PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari Kunjungan Ilmiah yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan Mahasiswa dalam bidang
Geologi Rekayasa.
2. Memberi gambaran secara aplikasi mengenai Geologi Rekayasa.
3. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja.
4. Memberikan bekal nyata kepada Mahasiswa tentang lingkungan kerja dan
permasalahan-permasalahan yang ada didalamnya serta belajar untuk
menyelesaikan segala permasalahan berdasarkan ilmu dan ketrampilan
yang telah dipelajari.
5. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
6. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung
jawab.
1
7. Untuk belajar, tidak hanya tau teori tapi juga praktik.
8. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar menjadi tim
kerja yang baik dan mengabdikan ilmu dan ketrampilannya untuk
kepentingan masyarakat.
1.3 Manfaat
Adapun maaf dari kunjungan ilmiah ini sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan tentang materi Geologi Rekayasa.
2. Memudahkan mahasiswa dalam pengusaan, pendalaman, dan
pengaplikasian konsep Geologi Rekayasa.
3. Menjadikan Mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep
terapan Geologi Rekayasa yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Memudahkan Mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan
berpikir dan memecahkan masalah.
5. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia
kerja.
2. Untuk Dosen.
1. Dosen dapat memberikan suatu bentuk perkuliahan yang representatif
ditempat Obyek yang dijadikan Kunjungan Ilmiah ilmiah.
2. Kegiatan Kunjungan Ilmiah ilmiah merupakan mediasi Dosen untuk
menjelaskan materi Geologi Rekayasa.
3. Untuk Universitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gedung Museum Geologi (1929) di Rembrandt Straat (sekarang Jl. Diponegoro, Bandung).
3
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945). “Dienst van den
Mijnbouw” diganti namanya menjadi “Kogyoo Zimusho” yang kemudian
berganti nama menjadi “Tisitutyosazyo” dimana Museum Geologi sebagai
bagian dari Laboratorium Paleontologi dan Kimia.
4
Museum Geologi (UPT MG), di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi,
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan
Permen ESDM No. 12 Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana
Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian
Energi dan Sumberdaya Mineral.
5
2.1.2 Struktur Organisasi
Visi
6
Misi
Tugas
Fungsi
7
1. Ruang Geologi Indonesia
Ruangan ini terdapat di sayap sebelah barat. Pada ruang ini diperagakan
asal mula bumi, struktur dan pergerakan kerak bumi, batuan dan mineral,
pelapukan dan erosi, geologi pulau-pulau di Indonesia, gunung api dan
kars. Di ruang Geologi Indonesia juga dilengkapi dengan video interaktif.
8
2. Ruang Sejarah Kehidupan
9
Ruangan ini berada di lantai 2 sayap sebelah timur, di dalamnya terdapat 8
sudut peragaan yaitu pengenalan Sumber Daya Geologi, Mineral Logam,
Mineral Non Logam, Batu Mulia, Minyak dan Gas Bumi, Batubara, Panas
bumi dan Sumber Daya Air.
Ruangan ini terdapat dilantai 2 sayap sebelah barat, di dalam ruangan ini
disajikan Informasi tentang pemanfaatan sumber daya geologi dari zaman
ke zaman yang dimulai dari zaman pra sejarah, zaman sejarah dan zaman
modern, serta informasi tentang bencana geologi (Gempa bumi, Gunung
api, Tanah Longsor dan Tsunami).
10
11
2.2 Pelaksanaan Kunjungan Ilmiah
Obyek Kunjungan Ilmiah yang dituju yaitu Museum Geologi yang berada
di Jl Diponegoro 57 Bandung. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk
mengetahui semua hal yang ada di dalam Museum Geologi, setelah mendapat
arahan Mahasiswa masuk ke beberapa ruangan, dimulai dari lantai pertama
dimana Mahasiswa dikenalkan pada asal mula bumi dalam sistem tata surya,
struktur dan pergerakan kerak bumi, batuan dan mineral yang ada di bumi,
dijelaskan juga tentang batuan yang ada d Museum.
12
lereng. Selain tentang longsor kita di arahkan pada dampak gunung meletus dan
kejadian yang pernah terjadi di Indonesia yaitu Yogyakarta, disitu di tampilkan
benda-benda setelah erupsi gunung. Indonesia merupakan negara yang rawan
akan gempa dan di Indonesia terdapat lajur Gempa bumi tersendiri. Dijelaskan
pada ruang itu ada mekanisme Erupsi yang terdiri dari tiga macam yaitu Erupsi
Magmatik, Erupsi Freatik dan Erupsi Freatomagnetik. Ada juga dampak geologi
tsunami yang dijelaskan berupa tanda-tanda akan terjadinya yaitu berupa air laut
yang tiba-tiba surut, hewan laut datang ke pinggir pantai dan adanya suara
gemuruh entah darimana.
Pada sisi ruangan lain setelah melewati itu Mahasiswa diarahkan pada
informasi mengenai pemanfaatan kegunaan mineral dan atau batu bagi manusia,
terdapat tampilan berupa isi rekaman kegiatan ekplorasi sumberdaya mineral,
pengelolaan komoditi mineral dan energi, serta pengeruh lingkungannya. Selain
mineral dan batuan terdapat juga informasi terbentuknya minyak dan gas bumi,
yaitu menggunakan teori organik yang artinya bahwa minyak dan gas bumi itu
berasal dari ganggang, bakteri, plankton dan tumbuhan lunak-keras yang mati
bersama dengan unsur pembentuk lainnya. Untuk syarat terbentuknya minyak dan
gas bumi itu adanya batuan induk, batuan reservoir, batuan penyekat, ada
perangkap ( untuk memerangkap hidrokarbon) dan migrasi untuk perpindahannya.
Gunung Api
13
Indonesia adalah negera dengan jumlah gunung api terbanyak didunia dan
sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang masih aktif. Hal tersebut
merupakan salah satu penyebab utama kesuburan tanah Indonesia. Tanah subur
karena mengandung unsur hara yang tinggi dan ini bisa terjadi karena letusan
gunung berapi.
Batuan (Rocks) adalah bahan padat bentukan alam yang umumnya tersusun oleh
kumpulan atau kombinasi dari satu macam mineral atau lebih. Adapun batu-
batuan itu terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
Batuan beku
Batuan sedimen
Batuan metamorf
Batuan beku, yaitu batuan yang berasal dari pembekuan magma. Di golongkan
menjadi dua sebagai berikut,
14
Batuan sedimen, yaitu adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan,
erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan
beku, sediment maupun batuan metamorf.
15
Batuan metamorf, yaitu jenis batuan hasil ubahan dari batuan yang sudah ada
karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup
lama. Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan sediment maupun
batuan metamorf sendiri.
Pengertian lipatan (fold) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi
karena adanya diatropisme. Proses diatropisme merupakan suatu proses
pembentukan pada lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktivitas vulkanisme.
Lipatan juga dapat diartikan sebagai suatu struktur geologi yang sering dijumpai
pada batuan sedimen dan membentuk pegunungan
16
Bentuk patahan disebabkan adanya perubahan posisi kulit bumi akibat tekanan
tenaga endogen. Patahan umumnya terjadi pada bagian kulit bumi yang berbentuk
batuan. Bidang tempat terjadinya patahan dapat bergeser dari tempatnya
semula.Pergeseran tersebut dinamakan sesar. Pergerakan sesar yaitu vertikal dan
horizontal
Pembentukan pegunungan
Sedimentasi
Proses sedimentasi ini merupakan endapan yang terbawa dari daratan oleh sungai
atau bisa juga terlempar dari letusan gunung berapi. Endapan- endapan ini akan
menumpuk dan menjadi batuan endapan yang semakin lama semakin besar.
Setelah timbul endapan yang semakin lama semakin besar, kemudian timbullah
pergerakan lapisan kerak yang akan mendesak batuan- batuan tersebut hingga
terlipat.
Tekanan besar
17
Gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar atau bawah permukaan bumi.
Hasil tambang
1. Minyak Bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
18
Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
1. Diharapkan agenda program Kunjungan Ilmiah seperti ini tetap berjalan
setiap tahunnya untuk lebih meningkatkan potensi Mahasiswa.
2. Dibentuk suatu forum komunikasi antara Instansi – Instansi yang dijadikan
obyek Kunjungan Ilmiah dengan pihak Universitas dan Mahasiswa
sehingga akan terbentuk komunikasi yang baik antara Instansi, Universitas
dan Mahasiswa.
3. Sebaiknya Universitas atau Dosen mengadakan Kunjungan Ilmiah
ketempat yang sesuai dengan kompetensi keahlian Mahasiswa.
20
Lampiran :
21