Anda di halaman 1dari 9

IKATAN KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL

 Konfigurasi elektron gas mulia


Semua mempunyai elektron terluar 8, kecuali He
Struktur oktet : 8
Stabil
Struktur duplet: 2
Unsur yg lain selalu cenderung menuju struktur oktet/ duplet ,( agar stabil) dengan cara
menangkap/ penggunaan bersama elektron. Sehingga terjadi ikatan dengan atom lain
( IKATAN KIMIA )
unsur yang bernomor atom kecil (spt : H, Li, Be, B dll) tidak dpt memenuhi struktur oktet
hanya duplet (2)
Atom dalam satu molekul
IKATAN KIMIA
Antar molekul

 Kecenderungan unsur melepas atau menerima elektron


a. Melepas Elektron

• Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logamyang mempunyai


energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).
• Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya membentuk ion x+ dengan
Ion x- = nomor golongan utama.
• Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar
elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).

Contoh

OKTET

11 Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) melepas 1e

19 K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron

 ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar

12 Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e

20 Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron

ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar


b. Menangkap Elektron
• Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron dilakukan oleh unsur non
logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar
(bersifat elektronegatif).
• Atom-atom menyerap / mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet)
atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
Contoh

9F (2.7) + 1e  Ion F- (2.8) Struktur Ne

8O (2.6) + 2e  Ion O-2 (2.8) Struktur Ne

16 S (2.8.6) + 2e  Ion S-2 (2.8) Struktur Ar

9N (2.5) + 3e  Ion N-3 (2.8) Struktur Ne

 Molekul Polar & Non Polar


a. Molekul Non-polar
Molekul yang tidak memperlihatkan adanya kutub positif dan kutub negatif dalam
molekulnya.
Contoh : molekul diatomik seperti H2, Cl2, O2 ,dan BCl3
b. Molekul Polar
Molekul yang memperlihatkan adanya kutub positif dan kutub negatif dalam molekulnya.
Contoh : molekul diatomik yang terdiri dari dua atom bebeda keelektronegatifan seperti
NH3, H2O, dan HCl

 Pengaruh Geometri Molekul Terhadap Kepolaran Molekul


Kepolaran Molekul  Dapat diperkirakan dari geometri molekulnya.
Hal ini akan menentukan resultan momen dipol ikatan-ikatan kovalennya.
Momen dipol = 0 , molekul bersifat non-polar
Momen dipol ≠ 0, molekul bersifat polar
 Meramalkan Kepolaran Molekul BCl3
BCl3 memiliki 3 ikatan kovalen B—Cl yang bersifat polar, karena atom Cl lebih elektronegatif
daripada atom B. Bentuk molekul BCl3 yang segitiga sama sisi menyebabkan dipol- dipol ketiga
ikatan saling meniadakan.
Jadi, Molekul BCl3 bersifat non-polar
 Meramalkan Kepolaran Molekul NH3
Molekul NH3 memiliki 3 ikatan kovalen N—H yang bersifat polar, karena
keelektronegatifan N > H.
Bentuk molekul NH3 yakni piramida trigonal menyebabkan dipol-dipol ketiga ikatan tidak
saling meniadakan.

Jadi, Molekul NH3 bersifat polar


 Mekanisme terbentuknya gaya London pada molekul non-polar :
Dalam molekul tersebut, elektron-elektron tiada henti- hentinya bergerak dan digambarkan
terdistribusi secara simetris. Akan tetapi, ada saatnya dimana elektron- elektron dapat
terkonsentrasi di satu sisi dari molekul. Hal ini menyebabkan kerapatan elektron molekul
terdistribusi tidak merata. Sehingga terjadi pengkutuban atau pembentukan dipol, yang
disebut dipol sesaat.
Dipol sesaat
Adanya dipol sesaat akan mempengaruhi kerapatan elektron dari molekul terdekatnya. Akibatnya
molekul tersebut akan memiliki dipol yang disebut dipol terimbas.

Adanya dipol sesaat dan dipol terimbas memungkinkan terbentuknya ikatan antar molekul.

Ikatan ini dinamakan gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas atau gaya London.

Gaya Tarik Dipol-Dipol


Berlaku untuk molekul-molekul yang bersifat polar. Sebab, molekul-molekul polar
mempunyai dua kutub (δ+) dan (δ-).
Kedua kutub ini merupakan dipol permanen

Perhatikan ilustrasi berikut.

Dipol-dipol molekul-molekul tersebut tarik-menarik pada kutub dengan muatan sejenis dan
tolak-menolak pada kutub dengan muatan berlawanan.
Gaya tarik-menarik yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan gaya tolak-menolak. Inilah
yang disebut dengan gaya tarik-menarik dipol-dipol.
Ikatan Hidrogen
Kenaikan titik didih senyawa-senyawa dapat diketahui dari besar Mr-nya.
Perhatikan titik didih HF, HCl, HBr, dan HI pada grafik berikut.

Berdasarkan besarnya Mr, HI seharusnya memiliki titik didih paling tinggi, sehingga urutan
kenaikan titik didihnya
HI > HBr > HCl > HF

Tetapi ternyata tidak demikian, berdasarkan grafik di atas urutan titik didihnya adalah:

HF > HI > HBr > HCl

HF menyimpang dari kecendrungan tersebut, hal yang sama juga terjadi pada H2O dan NH3.
(Perhatikan grafik di atas)
Keduanya menunjukkan penyimpangan dari kecenderungan titik didih kelompoknya.
Penyimpangan tersebut disebabkan oleh adanya ikatan lain yang disebut Ikatan Hidrogen
- Ikatan hidrogen terjadi pada molekul-molekul yang sangat polar dan memiliki atom
Hidrogen.
- Kutub positif pada atom H berikatan dengan kutub negatif atom lain dari molekul di
sekitarnya yang memiliki keelektronegatifan lebih besar, seperti atom fluor, oksigen,
dan nitrogen
Contoh : Pembentukan Ikatan Hidrogen Antarmolekul H - F
Atom H yang bermuatan positif membentuk suatu gaya tarik menarik yang relatif kuat
dengan atom F dari molekul HF lain disekitarnya
Perhatikan Ilustrasi berikut:

 Bentuk Molekul
Merupakan gambaran secara teoritis susunan atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan
ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat.
Bentuk molekul dapat ditentukan dengan teori tolakan pasangan elektron valensi (teori
domain elektron).
Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
• R.G.Gillesepie (1970), mengajukan teori VSEPR (Valance Shell Electron Pair
Repulsion) atau teori tolakan pasangan elektron valensi :
“Pasangan-pasangan electron akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak-menolak antara
pasangan elektron menjadi seminimal mungkin”.
• Jarak yang diambil oleh pasangan electron bergantung pada keelektronegatifan atom
yang bersangkutan.

• Urutan gaya tolak : pasangan elektron bebas (PEB) > pasangan elektron
terikat (PEI), ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal.
• Notasi yang dipakai: A = atom pusat, X = atom yang berikatan (PEI) dan E =
elektron valensi yang tidak berikatan (PEB).
• Keterbatasan teori VSEPR : tidak dapat menerangkan molekul-molekul yang
lebih rumit dan mempunyai bilangan koordinasi lebih dari enam.
Cara meramalkan bentuk molekul
• Gambarkan struktur Lewis senyawa.
• Hitung jumlah pasangan elektron (PE), jumlah PEI dan PEB yang ada di sekitar atom
pusat.
• Memprediksi sudut-sudut ikatan yang mungkin berdasarkan jumlah kelompok
elektron dan arah-arah yang mungkin akibat tolakan pasangan elektron bebas.
• Tentukan rumus bentuk molekulnya/klasifikasi VSEPR.
• Memberi nama bentuk molekul berdasarkan jumlah PEI dan PEB.

Bentuk molekul dengan dua pasang elektron di sekitar atom pusat


BeCl2
 Gambarkan struktur Lewis BeCl2

4Be : 2, 2

17 Cl : 2, 8, 7

 Jumlah PE = 2, PEI = 2, PEB = 0


 Klasifikasi VSEPR : AX2
 Bentuk molekul : Linier
Bentuk molekul dengan tiga pasang elektron di sekitar atom pusat
SO3
 Gambarkan struktur Lewis SO3

16 S : 2, 8, 6

8 O : 2, 6

 Jumlah PE = 3, PEI = 3, PEB = 0


 Klasifikasi VSEPR : AX3
 Bentuk molekul : Trigonal planar
Bentuk Molekul dengan empat pasang elektron di sekitar atom pusat
CH4
 Gambarkan struktur Lewis CH4

6C : 2, 4

1 H:1

 Jumlah PE = 4, PEI = 4, PEB = 0

 Klasifikasi VSEPR : AX4

 Bentuk molekul : Tetrahedral

Bentuk Molekul dengan lima dan enam pasang ele ktron di sekitar atom pusat

Teori Domain Elektron


Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul berdasarkan tolak-
menolak elektron- elektron pada kulit luar atom pusat.
Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR.
Teori domain elektron dapat digunakan untuk meramalkan geometri molekul suatu senyawa
dengan menggunakan rumus:

AXnEm
Dimana:
A = atom pusat
X = semua atom yang terikat ke atom pusat E = domain elektron bebas (DEB)
n = jumlah DEI
m = jumlah DEB
Struktur Dari Berbagai Bentuk Molekul

Contoh

Anda mungkin juga menyukai