Anda di halaman 1dari 2

Coupon ketepatan yang lebih tinggi daripada current yield.

ketepatan yang lebih tinggi daripada current yield. Yield to maturity ialah Jika pada saat membeli obligasi investor harus membayar lebih kecil
Coupon/kupon yaitu besarnya bunga yang dibayarkan secara reguler, discount rate yang digunakan untuk mem-present value-kan cash flow daripada nominal obligasi tersebut maka kondisi ini disebut: investor membeli
yang dinyatakan dalam persentase terhadap nilai nominal obligasi. Sebagai obligasi di masa mendatang (baik kupon maupun pokok) sehingga sama pada harga discount. Contohnya, pada gambar disamping, saat YTM 6%,
contoh Obligasi Negara seri FR0028 dengan tingkat kupon 10%, artinya dengan harga belinya. Yield to maturity inilah yang sering digunakan investor harus membayar Rp957,87 untuk membeli obligasi dengan nominal
setiap tahun jumlah bunga yang dibayarkan kepada investor adalah secara umum dalam istilah yield sehari-hari. Interprestasi lain dari yield Rp1.000,00. Dengan demikian, besarnya discount ialah Rp1.000,00 –
sebesar 10% dikalikan dengan tingkat nominalnya, dengan demikian untuk ialah harga dari uang. Rp957,87 = Rp42,13.
setiap unit Obligasi senilai Rp1.000.000,00 maka kupon yang diterima per Jika pada saat membeli obligasi jumlah yang dibayarkan investor sama
tahun oleh investor ialah sebesar Rp100.000,00. Apabila dalam terms and Yield to Maturity versus Price dengan nominal obligasi, maka kondisi ini disebut: investor membeli pada
conditions periode pembayaran kupon ditetapkan 2 kali setahun, maka harga par. Contohnya, masih pada boks di atas, pada saat YTM 5%, maka
Price, atau harga obligasi, secara teoritis ialah nilai sekarang (present
pembayaran kuponnya setelah 6 bulan adalah sebesar masing-masing investor membayar Rp1.000,00 sesuai harga nominalnya.
value) dari seluruh penerimaan kas di masa mendatang, baik melalui
Rp50.000,00. Kupon Obligasi Negara dapat dibayarkan dua kali setahun Dengan menganalisis perbandingan antara YTM dengan kupon, kita
kupon maupun pokok saat jatuh tempo, dengan menggunakan tingkat
(semi-annual) atau empat kali setahun (quarterly). Saat ini kupon Obligasi dapat juga mengetahui apakah obligasi memiliki harga discount, premium
bunga tertentu sebagai discount rate-nya.
Negara seri FR (Fixed Rate) dibayarkan dua kali setahun, sedangkan untuk atau par. Jika YTM < kupon (contoh di samping 4% < 5%), maka obligasi
Tingkat bunga inilah yang disebut sebagai yield to maturity (YTM). tersebut memiliki harga premium. Jika YTM = kupon, maka obligasi tersebut
seri VR (Variable Rate) dibayarkan empat kali setahun. Untuk seri VR,
Tingkat keuntungan/yield (YTM) berbanding terbalik dengan harga memiliki harga par.
kuponnya ditentukan oleh tingkat suku bunga hasil lelang SBI (Sertifikat
obligasi. Jika yield naik (dengan ketentuan faktor lain tidak berubah),
Bank Indonesia) berjangka 3 bulan.
maka harga akan turun. Government Securities Yield Curve
Government Securities Yield Curve atau kurva imbal hasil SUN ialah grafik
yang menggambarkan hubungan antara jatuh tempo SUN pada berbagai titik
waktu, dengan tingkat bunganya (yield to maturity). Dengan kata lain kurva ini
menggambarkan berapa harga yang pantas dari suatu instrumen keuangan
(SUN) untuk setiap jangka waktu jatuh temponya. Kurva ini biasanya juga
disebut sebagai benchmark yield curve karena menjadi acuan bagi investor
untuk menentukan harga wajar Obligasi Negara atau harga wajar instrumen
keuangan lain selain SUN, tentu setelah melakukan penyesuaian dengan
menambahkan premi risiko.
Yield Nilai Pari (Par Value)/Nilai Nominal (Nominal Value)
Yield ialah tingkat keuntungan atau imbal hasil yang sebenarnya Nilai Nominal atau nilai pokok ialah nilai pecahan per unit SUN. Nilai
diperoleh investor obligasi. Ada dua macam yield, yaitu current yield nominal ini dapat dianalogikan seperti uang kertas yang diterbitkan dalam
(simple yield) dan yield to maturity. Current yield diukur dengan cara pecahan (atau memiliki nominal) Rp1.000,00, Rp5.000,00, Rp10.000,00,
membagi tingkat kupon obligasi dengan harga beli obligasi tersebut. Rp20.000,00, Rp50.000,00 dan Rp100.000,00. Untuk SUN saat ini diterbitkan
Sedangkan yield to maturity ialah tingkat keuntungan yang dalam pecahan per unit sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Nilai
merepresentasikan keuntungan investasi pada obligasi dengan tingkat nominal ini akan dibayar Pemerintah pada saat jatuh tempo SUN yang
bersangkutan. Nilai nominal juga digunakan sebagai dasar perhitungan kupon
yang akan dibayar pemerintah.

Capital Gain/Loss
Capital gain/loss ialah selisih antara harga jual dengan harga beli SUN.
Jika pada saat membeli obligasi investor harus membayar lebih Jika harga jual lebih tinggi daripada harga beli, maka investor memperoleh
besar daripada nominal obligasi tersebut maka kondisi ini disebut: capital gain. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah daripada harga beli, maka
investor membeli pada harga premium. Contohnya dapat dilihat pada investor menanggung capital loss. Investor tidak memiliki keharusan untuk
gambar diatas, saat YTM 4%, maka investor harus membayar memperdagangkan SUN yang dimilikinya. Jika tidak memerlukan likuiditas,
Rp1.054,52 untuk membeli obligasi dengan nominal Rp1.000,00. investor dapat memiliki/menahan SUN sampai jatuh tempo. Dalam hal ini jika
Dengan demikian, besarnya premium ialah Rp1.054,52 - Rp1.000,00 = investor membeli SUN pada harga discount dan menahannya sampai jatuh
Rp54,52. tempo, maka investor tersebut pasti memperoleh capital gain, karena pada
saat jatuh tempo Pemerintah selalu membayar sebesar nilai par-nya.
Accrued Interest Coupon Bonds versus Zero Coupon Bonds
Accrued interest atau bunga berjalan ialah jumlah fraksi kupon yang Coupon bonds ialah obligasi yang membayarkan kupon secara reguler
harus dibayar pembeli obligasi kepada penjual obligasi. Accrued interest disamping membayar pokok saat jatuh temponya. Contoh Obligasi Negara
timbul jika transaksi jual beli obligasi terjadi di antara tanggal pembayaran dengan kupon ialah seluruh Obligasi Negara seri FR (fixed rate) dan seri VR
kupon obligasi, dan dihitung dari tanggal pembayaran kupon sebelumnya (variable rate). Zero coupon bonds ialah obligasi yang tidak membayarkan
sampai dengan tanggal transaksi. kupon secara periodik namun hanya membayar pokok saat jatuh tempo.
Zero coupon bonds disebut juga dengan discount paper karena dibeli
Clean Price versus Dirty Price dengan harga discount. Keuntungan investor diukur dari capital gain yang
Clean price ialah harga obligasi sebelum memperhitungkan accrued diperolehnya.
interest. Sedangkan dirty price ialah harga obligasi setelah Treasury Bills (T-Bills) atau surat Perbendaharaan Negara
memperhitungkan accrued interest, atau dengan kata lain dirty price =
clean price + accrued interest.
(SPN)
Surat Perbendaharaan Negara ialah SUN berjangka waktu sampai
dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Di beberapa
negara SPN lebih dikenal dengan sebutan T-Bills atau Treasury Bills.
Pasar Primer (Pasar Perdana) versus Pasar Sekunder
Pasar primer adalah kegiatan penawaran dan penjualan obligasi untuk
pertama kali. Pasar sekunder ialah kegiatan perdagangan selanjutnya atas
obligasi yang telah dijual di pasar primer.

Rating Obligasi
Obligasi, baik obligasi yang diterbitkan oleh korporasi swasta maupun
Pemerintah, memiliki rating tertentu yang menggambarkan tingkat risiko
yang dihadapi oleh investor. Investor obligasi umumnya ingin memastikan
bahwa kupon dan pokok atas obligasi dapat diperolehnya sesuai jadwal dan
dalam jumlah yang telah ditentukan sesuai ketentuan dan persyaratan
obligasi tersebut. Namun riset yang cukup dalam rangka memberikan
kepastian sangat sulit dilakukan oleh individual investor. Oleh karena itu
investor umumnya memanfaatkan jasa lembaga pemeringkat (rating
agency) untuk menentukan rating suatu institusi penerbit obligasi, sehingga
dapat diukur risiko yang dihadapi.
Semakin tinggi rating obligasi, semakin rendah risiko yang dihadapi
investor. Sebaliknya semakin rendah rating obligasi, semakin tinggi risiko
yang dihadapi investor. Rating berpengaruh terhadap tingkat bunga
(yield/YTM) yang dikehendaki investor. Semakin tinggi rating obligasi,
semakin rendah yield yang dikehendaki investor, karena semakin rendah
Setelmen risikonya. Direktorat Surat Utang Negara
1 Apr 07 Tingkatan rating obligasi bervariasi dari satu lembaga pemeringkat ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
lembaga pemeringkat yang lain. Sebagai contoh, Moody’s menggunakan
Aaa untuk rating tertinggi, diikuti Aa, A, Baa, Ba, B, Caa, Ca, C, dan D untuk Kementerian Keuangan Republik Indonesia
rating terendah. Sedangkan Standard & Poor’s menggunakan AAA untuk Gedung A.A. Maramis II Lantai 2
Treasury Bonds (T-Bonds) atau Obligasi Negara
rating tertinggi, diikuti AA, A, BBB, BB, B, CCC, CC, dan C untuk yang Jl. Lapangan Banteng Timur No. 1-4 Jakarta 10710
Obligasi Negara ialah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan terendah. Moody’s dan Standard & Poor’s (sering disingkat S&P) ialah dua
yang diterbitkan dengan kupon atau tanpa kupon. Telp. 021-3810175, Fax. 021-3846516
lembaga pemeringkat internasional yang diterima di seluruh dunia.
E-mail : webmaster@dmo.or.id
Website : www.dmo.or.id

Anda mungkin juga menyukai