Anda di halaman 1dari 12

Tabel 11.

Matriks Identifikasi Dampak

Komponen Kegiatan
Komponen Lingkungan Prakonstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi
1 2 3 4 5 6
Fisik-Kimia:
1. Lalulintas perairan x x x - x -
2. Tata ruang - - - x x
3. Kualitas air - x x - -
4. Erosi, akresi dan abrasi pantai - - - x -
5. Hidrodinamika perairan - - - - x -
Biotis:
1. Biota perairan - x x - - -
2. Biota darat - - - x x
Sosial-Ekonomi-Budaya-Kesmas:
1. Kesempatan kerja dan x x - - x -
2. Persepsi masyarakat x x x x x
3. Kesehatan masyarakat - - - - x
Keterangan :
1 = mobilisasi peralatan dan tenaga kerja
2 = pengerukan
3 = pengangkutan hasil pengerukan
4 = penimbunan hasil pengerukan
5 = pendalaman slur pasca pengerukan
6 = pematangan tanah pasca penimbunan

5.3. Dampak Lingkungan Pembangunan Bandar Udara

a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka pembangunan bandar udara


beserta fasilitasnya adalah sebagai berikut:

(1) Tahap Pra Konstruksi

- Kegiatan survei lapangan

Kegiatan ini dikelola utnuk keperluan perencanaan teknis, seperti melakukan

pengukuran topografi, penyelidikan tanah dan geoteknik, serta untuk


keperluan

Universitas Gadjah Mada


inventarisasi jenis serta luas tanah yang masih perlu dibebaskan.

- Rencana pembebasan tanah

Luas tanah yang dibebaskan tergantung pada kebutuhan. Kebutuhan tersebut

akan dipergunakan untuk area landasan pacu baru, apron, parkir kendaraan

jalan akses dan untuk keperluan bangunan operasional bandar udara.

- Mobilisasi tenaga kerja

Sebagian tenaga kerja akan dambil dari daerah setempat, dan sebagian lagi

dari luar daerah. Tenaga kerja terutama dari luar daerah tersebut akan

ditampung pada satu base camp dengan akomodasi yang memadai.

(2) Tahap Konstruksi

- Pembuatan bangunan semi permanen


Untuk keperluan kantor lapangan, gudang material dan Barak pekerja perlu dibuat
base camp yang terletak di sekitar lokasi pekerjaan. Sebaiknya lokasi base camp
tersebut relatif jauh dari lokasi pemukiman, dekat dengan prasarana jalan umum
dan dekat dengan lokasi kegiatan sehingga mempemdah aksesibilitas dan
memperkecil dampak yang timbul.

- Mobilisasi material dan alat-alat berat


Pengadaan material tanah dan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan yang
dipengeruhi oleh jadwal pelaksanaan konstruksi. Jenis dan jumlah peralatan yang
akan dipergunakan juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan tips konstruksi yang
dipakai, volume kegiatan dan waktu pelaksanaan serta metode pelaksanaan
konstruksi.

- Penyiapan dan pematangan lahan


Dimaksudkan untuk mendapatkan lahan yang slap untuk pembangunan diperlukan
penyiapan lahan meliputi pekerjaan penebangan pohon, semak belukar,
pembongkaran bangunan dan pemadatan tanah.

Universitas Gadjah Mada


- Konstruksi fisik bangunan utama
Kegiatan pada tahap ini meliputi pembuatan/pembangunan landas pacu, apron,
terminal dan gudang.

- Pembangunan sarana dan utilitas bandar udara


Berbagai prasarana dan utilitas bandar udara akan dibangun seperti: instalasi
listrik, pengolah air limbah, pembuangan sampah dan sistem telekomunikasi. -
Penghijauan
Kegiatan penghijauan dimaksudkan untuk meningkatkan estetika lingkungan,
kenyamanan para penumpang, sekaligus akan dapat mengurangi tingkat
pencemaran udara.

(3) Tahap Pasca Konstruksi

- Pendaratan, tinggal landas dan pemarkiran pesawat

Tahap ini merupakan tahap operasional bandar udara untuk melayani

penerbangan yang memanfaatkan bandara tersebut.

- Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan

Sebagai bagian dari operasional, bandar udara ini akan melayani para

pengguna bandar udara, termasuk juga barang (kargo).

- Pemanfaatan utilitas dan fasilitas penunjang


Fasilitas dan utilitas bandar udara yang telah dibangun perlu dikelola dengan balk
(termasuk pemeliharaan) untuk mempertahankan tingkat pelayanan bagi
penumpang dan lalulintas penerbangan.

- Fasilitas air bersih dan pengolahan limbah


Fasilitas air bersih akan diperhitungkan agar dapat melayani kebutuhan di bandar
udara, termasuk untuk kegiatan pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam
kebakaran (PKP-PK). Limbah cair dan padat hasil aktivitas bandar udara akan
melalui proses pengolahan agar tidak mencemari lingkungan.

Universitas Gadjah Mada


b. Identifikasi Dampak Penting

(1) Kegiatan survei lapangan


Kegiatan survei lapangan akan membuka kesempatan kerja bagi penduduk,
namun juga dapat mengakibatkan persepsi negatif masyarakat akibat
ketidakjelasan informasi.

(2) Rencana pembebasan tanah


Dalam usaha pembebasan tanah umumnya akan terjadi konflik sosial karena
perbedaan pendapat. Selain itu akan muncul masalah yang diakibatkan oleh
permintaan ganti rugi yang tidak sesuai dengan dana yang tersedia.

(3) Mobilisasi tenaga kerja


Dengan adanya para pekerja proyek akan menambah kesempatan kerja dan
menambah penghasilan bagi penduduk. Para pendatang tersebut juga dapat
menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat.

(4) Pembuatan bangunan semi permanen


Bangunan semi permanen yang dibuat sebagian besar akan dimanfaatkan untuk
base camp para pekerja. Hal ini berarti volume dan beban pencemaran air
limbah akan bertambah, sehingga akan terjadi penurunan kualitas air.

(5) Mobilisasi material dan alat-alat berat


Mobilisasi material dan alat berat akan menimbulkan dampak berupa penurunan
kualitas udara akibat gas buang kendaraan, peningkatan kebisingan,
peningkatan kesempatan berusaha, gangguan lalulintas darat dan gangguan
keselamatan penerbangan yang ada.

(6) Penyiapan dan pematangan lahan


Kegiatan ini akan menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan, erosi
permukaan tanah serta gangguan flora dan fauna yang ada di lahan tersebut.

(7) Konstruksi fisik bangunan utama


Dampak yang akan timbul dalam kegiatan konstruksi yaitu peningkatan
kebisingan dan peningkatan getaran yang dihasilkan dari penggunaan alat berat.

(8) Pembangunan sarana dan utilitas bandar udara


Hampir sama dengan konstruksi bangunan utama, dalam pembangunan sarana

Universitas Gadjah Mada


dan utilitas akan terjadi gangguan berupa peningkatan kebisingan dan getaran.

(9) Penghijauan

Usaha penghijauan akan menimbulkan dampak positif berupa peningkatan

kualitas udara, penurunan kebisingan, dan peningkatan estetika lingkungan.

(10) Pendaratan, tinggal landas dan pemarkiran pesawat


Dengan dibangunnya bandar udara berarti frekuensi penerbangan akan
meningkat. Semua aktivitas penerbangan tersebut akan menimbulkan gas emisi
terutama pada saat pesawat mendarat dan tinggal landas. Gas emisi akan
menimbulkan kenaikan SO2, NO,,, CO, debu dan hidrokarbon di udara ambien.
Selain pencemaran udara juga akan terjadi peningkatan kebisingan dan getaran
akibat pergerakan pesawat.

(11) Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan


Dengan beroperasinya bandar udara juga akan terjadi peningkatan anus lalulintas
darat, dari dan menuju bandar udara. Hal ini berarti terjadi peningkatan kegiatan
ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan datangnya para pengguna bandar
udara yang berasal dari kondisi masyarakat yang berbeda, secara langsung
maupun tidak langsung akan menimbulkan perubahan kondisi sosial budaya
masyarakat sekitar.

(12) Pemanfaatan utilitas dan fasilitas penunjang


Usaha pertolongan gawat darurat harus dipersiapkan jika sewaktu-waktu
dibutuhkan, sebab pemanfaat utilitas serta kegiatan di sekitar bandar udara dapat
menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan.

(13) Fasilitas air bersih dan pengolahan limbah


Eksplorasi air bersih yang dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan di bandar
udara dan bangunan di sekitarnya harus diperhitungkan sedemikian rupa agar
tidak berlebihan dan membahayakan cadangan air bersih di daerah tersebut.
Instalasi pengolahan limbah, balk limbah cair maupun padat, juga harus
diperhatikan sebab limbah padat akan mengganggu estetika lingkungan dan
limbah cair dapat mengakibatkan penurunan kualitas air.

Universitas Gadjah Mada


Gambar 10. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Pra Konstruksi

Universitas Gadjah Mada


Gambar 11. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Konstruksi

Universitas Gadjah Mada


Gambar 12. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Pasca Konstruksi

Universitas Gadjah Mada


Tabel 12. Matriks Identifikasi Dampak

Komponen Kegiatan
Komponen
No. Prakonstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi
Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A Komponen
Fisik Kimia
1 lklim - - - - - - - - - - - - -
2 Kualitas udara
- Gas emisi P N N - - P
- Debu - - - N - N - - P N N - - P
- Kebisingan - - - N - - N - N - - - - P
- Getaran - - - -
3 Fisiografi
- Topografi - - - - - - - - - - - - -
4 Hidrologi
Air permukaan - - - - - - - - - - - - -
Drainase - - - - - - - - - - - - - -
5 Kualitas air - - -
6 Ruang, lahan dan
tanah
Peruntukan lahan - - - - - - - - - - - - -
7 Transportasi
Lalulintas darat -
Lalulintas udara - - -
8 Keselamatan - - - N - N N N - - N - -
penerbangan

B Komponen Biologi
1 Flora darat - - -
2 Fauna darat - - - -

C Komponen
1 Ekonomi
- Peluang kerja P - P P P P P P P - - - - -
- Peluang berusaha - - - P P P P P P - - - - -
- Kegiatan ekonomi - - - P P P P P P - P - - -
2 Sosial budaya
Kondisi sosial - N N -
masyarakat
3 Estetika lingkungan - - - - - - - - - - - N -

Universitas Gadjah Mada


Keterangan:
P = dampak positif 7 = konstruksi fisik bangunan
N = dampak negatif 8 = pemabangunan sarana dan
fasilitas
1 = survai lapangan 9 = penghijauan
2 = rencana pembebasan lahan 10 = pendaratan, tinggal landas,
parkir
3 = mobilisasi tenaga kerja 11 = pelayanan penumpang &
barang
4 = mobilisasi material dan alat berat 12 = pemanfaatan utilitas & fasilitas
5 = pembuatan bangunan semi permanen 13 = pengelolaan limbah padat & cair
6 = penyiapan dan pematangan lahan 14 = pemeliharaan lansekap

Universitas Gadjah Mada


Tabel 13. Proritas Pengelolaan Lingkungan

Besaran Pentingnya
No. Jenis Dampak Sumber Dampak
Prioritas
Dampak Dampak
A. TAHAP PRA
KONSTRUKSI
1. Keresahan dan Rencana Pembebasan Lahan Besar Negatif Penting I
Konflik Sosial (NP)
2. Kecemburuan Sosial Mobilisasi Tenaga Kerja Sedang Positif Penting II
(PP)
B. TAHAP
1. Penurunan Kualitas - Mobilisasi Material dan Alat Sedang Negatif II
Udara Berat. Penting
- Penyiapan dan Pematangan (NP)
2. Peningkatan - Mobilisasi Material dan Alat Sedang Negatif II
Kebisingan/getoran Berat. Penting
3. Gangguan Mobilisasi Material dan Alat Sedang Negatif II
Transportasi Darat Berat. Penting
4. Gangguan - Mobilisasi Material dan Alat Besar Negatif I
Keselamatan Berat. Penting
Penerbangan - Penyiapan dan Pematangan (NP)
Lahan.
5. Peningkatan Kegiatan - Konstruksi Fisik Bangunan. Sedang Positif Penting II
Ekonomi - Pembangunan Sarana dan (PP)
C. TAHAP PASCA Utilitas Bandara.
KONSTRUKSI
1. Penurunan Kualitas - Pendaratan, Tinggal Landas Kecil Negatif III
Udara dan Pemarkiran Pesawat. Penting
- Pelayanan Penumpang dan (NP)
2. Peningkatan Pendaratan, Tinggal Landas Besar Negatif I
Kebisingan dan Pemarkiran Pesawat. Penting (NP)
3. Peningkatan Arus Pelayanan Penumpang dan Sedang Negatif II
Lalulintas Darat Barang. Penting

Universitas Gadjah Mada


4. Peningkatan Pelayanan Penumpang dan Besar Positif Penting I
Kegiatan Ekonomi Barang. (PP)
5. dan Sosial Budaya
Keselamatan - Pemanfaatan Utilitas dan Sedang Negatif II
Penerbangan Fasilitas Penunjang. Penting
6. Asap Kebakaran
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Hutan
Limbah Cair (NP)
Sedang Negatif II
Air Penting
7. Penurunan Nilai Pengelolaan Limbah Sedang Negatif II
Penting

5.4. Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Tol a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Pembangunan jalan tol melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:


(1) Tahap Pra Konstruksi

- Penelitian dan survei investigasi design


Kegiatan utama berupa pengukuran center line jalan tol, pematokan ROW
dan pendataan jenis lahan serta bangunan/tanaman di atasnya.

- Pembebasan lahan
Luas tanah yang dibebaskan tergantung kebutuhan dan sesuai rencana.
(2) Tahap Konstruksi

- Mobilisasi alat berat


Alat-alat berat yang digunakan umumnya didatangkan dari luar lokasi
proyek.

- Mobilisasi tenaga kerja


Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol diperkirakan banyak
membutuhkan tenaga kerja, maka pekerja pembangunan jalan tol ini akan
banyak berdatangan dari luar wilayah.

- Pekerjaan galian dan timbunan


Pekerjaan galian dan timbunan ini termasuk pemadatan dan perataan tanah.

- Pengangkutan material
Untuk pembangunan jalan tol diperkirakan membutuhkan bahan material
dari luar lokasi proyek, seperti: tanah timbunan, aggregate subbase,
aggregate pavement asphalt.

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai