Selain itu ada beberapa jenis ikan yang mempunyai bentuk non-simetris bilateral, yaitu apabila
tubuh ikan tersebut di belah menjadi dua secara membujur/memanjang maka belahan tubuh
sebelah kanan tidak sama dengan belahan tubuh sebelah kiri.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
Ø Ikan Sebelah ( psettodes erumei ), dan
Ø Ikan Lidah ( Cynoglossus bilineatus )
Bentuk-bentuk tubuh ikan :
1. Bentuk Pipih ( Compressed )
Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai lebar tubuh jauh lebih kecil dibandingkan dengan tinggi
badan dan panjang tubuh. Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai pergerakan yang agak lambat
(sedang).
Contoh ikan yang mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
Ø Ikan Tambakan (Helestoma temmineki),
Ø Ikan Nila (Oreocromis niloticus), dan
Ø Ikan Mujair (Orecrhomis mussambicus ).
Berdasarkan dapat tidaknya mulut ikan tersebut disembulkan, maka bentuk mulut ikan dapat
dibedakan atas:
➢ Mulut yang dapat disembulkan, misalnya pada ikan Mas (Cyprinus carpio carpio)
➢ Mulut yang tidak dapat disembulkan, misalnya pada ikan Lele (Clarias batrachus)
3. Tipe Mulut
Mulut ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan
kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini
juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan. Bentuk,
ukuran dan letak mulut tersebut menggambarkan habitat ikan tersebut.
Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan
ikan-ikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan
pemakan plankton mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar.
Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang yang panjang
dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak
mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-
ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong
atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut
yang fleksibel.
Berdasarkan letaknya, mulut pada ikan terbagi atas beberapa tipe :
a. Terminal
Terminal yaitu mulut yang terletak di ujung kepala menghadap ke depan.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
➢ Ikan Tambangan (Lutjanus johni), dan
➢ Ikan Mas (Cyprinus carpio carpio)
b. Sub terminal
Sub terminal yaitu mulut yang terletak sejajar kepala menghadap ke depan.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
➢ Ikan Kuro/Senangin (Eleutheronema tetradactylum), dan
➢ Ikan Setuhuk Putih (Makaira indica).
c. Superior
Superior yaitu mulut yang terletak di bagian agak atas ujung kepala.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
➢ Ikan julung-julung (Hemirhamphus far), dan
➢ Ikan Kasih Madu (Kurtus indicus).
d. Inferior
Inferior yaitu mulut yang terletak di bagian agak bawah ujung kepala.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
➢ Ikan Pare Kembang (Neotrygon kuhlii), dan
➢ Ikan Cucut (Chaenogaleus macrostoma).
4. Letak sungut.
Sungut ikan berfungsi sebagai alat peraba dalam mencari makanan dan
umumnya terdapat pada ikan-ikan yang aktif mencari makan pada malam
hari (nokturnal) atau ikan-ikan yang aktif mencari makan di dasar perairan.
➢Ikan-ikan yang memiliki sungut antara lain:
➢Ikan Sembilang (Plotosus canius),
➢Ikan Lele (Clarias batrachus), dan
➢Ikan Mas (Cyprinus carpio carpio).
Letak dan jumlah sungut juga berguna untuk identifikasi. Letak, bentuk, dan
jumlah sungut berbeda-beda. Ada yang terletak pada hidung, bibir, dagu,
sudut mulut, dan sebagainya. Bentuk sungut dapat berupa rambut,
pecut/cambuk, sembulan kulit, bulu, dan sebagainya. Ada ikan yang memiliki
satu lembar sungut, satu pasang, dua pasang, atau beberapa pasang.
5. Sisik
Sisik diistilahkan sebagai rangka dermis, karena sisik dibuat di dalam lapisan dermis.
Seluruh badan ikan umumnya mempunyai sisik (squama). Sisik berhubungan dengan
rangka luar (exoskeleton). Sisik atau squama membentuk rangka luar terutama pada ikan-
ikan primitif, misalnya pada ikan tangkur kuda (Hippocampus histrix) yang memiliki sisik
sangat keras.
Sisik pada ikan berfungsi sebagai penutup bagian tubuh ikan. Selain itu ada juga ikan yang
tak bersisik, kebanyakan dari sub-ordo Siluroidea, contohnya ikan Jambal (Pangasius
pangasius) dan ikan belut (Monopterus albus) dari family Synbranchidae.
Sisik berdasarkan jenis bahan dan bentuknya:
a. Sisik placoid
Terdapat pada ikan yang bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuknya hampir mirip dengan
bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Bagian yang menonjol seperti duri
keluar dari epidermis.
b. Sisik cosmoid
Terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif.
Dari luar sisik ini terdiri dari beberapa lapis, yaitu :
✓ Vitrodentine (dilapisi semacam enamel)
✓ Cosmine (lapisan kuat dan non-seluler)
✓ Isopedine.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk sisik seperti ini antara lain:
✓ Latimeria chalumnae.
c. Sisik ganoid
Dari luar sisik ini juga terdiri dari beberapa lapis, yaitu :
✓ Ganoine (Terdiri dari garan-garam an-organik)
✓ Lapisan yang seperti lapisan cosmoine
✓ Isopedine
Bentuk tubuh seperti belah ketupat. Banyak terdapat pada ikan dari
golongan Actinopterygii.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
❖ Polypterus,
❖ Lepisostidae,
❖ Acipencoridae,
❖ Polyodontidae
d. Sisik cycloid
Disebut juga sisik lingkar, karena mempunyai bentuk bulat, tipis, transparan,
dan lingkaran pada bagian belakang bergigi. Umumnya terdapat pada ikan yang
berjari-jari sirip lemah (Malacopterygii).
e. Sisik ctenoid
Sisik cikloid dan sisik ctenoid kepipihannya tereduksi menjadi sangat tipis,
fleksibel, transparan, dan tidak mengandung dentine atau enamel. Bagian sisik
yang menempel pada tubuh hanya sebagian. Berbentuk seperti sisir, ditemukan
pada ikan yang berjari-jari sirip keras (Acanthopterygii)
D. Anggota Gerak
Anggota gerak pada ikan berupa sirip-sirip. Ikan dapat bergerak dan berada pada
posisi yang diinginkannya karena adanya sirip-sirip tersebut. Sirip ikan terdiri dari
tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh spesies
ikan, yaitu :
1. Jari-jari sirip keras
Merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.
2. Jari jari sirip lemah
Merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan berbukubuku.
3. Jari jari sirip lemah mengeras
Merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.
Pada ikan terdapat lima macam sirip, yaitu:
1. Sirip perut (V atau P2)
Sirip perut (pinnae ventralis) terletak disebelah bawah tubuh ikan. Sirip perut merupakan sirip yang
berpasangan.
A. Jantung
Jantung ikan berfungsi sebagai alat transportasi enzim, nutrisi, oksigen,
karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke
seluruh bagian tubuh ikan. Jantung ikan terletak di perikardial disebelah posterior
insang. Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan sebagai sarana nengkonversi
energi kimiawi menjadi energi mekanik dalam bentuk dan aliran darah.
B. Gelembung Renang
Ikan bisa mengapung di air dengan mudah karena memiliki organ yang disebut
gelembung renang. Gelembung renang berisi gas (oksigen dan nitrogen), yang bisa
menetralkan berat ikan sehingga sama dengan berat jenis air sekitarnya. Udara masuk
dan keluar melalui mulut dan esophagus ikan, sehingga gelembung renang bisa
mengembang dan mengempis. Tetapi beberapa ikan mengisi udara pada gelembung
renangnya melalui pembuluh darah. Pada jenis ikan tertentu gelembung renang juga
berpungsi sebagai alat pendengaran, karena gelembung renangnya berhubungan
dengan sistim pendengaran melalui rangkaian tulang kecil yang disebut tulang weber.
C. Telinga Ikan
Telinga ikan terletak didalam tengkorak dan tak terlihat dari luar. Tidak hanya berpungsi
sebagai alat pendengar, tetapi juga bisa membantu merasakan perubahan arah dan
kecepatan saat berenang. Telinga dalam ikan meliputi 3 saluran melingkar yang peka
terhadap perubahan tekanan. Dipangkal saluran terdapat otolit, yaitu tulang padat
yang terapung dalam cairan. Otolit akan tenggelam dalam cairan saat tubuh ikan
terkena gelombang bunyi. Ketika tenggelam oyolit menyentuh sel rambut indra yang
selanjut nya mengirimkan implus ke dalam otak.
D. Mata Ikan
Ikan mempunyai mata dikedua sisi kepalanya yang bisa mengawasi keadaan sekitarnya.
Hal itu memberikan perlindungan lebih pada ikan dari pemangsa. Ikan memiliki
pandangan 3 dimensi yang sempit, ikan memfokuskan pandangan pada benda yang
ada didepan nya dengan menggerakkan lensanya maju dan mundur. Gerakan ini
dilakukan oleh otot yang bernama tetraktor lentis. Untuk melihat benda jauh,
tetraktor lentis berkontraksi sehingga lensa tertarik ke belakang. Untuk melihat benda
dekat , tetraktor lentis akan melakukan relaksasi sehingga lensa maju mendekati
moncong.
E. Insang
Ikan bernapas dengan menggunakan insang, terdiri atas tulang yang menopang filamen-
filamen. Tiap filamen terdapat lamela-lamela yang mengandung ratusan pembuluh darah
kapiler. Air yang mengalir melalui insang langsung dihisap oksigennya oleh arteri menuju ke
jantung. Darah yang mengandung karbon dioksida di alirkan ke lamela oleh vena keluar
tubuh.
Fungsi otot pada ikan yaitu untuk menggerakkan tubuh, sirip, rongga mulut, dan organ-organ
lainnya. Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan
terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase
listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
C. SISTEM RANGKA (TULANG)
Jantung ikan berfungsi sebagai pemompa/pengedar darah (plasma darah dan butir-butir darah) ke
seluruh bagian tubuh.
Adapun bagian-bagian dari jantung ikan adalah:
Ø Atrium – berdinding tipis
Ø Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
Ø Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi,
berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial,
dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah
ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang
terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan
kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke
jantung setelah mengedarkan nutrisi dsb, dan kemudian kembali ke jantung.
F. SISTEM PERNAFASAN
Sistem pernafasan pada ikan berfungsi untuk pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh
yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme
dsb).
Mekanisme pernafasan pada ikan dimulai dengan pertukaran gas CO2 dan O2 yang terjadi secara
difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut terdorong ke arah daerah insang. O2 yang
banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung
di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian
diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan, antara lain:
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak.
Bila perairan kekurangan O2 biasanya ikan akan menuju permukaan
ataupun tempat-tempat air yg berarus.
2. Daun insang harus dalam keadaan lembab.
Sistem Osmoregulasi pada ikan yaitu sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan
tubuh (air dan darah) ikan dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem osmoregulasi antara lain:
Ø Kulit,
Ø Insang,
Ø Lapisan tipis mulut, dan
Ø Ginjal
Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis,
sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel
sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ reproduksi yaitu organ kelamin (gonad) yang menghasilkan sel-sel kelamin (gamet).
Gonad jantan (testes) ada sepasang (kiri dan kanan) dan menghasilkan spermatozoa, sedangkan
gonad betina (ovarium) menghasilkan telur.
Tipe reproduksi :
1. Eksternal (ovivar)
Ovipar yaitu pembuahan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh betina. Jumlah telur
ratusan/ribuan.
2. Internal
Reproduksi internal terbagi 2, yaitu:
a. Vivipar yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. Embrio mendapatkan sari makanan
dari induk sampai menetas
b. Ovovivipar yaitu pembuahan yang memerlukan spermatozoa dan embrio mendapat sari
makanan dari kuning telur. Contohnya ikan seribu (gonopodium) dan ikan cucut (clasper).
Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya, ikan dibagi dalam
beberapa golongan, yaitu:
1. Tanpa perlindungan
Biasanya pemijahan terjadi ditempat terbuka. Telur yang dihasilkan sangat banyak, mencapai
ratusan ribu dengan ukuran yang sangat kecil.
2. Membuat sarang
Sarang ikan golongan ini terbuat dari daun-daunan, kayu ataupun pasir. Biasanya ikan yang
menetas di sarang tidak ditunggu oleh induknya.
3. Sarang di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
Sarang ikan golongan ini adanya di bebatuan yang tenggelam di dasar, di tanaman air, ataupun
diletakkan di pasir. Biasanya ikan yang menetas di tempat khusus ini tidak dilindungi oleh
induknya.
4. Perlindungan induk di luar tubuh
Misalnya perlindungan di buih/gelembung, di kayu/daun ataupun di lubang/sarang