Nim : 171810019
Kelas : PS2A
A. PENGERTIAN OTOT
Otot adalah suatu jaringan dalam tubuh manusia maupun hewan yang berperan sebagai
alat gerak aktif yang menggerakkan rangka tubuh manusia serta pergerakan dari organ dalam
tubuh. Otot merupakan salah satu dari empat kelompok jaringan pokok. Miologi adalah istilah
untuk ilmu yang mempelajari mengenai otot. Otot membentuk 43% berat badan dan lebih dari
1/3-nya merupakan protein tubuh dan ½-nya adalah tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat. Proses vital di dalam tubuh seperti kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah,
Kuat tidaknya kontraksi otot tergantung pada MCV (Maximum Contaction Voluntary),
masa otot, otot yang dipanjangkan sebelum berkontaksi, otot yang diberi beban sebelum
berkontraksi, tingkat kelelahan, tingkat keteralihan dan suhu otot. Persentase efisiensi kerja dari
otot manusia adalah sekitar 18%-26%. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio metabolism,
Penamaan otot biasanya berkaitan dengan lokasi otot, jumlah origo, bentuk otot, besar
dan panjang otot atau berdasarkan fungsinya. Pada vertebrata, sistem ototnya serupa dengan
yang dimiliki oleh manusia, sedangkan pada sistem otot ivertebrata belum dimiliki atau belum
B. FUNGSI OTOT
Otot dalam sistem organ manusia sangat mendukung proses pergerakannya. Selain dari
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan komponen
tersendiri seperti :
Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih yang
menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa serabut-serabut simpai yang
putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses adalah lembaran-lembaran datar atau simpai dari
jaringan fibrus dengan maksud untuk nenuat kelompok-kelompok otot dan adakalanya
menggandengkan sebuah oto dengan bagian yang menggerakkannya.
Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang
membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus dipisahkan oleh jaringan
ikat perimysium. Di dalam pascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot. Di antara
endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan
jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia
ini sangat padat dan kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.
Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang merupakan unit structural
jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1-40 mm yang melapisi suatu
sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. besar dan jumlah jaringan terutama jaringan
elastic, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setial 1 serat otot dilapisi oleh
jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisi materi
semicair disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril.
Miofibril, merupakan serat-serat yang terdapat dalam otot. Di bawah mikroskop,
miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap (thick filament)
dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)
Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang merasal dari myofibril.
Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot polos) dan
miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot kardiak dan pada otot lurik.
Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana myofibril
dan miofilamen berada.
Rektikulum sarkoplasma
Retikulum adalah bagian padat dari fasia dalam dan menambatkan tendon-tendon yang
berjalan melalui pergelangan dan mata kaki masuk kedalam tangan dan kaki. Jejaring kantung
dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot.Tubulus-tubulus yang sejajar dengan miofibril,
yang pada garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat dengan
sistem tubulus transversal (Tubulus T). Tempat penyimpanan ion Ca 2+. Tubulus T mencapai
saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion.ubulus T dan retikulum sarkoplasma
D. PEMBENTUKAN OTOT
Semua otot berasal dari mesoderm paraksial . Mesoderm paraksial dibagi sepanjang
panjangnya embrio ke dalam somit , sesuai dengan segmentasi tubuh ( paling jelas terlihat dalam
kolom vertebral.Setiap somite memiliki 3 divisi , sclerotome (yang bentuk tulang belakang ) ,
dermatom ( yang membentuk kulit ) , dan myotome ( yang membentuk otot ) .Myotome ini
dibagi menjadi dua bagian, epimere dan hypomere , yang membentuk otot epaxial dan hypaxial ,
masing-masing. Otot epaxial di manusia hanya spinae erector dan otot intervertebralis kecil , dan
dipersarafi oleh rami dorsal saraf tulang belakang . Semua otot-otot lain , termasuk otot-otot
tungkai , otot adalah hypaxial , terbentuk dari hypomere , dan inervated oleh rami ventral saraf
tulangbelakang .
a. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini
menuju ke tulang selangka dan iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah
dan melebarkan mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga untuk
menarik kulit leher ke atas.
b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral
proc.mastoidebus ossis temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior. Fungsinya
memiringkan kepala ke satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher,
sehingga wajah menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan
fleksi leher. Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika otot
muskulus platisma dan sternokleidomastoideus sama-sama bekerja maka reaksinya adalah
wajah akan menengadah.
c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis
kapitis. Fungsinya adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.
Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala ke prosesus
spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
4.Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan scapula.
Muskulus deltoid (otot segi tiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di
bagian lateral clavicula (ujung bahu), scapula, dan tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini
adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Otot ini dimulai dari bagian depan scapula,
menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan dan memutar
humerus (tulang lengan atas) ke dalam.
Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas
menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat lengan.
Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah
scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah scapula
dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar
scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
F. JENIS OTOT
1. Otot Polos
Otot polos terdapat di dinding usus, dinding lambung, kandung kemih, peranakan,
dinding pembuluh darah dan organ dalam lainnya. Juga berguna untuk mengontro diameter
pembuluh darah dan gerakan pupil mata. Otot ini memiliki sel berbutir beras dan fungsinya
diatur oleh sistem saraf tak sadar. Itu berarti bahwa walaupun otot usus seseorang bergerak, yang
OTOT POLOS
Otot satu ini mudah lelah yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan
OTOT LURIK
Otot merah memiliki myofibril relatif sedikit, tetapi sarkoplasma dan mitokondria relatif banyak
serta mioglobin dengan jumlah yang banyak bila dibandingkan dengan otot pucat. Miofibril
membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field), mengelompok dengan batas yang jelas.
Otot pucat memiliki myofibril banyak dan sarkoplasma dan mitokondria relatif sedikit. Miofibril
tidak membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field) seperti pada otot merah. Otot jenis ini
memiliki kandungan mioglobin lebih sedikit dari pada otot merah. Posisi inti lebih superficial
langsung di bawah sarkolema. Otot pucat bekerja cepat dan kuat, tetapi cepat lelah.
3. Otot Jantung
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot
yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi
sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau
parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat
OTOT JANTUNG
a. Otot Antagonis
Otot antagonis, adalah dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot
berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah:
Fleksi merupakan gerak otot fleksor sehingga bagian tubuh menekuk, misalnya
menekuknya lutut dan siku. Sedangkan, ekstensi merupakan gerakan otot ekstensor untuk
meluruskan kembali bagian tubuh yang telah ditekuk, misalnya meluruskan kaki atau siku.
Ekstenso (meluruskan), felkso (membengkakkan).
Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh, misalnya merentangkan
tangan hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi ialah gerakan anggota tubuh
mendekati sumbu tubuh, misalnya menegapkan tangan kembali setelah direntangkan.
Abduktor (menjauhi tubuh), aduktor (mendekati tubuh)
3. Pronasi dan Supinasi
Pronasi adalah gerakan memutar telapak tangan dan jari untuk menelungkup. Sedangkan,
supinasi adalah memutar telapak tangan dan jari untuk menengadah. Supinator
(menengadah), pronator (menelungkup)
4. Depresi dan Elevasi
Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh,
sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.
Otot yang tidak lepas dari peran saraf, dibagi kedalam dua kelompok yaitu :
1. Volunter
Ototnya disarafi oleh saraf somatic dan berada dalam kontrol otak. Contohnya otot lurik.
2. Involunter
Otot ini disarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak berada dibawah kontrol otak. Contohnya otot
dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Hal ini melibatkan kerja saraf. Karena
memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi
satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Kontraksi dapat
berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain.
ontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang terbentuk pada sel otot.
Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan myosin. Interaksi
dari 2 protein tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot. Agar tulang dapat kembali
ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi
semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja
otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian
kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Karena itulah otot dikatakan sebagai bagian dari alat gerak aktif yang tidak bisa bekerja sendiri-
sendiri. Hal ini disebabkan jika bagian otot satu bergerak, maka bagian lain juga akan ikut
terlibat.
Otot-otot membentuk penempelan ke struktur lain dengan 3 cara yaitu :
Tendon menempelkan otot ke tulang
Otot menempel secara langsung (tanpa tendon) ke tulang atau jaringan lunak
Sebuah fasia yang rata berbentuk seperti lembaran yang disebut aponeurosis dapat
menghubungkan otot ke otot atau otot ke tulang
Kontraksi otot memerlukan suplai ATP yang banyak. Ketika ATP dikonsumsi oleh otot yang
Otot dapat mengalami regenerasi sesuai dengan jenisnya seperti otot polos yang
meregenerasi dengan cara mitosis, otot lurik yang beregenerasi dari mioblas dan otot jantung
yang khususnya sangat sulit beregenerasi, jika ada kesurasakan dalam jarigan otot jantung
Sumber energi lainnya pada otot, yaitu fosfokreatin. Fosfokreatin ini adalah suatu bentuk
persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada otot dalam konsentrasi yang tinggi.
Fosfokreatin tidak dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi, tetapi dapat
memberikan energinya kepada ADP.
Banyaknya fosfokreatin yang terdapat pada otot lurik, lebih dari lima kali jumlah ATP.
Proses terpecahkan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energi tidak membutuhkan
oksigen bebas (respirasi anaerob). Oleh karena itu, disebut proses anaerob. Apabila otot
melakukan kontraksi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama maka otot akan
mengalami kelelahan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat turunnya kandungan konsentrasi ATP
dan fosfokreatin. Sebaliknya, pada saat ini justru akan terjadi kenaikan konsentrasi ADP, AMP,
dan asam laktat.
Sumber lain untuk menghasilkan energi, yaitu dengan cara mengubah glikogen menjadi
glukosa (proses glikolisis). Proses glikolisis terjadi di sitoplasma sel otot (sarkoplasma) yang
membutuhkan enzim-enzim sebagai katalisator reaksi. Proses ini terjadi cepat namun hasil ATP-
nya sedikit. Proses ini dapat terjadi dalam kondisi aerob (ada oksigen) atau dalam kondisi
anaerob (tanpa ada oksigen).
Normalnya asam piruvat yang dihasilkan oleh reaksi glikolisis akan memasuki
mitokondria untuk menjalani proses selanjutnya yang disebut fosforilasi oksidatif. Bila tidak
tersedia cukup oksigen maka jalur anaerobiklah yang akan dominan, asam piruvat tidak masuk
ke mitokondria tetapi dimetabolisme menjadi asam laktat.
Biasanya persediaan kreatin fosfat di otot sangat sedikit. Persediaan ini harus segera
dipenuhi lagi dengan cara oksidasi karbohidrat. Cadangan karbohidrat di dalam otot adalah
glikogen. Glikogen dapat diubah dengan segera menjadi glukosa-6-fospat. Perubahan tersebut
merupakan tahapan pertama dari proses respirasi sel yang berlangsung dalam mitokondria yang
menghasilkan ATP. Glikogen adalah senyawa yang tidak larut. Oleh karena itu, harus dilarutkan
dahulu menjadi laktasidogen. Laktasidogen ini diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa
yang dihasilkan dioksidasi menjadi CO2, H2O, dan energi. Energi yang dibebaskan selanjutnya
digunakan untuk membentuk ATP dan fosfokreatin. Proses ini terjadi pada saat otot berelaksasi,
dan membutuhkan oksigen bebas (respirasi aerob). Oleh karena itu, proses relaksasi disebut fase
aerob.
Penimbunan asam laktat yang terlalu banyak di dalam otot, dapat menyebabkan
kelelahan. Asam laktat yang berlebihan tersebut akan dioksidasi oleh oksigen, apabila terlalu
banyak dibutuhkan oksigen untuk mengoksidasi asam laktat dapat menyebabkan gangguan pada
pernafasan (nafas tersengal-sengal
1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf mengeluarkan sinyal
kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf dan sel otot.
2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor yang ada di
membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial aksi di sel otot.
3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke sel melalui
T-tubule.
4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium (sarcoplasmic
reticulum).
5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin dan miosin
berada.
6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di daerah lekukan
filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di mana miosin dapat membentuk
crossbrigdes.
7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser tropomiosin
keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.
8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran crossbrigdes. Dan kemudian otot
berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.
9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di retikulum
sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan aktin-miosin di
filamen aktin.
12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak ada
crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.
Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam bentuk
ATP. Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala crossbridges miosin
dan melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP, otot melakukan hal berikut:
Atrofi Otot, terjadinya pengurangan ukuran otot, ketegangan dan kekuatan otot yang
disebabkan oleh mengecilnya serabut-serabut otot. Segala jenis kerusakan pada neuron
motorik akan menyebabkan terjadinya atrofi otot secara bertahap. Misalnya virus polio yang
menyerang saraf otak dan sumsum tulang belakang menyebabkan paralisis dan atrofi otot.
Hiperplasia, membesarnya otot yang disebabkan karena jumlah serabut otot bertambah,
tetapi tidak disebabkan karena membesarnya serabut otot.
Hipertrofi,membesarnya otot yang disebabkan oleh aktivitas berat otot yang dilakukan
secara terus menerus. Otot yang mengalami hipertrofi membuat diameter serabut ototnya
meningkat dan jumlah zat yang terdapat dalam otot juga bertambah.
Tetanus, dimana terjadi kontraksi otot seluruh tubuh yang kuat dalam waktu tertentu,
disebabkan oleh stimulus racun yang dikeluarkan oleh Clostridium tetani.
Kerusakan tendon yaitu sobek atau pecah. Tendon dapat teriris putus karena
kecelakaan atau perkelahian.