Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kunjungan Ilmiah mahasiswa merupakan suatu bentuk kegiatan akademis
diluar kuliah yang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan lebih sekaligus
membekali keterampilan kepada Mahasiswa mengenai aplikasi materi yang
didapat pada saat kuliah. Mahasiswa bukan lagi seseorang yang hanya memegang
tanggungjawab terhadap dirinya sendiri namun juga memegang tanggungjawab
penuh terhadap lingkungannya dan juga masyarakat luas. Mahasiwa mempunyai
peran sebagai agent of change yang dapat memberikan kontribusi pada
masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, Mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan nyata yang dapat diterapkan dalam pembangunan. Tidak hanya
dengan belajar dibangku kuliah untuk membekali Mahasiswa agar memiliki
kemampuan yang memadai. Perlu adanya praktek secara nyata sebagai
pengalaman aplikatif. Untuk membangun kemampuan praktik tersebut, maka
Mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman kerja secara langsung. Sehingga
dengan alasan tersebut kegiatan Kunjungan Ilmiah  dilaksanakan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari Kunjungan Ilmiah yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan Mahasiswa dalam bidang
Geologi Rekayasa.
2. Memberi gambaran secara aplikasi mengenai Geologi Rekayasa.
3. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja.
4. Memberikan bekal nyata kepada Mahasiswa tentang lingkungan kerja dan
permasalahan-permasalahan yang ada didalamnya serta belajar untuk
menyelesaikan segala permasalahan berdasarkan ilmu dan ketrampilan
yang telah dipelajari.
5.  Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
6.  Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung
jawab.

1
7. Untuk belajar, tidak hanya tau teori tapi juga praktik.
8. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar menjadi tim
kerja yang baik dan mengabdikan ilmu dan ketrampilannya untuk
kepentingan masyarakat.
1.3 Manfaat
Adapun maaf dari kunjungan ilmiah ini sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan tentang materi Geologi Rekayasa.
2. Memudahkan mahasiswa dalam pengusaan, pendalaman, dan
pengaplikasian konsep Geologi Rekayasa.
3. Menjadikan Mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep
terapan Geologi Rekayasa yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Memudahkan Mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan
berpikir dan memecahkan masalah.
5. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia
kerja.
2. Untuk Dosen.
1. Dosen dapat memberikan suatu bentuk perkuliahan yang representatif
ditempat Obyek yang dijadikan Kunjungan Ilmiah  ilmiah.
2. Kegiatan Kunjungan Ilmiah  ilmiah merupakan mediasi Dosen untuk
menjelaskan materi Geologi Rekayasa.
3. Untuk Universitas

Dari kegiatan Kunjungan Ilmiah  ilmiah dapat meningkatkan kerja sama


yang baik antara pihak Universitas dan Instansi yang dijadikan obyek
Kunjungan Ilmiah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Obyek Kunjungan Ilmiah


2.1.1 Sejarah Singkat Museum Geologi

Keberadaan Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan sejarah


penyelidikan geologi di Indonesia yang telah dimulai sejak 1850-an. Pada saat itu,
lembaga yang mengkoordinasikan penyelidikan geologi adalah “Dienst van het
Mijnwezen”. Museum Geologi untuk pertama kalinya diresmikan pada saat
pembukaan gedung “Dienst van den Mijnbouw” yaitu pada 16 Mei 1929.
Peresmian ini bertepatan dengan pembukaan kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik
ke-IV yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung. Gedung ini berfungsi
sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana laboratorium geologi dan
museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil survei geologi.

Gedung Museum Geologi (1929) di Rembrandt Straat (sekarang Jl. Diponegoro, Bandung).

Sejalan dengan dinamika sejarah, secara kelembagaan Museum Geologi


terus mengalami perubahan. Pada zaman pemerintahan Belanda (1929-1941),
Museum Geologi disebut Geologisch Laboratorium dan merupakan unit kerja
dari “Dienst van het Mijnwezen” yang berganti nama menjadi “Dienst van den
Mijnbouw”.

3
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945). “Dienst van den
Mijnbouw” diganti namanya menjadi “Kogyoo Zimusho” yang kemudian
berganti nama menjadi “Tisitutyosazyo” dimana Museum Geologi sebagai
bagian dari Laboratorium Paleontologi dan Kimia.

Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-


2002). Pada 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum
Geologi (UPT MG).

Peserta Konferensi Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4

Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan


Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan Permen ESDM No. 12 Tahun
2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi
(UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral Laboratorium Paleontologi dan Kimia.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pengelolaan Museum Geologi


berada di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG, 1945-1950)
institusi ini berganti nama menjadi Djawatan Pertambangan Republik
Indonesia (1950-1952), berganti nama lagi menjadi Djawatan Geologi (1952-
1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963),
Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
(1978-2002). Pada 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis

4
Museum Geologi (UPT MG), di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi,
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan
Permen ESDM No. 12 Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana
Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian
Energi dan Sumberdaya Mineral.

5
2.1.2 Struktur Organisasi

2.1.3 Visi Misi tugas fungsi

Visi

Menjadi sumber Informasi Geologi Indonesia.

6
Misi

1. Memperagakan dan Mengkomunikasikan koleksi Museum


2. Menyediakan Informasi dan materi edukasi geologi
3. Mendokumentasikan dan mengkonsevasikan koleksi museum
4. Melakukan penelitian koleksi dan pengembangan museum
5. Melakukan pameran museum dan geologi
6. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi geologi
7. Melakukan kerjasama dengan instansi dan sekolah
8. Melakukan pengelolaan museum secara professional
9. Memberikan pelayanan jasa permuseuman

Tugas

Melaksanakan pengelolaan, penelitian, pengembangan, konservasi, peragaan


dan penyebarluasan informasi koleksi geologi.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, Museum Geologi menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program serta pengelolaan kerja sama.


2. Pelaksanaan pengelolaan koleksi geologi
3. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan konservasi koleksi geologi.
4. Pelaksanaan peragaan dan pameran koleksi geologi.
5. Pelaksanaan bimbingan edukasi dan penyebarluasan informasi koleksi
geologi.
6. Pengelolaan sarana dan prasarana.
7. Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga.

3.1.4 Ruang Peragaan


Dalam memperagakan koleksinya, Museum Geologi mempunyai 4 Ruang
Peragaan yaitu :

7
1. Ruang Geologi Indonesia

Ruangan ini terdapat di sayap sebelah barat. Pada ruang ini diperagakan
asal mula bumi, struktur dan pergerakan kerak bumi, batuan dan mineral,
pelapukan dan erosi, geologi pulau-pulau di Indonesia, gunung api dan
kars. Di ruang Geologi Indonesia juga dilengkapi dengan video interaktif.

8
2. Ruang Sejarah Kehidupan

Ruangan ini terdapat di sayap sebelah Timur, di dalamnya terbagi kedalam


4 sudut peraga (Pra Kambrium dan Paleozoikum, Mesozoikum,
Kenozoikum yang terdiri dari Zaman Tersier dan Zaman Kuarter), 1 sudut
dunia fosil untuk memahami peragaan dan informasi yang disajikan,
terdapat juga informasi tentang sejarah terbentuknya kota Bandung,
peninggalan artefak dan fauna yang hidup di kota Bandung.

3. Ruang Sumberdaya Geologi

9
Ruangan ini berada di lantai 2 sayap sebelah timur, di dalamnya terdapat 8
sudut peragaan yaitu pengenalan Sumber Daya Geologi, Mineral Logam,
Mineral Non Logam, Batu Mulia, Minyak dan Gas Bumi, Batubara, Panas
bumi dan Sumber Daya Air.

4. Ruang Manfaat Dan Bencana Geologi

Ruangan ini terdapat dilantai 2 sayap sebelah barat, di dalam ruangan ini
disajikan Informasi tentang pemanfaatan sumber daya geologi dari zaman
ke zaman yang dimulai dari zaman pra sejarah, zaman sejarah dan zaman
modern, serta informasi tentang bencana geologi (Gempa bumi, Gunung
api, Tanah Longsor dan Tsunami).

10
11
2.2 Pelaksanaan Kunjungan Ilmiah

Obyek Kunjungan Ilmiah yang dituju yaitu Museum Geologi yang berada
di Jl Diponegoro 57 Bandung. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk
mengetahui semua hal yang ada di dalam Museum Geologi, setelah mendapat
arahan Mahasiswa masuk ke beberapa ruangan, dimulai dari lantai pertama
dimana Mahasiswa dikenalkan pada asal mula bumi dalam sistem tata surya,
struktur dan pergerakan kerak bumi, batuan dan mineral yang ada di bumi,
dijelaskan juga tentang batuan yang ada d Museum.

Di jelaskan juga mengenai pelapukan dan erosi, geologi pulau-pulau di


Indonesia, gunung api dan fenomena kars Indonesia. Di jelaskan juga morfolgi
fenomenal di Indonesia yang banyak sekali, ada juga struktur geologi di Indonesia
seperti beberapa sesar seperti sesar progo, sesar lembang dan masih banyak lagi.
Selain sesar di informasikan juga berupa lempeng yaitu pergerakannya yang terus-
menerus bergerak pada sebuah benua. Serta mahasiswa di arahkan pada bagian
yang berisi ruangan kehidupan manusia dari zaman purba kala.

Setelah dari ruangan tersebut, Mahasiswa di arahkan menuju ruangan yang


berada di lantai 2 berisi tentang pengenalan sumber daya geologi, mineral logam,
mineral non logam, batu mulia, minyak dan gas bumi, batubara, panas bumi dan
sumber daya air. Ada juga bagian ruangan yang berisi tentang bahaya geologi
yang disana ditampilkan bagaimana terjadinya longsor yang dijelaskan bahwa
dapat terjadi jika gaya pendorong material pada lereng lebih besar dari gaya
penahan, lalu untuk tanda-tanda longsor itu sendiri dapat diketahui jika kerikil
berjatuhan di kaki bukit lalu munculnya mata air tiba di ikuti oleh retakan pada

12
lereng. Selain tentang longsor kita di arahkan pada dampak gunung meletus dan
kejadian yang pernah terjadi di Indonesia yaitu Yogyakarta, disitu di tampilkan
benda-benda setelah erupsi gunung. Indonesia merupakan negara yang rawan
akan gempa dan di Indonesia terdapat lajur Gempa bumi tersendiri. Dijelaskan
pada ruang itu ada mekanisme Erupsi yang terdiri dari tiga macam yaitu Erupsi
Magmatik, Erupsi Freatik dan Erupsi Freatomagnetik. Ada juga dampak geologi
tsunami yang dijelaskan berupa tanda-tanda akan terjadinya yaitu berupa air laut
yang tiba-tiba surut, hewan laut datang ke pinggir pantai dan adanya suara
gemuruh entah darimana.

Pada sisi ruangan lain setelah melewati itu Mahasiswa diarahkan pada
informasi mengenai pemanfaatan kegunaan mineral dan atau batu bagi manusia,
terdapat tampilan berupa isi rekaman kegiatan ekplorasi sumberdaya mineral,
pengelolaan komoditi mineral dan energi, serta pengeruh lingkungannya. Selain
mineral dan batuan terdapat juga informasi terbentuknya minyak dan gas bumi,
yaitu menggunakan teori organik yang artinya bahwa minyak dan gas bumi itu
berasal dari ganggang, bakteri, plankton dan tumbuhan lunak-keras yang mati
bersama dengan unsur pembentuk lainnya. Untuk syarat terbentuknya minyak dan
gas bumi itu adanya batuan induk, batuan reservoir, batuan penyekat, ada
perangkap ( untuk memerangkap hidrokarbon) dan migrasi untuk perpindahannya.

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki


bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.

 Contoh kristal batu permata batu akik

 Gunung Api

13
Indonesia adalah negera dengan jumlah gunung api terbanyak didunia dan
sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang masih aktif. Hal tersebut
merupakan salah satu penyebab utama kesuburan tanah Indonesia. Tanah subur
karena mengandung unsur hara yang tinggi dan ini bisa terjadi karena letusan
gunung berapi.

Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat rawan terhadap gempa, kecuali


wilayah Kalimantan.

Batuan (Rocks) adalah bahan padat bentukan alam yang umumnya tersusun oleh
kumpulan atau kombinasi dari satu macam mineral atau lebih. Adapun batu-
batuan itu terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

 Batuan beku

 Batuan sedimen

 Batuan metamorf

Batuan beku, yaitu batuan yang berasal dari pembekuan magma. Di golongkan
menjadi dua sebagai berikut,

 Batuan beku dalam, batuan plutonik, batuan yg membeku jauh di bawah


permukaan bumi, contoh: granit.
 Batuan beku korok/gang, batuan intrusif/hipabisal, batuan yg membeku
sebelum sampai ke permukaan bumi, contoh: granit porfir.
 Batuan beku luar, batuan ekstrusif/efusif, batuan yg membeku di
permukaan bumi, contoh: batuan vulkanis.

14
Batuan sedimen, yaitu adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan,
erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan
beku, sediment maupun batuan metamorf.

 Batuan sedimen klastik/mekanis, batuan yg terendapkan dari hasil


rombakan batuan asal, contoh: konglomerat, breksi, batupasir, serpih,
napal, batulempung.
 Batuan sedimen organik, batuan yg berasal dari endapan bahan organis
(binatang & tumbuhan), contoh: batugamping, batubara, batu gambut,
diatomit.
 Batuan sedimen kimiawi, batuan endapan akibat proses kimiawi, contoh:
evaporit, travertin, anhidrit, halit, batu gips.
 Batuan sedimen piroklastik, batuan endapan hasil erupsi gunung api
berupa abu/debu, contoh: tufa.

15
Batuan metamorf, yaitu jenis batuan hasil ubahan dari batuan yang sudah ada
karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup
lama. Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan sediment maupun
batuan metamorf sendiri.

 Batuan metamorf kontak/sentuh/termal, batuan malihan akibat


bersinggungan dengan magma, contoh: marmer, kuarsit, batutanduk.
 Batuan metamorf tekan/dinamo/kataklastik, batuan malihan akibat tekanan
yang sangat tinggi, contoh: batusabak, sekis, filit.
 Batuan metamorf regional/dinamo-termal, batuan malihan akibat pengaruh
tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, contoh: genes, amfibolit,
grafit.

Pengertian lipatan (fold) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi
karena adanya diatropisme. Proses diatropisme merupakan suatu proses
pembentukan pada lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktivitas vulkanisme.
Lipatan juga dapat diartikan sebagai suatu struktur geologi yang sering dijumpai
pada batuan sedimen dan membentuk pegunungan

16
Bentuk patahan disebabkan adanya perubahan posisi kulit bumi akibat tekanan
tenaga endogen. Patahan umumnya terjadi pada bagian kulit bumi yang berbentuk
batuan. Bidang tempat terjadinya patahan dapat bergeser dari tempatnya
semula.Pergeseran tersebut dinamakan sesar. Pergerakan sesar yaitu vertikal dan
horizontal

Pembentukan pegunungan

 Sedimentasi

Proses sedimentasi ini merupakan endapan yang terbawa dari daratan oleh sungai
atau bisa juga terlempar dari letusan gunung berapi. Endapan- endapan ini akan
menumpuk dan menjadi batuan endapan yang semakin lama semakin besar.

 Pergerakan lapisan kerak

Setelah timbul endapan yang semakin lama semakin besar, kemudian timbullah
pergerakan lapisan kerak yang akan mendesak batuan- batuan tersebut hingga
terlipat.

 Tekanan besar

Setelah terlipat, kemudian timbullah tekanan besar yang akan menyebabkan


lapisan batuan tersebut terangkat dan membentuk barisan gunung atau yang
disebut dengan pegunungan.

17
Gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar atau bawah permukaan bumi. 

 Tektonisme, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya


gerakangerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan
tegak. Gerakangerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan
bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik.
Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah
pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan

 Vulkanisme, merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi.


Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan,
patahan, dan pipa kepundan pada gunung api

Hasil tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi


kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor,
sumber energi, maupun sebagai perhiasan.

1. Minyak Bumi
 Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
 Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;

18
 Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
 Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
 LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
 Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
 Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
 Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
 Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan diadakan Kunjungan Ilmiah seperti ini Mahasiswa diharapkan dapat


berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga bakat dan kemampuannya lebih
tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya dan
masyarakat baik sekarang maupun yang akan datang. Kunjungan Ilmiah 
merupakan bentuk kerja lapangan yang berfungsi untuk menambah ketrampilan
dan kemampuan dari pesertanya dalam mengaplikasikan teori – teori yang telah
dipelajari di bangku Universitas untuk dikembangkan dan diterapkan serta
dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Sehingga setelah mengikuti
kegiatan Kunjungan Ilmiah, Mahasiswa benar-benar mendapatkan tambahan
keterampilan dan pengatahuan terapan yang nyata. Selain itu kegiatan
Kunjungan Ilmiah  ini juga berfungsi untuk meningkatkan kerja sama antara
pihak Universitas dengan instansi obyek Kunjungan Ilmiah.

3.2 Kritik dan Saran

19
1. Diharapkan agenda program Kunjungan Ilmiah seperti ini tetap berjalan
setiap tahunnya untuk lebih meningkatkan potensi Mahasiswa.
2. Dibentuk suatu forum komunikasi antara Instansi – Instansi yang dijadikan
obyek Kunjungan Ilmiah  dengan pihak Universitas dan Mahasiswa
sehingga akan terbentuk komunikasi yang baik antara Instansi, Universitas
dan Mahasiswa.
3. Sebaiknya Universitas atau Dosen mengadakan Kunjungan Ilmiah
ketempat yang sesuai dengan kompetensi keahlian Mahasiswa.

20
Lampiran :

21

Anda mungkin juga menyukai