Anda di halaman 1dari 7

BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology

Vol 4. No 1. Februari 2020


ISSN 2580-5029

Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability


(ID) dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di SLB Negeri Kendal
Hesty Wahyuningsih1, Anggari Linda Destiana*2, Nura Eky Vikawati3

1 Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran UNISSULA, Semarang, Indonesia


2 Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran UNISSULA, Semarang, Indonesia
3 Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran UNISSULA, Semarang, Indonesia

* anggari.desiana@unissula.ac.id

ABSTRACT
Pedigree construction is one of the ways to seek the inheritance pattern of disease. Three
generations pedigree has many benefit in genetic counseling session particularly in
establishing a specific inheritance pattern such as autosomal recessive or dominant. This
research aimed to analyze three generations pedigree in the family of ID and MCA patients
in the Special school of Kendal. This is a descriptive observational study using the interview
method in 33 student guardians or parents of ID and MCA students. Twenty-five of 33
respondents collects the complete data. This study showed that three generations of pedigree
construction of 8 respondents could not conclude the inheritance pattern. The data showed
that two pedigree are suspect of chromosomal abnormalities in the presence of family history
with similar disorder, family history with ID and MCA, and family history with IUFD or
stillbirth. Further investigation using cytogenetics, FISH, and microarray is needed to
establish the diagnosis.

Keywords: Pedigree, ID, MCA, SLB N Kendal

ABSTRAK
Pembuatan pohon keluarga (pedigree) merupakan salah satu cara untuk mempelajari pewarisan
sifat pada manusia dan mengetahui pola pewarisan suatu penyakit herediter. Pedigree dapat
dimanfaatkan saat pelaksanaan konseling genetik, terutama dalam menegakkan pola
pewarisan spesifik seperti autosomal resesif atau dominan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pedigree siswa dengan ID dan MCA di SLB Negeri Kabupaten Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif-observasional dengan metode wawancara.
Penyusunan dan analisis pedigree dibuat berdasarkan data riwayat keluarga yang
mencakup 3 generasi dari hasil wawancara dengan orangtua/wali siswa dengan ID dan
MCA. Sejumlah 33 wali siswa/siswi SDLB N Kendal bersedia diwawancara, namun hanya
25 orang yang memberikan data pohon keluarga secara lengkap. Berdasarkan analisis
pedigree 25 anak ID dan MCA, didapatkan 2 pedigree dengan kecurigaan kelainan
tingkat kromosom dengan adanya keluarga dengan kelainan sejenis, riwayat keluarga
dengan ID dan atau MCA, dan riwayat keluarga dengan IUFD atau still birth.
Pemeriksaan kromosom, FISH dan microarray diperlukan untuk menegakkan diagnosis
pada kasus ID dan MCA di SLB Negeri Kendal.

Kata Kunci: Pedigree, ID, MCA, SLB N Kendal


Biotropic 2020, Vol. 4 (No. 1): 15-21
Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability(Id) Dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di
SLB Negeri Kendal

PENDAHULUAN lahir, kelainan kongenital atau malformasi


Pohon keluarga (pedigree) merupakan kongenital merupakan kelainan pada bayi
diagram yang memberi gambaran tentang baru lahir yang disebabkan oleh kondisi
sifat atau keadaan dari individu yang prenatal. Kondisi tersebut berpengaruh
dipelajari beserta para tetuanya (Russell, terhadap kesehatan, perkembangan dan atau
2000). ID didefinisikan sebagai adanya survival bayi (De Silva dkk., 2016). Multiple
keterbatasan signifikan pada fungsi Congenital Anomali (MCA) ditandai dengan
intelektual dan perilaku adaptif yang adanya 2 atau lebih CA pada satu individu.
diekspresikan dalam konsep, sosial dan MCA menyumbang 2-3% mortalitas bayi dan
ketrampilan adaptif praktis (Derakhshan dan morbiditas anak di dunia. Manajemen yang
Khaniani, 2016). Onset penurunan secara tepat pada anak yang lahir dengan cacat
signifikan fungsi kognitif dan adaptif pada ID kongenital meningkatkan kebutuhan akan
terjadi pada usia kurang dari 18 tahun fasilitas kesehatan. Penelitian epidemiologi
(Mefford dkk., 2012). Prevalensi ID yaitu 2- dibutuhkan untuk memberikan informasi
3% dari populasi normal. Sekitar 50-70% ID mengenai penyebab penyakit (Mossey dan
merupakan sindromik yang berhubungan Castillia, 2003).
dengan munculnya tanda dan gejala kelainan Penelitian ini melibatkan siswa-siswa
medis serta perilaku (Milani dkk., 2015). dan orang tua dari SLB Negeri Kendal.
Pembuatan pohon keluarga merupakan Pemilihan SLB Negeri Kendal sebagai tempat
salah satu cara yang dipakai untuk pengambilan sampel penelitian dikarenakan
mempelajari pewarisan sifat pada manusia. SLB Negeri Kendal merupakan SLB terbesar
Melalui daftar silsilah keluarga akan di Kendal dengan jumlah siswa SLB mencapai
diperoleh dugaan yang baik dan pasti bahwa 183 orang dan belum pernah ada penelitian
sifat tersebut adalah dipengaruhi oleh faktor mengenai penyusunan profil pohon keluarga
keturunan. Pedigree juga dapat dijadikan di SLB N Kendal. Tujuan penelitian ini adalah
dasar untuk menghitung besarnya resiko menganalisis pedigree siswa dengan ID dan
pewarisan sifat kepada keturunan MCA di SLB Negeri Kabupaten Kendal dan
berikutnya. Hasil dari pembuatan pedigree mengetahui pola pewarisannya. Penyusunan
tersebut dapat dimanfaatkan saat pedigree para siswa SLB Negeri Kendal akan
pelaksanaan konseling genetik. Konseling menunjang konseling genetik di Kabupaten
genetik wajib dilaksanakan pada semua kasus Kendal yang bermanfaat untuk pasien dan
ID dengan fenotip klinis sindromik keluarga.
(Moeschler dan Shevell, 2014).
Anomali kongenital (congenital
anomaly / CA) juga dikenal sebagai cacat

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 16
Biotropic 2020, Vol. 4 (No. 1): 15-21
Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability(Id) Dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di
SLB Negeri Kendal

METODE tunagrahita sebanyak 84 orang yang terdiri


Desain penelitian ini adalah studi dari 31 (37%) ringan dan 53 (63%) sedang.
deskriptif-observasional. Penelitian ini telah Proporsi total jenis kelamin laki-laki
mendapatkan persetujuan dari Komisi dibanding perempuan yaitu 62 (74%) dan
Bioetik No. 388/XI/2017/Komisi Bioetik 22 (26%), secara berurutan. Berdasarkan
Fakultas Kedokteran UNISSULA. Subyek pemeriksan fisik dan anamnesis pada anak-
dipilih secara consecutive sampling sebanyak anak SDLB N Kendal, didapatkan 33 subyek
25 subyek. Subyek penelitian merupakan penelitian yang didiagnosis ID dan MCA.
orang tua/ wali dari dari siswa dengan ID dan Berdasarkan hasil wawancara silsilah
MCA di SLB Kendal yang memenuhi kriteria keluarga terhadap 33 wali siswa/ siswi SDLB
inklusi yaitu wali siswa dengan ID dan atau N Kendal, diperoleh 25 subyek yang
MCA. Kriteria eksklusi dari penelitian ini memberikan data pohon keluarga secara
adalah wali siswa yang bukan orang tua lengkap (pedigree 3 generasi). Kedelapan
kandung yaitu nenek/kakek/bibi/orang tua responden diesklusi karena merupakan wali
angkat. Subyek dipilih berdasarkan hasil murid yang bukan orang tua (yaitu nenek/
pemeriksaan fisik, anamnesis, dan diagnosis kakek/ bibi/ orang tua angkat), sehingga data
sementara pada anak serta kesediaan orang pedigree 3 generasi tidak dapat disusun
tua untuk diwawancara yang dibuktikan dengan lengkap. Dari 25 responden, tidak
dengan penandatanganan informed consent. ditemukan adanya pernikahan saudara
Subyek diwawancara mengenai riwayat (consanguinity) di keluarganya dan tidak
keluarga yang mencakup 3 generasi, ditemukan anggota keluarga lain dengan
kemudian pedigree dibuat menggunakan gejala serupa pasien. Data tersebut
perangkat lunak Cyrillic. Analisis pedigree menunjukkan bahwa tidak didapatkan pola
dilakukan dengan menyocokkan pedigree pewarisan Mendelian pada seluruh subyek
yang didapat dengan kemungkinan pola penelitian. Kecurigaan selanjutnya adalah
pewarisan sesuai teori pewarisan sifat atau pola pewarisan non mendelian, dimana dari
dengan menganalisis kelainan yang terjadi pedigree diperkirakkan bahwa yang paling
pada setiap generasi. mendekati adalah kelainan tingkat
kromosom. Tabel 1 merupakan ciri-ciri dari
HASIL DAN PEMBAHASAN pola pewarisam non-Mendelian tingkat
Penelitian ini dilaksanakan di SLB N kromosom.
Kendal. SLB N Kendal mempunyai siswa

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 17
Biotropic 2020, Vol. 4 (No. 1): 15-21
Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability(Id) Dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di
SLB Negeri Kendal

Tabel 1. Pola Pewarisan non-Mendelian Tingkat Kromosom (Krautscheid dan LaGrave, 2016)
No Kriteria Jumlah (n) Persen (%)
1 Riwayat Keluarga dengan ID dan atau CA/MCA 2 8
2 Riwayat Keluarga dengan Abortus Berulang 3 12
3 Riwayat Keluarga dengan Intra Uterine Fetal Death 4 16
(IUFD)/ Bayi Meninggal Sesaat setelah Lahir

Subyek penelitian dengan kode NH-029 dan NH-037 menunjukkan gambaran yang
paling mendekati pola pewarisan non mendelian tingkat kromosom, dimana terdapat riwayat
keluarga dengan ID, CA/MCA dan riwayat keluarga dengan Intra Uterine Fetal Death (IUFD)/
bayi lahir meninggal sesaat setelah lahir.

Gambar 1. Pedigree Siswa dengan Kecurigaan Pola Pewarisan non-Mendelian Tingkat


Kromosom.
A. Subyek dengan Kode Sampel NH-029; 1: meninggal pada usia 67 tahun karena penyakit
jantung; 2: meninggal sesaat setelah lahir; 3: menderita leukemia, meninggal pada usia 40
tahun; 4: meninggal sesaat setelah lahir; 5: abortus; 6: ID (pasien yang diperiksa).
B. Subyek dengan Kode Sampel NH-037; 1: abortus; 2: ID, sudah meninggal usia 10 tahun; 3:
meninggal sesaat setelah lahir; 4: ID (pasien yang diperiksa); 5: ID, tuli dan bisu, meninggal
pada usia 4 tahun

Gambaran pohon keluarga (pedigree) yang ada pada keluarga tersebut. Pedigree
dapat menggambarkan riwayat suatu merupakan tahap pertama dari evaluasi pada
keluarga tentang suatu penyakit/kelainan kelainan genetik. Penyusunan pedigree

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 18
Biotropic 2020, Vol. 4 (No. 1): 15-21
Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability(Id) Dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di
SLB Negeri Kendal

mempermudah konselor genetik untuk MCA khususnya sindrom fragile X adalah X-


membuat diagnosis medik, memutuskan linked, maka setidaknya jika dirunut ke
strategi pemeriksaan selanjutnya, generasi atas pada anak-anak yang dijadikan
mengetahui pola pewarisan suatu penyakit, subyek penelitian, akan ada anggota keluarga
mengidentifikasi dan menghitung resiko lainnya yang menderita ID dan MCA juga. Hal
terjadinya penyakit pada saudara atau itu terjadi karena fenotip sindrom fragile X
keturunannya, menentukan pilihan bisa muncul dalam genotip full mutasi,
reproduksi, untuk edukasi kepada pasien premutasi, atau carrier dari ibu. Sehingga
sehingga pasien memahami penyakit & penegakan diagnosis dan pewarisan sifat
resikonya, dan membantu ketika membuat sindrom fragile X tidak hanya berdasarkan
keputusan untuk managemen kesehatan pohon keluarga.
pasien (Bennett, 2010). Kecurigaan selanjutnya adalah pola
Hasil penelitian ini menunjukkan pewarisan non mendelian, dimana
bahwa dari 25 pedigree siswa ID dan MCA didapatkan 2 pedigree yang diperkirakkan
tidak didapatkan pola pewarisan Mendelian mendekati ciri-ciri kelainan tingkat
pada seluruh subyek penelitian. Hal ini dapat kromosom yang diturunkan. Ciri-ciri tersebut
dilihat dari tidak adanya riwayat yang sama adalah adanya riwayat keluarga dengan ID
pada anggota keluarga yang lain selain pada dan atau CA/MCA, riwayat keluarga dengan
anak-anak yang dijadikan subyek penelitian keguguran berulang, dan riwayat keluarga
dan tidak didapatkan consangunity pada dengan IUFD atau bayi meninggal sesaat
semua sampel penelitian. Consanguinity setelah lahir (Krautscheid dan LaGrave,
merupakan pernikahan saudara (sedarah) 2016). Pedigree subjek penelitian dengan
biasanya antar sepupu. Consanguinity pada kode NH-029 didapatkan 1 kasus ID, 2 kasus
keluarga berisiko menimbulkan peningkatan meninggal sesaat setelah lahir, 1 kasus
penyakit yang diturunkan secara autosomal keganasan (leukemia) yang meninggal pada
resesif yang bisa muncul pada keturunan- usia 40 tahun, dan 1 kasus abortus. Pedigree
keturunan selanjutnya (Krautscheid dan subjek penelitian dengan kode NH-037
LaGrave, 2016). didapatkan 2 kasus ID, 1 kasus abortus, 1
Penelitian sebelumnya oleh Lubs et al., kasus meninggal sesaat setelah lahir, dan 1
2012 dan Vissers et al., 2016 menunjukkan kasus ID dengan tuli dan bisu yang meninggal
bahwa terdapat beberapa pola pewarisan pada usia 4 tahun. Riwayat keluarga dengan
pada kelainan ID dan MCA (misalnya pada abortus berulang tidak diapatkan pada kedua
sindrom fragile X) adalah X-linked. Jika hasil subyek penelitian. Pada masing-masing
penelitian merujuk pada penelitian pedigree, baik NH-029 dan NH-037 hanya
sebelumnya, bahwa pola pewarisan ID dan didapatkan 1 kali insiden abortus.

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 19
Biotropic 2020, Vol. 4 (No. 1): 15-21
Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability(Id) Dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di
SLB Negeri Kendal

Abnormalitas kromosom dapat terjadi non mendelian pada tingkat kromosom


secara de novo atau diturunkan. Kelainan dengan terdapatnya ID dan atau MCA pada
kromosom yang diturunkan dapat berupa anggota keluarga yang lain dan bayi yang
duplikasi, delesi, atau chromosomal meninggal sesaat setelah lahir Pemeriksaan
rearrangements yang menyebabkan kromosom, FISH dan microarray wajib
ketidakseimbangan material genetik seperti dilakukan pada kasus ID dan MCA khususnya
translokasi yang diwariskan kepada pada kasus dengan fenotip sindromik untuk
keturunannya. Chromosomal rearrangement menegakan diagnosis dan menentukan risiko
dapat berupa balanced atau unbalanced. Jenis penurunan. Penelitian lain tentang
unbalanced pada umumnya diturunkan dari penyusunan pedigree dan investigasi
orangtua yang karier/pembawa balanced kromosom dan molekuler dengan sampel ID
chromosomal rearrangement. Kelainan yang dan MCA semua siswa SLB di Kabupaten
muncul pada keturuannya dapat beragam Kendal diperlukan untuk memetakan
sesuai dengan segmen kromosom yang diagnosis kelainan ID dan MCA dan
mengalami delesi atau duplikasi (Krautscheid menentukan risiko penurunannya.
dan LaGrave, 2016).
Kelainan berupa ID dan MCA yang UCAPAN TERIMA KASIH
dialami subyek penelitian dengan kode NH- Peneliti berterimakasih kepada
029 dan NH-037 penelitian diduga LPPM UNISSULA yang telah mendanai
disebabkan oleh mutasi pada tingkat penelitian ini. Terima kasih juga kepada
kromosom yang terjadi secara diturunkan pihak SLB Kabupaten Kendal dan seluruh
dengan adanya insiden ID dan atau MCA pada pihak yang tidak dapat disebutkan satu
anggota keluarga yang lain dan bayi yang
persatu atas kontribusinya pada
meninggal sesaat setelah lahir (Stevens et al.,
penelitian ini.
2016). Diagnosis mengenai penyebab
terjadinya ID dan MCA di SLB Negeri Kendal
DAFTAR PUSTAKA
perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa
Bennett, R.L. 2010. The Practical Guide to the
pemeriksaan kromosom, fluorescent in situ Genetic Family History. Second
Edition. John Willey & Sons Inc.,
hybridization (FISH) dan microarray.
Canada.

KESIMPULAN Derakhshan, S. M. &Khaniani, M. S. 2016.


Cytogenetic findings in patients with
Penyusunan pedigree 3 generasi intellectual disability and/or multiple
merupakan hal wajib yang harus dilakukan congenital anomalies.J Anal Res Clin
Med, 4, 97-103.
dalam wawancara dengan keluarga pasien ID
dan MCA. Dari penelitian ini didapatkan 2 DeSilva, M., Munoz, F. M., Mcmillan, M., dkk.
2016. Congenital anomalies: Case
pedigree dengan kecurigaan pola pewarisan

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 20
Biotropic 2020, Vol. 4 (No. 1): 15-21
Profil Pohon Keluarga (Pedigree) Siswa Dengan Intellectual Disability(Id) Dan Multiple Congenital Anomaly (MCA) Di
SLB Negeri Kendal

definition and guidelines for disability and related disorders. Nature


datacollection, analysis, and Reviews Genetics 17(1): 9-18.
presentation of immunization safety
data. Vaccine, 34, 6015–6026.

Krautscheid, P. & LaGrave, D. 2016. Pedigree


Analysis and Risk Assessment.
Springer International Publishing
Switzerland, 4, 63-76.

Lubs, H.A., R.E. Stevenson, & C.E. Schwartz.


2012. Fragile X and X-linked
Intellectual Disability: Four Decades
of Discovery. The American Journal of
Human Genetics 90: 579-590.

Mefford, H. C., Batshaw, M. L. & Hoffman, E. P.


2012.Genomics, Intellectual Disability,
and Autism.N Engl J Med, 366, 733-43.

Milani, D., Ronzoni, L. & Esposito, S. 2015.


Genetic Advances in Intellectual
Disability.J Pediatr Genet, 4, 125–127.

Moeschler, J. B. &Shevell, M. 2006. Clinical


Genetic Evaluation of the Child With
Mental Retardation or Developmental
Delays. Pediatrics, 117, 2304 -2316.

Mossey, P. & Castillia, E. 2003. Global registry


and database on craniofacial anomalies,
Geneva, World Health Organization.

Russell PJ. 2000. Fundamental of Genetics.


2nd ed. San Fransisco: An Imprint of
Addison Wesley Longman, Inc. pp 44.

Stevens, S.J.C., A.J. van Essen, C.M.A. van


Ravenswaaij, A.F. Elias, J.A. Haven, S.H.
Lelieveld, R.Pfundt, W.M. Nillesen, H.G.
Yntema, K. van Roozendaal, A.P.
Stegmann, C.Gilissen& H.G. Brunner.
2016. Truncating de novo mutations in
the Krüppel-type zinc-finger gene
ZNF148 in patients with corpus
callosum defects, developmental delay,
short stature, and
dysmorphisms.Genome Medicine 8
(131): 1-10

Vissers, L.E.L.M., C. Gilissen, & J.A. Veltman.


2015. Genetic studies in intellectual

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 21

Anda mungkin juga menyukai