Gaya Van Der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul nonpolar (Gaya
London), Antara molekul polar (Gaya dipole-dipol) atau antara molekul nonpolar dengan
molekul polar (Gaya dipole-dipol terinduksi). Ikatan Sekunder dibuktikan dengan gas inert
yang stabil. Sebuah gas klasik N titik identik seperti partikel yang berada pada suatu tempat
tertentu dengan volume V dengan energi interaksi[ CITATION Apo18 \l 1057 ]:
1
E= ∑ U ( r i−r j ) (1 )
2 i≠ j
Dimana U ( r i−r j ) adalah interaksi dua partikel dan i, j = 1, 2, …N menunjukkan
partikel. Untuk titik pada partikel U ( r i−r j ) adalah fungsi dari |r i −r j|. Koreksi energi bebas
ditunjukkan oleh
1
(
∆ F=−T ln N ∫ e− βE d r 1 ..d r N
V )
1
(
¿−T ln
V N∫ )
( e−βE−1 ) d r 1 ..d r N +1 ( 2 )
Dimana T =1/ β adalah suhu. Dapat di asumsikan bahwa interaksi U (r i−r j )
berlangsung dengan bertumbukan berjarak pendek (integrable). Selanjutnya, bila
diasumsikan bahwa jumlah gas yang sangat kecil, sehingga hanya terjadi tumbukan pada
satu waktu, karena energi bebas adalah fungsi dari bentuk F=Nf (T , V / N), maka hasilnya
akan berlaku untuk sejumlah gas[ CITATION Apo18 \l 1057 ].
Gambar 4.1 Ilustrasi skematik Ikatan Van Der Waals diantara dua dipole[ CITATION Cal00 \l 1033 ]
Pada gambar 4.1 Jika ditinjau dua atom yang sama berjarak R, dimana R0 ≫
dibandingkan jari-jari atom. Jika distribusi muatan atom tetap maka interaksi antara atom ini
tidak ada (nol), sebab potensial listrik oleh sebaran elektron disekitarnya dihapuskan oleh
potensial muatan inti. Kenapa gas mulia ini bisa mencair? untuk itu dapat dijelaskan sebagai
berikut. Gas mulia ini atom – atomnya memiliki elektron lengkap pada kulit terluarnya,
elektron beredar disekeliling intinya. Pada suatu saat tertentu mungkin saja terjadi
pemusatan elektron disalah satu sisi inti, terpusatnya elektron pada salah satu sisi ini
menimbulkan dipole listrik dimana elektron berrnuatan negatif dan inti bermuatan positif.
Dipole listrik yang terjadi pada atom ini akan menginduksi atom-atom disekitarnya,
sehingga membentuk dipole listrik pula. Dipole-dipole listrik ini akan melakukan gaya tarik
satu sama lainnya, dan terjadilah ikatan dan membentuk kristal [ CITATION Suu98 \l 1033 ].
Gaya ikatannya dapat ditinjau sebagai berikut.
2
2 e2 1 2 e 2 1 2 e2
ω=
1
1
m ( R )
C ± 3 =ω0 1 ±
[ ( ) ( ) ]
−
2 CR 3 8 CR 3
+… (4.8)
dengan ω 0 ¿ ( ) energi pada titik nol dari sistem adalah 12 ħ( ω +ω ) karena penjumlahan
C
m
2
s a
1
interaksi lebih rendah dari 2 x ( ) ħ ω dengan
0
2
2
1 1 2 e2 −A
2 ( )
∆ U = ħ ( ∆ ω s +∆ ωs ) =−ħ ω 0
8 CR 3
= 6
R
(4.9)
B. IKATAN MOLEKUL
Mekanika kuantum sangat berhasil dalam menjelaskan struktur dan ikatan dalam molekul,
dan hal itu menjadi dasar dari segala kimia. Teori ikatan kimia yang berlaku membentuk
struktur kulit atom. Agen pengikat adalah elektron dari kulit terluar atom yang disebut
dengan elektron valensi[ CITATION Mar18 \l 1057 ]. Dalam beberapa kasus, dapat dilihat
bahwa sebuah molekul atau kristal sebagai sekumpulan inti titik dengan elektron-elektron
bergerak di sekililingnya dalam sebuah listasan. Molekul dapat didefinisikan sebagai
sekelompok atom yang terikat oleh ikatan primer yang kuat. ikatan kovalen terbentuk ketika
atom terikat dengan berbagai pasangan elektron. Pembagian ini dapat terjadi dari atom ke
atom, atau dari atom berikatan dengan molekul lainnya [CITATION Man18 \l 1057 ]. Dalam
konteks ini, keseluruhan spesimen ionik padat dan ikatan logamdianggap sebagai molekul
tunggal. Tetapi, tidak berlaku untuk banyak zat yang ikatan kovalennya
mendominasi[ CITATION Cal00 \l 1057 ].
Gambar 5.1 skematik ikatan hidrogen dalam hidrogen florida (HF)[ CITATION Cal00 \l
1057 ]
Sebuah molekul memiliki bentuk geometri yang beragam. Sebelum membahas
struktur lewis, konsep konfigurasi elektron, elektron valensi perlu dikuasai.
Untuk senyawa poliatomk, garis sering digunakan untuk melukiskan pasangan elektron
ikatan dan titik silang untuk elektron bebas. Sebagai contoh struktur hidrogen florida seperti
berikut:
Polimorfisme merupakan kemampuan zat padat untuk ada di lebih dari satu bentuk atau struktur
kristal. Polimofi relavan dengan bidang obat-obatan, bahan kimia pertania, pigmen, zat warna,
makanan dan bahan peledak. Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan bahwa kristal
mempunyai tujuh kombinasi geometri yang berbeda seperti pada gambar berikut:
Apostol, 2018. On the Van Der Waals equation. Open Access Journal of Mathematical and Theoretical
Physics, 1(5).
Callister, W. D., 2000. Fundamental of Materials Science And Engineering. 5 penyunt. Salt Lake City:
Stanford Unviversity.
Chang, R., 2008. General Chemistry The Essential Concepts Fifth Editionn. New York: Thomas D.Timp.
Dosen, T., t.thn. Material Teknik 1. Surabaya: Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra.
Hara, N., 1988. Utilization of Rice Hush ask for Calcium SIlicate Lightweight Building Materials.
SocietyJapan: s.n.
Kipnis, A. Y., Yavelov, B. E. & Rowlinson, J. S., 1996. Van der Waals and Molecular Science. Oxfor: Oxford
University Press.
Nurhidayah, et al., 2016. Makalah Ikatan Kristal. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
Othmer, K., 1980. Encyclopedia of Chemical Technology: Explosive TO Furfural. 6 penyunt. New York:
John Wiley and Sons.
Sembiring, S. & Simanjuntak, W., 2015. Silika Sekam Padi. Bandar Lampung: Plantaxia.
Suud, I., 1998. Struktur dan Ikatan Kristal. Padang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Padang.
Vlack, 1992. Ilmu dan Teknologi Bahan (Ilmu Logam dan Non Logam) edisi kelima alih bahasa Sriati
Djaprie. 5 penyunt. Jakarta: Erlangga.