Anda di halaman 1dari 11

A.

VAN DER WAALS BONDING


Mengutip dari rekan dekat Van Der Waals, Ph A Khonstamm: “Kita dapat yakin
bahwa pada 1865 Van Der waals tertarik dengan kesimpulan Rudolf Clausius dan akrab
dengan ide baru tentang molekuler. Namun saat itu, molekul diasumsikan sebagai titik
massa yang tidak menempati ruang dan karenanya ada anggapan bahwa suhu adalah
Gerakan energi molekul pada kondisi kritis. Ikatan van Der Waals atau ikatan sekunder
memiliki ikatan yang lemah dibandingkan dengan ikatan primer. Energi ikatan biasanya
hanya memiliki 10 kJ/mol (0.1 eV/atom). Ikatan sekunder ada di antara hamper semua atom
atau molekul. Namun keberadaannya dapat terlihat jelas jika salah satu dari tiga jenis ikatan
utama memunculkannya[ CITATION Cal00 \l 1033 ]. Atom atom gas inert dapat mengalami
distorsi yang sangat kecil pada distribusi elektronnya dalam orbital kulit penuh yang
berbentuk bola simetri. Penyimpanan ini cukup untuk mengubah atom-atom menjadi dipol-
dipol listrik. Interaksi antar dipol inilah yang menghasilkan gaya tarik yang disebut gaya
Van Der Waals[ CITATION Nur16 \l 1033 ].
Tabel 4.1 Ikatan kristal[ CITATION Nur16 \l 1033 ]

Gaya Van Der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul nonpolar (Gaya
London), Antara molekul polar (Gaya dipole-dipol) atau antara molekul nonpolar dengan
molekul polar (Gaya dipole-dipol terinduksi). Ikatan Sekunder dibuktikan dengan gas inert
yang stabil. Sebuah gas klasik N titik identik seperti partikel yang berada pada suatu tempat
tertentu dengan volume V dengan energi interaksi[ CITATION Apo18 \l 1057 ]:
1
E= ∑ U ( r i−r j ) (1 )
2 i≠ j
Dimana U ( r i−r j ) adalah interaksi dua partikel dan i, j = 1, 2, …N menunjukkan
partikel. Untuk titik pada partikel U ( r i−r j ) adalah fungsi dari |r i −r j|. Koreksi energi bebas
ditunjukkan oleh
1
(
∆ F=−T ln N ∫ e− βE d r 1 ..d r N
V )
1
(
¿−T ln
V N∫ )
( e−βE−1 ) d r 1 ..d r N +1 ( 2 )
Dimana T =1/ β adalah suhu. Dapat di asumsikan bahwa interaksi U (r i−r j )
berlangsung dengan bertumbukan berjarak pendek (integrable). Selanjutnya, bila
diasumsikan bahwa jumlah gas yang sangat kecil, sehingga hanya terjadi tumbukan pada
satu waktu, karena energi bebas adalah fungsi dari bentuk F=Nf (T , V / N), maka hasilnya
akan berlaku untuk sejumlah gas[ CITATION Apo18 \l 1057 ].

Gambar 4.1 Ilustrasi skematik Ikatan Van Der Waals diantara dua dipole[ CITATION Cal00 \l 1033 ]

Pada gambar 4.1 Jika ditinjau dua atom yang sama berjarak R, dimana R0 ≫
dibandingkan jari-jari atom. Jika distribusi muatan atom tetap maka interaksi antara atom ini
tidak ada (nol), sebab potensial listrik oleh sebaran elektron disekitarnya dihapuskan oleh
potensial muatan inti. Kenapa gas mulia ini bisa mencair? untuk itu dapat dijelaskan sebagai
berikut. Gas mulia ini atom – atomnya memiliki elektron lengkap pada kulit terluarnya,
elektron beredar disekeliling intinya. Pada suatu saat tertentu mungkin saja terjadi
pemusatan elektron disalah satu sisi inti, terpusatnya elektron pada salah satu sisi ini
menimbulkan dipole listrik dimana elektron berrnuatan negatif dan inti bermuatan positif.
Dipole listrik yang terjadi pada atom ini akan menginduksi atom-atom disekitarnya,
sehingga membentuk dipole listrik pula. Dipole-dipole listrik ini akan melakukan gaya tarik
satu sama lainnya, dan terjadilah ikatan dan membentuk kristal [ CITATION Suu98 \l 1033 ].
Gaya ikatannya dapat ditinjau sebagai berikut.

Gambar 4.2 Dua Isolator Harmonik Linear[ CITATION Kar \l 1033 ]


Berdasarkan model dua osilator harmonik linear yang identik 1 dan 2 yang terpisah
pada jarak R. Masing – masing osilator membawa muatan± e dengan jarak x1 dan x2 seperti
yang ditunjukkan pada gambar 4.2. partikel – partikel berosilasi sepanjang sumbu x.
Misalkan p1 dan p2 sebagai momentum dan C sebagai konstanta gaya. Maka Hamiltonian
dari sistem ini adalah:
1 2 1 1 2 1
H 0= p 1+ C x21 + p 2+ C x 22 (4.1)
2m 2 2m 2
Masing-masing osilator terlepas satu sama lainnya dengan frekuensi resonansi.
C 12
ω0¿ ( )
m
, seperti osilator harmonis sederhana. Dengan mengumpamakan H1 energi interaksi
yang disebabkan gaya coulomb antara dua osilator dan R merupakan koordinasi antara ini
maka
e2 e2 e2 e2
H 1=
+ − − (4.2)
R R + x 1−x 2 R+ x 1 R−x 2
Dengan pendekatan x1, x2 << R, maka persamaan 4.2 dapat dikembangkan pada orde
yang paling rendah yaitu.
−e 2 x 1 x 2
H 1= (4.3)
R
Total Hamilton H1 dapat diarahkan dengan model transformasi normal
1 1
x s= ( x 1 + x2 ) ; x a= ( x 1−x 2 ) (4.4)
√2 √2
atau
1 1
x 1= ( x s + x a ) ; x 2= ( x s−x a ) (4.5)
√2 √2
Subscrip s dan a merupakan model simetris dan anti simetris gerak, sehingga demikian
dimiliki momentum p1 dan p2 yang berkaitan dengan kedua model.
1 1
p1= ( ps + pa ) dan p2= ( p s− pa ) (4.6)
√2 √2
Total Hamilton H0 + H1 setelah transformasi (4.5) dan (4.6) adalah
2 e2 2 e2
H=
1 2 1
2m [
Frekuensi osilatornya adalah
2 R (
p1 + C− 3 x 2s +
1 2 1
2m ) ][
pa + C− 3 x 2a
2 R ( ) ] (4.7)

2
2 e2 1 2 e 2 1 2 e2
ω=
1
1
m ( R )
C ± 3 =ω0 1 ±
[ ( ) ( ) ]

2 CR 3 8 CR 3
+… (4.8)

dengan ω 0 ¿ ( ) energi pada titik nol dari sistem adalah 12 ħ( ω +ω ) karena penjumlahan
C
m
2
s a

1
interaksi lebih rendah dari 2 x ( ) ħ ω dengan
0
2
2
1 1 2 e2 −A
2 ( )
∆ U = ħ ( ∆ ω s +∆ ωs ) =−ħ ω 0
8 CR 3
= 6
R
(4.9)

B. IKATAN MOLEKUL
Mekanika kuantum sangat berhasil dalam menjelaskan struktur dan ikatan dalam molekul,
dan hal itu menjadi dasar dari segala kimia. Teori ikatan kimia yang berlaku membentuk
struktur kulit atom. Agen pengikat adalah elektron dari kulit terluar atom yang disebut
dengan elektron valensi[ CITATION Mar18 \l 1057 ]. Dalam beberapa kasus, dapat dilihat
bahwa sebuah molekul atau kristal sebagai sekumpulan inti titik dengan elektron-elektron
bergerak di sekililingnya dalam sebuah listasan. Molekul dapat didefinisikan sebagai
sekelompok atom yang terikat oleh ikatan primer yang kuat. ikatan kovalen terbentuk ketika
atom terikat dengan berbagai pasangan elektron. Pembagian ini dapat terjadi dari atom ke
atom, atau dari atom berikatan dengan molekul lainnya [CITATION Man18 \l 1057 ]. Dalam
konteks ini, keseluruhan spesimen ionik padat dan ikatan logamdianggap sebagai molekul
tunggal. Tetapi, tidak berlaku untuk banyak zat yang ikatan kovalennya
mendominasi[ CITATION Cal00 \l 1057 ].
Gambar 5.1 skematik ikatan hidrogen dalam hidrogen florida (HF)[ CITATION Cal00 \l
1057 ]
Sebuah molekul memiliki bentuk geometri yang beragam. Sebelum membahas
struktur lewis, konsep konfigurasi elektron, elektron valensi perlu dikuasai.

Tabel 5.1 Konfigurasi unsur gas mulia[ CITATION Adl09 \l 1057 ]

Untuk senyawa poliatomk, garis sering digunakan untuk melukiskan pasangan elektron
ikatan dan titik silang untuk elektron bebas. Sebagai contoh struktur hidrogen florida seperti
berikut:

Gambar 5.1 Struktir lewis hidrogen florida[ CITATION Adl09 \l 1057 ]


Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ada satu pasang elektron ikatan dan tiga pasangan
elektron bebas. Prinsip utama dalam penulisan struktur Lewis adalh kecenderungan atom
mencapai elektron valensi 2 (doblet) atau delapan (oktet) mengikuti struktur gas mulia yang
stabil. Hidrogen hanya mempunyai satu elektron dan berusaha agar elektron valensi menjadi
dua dengan bergabung dengan sesama atom hidrogen atau atom lainnya.
Beberapa pedoman menulis struktur lewis
1. Senyawa mempunyai formula umum MXn, maka M (atom yang spesial/atom pusat)
biasanya diletakkan di tengah dan memiliki n buah ikatan M-X. Contoh ion nitrat NO3-
atau
Gambar 5.2 struktur ion nitrat
2. Hidrogen dan halogen umumnya membentuk satu ikatan (H-, Cl-). Unsur golongan 16
(VI A) seringkali membentuk dua ikatan (O =, -O-). Unsur golongan 15 (VA) cenderung
membentuk tiga ikatan (N, -N=). Golongan 14 (IVA) biasanya membentuk empat ikatan
(=C=, -C).
3. Unsur golongan 2 (IIA) dan golongan 13 (IIIA) sering disebut unsur kekurangan electron
(elektron-dificient). Unsur ini dalam struktur Lewis senyawa kovalennya sering kurang
dari 8 elektron dan disebut juga penyimpangan hukum okted.
4. Unsur setelah nomor atom 12 seringkali termasuk unsur hipervelent yaitu dapat
mengekspansi kulit terluarnya hingga mengandung lebih dari 8 elektron pada senyawa
tertentu. Hal ini dapat terjadi karena melibatkan orbital-orbital d yang masih kosong.
5. Senyawa berikatan berikatan rangkap dua dan tiga dapat membentuk ikatan  (phi).
Ikatan tersebut lebih effektif jika jarak antar inti berdekatan, maka unsur seperti C, N, O,
P dan S adalah unsur golongan utama yang dapat membentuk ikatan rangkap.
Akan sulit mendefinisikan geometri dari sebuah molekul yang memiliki lebih dari satu
atom pusat. Sebagai contoh sederhana dalam menggambarkan struktur lewis CH3OH seperti
yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 5.2 Geometry pada CH3OH[CITATION Cha08 \l 1057 ]


Dapat dikatakan bahwa terdapat tiga pasangan ikatan CH dan CO yang disusun secara
tetrahedral di sekitar atom C dimana terdapat dua atom pusat C dan O. Sudut ikatan HCH
dan OCH sekitar 109°. Karena atom O memiliki dua pasangan ikatanan, Maka HOC bagian
dari molekul yang ditekuk dengan sudut sekitar 105°[ CITATION Cha08 \l 1057 ]
Tabel 5.1 Geometri molekul dan ion sederhana yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih
pasangan[ CITATION Cha08 \l 1057 ]
Silika sebagai salah satu unsur utama yang terdapat di kerak bumi memiliki pemanfaatan yang
begitu lupa tidak terlepas dari ketersediaan yang ketersediaannya melimpah. Silikon dioksida
dengan rumus molekul SiO2 menjadi unsur senyawa yang paling banyak ditemukan di
alam[ CITATION Sem15 \l 1057 ] . Silika dapat digunakan dalam berbagai bentuk dan ukuran
berdasarkan aplikasinya seperti industri ban, karet, gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas
dan lain lain[ CITATION Oth80 \l 1057 ] . Silika ditemukan di alam dalam bentuk amorf terhidrat
seperti buttie (CaB2Si2O6), olivine ((MgFe)2SiO4), Albite (NaA1Si3O8) dan enstatite (MgSiO3).
Jika siika dipanaskan terus menerus pada suhu diatas 650 ° cenderung mengalami peningkatan
kristalinitas[ CITATION Har88 \l 1057 ].
Tabel 6.1 karakteristik silika[ CITATION ElK95 \l 1057 ]
Berdasarkan strukturnya, silika terbentuk dari satuan struktur primer silikat tetrahedral SiO 44-,
satu atom Si+4 dikelilingi oleh empat atom oksigen yang terikat secara ionik dan kovalen
membentuk ikatan tetrahedral, dimana dua atom silika berikatan dengan setiap atom
oksigen[ CITATION Vla92 \l 1057 ]. Seperti pada gambar 6.2 dan 6.3

Gambar 6.2 Struktur SiO44-

Gambar 6.3 struktur silika (SiO2) membentuk polimorfi kristobalit


Sebuah unsur kimia dikatakan memiliki menunjukkan alotrop ketika memiliki bentuk yang
berbeda secara struktur dari elemen yang sama. Pada umumnya alotrop memiliki sifat fisik dan
yang berbeda namun memiliki sifat kimia yang samaKarbon mampu membentuk banyak alotrop
yang disebabkan oleh valensinya.berlian menjadi salah satu bentuk karbon yang sangat populer.
Gambar 6.4 Delapan alotrop karbon: a) berlian, b) grafit, c) lonsdaleite, d) C60 buckminsterfullerene, e)
C540 Fullerite f) C70, g) karbon amorf, dan h) carbon nanotube dinding tunggal.[ CITATION Wik20 \l 1057 ]

Polimorfisme merupakan kemampuan zat padat untuk ada di lebih dari satu bentuk atau struktur
kristal. Polimofi relavan dengan bidang obat-obatan, bahan kimia pertania, pigmen, zat warna,
makanan dan bahan peledak. Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan bahwa kristal
mempunyai tujuh kombinasi geometri yang berbeda seperti pada gambar berikut:

Tabel 6.2 bentuk geometri sel satuan[ CITATION Tim \l 1057 ]


Daftar Pustaka
Adlim, 2009. Kimia Organik. s.l.:Syiah Kuala University Press.

Anon., 2020. Wikipedia. [Online]


Available at: https://id.wikipedia.org/wiki/Alotrop_karbon
[Diakses 7 Juni 2021].

Apostol, 2018. On the Van Der Waals equation. Open Access Journal of Mathematical and Theoretical
Physics, 1(5).

Callister, W. D., 2000. Fundamental of Materials Science And Engineering. 5 penyunt. Salt Lake City:
Stanford Unviversity.

Chang, R., 2008. General Chemistry The Essential Concepts Fifth Editionn. New York: Thomas D.Timp.

Dosen, T., t.thn. Material Teknik 1. Surabaya: Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra.

El-Kareh, 1995. Fundamental of semiconductor processing Technologies. Norwell: Kluwer Academic


Publisher.

Hara, N., 1988. Utilization of Rice Hush ask for Calcium SIlicate Lightweight Building Materials.
SocietyJapan: s.n.

Kardiamarwan, t.thn. Ikatan Kristal. s.l.:Universitas Terbuka.

Kipnis, A. Y., Yavelov, B. E. & Rowlinson, J. S., 1996. Van der Waals and Molecular Science. Oxfor: Oxford
University Press.

Manal, N., 2018. Definition of Molecular Bonds. [Online]


Available at: https://sciencing.com/facts-4909878-definition-molecular-bonds.html
[Diakses 31 05 2021].

Marinsek, J., 2018. The Nature of Molecular Bonding.

Nurhidayah, et al., 2016. Makalah Ikatan Kristal. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Othmer, K., 1980. Encyclopedia of Chemical Technology: Explosive TO Furfural. 6 penyunt. New York:
John Wiley and Sons.

Sembiring, S. & Simanjuntak, W., 2015. Silika Sekam Padi. Bandar Lampung: Plantaxia.

Suud, I., 1998. Struktur dan Ikatan Kristal. Padang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Padang.

Vlack, 1992. Ilmu dan Teknologi Bahan (Ilmu Logam dan Non Logam) edisi kelima alih bahasa Sriati
Djaprie. 5 penyunt. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai