Anda di halaman 1dari 7

ROLE PLAY MANAJEMEN KONFLIK

KELOMPOK 2

1. Dewi Puspitasari
2. Fina Novianti
3. Izza Camila Muhbudin
4. Ika Khirfiyah
5. Mega Widiawati Oktaviani
6. Nanda Kristabella
7. Nurul Fadhilah
8. Savira Ade Listiyani
9. Siti imronah

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2021
NASKAH ROLE PLAY MANAJEMEN KONFLIK

1. Kepala ruang 1 : Nanda Kristabella


2. Kepala ruang 2 : Nurul Fadhillah
3. Ketua tim : Savira Ade Listiyani
4. Perawat Pelaksana : Siti Imronah
5. Perawat Pelaksana : Ika Khirfiyah
6. Perawat Pelaksana : Fina Novianti
7. Perawat Dinas : Izza Camila Muhbudin
8. Perawat Pelaksana : Dewi Puspitasari
9. Keluarga Pasien : Mega Widiawati Oktaviani

SKENARIO KASUS :

Di sebuah Rumah Sakit terdapat 2 ruang bedah yaitu ruang bedah umum (Ruang
Kenanga) dan ruang bedah ortopedi (Ruang Melati). Di ruang kenanga terdapat 3
perawat yang dinas pagi hari dengan 10 pasien, sedangkan di ruang melati hanya
terdapat 1 perawat yang dinas pagi hari dan terdapat 13 pasien, 6 diantaranya yaitu
pasien post op. Perawat di ruang melati merasa kualahan sehingga membutuhkan
bantuan sehingga menghubungi pengawas di rumah sakit tersebut. Pengawas
menghubungi Karu di ruang kenanga agar menugaskan  perawat yang ada di ruang
kenanga untuk membantu ruang melati.

Nanda : Mbak Savira, tolong tugaskan salah satu perawat pelaksana untuk
membantu di ruang melati karena sedang banyak pasien dan kekurangan
perawat.

Savira : Baik Bu, akan saya beritahukan dan tugaskan salah satu perawat untuk
pindah ke ruang melati.

( Katim mengumpulkan perawat pelaksana di ruang diskusi untuk membicarakan


perawat yang akan ditugaskan ke ruang melati )
Savira : Baik lah teman- teman hari ini saya mengumpulkan kalian untuk
membicarakan mandat dari kepala ruang. Beliau menugaskan salah satu
diantara kalian untuk membantu perawat yang ada di ruang melati. Mba
iim, Mba ika, dan Mba fina siapa yang bersedia untuk membantu diruang
melati ?

Iim : Maaf bu, saya tidak dapat membantu karena masih bertanggung jawab
terhadap  pasien post op H-0 Perawat

Ika : Maaf bu, saya tidak menguasai tentang Orthopedi Perawat

Fina : Apalagi saya bu, saya belum berpengalaman di bagian Orthopedi. Lebih
baik Ika saja.

Ika : Tidak bu, saya tidak bisa

Savira : Ya sudah saya tunjuk saja. Mba ika saja ya

Ika : (Kesal). Lah bu, Fina saja kan dia mainan handphone terus bu kalau disini

Fina : Loh, saya mainan hp kan kalau sudah selesai. Kok seperti saya disalahkan?

Ika : Bukan menyalahkan, hanya saja terlihat seperti itu. Perbincangan mereka
terhenti dengan kedatangan keluarga pasien yang mengeluh bahwa
pasiennya mengalami muntah-muntah

Mega : Mba perawat permisi, suami saya muntah-muntah dan sesak nafas mba.

Iim : Bapak Risno ya bu?

Mega : Iya mba, tolong dibantu mba.

Iim : Baik bu, saya kesana segera.

Iim : Bu Savira, maaf saya permisi menangani pak Risno dulu bu.

Savira : Iya silakan mba.


Savira : Sudah-sudah. Lebih baik Mba Ika saja ya yang ke ruang Melati. Disamping
itu mba Ika sudah berpengalaman. Berdebat tidak menyelesaikan masalah.
Disana sedang membutuhkan tenaga kalian. Segera ya Mba Ika menuju
kesana

( Perawat Ika menuju ke Ruang Melati. Kemudian bertemu dengan Perawat Dinas.
Perawat Ika membantu Perawat Dinas. Namun Perawat Ika bermalas malasan
dalam bekerja, karena tidak terima bahwa dia di tugaskan diruang Melati )

Izza : Mba, bantuin saya ya. Tolong di tangani dulu pasien kamar 3 kasur 1 ya
mba.

Ika : Iya, sebentar ya saya makan dulu

Izza : Ya, sudah pasiennya saya tangani dlu ya mba, nanti selesai makan mba
tolong tangani yang kamar 4 ya mba.

Ika : Iya (kesal) Beberapa saat kemudian Perawat Ika masih terlihat santai. Duduk
sembari memegang handphone. Karena perawat Ika merasa tidak dapat
menangani pasien ortopedi.

Dewi : Mba perawat, infus bu Murni habis..!

Ika : Baik bu, ditunggu sebentar ya

Izza : Saya ambil dulu ya mba infusnya di ruang obat, mba bisa kembali ke
ruangan nungguin ibunya

( Setelah selesai dari ruangan bu Murni perawat dinas izza kembali ke ruangan dan
melihat perawat Ika sedang duduk )

Izza : Mba, sudah selesai makan apa belum ?

Ika : Sudah mba,.. ( menjawab dengan bermain handphone )


( Perawat Dinas mulai kesal dengan perawat Ika yang selalu menunda-nunda
pekerjaan dan tidak memprioritaskan pasien. Akhirnya Perawat Dinas melakukan
pekerjaannya sendiri dan melaporkan kepada Karu ruang melati (Fadhilah) yang
telah selesai meeting )

Izza : Selamat siang Pak, maaf saya ingin menyampaikan kinerja perawat Ika
yang di tugaskan membantu saya di ruang melati

Fadhilah : iya mba bagaimana ? Apakah ada masalah ?

Izza : Selama perawat rio membantu di ruang melati tadi, dia hanya mainan
handphone dan sibuk kesana kemari tetapi tidak membantu saya dengan
maksimal seperti perawat Ika membawa masalah pribadi nya kedalam
pekerjaan. Saya sudah menegur nya tetapi dia tetap saja tidak merespon
saya.

Fadhilah : Ohh seperti itu, kalau begitu nanti saya akan bicarakan dengan karu
ruang kenanga, terimakasih sudah memberitahu saya mengenai hal
tersebut.

( Kemudian Karu Fadhilah menyampaikan masalah tersebut kepada Karu Nanda di


ruang kenanga )

Nanda : Ibu Fadhilah ada apa?? Mau pinjem alat apa bu??

Fadhilah : Iyaa nih bu mau main sama ngobrol  –  ngobrol bu,

Nanda : Iyaa bu gimana, ada apaa? Sini duduk di dalem bu,.

Fadhilah : Iya bu, jadi gini tadi perawat ruang saya bilang kalau perawat Ika yang
membantu  perawat dinas di ruang melati tidak maksimal kerjaanya, dia
hanya main handphone sama mondar mandir kesana sini. Jadi nya tidak
maksimal. Terus katanya perawat dinas sudah menegurnya tetapi perawat
ika tidak mendengarkan dan seperti nya perawat ika membawa masalah
pribadi ke dalam pekerjaan.

Nanda : Oh begitu ceritanya, coba nanti saya panggil perawat Ika untuk berdiskusi.

Fadhilah : Tapi bu, coba di konfirmasi terlebih dahulu ke perawat Ika. Tadi saya
sedang meeting jadi saya tidak mengetahui keadaan di ruangan

Nanda : Iya tenang saja bu, nanti saya konfirmasi.

Fadhilah : Mohon maaf ya bu,.

( Setelah Karu Fadhilah dan Nanda berdikusi, kemudian Karu Nanda memanggil
Katim Savira untuk mengkonfirmasi hal yang disampaikan oleh Karu Fadhilah
ke perawat Ika )

Nanda : Bu Savira, tadi saya dapat laporan dari karu ruangan melati mengenai
perawat Ika yang ditugaskan untuk membantu perawat dinas di ruang
kenanga

Savira : Iya kenapa bu?

( Karu Nanda menceritakan hal yang disampaikan oleh Karu Fadhilah kepada
Katim Savira. Setelah itu Katim Savira memanggil perawat Ika untuk
mengkonfirmasi hal tersebut )

Savira : Mba Ika, saya mau konfirmasi mengenai kejadian tadi di ruang melati,
apakah  benar kamu tadi hanya mondar mandir saja di ruang kenanga dan
tidak membantu dengan maksimal karena ada masalah pribadi?

Ika : Iya Bu, saya mengakui kesalahan saya tadi. Saya minta maaf atas kejadian
tersebut

Savira : Memang kenapa mba Ika? Apakah ada masalah?


Ika : Sebenarnya sih tidak ada masalah Bu, Cuma saya tidak menguasai di
Orthopedi. Dari pada saya melakukan kesalahan kepada pasien maka saya
lebih baik menghindarinya. lalu saya tidak suka dengan perawat Fina
yang memojokan saya agar membantu di ruang melati  padahal saya tidak
menguasai nya.

Savira : Baik mba Ika, nanti saya akan nasehati mba Fina agar tidak seperti itu.
Saling menasehati antar anggota tim sangat diperlukan agar kinerja tim
menjadi lebih baik. Mulai sekarang ayo kita tingkatkan pelayanan pasien.
Saling bekerja sama ya... Kalau misal ada yang tidak mampu jangan
memaksakan diri ya mba ika, dari pada nanti terjadi kesalahan..

Ika : Baik Bu, saya minta maaf atas kejadian yang tidak mengenakan tersebut
dan tidak akan mengulanginya lagi.

( Setelah kejadian itu, semua perawat diruang Kenanga menjadi lebih baik dalam
bekerja sama. Semua anggota saling belajar menghargai satu sama lain, saling
membantu, dan saling melengkapi. Konflik dalam kelompok tidak dapat dihindari.
Konflik diperlukan untuk meningkatkan kinerja kelompok )

Anda mungkin juga menyukai