Anda di halaman 1dari 44

PENYAKIT

KARDIOVASKULER
Oleh: Purbowati
• Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang
terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah
yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen
dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam
proses metabolisme tubuh.
• Penyakit Kardiovaskuler yaitu penyakit yang berhubungan
dengan organ sirkulasi darah seperti jantung, komponen
darah, dan pembuluh darah.
• A.l yaitu hipertensi, dislipidemia, arterosklerosis, penyakit
jantung, stroke
Tekanan Darah
• Tekanan darah : sejumlah tenaga yang dibutuhkan untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
• Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka, yaitu
angka darah sistolik dan diastolik.
• Tekanan darah sistolik merupakan nilai tekanan darah saat
fase kontraksi jantung sedangkan tekanan darah diastolik
adalah tekanan darah saat fase relaksasi jantung.
• Jika tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan
kemudian tetap tinggi, orang tersebut dapat dikatakan
mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi.
• Kondisi ini menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan.
Hipertensi
• Hipertensi primer : hipertensi yg disebabkan
berbagai faktor seperti diet tidak tepat (kelebihan
asupan natrium, rendahnya asupan kalium,
kelebihan asupan alkohol), aktivitas fisik rendah,
stress dan obesitas.
• Hipertensi sekunder terjadi karena adanya
penyakit lain, seperti penyakit ginjal, penyakit
jantung serta gangguan endokrin dan saraf.
Klasifikasi Hipertensi menurut
“Perhimpunan Hipertensi Indonesia”
Kategori Sistole Dan/Atau Diastole
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 Dan < 80

Prehipertensi 120 – 139 Atau 80 – 89

Hipertensi Tahap 1 140 – 159 Atau 90 – 99

Hipertensi Tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Hipertensi Sistole ≥ 140 Dan < 90


ASSESMENT /
PENGKAJIAN GIZI
Riwayat makan
• Kebiasaan makan, kesukaan dan pantangan makan
• Riwayat alergi
• Asupan tinggi garam dan natrium : roti, mie instan,
biskuit, makanan kalengan (sarden, buah/sayur
keleng,saus)
• Asupan tinggi lemak, fast food (ayam goreng, kentang
goreng, burger, pizza,dll)
• Asupan tinggi gula : cake, tart, minuman ringan,
minuman bersoda
• Kebiasaan minum kopi dan alkohol
• Hasil recall atau FFQ
• Kepatuhan pada anjuran diet, jika pasien sudah pernah
mendapatkan konseling gizi
Antropometri
• Berat badan
• Tinggi badan
• Rentang lengan, tinggi lutut
• LLA, lingkar pinggang
• IMT
• % lemak tubuh
• Riwayat gemuk/obes
Obesitas berisiko 2-6 x mengalami hipertensi
dibanding SG normal
Biokimia
• Darah : darah rutin, BUN, kreatinin, KGD
• Hemoglobin
• Protein total, albumin
• Profil lipid : kolestreol total, LDL, HDL,
trigliserida
• Fungsi ginjal : ureum, kreatinin, asam urat
• Elektrolit : sodium, klorida
• Mineral: potasium, Ca, P, Mg
Klinis
• Tekanan darah
• Denyut jantung
• Pemeriksaan klinis: Nyeri dada, sesak napas,
sakit kepala, nyeri tengkuk, gangguan
kesadaran
• Pasien terlihat kurus/gemuk
• Adanya edema/asites atau tidak
Personal pasien
• Riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat obat2an tau suplemen yg biasa
dikonsumsi
• Kebiasaan merokok
• Aktivitas fisik
• Sosial budaya
• Data umum pasien
DIAGNOSA GIZI
contoh
• Kelebihan asupan energi berkaitan dengan kebiasaan makan dalam
porsi besar ditandai dengan hasil recall persentase asupan E 140%
dan IMT 26.
• Kekurangan asupan serat berkaitan dengan sering mengkonsumsi
gorengan dan kurang konsumsi sayur dan buah ditandai dengan
asupan serat harian 14 g.
• Overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai
dengan IMT 26.
• Gangguan utilisasi zat gizi berkaitan dengan kegagalan fungsi ginjal
ditandai dengan tekanan darah 165/95 mmHg.
• Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang ditandai dengan seringnya mengkonsumsi makanan kaleng
dan minuman bersoda.
• Ketidaksiapan melakukan diet atau perubahan pola makan
berkaitan dengan kurangnya motivasi ditandai oleh ketidakpatuhan
terhadap anjuran diet dan masih mengkonsumsi makanan yang
diawetkan.
INTERVENSI GIZI
Tujuan
1. Menurunkan tekanan darah menjadi normal
2. Menurunkan BB pada obesitas
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Mencegah terjadinya komplikasi penyakit
seperti jantung, ginjal, stroke dan DM
Syarat dan prinsip diet
1. Makanan beraneka ragan dan bergizi seimbang
2. Jenis dan komposisi disesuaikan dengan kondisi
pasien
3. Jumlah garam dibatasi (diet rendah garam I / II / III)
4. Menghindari makanan berkadar lemak jenuh,
makanan olahan dg natrium, makanan kaleng yang
diawetkan.
5. Meningkatkan asupan kalium (pisang, apel, jeruk,
tomat, susu skim).
6. Meningkatkan asupan magnesium (pisang, alpukat,
kacang-kacangan)
Rencana intervensi
• Pemberian makanan/diet
• Edukasi gizi
• Konseling gizi
Diet rendah garam
• R.G. 1  Na+ 200 – 400 mg/hari.
– Tidak ditambahkan garam dalam pengolahan.
– Bahan mkn tinggi Na+ harus dihindari.
– Utk oedema, acites dan hipertensi berat.

• R.G. 2  Na+ 400 – 600 mg/hari.


– Pemasakan seperti RG 1.
– Diberikan garam ¼ sdt (1 gram) per hari.
– Utk oedema, acites dan hipertensi sedang.

• R.G. 3  Na+ 600 – 800 mg/hari.


– Pemasakan seperti RG 1.
– Diberikan garam ½ sdt (2 gram) per hari.
– Tidak oedema, acites dan hipertensi ringan.
Dieatery Approaches of Stop
Hypertension (DASH)
• DASH untuk mencegah dan mengontrol tekanan darah
tinggi.
• Selain mengatur asupan garam atau natrium, DASH
juga menganjurkan konsumsi sayur dan buah.
• Kombinasi DASH dan diet rendah garam memberikan
dampak positif terhadap penurunan tekanan darah.
• Diet DASH menganjurkan mengkonsumsi makanan yg
kaya mengandung kalium, magnesium, kalsium, serat
serta anjuran mengurangi konsumsi makanan yg
mengandung lemak jenuh, kolesterol, tinggi gula dan
garam
5 Prinsip DASH :
1. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung
kalium, fitoesterogen dan serat
2. Low fat dairy product (menggunakan produk
susu rendah lemak
3. Konsumsi ikan, kacang2an dan unggas
secukupnya
4. Kurangi SAFA (Saturated fatty acid) spt
daging berlemak, minuman manis
5. Membatasi gula dan garam
MONEV
Monitoring Evaluasi
• Keadaan umum pasien (sesuai urutan
assesment)
• Intervensi :
- Terapi diet  asupan
- Edukasi  kepatuhan
- Konseling  kepatuhan, pemahaman
materi konseling
ZAT-ZAT GIZI YG MEMPENGARUHI HIPERTENSI

• Natrium  asupan berlebih tensi tinggi.


• Kalsium  asupan kurang tensi tinggi.
• Kalium  asupan kurang tensi tinggi.
• Magnesium  asupan kurang tensi tinggi.
• Lemak  asupan berlebih tensi tinggi.
• Alkohol  asupan > 30 g/hr etanol
tensi tinggi.
FUNGSI NATRIUM DALAM TUBUH :

• Menjaga keseimbangan cairan dan asam basa.


• Berperan dalam transmisi syaraf dan kontraksi
otot.
SUMBER NATRIUM :

• Garam dapur (Na Cl)


• Soda kue (Na H CO3)
• Baking powder
• Natrium Benzoat
• Vetsin (Mono Sodium Glutamate = MSG)
Sodium = natrium.
DISLIPIDEMIA

Oleh: Purbowati
• Dislipidemia yaitu kelainan metabolisme lipid
yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam plasma.
• Kelainan fraksi lipid yang utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
trigliserida serta penurunan HDL.
Etiologi Dislipidemia
• Faktor genetik
• Faktor usia
• Faktor jenis kelamin
• Faktor kegemukan
• Faktor makanan
• Faktor aktivitas fisik
• Faktor kebiasaan merokok
Syarat diet untuk penderita dislipidemia:
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan
b. Lemak diberikan sedang yaitu < 30% dari kebutuhan energi total.
Lemak jenuh untuk Diet Dislipidemia I diberikan sebesar < 10%
dari kebutuhan energi total dan untuk Diet Dislipidemia II
diberikan < 7% dari kebutuhan energi total. Lemak tak jenuh
ganda dan tunggal untuk Diet Dislipidemia I dan II adalah 10 – 15%
dari kebutuhan energi total. Kolesterol < 300 mg untuk Diet
Dislipidemia I dan < 200 mg untuk Diet Dislipidemia II.
c. Protein diberikan 10 – 20% dari kebutuhan energi total. Sumber
protein hewani yang berasal dari ikan dan protein nabati lebih
dianjurkan.
d. Karbohidrat sedang, yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total.
e. Serat tinggi, terutama serat larut air.
f. Vitamin dan mineral cukup. Suplemen multivitamin dianjurkan
untuk pasien yang mengkonsumsi < 1200 kkal energi sehari.
STROKE
Oleh: Purbowati
Stroke
• Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.
a. Stroke Iskemik atau Non Hemoragik : gangguan peredaran darah
otak tanpa terjadi suatu perdarahan yang ditandai dengan
kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak atau
hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur dan
dysfhagia (kesulitan menelan). Stroke non haemoragik dibagi lagi
menjadi dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik (Wanhari,
2008).
b. Stroke Hemoragik : gangguan peredaran darah otak yang ditandai
dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan
subarakhnoid. Tanda yang terjadi adalah penurunan kesadaran,
pernapasan cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa hemiplegi, pupil
mengecil, kaku kuduk.
Faktor risiko:
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Dislipidemia
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit
6. Diabetes
7. Kontrasepsi oral
8. Merokok
9. Penyalahgunaan obat
10.Konsumsi alkohol
Diet pada Pasien Stroke
Apa akibat serangan stroke pada kemampuan makan ?
? Gangguan kesadaran
? Disfagia atau kesulitan menelan yang bisa menyebakan
tersedak
? Gangguan mengunyah
? Kelemahan anggota tubuh, seperti tangan
Bahan Makanan Yang Perlu Dibatasi/Dihindari
Pada Penderita Stroke
• Makanan sumber lemak, seperti makanan yang diolah dengan
digoreng, semua daging yang berlemak (kambing, babi, ham, sosis,
kullit ayam, lemak hewan, jeroan, kepiting, cumi - cumi, udang dan
kerang, margarin dan mentega).
• Makanan sumber Na, seperti ikan asin, teri, udang kering, telur asin,
kue yang mengandung soda kue atau garam dapur, vetsin, soda kue,
kecap, maggi, petis, tauco, saus tomat.
• Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah,
sawi, lobak.
• Buah - buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong,
nangka dan durian.
• Minuman yang mengandung alkohol dan bersoda.
Tujuan Diet Stroke

1. Memberikan makanan secukupnya untuk


memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia,
pneumonia, kelainan ginjal, dan dekubitus.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
Syarat Diet Stroke
1. Energi cukup, yaitu 25 - 45 kkal. Pada fase akut energi
diberikan 1100 - 1500 kkal/hari.
2. Protein cukup, yaitu 0,8 - 1 g/kgBB.
3. Lemak cukup, 20 – 25% dari kebutuhan total energi.
Mengutamakan lemak tak jenuh ganda, batasi lemak
jenuh (< 10% total energi). Kolesterol < 300 mg per hari.
4. KH cukup (60 – 70% dari total energi).
5. Vitamin, mianeral dan serat cukup.
6. Cairan cukup, 2 liter per hari.
7. Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien, porsi kecil
tapi sering.
Tahapan Pemberian Diet Stroke
• Poemberian diet stroke dibagi menjadi dua fase, yaitu :

1. Fase akut (24 - 48 jam)


Diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada gangguan
fungsi menelan. Makanan diberikan dalam bentuk cair kental
atau kombinasi cair jerinih dan cair kental yang diberikan secara
oral atau NGT sesuai dengan keadaan penyakit. Makanan
diberikan dalam porsi kecil tiap 2 - 3 jam.

2. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak
mengalami gangguan fungsi menelan (disgafia). Bentuk makanan
disesuaikan dengan kemampuan pasien (cair, saring, lunak atau
biasa).
Macam Diet Stroke
• Fase Akut
Diberikan pada pasien dalam fase akut atau bila ada gangguan fungsi menelan.
Bentuk makanan cair (bisa cair jernih/cair kental).
Bahan makanan yang dianjurkan :
 Sumber Karbohidrat : Maizena, tepung beras, tepung hunkwe, dan sagu.
 Sumber protein hewani : Susu whole dan skim; telur ayam 3 - 4 butir/minggu.
 Sumber protein nabati : Susu kedelai, sari kacang hijau, dan susu tempe.
 Sumber lemak: Minyak jagung.
 Buah : Sari buah yang dibuat dari jeruk, pepaya, tomat, sirsak, dan apel.
 Minuman : Teh encer, sirup, air gula, madu dan kaldu.

• Fase Pemulihan
Diberikan jika pase akut sudah teratasi. Bentuk makanan merupakan kombinasi
Cair Jernih dan Cair Kental, Saring, Lunak, dan Biasa.
Diet Stroke dibagi dalam tiga tahap :
1. Makanan Cair + bubur saring 1700 kkal.
2. Makanan Lunak 1900 kkal.
3. Makanan Biasa 2100 kkal.

Anda mungkin juga menyukai