

Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah melalui
mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang bersama. Berdasarkan
teori evolusi, semua organisme di Bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah punah, berasal
daru satu nenek moyang atau lungkang gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir diyakini
muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[18] Ahli biologi biasanya memandang keseragaman kode
genetik sebagai bukti yang mendukung teori nenek moyang bersama semua bakteri, archaea,
dan eukariot.[19]
Walaupun diperkenalkan dalam kamus ilmiah oleh Jean-Baptiste de Lamarck pada tahun 1809,
[20]
 evolusi baru dikukuhkan sebagai teori ilmiah lima puluh tahun kemudian oleh Charles
Darwin dengan menjelaskan mekanisme pendorongnya: seleksi alam[21][22] (Alfred Russel
Wallace juga diakui sebagai salah satu penemu evolusi karena ia membantu penelitian, dan
percobaan yang terkait dengan konsep ini). [23] Darwin menjelaskan bahwa spesies, dan ras
berkembang melalui proses seleksi alam, dan seleksi buatan atau pengembangbiakan selektif.
[24]
 Hanyutan genetik dianggap sebagai mekanisme tambahan dalam sintesis modern teori evolusi.
[25]
 Evolusi kini digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.
Sejarah evolusioner spesies, dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain disebut filogeni.
Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan, seperti
perbandingan rangkaian ADN yang dilakukan dalam bidang biologi molekuler atau genomika, dan
perbandingan fosil dalam bidang paleontologi.[26] Untuk memperkirakan jangka waktu terjadinya
evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai metode, seperti penanggalan radiokarbon.[27] Ahli
biologi menganalisis hubungan evolusioner dengan metode filogenetika, fenetika, dan kladistika.

Genetika[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Genetika

Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yang heterozigot untuk warna
ungu (B) dan putih (b).

Gen adalah satuan pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian dari ADN yang
memengaruhi bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari bakteri hingga hewan, memiliki
mekanisme yang mentranslasi ADN menjadi protein. Sel mentranskripsi ADN menjadi asam
ribonukleat (ARN), dan ribosom kemudian mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah
rangkaian asam amino. Kode translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya, rangkaian
ADN yang menyandikan insulin dalam tubuh manusia juga menyandikan insulin ketika dimasukkan
ke organisme lain seperti tumbuhan.[28]
ADN biasanya berbentuk kromosom linear dalam eukariota, dan kromosom lingkaran
dalam prokariota. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN, dan histon. Rangkaian
kromosom dalam sel, dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui dalam mitokondria, kloroplas,
dan tempat lain secara kolektif disebut genom. Dalam eukariota, ADN genomik terletak di nukleus
sel, bersama dengan sejumlah mitokondria, dan kloroplas. Dalam prokariota, ADN ada di
dalam sitoplasma yang disebut nukleoid.[29] Informasi genetik dalam sebuah genom disimpan dalam
gen, dan himpunan informasi tersebut dalam suatu organisme disebut genotip.[30]

Homeostasis[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Homeostasis
Hipotalamus mengeluarkan CRH, yang membuat kelenjar pituitari mengeluarkan ACTH. Kemudian, ACTH
membuat korteks adrenal mengeluarkan glukokortikoid, seperti kortisol. Glukokortikoid kemudian mengurangi
laju sekresi hipotalamus dan kelenjar pituitari bila jumlah glukokortikoid yang dikeluarkan sudah cukup. [31]

Homeostasis adalah kemampuan suatu sistem terbuka dalam meregulasi stabilitas lingkungan


dengan melakukan penyesuaian keseimbangan dinamika yang diatur oleh mekanisme regulasi yang
terkait. Semua organisme hidup, baik uniseluler maupun multiseluler, mengalami homeostasis.[32]
Untuk menjaga keseimbangan dinamika, dan melakukan fungsi tertentu secara efektif, suatu sistem
harus melacak, dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan, sistem biologis biasanya
menanggapi melalui proses umpan balik negatif. Artinya, sistem tersebut menstabilkan keadaan
dengan mengurangi atau meningkatkan aktivitas suatu organ atau sistem. Contohnya adalah
pelepasan glukagon ketika kadar gula dalam tubuh terlalu rendah.

Energi[sunting | sunting sumber]

Skema yang menggambarkan pemrosesan energi dalam tubuh manusia.

Keberlangsungan suatu organisme bergantung pada masukan energi secara terus menerus. Reaksi


kimia yang membentuk struktur, dan fungsi tertentu dapat mengambil energi dari suatu substansi
yang menjadi makanannya untuk membantu membentuk, dan mempertahankan sel baru. Dalam
proses ini, molekul bahan kimia yang menjadi makanan memainkan dua peran; pertama, makanan
tersebut mengandung energi yang dapat diubah untuk mendukung reaksi kimia biologis; kedua,
makanan tersebut mengembangkan struktur molekuler baru.
Organisme yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem disebut autotrof.
Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari. [33] Tumbuhan,
dan fototrof lainnya menggunakan energi matahari melalui proses fotosintesis yang mengubah
bahan baku menjadi molekul organik, seperti ATP, yang dapat dipecahkan ikatannya untuk
menghasilkan energi.[34] Namun, beberapa ekosistem hanya bergantung pada kemotrof yang
mendapatkan energi dari metana, sulfida, atau sumber energi non-matahari lainnya. [35]
Beberapa energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang dapat
mempertahankan kehidupan, dan mendukung pertumbuhan, dan perkembangan. Kebanyakan sisa
energi hanya menjadi panas, dan molekul buangan. Proses penting yang mengubah energi yang
terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi yang berguna untuk kehidupan
disebut metabolisme,[36] dan respirasi sel.[37]

Penelitian[sunting | sunting sumber]
Struktural[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Biologi molekular, Biologi sel, Genetika, dan Biologi perkembangan

Skema sel hewan yang menggambarkan berbagai organel dan struktur.

Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul.[38] Bidang ini bersentuhan dengan


bidang biologi lainnya, terutama genetika, dan biokimia. Biologi molekuler mencoba memahami
interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan sintesis protein.
Selain itu, bidang ini juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural, dan fisiologis sel, termasuk perilaku,
interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan mikroskopik, dan molekuler untuk
mempelajari organisme bersel satu seperti bakteri serta sel dalam organisme multiseluler
seperti manusia. Pemahaman akan fungsi, dan struktur sel berperan penting dalam ilmu biologi.
Kemiripan, dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang biologi
molekuler.
Anatomi mempelajari struktur makroskopik seperti organ, dan sistem organ,
[39]
 sementara genetika merupakan ilmu gen, pewarisan, dan variasi dalam organisme.[40][41] Gen
menyandikan informasi yang penting untuk mensintesiskan protein, yang kemudian
membentuk fenotip organisme. Dalam penelitian modern, genetika juga menyelidiki fungsi gen
tertentu, dan menganalisis interaksi genetik. Di dalam tubuh organisme, informasi genetik biasanya
ada di dalam kromosom, di dalam struktur kimia molekul ADN tertentu.
Biologi perkembangan mempelajari proses pertumbuhan, dan perkembangan organisme. Bidang ini
berasal dari embriologi, dan menyelidiki kuasa genetik atas pertumbuhan sel, diferensiasi sel,
dan morfogenesis, yang merupakan proses yang menghasilkan jaringan, organ, dan anatomi.
Organisme yang biasanya menjadi model dalam bidang ini meliputi cacing Caenorhabditis elegans,
[42]
 lalat buah Drosophila melanogaster,[43] ikan zebra Danio rerio,[44] tikus Mus musculus,[45] dan
tumbuhan Arabidopsis thaliana.[46][47] Organisme-organisme tersebut dipelajari untuk memahami
fenomena biologi tertentu, dengan harapan penemuan pada organisme tersebut dapat menambah
pengetahuan tentang cara kerja organisme lain. [48]

Fisiologis[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Fisiologi

Fisiologi menyelidiki proses mekanik, fisik, dan biokimia organisme hidup dengan mencoba
memahami bagaimana semua struktur bekerja secara keseluruhan. Gagasan “dari struktur ke
fungsi” merupakan gagasan yang penting dalam bidang biologi. Penelitian fisiologis secara
tradisional terbagi menjadi fisiologi tumbuhan, dan hewan, namun beberapa prinsip fisiologi berlaku
untuk semua organisme. Misalnya, fisiologi sel ragi mungkin juga berlaku untuk sel manusia. Bidang
fisiologi hewan menggunakan alat, dan metode dalam fisiologi manusia untuk spesies non-manusia.
Fisiologi tumbuhan meminjam teknik dari kedua bidang tersebut.
Fisiologi juga mempelajari bagaimana sistem saraf, kekebalan, endokrin, pernapasan,
dan peredaran darah bekerja, dan berinteraksi. Penelitian sistem tersebut juga dilakukan oleh
bidang yang berorientasi pada kedokteran seperti neurologi, dan imunologi.

Evolusioner[sunting | sunting sumber]
Penelitian evolusioner terkait dengan asal usul dan nenek moyang spesies, dan juga perubahannya
seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi ilmuwan dari berbagai bidang yang terkait dengan
taksonomi. Contohnya adalah ilmuwan yang berspesialisasi dalam organisme tertentu
seperti mamalogi, ornitologi, botani dan herpetologi. Organisme-organisme tersebut digunakan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan evolusi yang umum.
Biologi evolusioner sebagian didasarkan dari paleontologi (yang menggunakan catatan fosil untuk
menjawab pertanyaan tentang cara dan tempo evolusi), [49] dan sebagian lagi dari genetika populasi,
[50]
 dan teori evolusioner. Pada tahun 1980-an, biologi perkembangan memasuki kembali bidang
biologi evolusioner setelah sebelumnya dikeluarkan dari sintesis modern akibat penelitian biologi
perkembangan evolusioner.[51] Bidang lain yang terkait, dan sering dianggap sebagai bagian dari
biologi evolusioner adalah filogenetika, sistematika dan taksonomi.

Sistematika[sunting | sunting sumber]
Pohon filogenetik semua kehidupan berdasarkan data gen rRNA, yang menunjukkan perpisahan antara tiga
domain bakteri, arkea, dan eukariota seperti yang dideskripsikan oleh Carl Woese. Pohon yang dibentuk
berdasarkan gen lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda akibat
evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut masih diperdebatkan.

Hierarki delapan tingkatan taksonomi dalam klasifikasi biologi. Diagram ini menggunakan format 3 domain /
6 kingdom.

Artikel utama: Sistematika

Peristiwa spesiasi menghasilkan hubungan antar spesies yang dapat distrukturisasi seperti


pohon. Sistematika mempelajari hubungan tersebut, dan perbedaan, dan kemiripan antara spesies,
dan sekelompok spesies.[52] Namun, sistematika sudah menjadi bidang penelitian yang aktif jauh
sebelum pemikiran evolusi menyebar luas.[53]
Secara tradisional, kehidupan dibagi menjadi lima
kingdom: Monera; Protista; Fungi; Plantae; Animalia.[54] Namun, banyak ilmuwan yang menganggap
sistem lima kingdom ini sudah ketinggalan zaman. Sistem klasifikasi modern biasanya dimulai
dengan sistem tiga domain: Archaea (awalnya Archaebacteria); Bacteria (awalnya Eubacteria),
dan Eukaryota (termasuk protista, fungi, tumbuhan, dan hewan)[55] Domain tersebut didasarkan pada
keberadaan nuklei pada sel, dan perbedaan komposisi kimia bagian luar sel. [55]
Selain itu, setiap kingdom dibagi hingga pada tingkatan spesies. Urutannya
adalah: Domain; Kingdom; Filum; Kelas; Ordo; Famili; Genus; Spesies.
Di luar kategori ini terdapat sejumlah parasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",[56] yang berarti
banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai kehidupan karena
ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya ketiadaan aktivitas metabolisme).
Struktur tersebut diklasifikasikan sebagai virus, viroid, prion, atau satelit.
Nama ilmiah organisme berasal dari genus, dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah spesies
manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya, dan sapiens adalah spesiesnya. Ketika
menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis dengan menggunakan huruf
besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama ilmiah dapat dimiringkan atau
digarisbawahi.[57][58]
Sistem klasifikasi yang banyak digunakan saat ini adalah taksonomi Linnaeus. Sistem ini meliputi
tingkatan, dan tatanama binomial. Cara penamaan organisme diatur oleh persetujuan internasional
seperti International Code of Botanical Nomenclature (ICBN), International Code of Zoological
Nomenclature (ICZN), dan International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB).
Klasifikasi virus, viroid, prion, dan agen sub-viral ditentukan oleh International Committee on
Taxonomy of Viruses (ICTV), dan sistemnya disebut International Code of Viral Classification and
Nomenclature (ICVCN).[59][60][61][62]
Sebuah usulan yang disebut BioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud untuk
menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih belum diterapkan.
[63]
 BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana penerapannya pada tahun 1
Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang tidak mengganti kode yang ada, dan
hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan pada tahun 2011. [64][65][66] Namun, International
Botanical Congress pada tahun 2011 menolak mempertimbangkan usulan BioCode. ICVCN berada
di luar ranah BioCode karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.

Ekologi dan lingkungan[sunting | sunting sumber]

Simbiosis mutualisme antara ikan badut dari genus Amphiprion dengan anemon laut. Ikan badut melindungi


anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon melindungi ikan badut dari
predatornya.
Artikel utama: Ekologi, Etologi, Perilaku, dan Biogeografi

Ekologi mempelajari persebaran, dan berlimpahnya kehidupan, serta interaksi antara organisme


dengan lingkungannya.[67] Habitat suatu organisme dapat dideskripsikan sebagai faktor abiotik lokal
seperti iklim, di samping keberadaan organisme, dan faktor biotik lainnya.[68] Sistem biologis cukup
sulit dipelajari karena ada sangat banyak interaksi yang mungkin terjadi antara organisme dengan
lingkungan, bahkan dalam skala kecil. Bakteri di dalam gradien gula memberikan tanggapan
terhadap lingkungan sama seperti seekor singa yang sedang mencari makanan di sabana Afrika.
Spesies apapun juga dapat menunjukkan berbagai macam perilaku,
seperti kerjasama, agresi, parasitisme, atau mutualisme. Masalah menjadi semakin rumit ketika dua
atau lebih spesies berinteraksi dalam suatu ekosistem.
Sistem ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu
hingga populasi, ekosistem, dan biosfer. Istilah biologi populasi sering digunakan bergantian
dengan ekologi populasi, meskipun istilah biologi populasi lebih sering digunakan ketika
mempelajari penyakit, virus, dan mikrob, sementara ekologi populasi lebih sering dipakai ketika
mempelajari tumbuhan, dan hewan. Ekologi juga mengacu pada berbagai subdisiplin yang ada.
Etologi menyelidiki perilaku hewan (terutama hewan sosial seperti primata, dan canid), dan kadang-
kadang dianggap sebagai cabang zoologi. Etolog juga mempelajari evolusi perilaku, dan mencoba
memahami perilaku dalam konteks seleksi alam. Salah satu etolog modern pertama adalah Charles
Darwin, karena bukunya yang berjudul The Expression of the Emotions in Man and
Animals memengaruhi etolog-etolog penerusnya. [69]
Biogeografi terkait dengan persebaran organisme di Bumi,[70] dan memusatkan perhatian pada topik
seperti tektonika lempeng, perubahan iklim, persebaran, migrasi, dan kladistika.

Cabang-cabang[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar ilmu-ilmu hayati

Bagian dari serial artikel mengenai

Ilmu Pengetahuan

tampil

FORMAL

tampil

FISIKAL

tampil

KEHIDUPAN
tampil

SOSIAL

tampil

TERAPAN

tampil

ANTARDISIPLIN

tampil

 FILOSOFI
 SEJARAH

 Portal
 Kategori

 l
 b
 s

Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-
bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Berikut adalah
cabang-cabang utama biologi: [71][72]

 Aerobiologi – mempelajari partikel organik di udara


 Agrikultur – mempelajari proses produksi hasil panen, dan lebih menekankan pada
penerapannya
 Anatomi – mempelajari bentuk, dan fungsi tumbuhan, hewan, dan organisme lain (terutama
manusia)
 Arachnologi – mempelajari arachnida
 Astrobiologi – mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta
—juga disebut eksobiologi, eksopaleontologi, dan bioastronomi
 Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori,
dan metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika
 Biogeografi – mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan, dan waktu
 Bioinformatika – penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan
menyimpan data genomik atau data biologis lainnya
 Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang diperlukan kehidupan agar tetap berfungsi,
biasanya pada tingkatan seluler
 Biologi bangunan – meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
 Biologi evolusioner – mempelajari asal usul, dan nenek moyang spesies
 Biologi integratif – mempelajari semua organisme
 Biologi kelautan (atau oseanografi biologis) – mempelajari ekosistem, tumbuhan, hewan,
dan kehidupan samudra lainnya
 Biologi konservasi – mempelajari pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam,
ekosistem alam, vegetasi, dan margasatwa
 Biologi lingkungan – mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah
tertentu, terutama dampak manusia terhadapnya
 Biologi molekuler – mempelajari biologi, dan fungsi biologi dalam tingkatan molekuler,
bertumpang tindih dengan biokimia
 Biologi populasi – mempelajari sekelompok organisme, termasuk
o Ekologi populasi – mempelajari dinamika, dan kepunahan populasi
o Genetika populasi – mempelajari perubahan frekuensi gen dalam populasi suatu
organisme
 Biologi perkembangan – mempelajari proses pembentukan organisme dari zigot
 Biologi sel – meneliti sel sebagai satuan yang utuh, dan interaksi molekuler, dan kimia yang
terjadi di dalam sel
 Biologi struktural – cabang biologi molekuler, biokimia, dan biofisika yang terkait dengan
struktur molekuler makromolekul biologis
 Biologi sintetis – mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak
ada di alam
 Biomatematika (atau biologi matematis) – penelitian proses biologis secara kuantitatif atau
matematis, dan lebih menekankan pada permodelan
 Biomekanika – penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan
melalui prostetik atau ortotik. Bidang ini sering dianggap sebagai cabang kedokteran
 Biomusikologi – mempelajari musik dari sudut pandang biologis
 Bioteknologi – cabang biologi yang baru, dan kadang-kadang kontroversial yang
mempelajari manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik, dan biologi sintetik
 Botani – mempelajari tumbuhan
 Ekologi – mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
 Embriologi – mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
 Entomologi – mempelajari serangga
 Epidemiologi – komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang
memengaruhi kesehatan suatu populasi
 Epigenetik – mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh
mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
 Etologi – mempelajari perilaku hewan
 Farmakologi – mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
 Fisiologi – mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
 Fitopatologi – mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
 Genetika – mempelajari gen, dan pewarisan
 Hematologi – mempelajari darah, dan organ pembentuk darah
 Herpetologi – mempelajari reptil, dan amfibi
 Histologi – mempelajari sel, dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
 Iktiologi – mempelajari ikan
 Kriobiologi – mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
 Limnologi – mempelajari perairan di daratan
 Mamalogi – mempelajari mamalia
 Mikrologi – meneliti organisme mikroskopik (mikroorganisme), dan interaksinya dengan
kehidupan lainnya
 Mikologi – mempelajari fungi
 Neurobiologi – mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
 Onkologi – mempelajari proses kanker
 Ornitologi – mempelajari burung
 Paleontologi – mempelajari fosil, dan bukti geografis kehidupan prasejarah
 Patobiologi atau patologi – meneliti penyakit, seperti penyebab, proses, ciri, dan
perkembangannya
 Parasitologi – mempelajari parasit, dan parasitisme
 Penelitian biomedis – meneliti tubuh manusia yang sehat, dan sakit
 Psikobiologi – mempelajari dasar psikologi secara biologis
 Sosiobiologi – mempelajari dasar sosiologi secara biologis
 Teknik biologis – mempelajari biologi dari sudut pandang teknik, dan lebih menekankan
pada

Anda mungkin juga menyukai