Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Berbisnis sesuai dengan preraturan
hukum” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas Bapak Roy Fachraby Ginting, S.H, M.Kn pada mata kuliah Hukum Bisnis. Penulis
ucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Rahman, S.H, MH selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Tugas yang telah diberikan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang
Berbisnis sesuai dengan preraturan hukum bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara harfiah kata bisnis berasal dari istilah Inggris “business” yang berarti kegiatan
usaha. Menurut Richard Burton Simatupang kata bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan
kegiatan usaha uang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus, yaitu
berupa kegiatan mengadakan barang-barang atas jasa-jasa maupun fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Adapun kegiatan bisnis secara umum dapat dibedakan 3 bidang usaha yaitu :
1. Bisnis dalam arti kegiatan perdangan (commerce), yaitu keseluruhan kegiatan jual beli
yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun diluar
negeri ataupun antara Negara tujuan memperoleh keuntungan.
2. Bisnis dalam arti kegiatan industry (Industry) yaitu kegiatan memproduksi atau
menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (service), yaitu kegiatan yang menyediakan jasa-jasa
yang dilakukan baik oleh orang maupun badan.
Semua kegiatan-kegiatan dalam bisnis tentu memerlukan aturan dan peraturan yang
mengatur tata cara melakukan kegiatan dalam bisnis demi kepentingan para pihak dalam
berbisnis. Dari penjelasan diatas, muncul suatu pertanyaan, kenapa hukum itu diperlukan
dalam bisnis. Sehingga untuk mengatur segala kegiatan-kegiatan dalam bisnis maka
diciptakan suatu hukum yang mengaturnya yaitu hukum bisnis.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengetian hukum?
2. Apakah pengertian bisnis?
3. Bagaimana sejarah hukum bisnis?
4. Apakah pengertian perjanjian?
5. Apakah pengertian kontrak?
6. Apakah pengertian perikatan?
7. Apakah pengertian hubungan bisnis?
8. Bagaimana bentuk-bentuk hubungan bisnis?
9. Apakah pengertian badan usaha?
10. Apakah pengertian badan hukum usaha?
11. Apa saja bentuk badan usaha dan badan hukum usaha?
12. Bagaimana tentang perseroan terbatas?
C. Tujuan Masaalah
1. Untuk mengetahui pengetian hukum
2. Untuk mengetahui pengertian bisnis
3. Untuk mengtahui sejarah hukum bisnis
4. Untuk mengetahui pengertian perjanjian
5. Untuk mengetahui pengertian kontrak
6. Untuk mengetahui pengertian perikatan
7. Untuk mengetahui pengertian hubungan bisnis
8. Untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan bisnis
9. Untuk mengetahui pengertian badan usaha
10. Untuk mengetahui pengertian badan hukum usaha
11. Untuk mengetahui bentuk badan usaha dan badan hukum usaha
12. Untuk mengetahui tentang perseroan terbatas
BAB II
PEMBAHASAN
Munir Fuady
Munir Fuady mengatakan bahwa Hukum Bisnis merupakan suatu perangkat atau kaidah
hukum termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara pelaksanaan
urusan atau aktivitas dagang, industri, atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi
atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para enterpeneur dalam
risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum menyatakan hukum bisnis merupakan
seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan berbagai
persoalan yang muncul dalam kegiatan antar manusia, khususnya dalam bidang
perdagangan.
Hukum bisnis “business law” merupakan perangkat hukum yang mengatur tata cara dan
pelaksanaan kegiatan perdagangan, industri maupun keuangan yang berhubungan dengan
pertukaran barang dan jasa, kegiatan produksi ataupun kegiatan menempatkan uang yang
dilakukan oleh para pengusaha dengan tujuan dan motif tertentu dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan segala faktor risiko yang mungkin terjadi.
Hukum bisnis sendiri memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan telah diatur di dalam
Undang-Undang. Pada umumnya, ruang lingkup hukum bisnis mencakup beberapa hal
seperti bentuk badan usaha (PT, Firma, CV), kegiatan jual beli (termasuk ekspor dan impor),
investasi atau penanaman modal, ketenagakerjaan, pembiayaan, jaminan utang dan surat
berharga, hak kekayaan intelektual, asuransi, dan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
bisnis. Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang
mungkin terjadi di kemudian hari. Di bawah ini adalah beberapa tujuan hukum bisnis:
1. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam
masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh pembelaan didepan
hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang
tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi untuk orang yang melanggar hukum.
Menurut E. Utrech
Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.
Menurut Suardi Tasrif
Hukum adalah keseluruhan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa dan
dibuat oleh yang berwenang, berisikan suatu perintah/larangan atau izin berbuat
sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan masyarakat.
Menurut Satjipto Raharjo
Hukum merupakan karya manusia berupa norma-norma yang berisi petunjuuk tingkah
laku. Hukum merupakan cerminan dari kehendak manusia mengenai bagaimana
seharusnya masayarakat dibina dan kemana masyarakat harus diarahkan. Pertama
hukum harus rekamana dar ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum dibuat,
ide tersebut berupa ide tentang keadilan.
Menurut Prof. Dr. Van Kan
Hukum merupakan segala peraturan yang mempunyai sifat memaksa yang diadakan
untuk mengatur dan melindungi kepentingan orang di dalam masyarakat.
Menurut Duguit
Hukum merupakan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang penggunaannya di
saat tertentu di acuhan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan atas kepentingan
bersama terhadap orang yang melanggar peraturan.
Menurut Van Apeldoorn
Hukum merupakan peraturan penghubung antar hidup manusia, gejala sosial tidak ada
masyarakat yang tidak mengenal hukum, sehingga hukum menjadi suatu aspek
kebudayaan yaitu agama, adat, kesusilaan dan kebiasaan.
Menurut Immanuel Kant
Hukum merupakan semua syarat dimana seseorang mempunyai kehendak bebas,
sehingga bisa menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang lain dan menaati
peraturan hukum mengenai kemerdekaan.
Menurut Borst
Hukum merupakan semua peraturan bagi perbuatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, dimana saat pelaksanaan bisa dipaksakan dengan tujuan untuk
mendapat keadilan.
Asas-asas Hukum
Menurut bentuknya, hukum terbagi dua yaitu hukum tertulis dan hukum tidak tertulis.
Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.
Sedangkan hukum tidak tertulis yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat
namun tidak tertulis dan diberlakukan, ditaati seperti peraturan perundang-undangan. Hukum
ini juga bisa disebut sebagai hukum kebiasaan.
2. Pengertian Bisnis
Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh perorangan atau
juga organisasi yang melingkupi aktivitas produksi, pembelian, penjualan, atau juga
pertukaran barang/ jasa, dengan tujuan untuk bisa mendapatkan keuntungan atau laba. Kata
dari “bisnis” ini berasal dari bahasa Inggris, yakni “business” yang artinya ialah kesibukan.
Di dalam konteks sederhana, yang dimaksud dari kesibukan ini ialah melakukan suatu
aktivitas/kegiatan atau juga pekerjaan yang memberikan suatu keuntungan pada seseorang.
Di dalam dunia perekonomian, bisnis ini mempunyai suatu karakteristik diantaranya sebagai
berikut :
Sebelum dunia mengenal Hukum Bisnis maka pada mulanya lahirlah Hukum
dagang atau ilmu yang mengatur hubungan antara suatu pihak dengan pihak lain yang
berkaitan dengan urusan-urusan dagang. Definisi lain menyatakan bahwa hukum dagang
merupakan serangkaian norma yang timbul khusus dalam dunia usaha atau kegiatan
perusahaan. Hukum dagang masuk dalam kategori hukum perdata, tepatnya hukum perikatan.
Alasannya karena hukum dagang berkaitan dengan tindakan manusia dalam urusan dagang.
Oleh karena itu hukum dagang tidak masuk dalam hukum kebendaan.
Kemudian hukum dagang juga berkaitan dengan hak dan kewajiban antarpihak yang
bersangkutan dalam urusan dagang. Hukum perikatan mengatur hal ini. Itulah sebabnya
hukum dagang dikategorikan ke dalam hukum perikatan. Hukum perikatan adalah hukum
yang secara spesifik mengatur perikatan-perikatan dalam urusan dagang.
Perkembangan hukum dagang di dunia telah berlangsung pada tahun 1000 hingga
1500 pada abad pertengahan di Eropa. Pada waktu itu telah lahir kota-kota yang berfungsi
sebagai pusat perdagangan, seperti Genoa, Venesia, Marseille, Florence hingga Barcelona.
Meski telah diberlakukan Hukum Romawi (Corpus Juris Civilis), namun berbagai masalah
terkait perdagangan belum bisa diselesaikan. Maka dari itu dibentuklah Hukum Pedagang
(Koopmansrecht).
Saat itu hukum dagang masih bersifat kedaerahan. Kodifikasi hukum dagang pertama
dibentuk di Prancis dengan nama Ordonance de Commerce pada masa pemerintahan Raja
Louis XIV pada 1673. Dalam hukum itu terdapat segala hal berkaitan dengan dunia
perdagangan, mulai dari pedagang, bank, badan usaha, surat berharga hingga pernyataan
pailit.Pada 1681 lahirlah kodifikasi hukum dagang kedua dengan nama Ordonance de la
Marine. Dalam kodifikasi ini termuat segala hal berkaitan dengan dagang dan kelautan,
misalnya tentang perdagangan di laut. Kedua hukum itu kemudian menjadi acuan dari
lahirnya Code de Commerce, hukum dagang baru yang mulai berlaku pada 1807 di
Prancis. Code de Commerce membahas tentang berbagai peraturan hukum yang timbul dalam
bidang perdagangan sejak abad pertengahan. Code de Commerce kemudian menjadi cikal
bakal hukum dagang di Belanda dan Indonesia.
Sebagai negara bekas jajahan Prancis, Belanda memberlakukan Wetboek van
Koophandel yang diadaptasi dari Code de Commerce. Meski telah dipublikasikan sejak 1847,
penerapan Wetboek van Koophandel baru berlangsung sejak 1 Mei 1848. Kerajaan Belanda
yang menjajah Indonesia dan turut mempengaruhi perkembangan hukum dagang di
Indonesia. Akhirnya lahirlah Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang diadaptasi
dari Wetboek van Kopphandel yang kemudian menjadi salah satu sumber dari hukum dagang
Indonesia.
1. Perjanjian
Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau
dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
2. Kontrak
3. Perikatan
Terdapat beberapa pegertian perikatan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
C. Hubungan Bisnis
Selain itu, hubungan bisnis eksternal sangat penting bagi organisasi mana pun karena
akan meningkatkan citra perusahaan, mengembangkan loyalitas merek , dan meningkatkan
penjualan. Ada banyak bentuk berbeda yang melaluinya hubungan bisnis dipertahankan. Pada
dasarnya, relasi-relasi ini sebagaimana dinyatakan sebelumnya, dibangun melalui jalur
komunikasi namun interaksi tatap muka dan media sosial dipandang paling efektif sehingga
memungkinkan orang untuk membentuk ikatan yang lebih kuat.
Keagenan/ Distributor
Muncul karena adanya pihak luar negeri yang tidak diperbolehkan untuk menjual
barangnya secara langsung, baik ekspor/ impor ke Indonesia. Pihak asing yang disebut
dengan prinsipal harus menunjukkan agen-agennya atau perwakilannya di Indonesia untuk
memasarkan produknya.
Keagenan bisa diartikan sebagai suatu hubungan hukum dimana seseorang/pihak agen
diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama orang/ pihak prinsipal untuk melaksanakan
transaksi bisnis dengan pihak lain. Sedangkan distributor tidak bertindak dan atas nama pihak
yang menunjuknya sebagai distributor (biasanya disebut supplier, atau manufacture). Seorang
distributor bertindak untuk dan atas nama sendiri. Pasal 1338 KUHPerdata mengatur tentang
perjanjian bisnis antara agen/ distributor dengan prinsipalnya, yang dimuat dalam suatu
kontrak yang isinya sesuai dengan kehendak para pembuat kontrak tersebut.
Kata Franchise sebenarnya berasal dari bahasa Perancis yang berarti bebas, atau lebih
Lengkapnya lagi bebas dari perhambaan (free from servitude). Franchise ini merupakan
sebuah metode untuk melakukan bisnis, yaitu suatu metode untuk memasarkan produk atau
jasa ke masyarakat. Secara spesifik franchising adalah konsep pemasaran., dan franchise
diartikan sebagai suatu sistem pemasaran atau sistem usaha untuk memasarkan produk atau
jasa tertentu.
Secara lebih lengkap franchise adalah hubungan berdasarkan kontrak lisensi yang
menimbulkan cara memasarkan barang atau jasa dengan memberi unsur kontrol tertentu
kepada pemasok (franchisor), sebagai imbalan bagi yang diperoleh oleh pihak yang mendapat
hak (franchisee) untuk menggunakan merek dan nama franchisor. Konsep 4P merupakan 4
hal yang menonjol dalam hal pemasaran konsep franchise yaitu product, price, place/
distribution dan promotion.
Merupakan usaha bersama yang mencakup semua jenis kerja sama. Istilah joint venture
juga sering dinyatakan dengan istilah lain seperti foreign collaboration, International
Enterprise, dsb. Dan ada dua jenis Joint Venture yaitu
1) Joint venture yang tidak melaksanakan penggabungan modal, sehingga kerja sama
tersebut hanya terbatas pada know-how yang dibawa kedalam joint venture.
2) Jenis kedua adalah joint venture yang ditandai oleh partisipasi modal.
Secara teoretis joint venture terbagi menjadi konsolidasi, merger dan akuisisi. Konsolidasi
adalah bergabungnya dua atau lebih suatu badan usaha menjadi suatu badan usaha baru.
Merger berarti penggabungan beberapa badan usaha, dimana sampai saat ini peraturan
mengenai merger hanya ada untuk usaha di bidang perbankan saja. Dan akuisisi adalah
pengambilalihan suatu badan usaha oleh badan usaha lain dengan tetap menggunakan nama
badan usaha lama. Dari keempat model penggabungan usaha tersebut tentu saja akan
mempunyai akibat aspek hukum yang berbeda yang dapat dilihat dalam pasal 102-109 UU
No. 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas.
Terlepas dari bidang usaha yang dijalani dalam suatu perusahaan, beberapa macam
hubungan dan kondisi tersebut yaitu:
Biasanya untuk hubungan bisnis ini perusahaan melakukan perjanjian dengan para
pemasok barang atau jasa bagi kepentingan produksi atau operasi usahanya sehari-hari.
Mudahnya disebut Supply Agreement.
Dalam hal melakukan penjualan, biasanya perusahaan tidak melakukan langsung melalui
divisinya. Perusahaan ini biasanya akan menunjuk pihak ketiga seperti distributor atau agen
penjualan untuk membantu memasarkan produk miliknya. Hubungan ini juga biasa disebut
Distribution Agreement dan Sales Representative Agreement.
Hubungan yang satu ini singkatnya adalah ketidakmampuan konsumen untuk melakukan
pembayaran tunai, maka perusahaan dapat melakukan pembayaran tersebut terhadap
konsumen yang bersangkutan dengan melakukan perjanjian jual beli baik itu dengan cicilan
(Purchase With Installment) ataupun sewa beli (Hire Purchase Agreement)
Hubungan Bisnis Antara Perusahaan dengan Para Pemegang Saham
Pada hubungan bisnis antara perusahaan dengan para pemegang saham ini umumnya hal
seperti penyertaan modal sudah diatur dalam anggaran dasar seperti perjanjian hutang
subordinasi atau bila ada kesepakatan antara pemegang saham yang lama dengan yang baru
yaitu Shareholder Agreement.
Hubungan bisnis yang satu ini biasa dikenal dengan Facility Agreement atau Credit
Agreement. Hubungan ini biasanya hubungan yang melakukan sebuah transaksi pinjaman.
Seperti contohnya apabila ada sebuah perusahaan membutuhkan dana untuk kebutuhan
operasional usahanya maupun perusahaan yang membutuhkan dana untuk mengembangkan
usahanya, biasanya mereka akan mencari pinjaman kepada para kreditur yang dapat
memberikan fasilitas kredit atau pinjaman.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha sering kali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan utamanya, Badan Usaha
adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sekumpulan orang dan
modal yang mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau dunia
usaha / perusahaan.
Menurut Undang-undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia, adalah sekumpulan
orang dan modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha.
Menurut Pemerintah Hindia Belanda, adalah suatu kegiatan yang nantinya akan
dilakukan secara terus menerus dan bersifat terang-terangan.
Badan hukum dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai organisasi atau perkumpulan
yang didirikan dengan akta yang otentik dan dalam hukum diperlakukan sebagai orang yang
memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga dengan subyek hukum.
Karakteristik badan usaha yang bisa menjadi subyek badan hukum adalah sebagai berikut:
Perusahaan perseorangan adalah sesuatu perusahaan atau bentuk bisnis yang paling
rendah/sederhana. Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki, dikelola
dan manajemen ditangani langsung secara perseorangan. Dan segala bentuk tanggung-jawab
dan resiko pastinya akan ditanggung secara pribadi sehingga biasanya modal yang
dibutuhkan tidak begitu besar. Perusahaan ini menghasilkan keuntungan yang penuh dan
dikuasai oleh perseorangan. Namun ada keterbatasan pengembangan usaha karena tergantung
dari kemampuan pemilik perusahaan.
Usaha dagang dapat didefinisikan sebagai kegiatan jual beli barang jasa dan bertujuan untuk
mencari keuntungan termasuk melakukan kegiatan sebagai perantara dari kegiatan jual beli
tersebut.
Macam-macam Usaha Dagang
Berikut ini contoh macam-macam bisnis dagang berdasarkan skala atau jangkauannya :
Pengecer
Menjadi pengecer bisa dalam bentuk skala kecil maupun besar. Anda bisa memulai
menjadi pengecer untuk barang-barang yang ada di warung-warung atau toko-toko
kelontong. Jika sudah cukup modal, bisnis dapat berkembang dengan menjadi
pengecer barang untuk minimarket, supermarket, usaha online, hingga bekerja dalam
bentuk direct selling.
Penjualan agen
Usaha dagang penjualan agen kapasitasnya masih berada di atas pengecer. Usaha ini
memiliki jaringan yang lebih luas. Jika tertarik untuk menekuni usaha bisnis ini, bisa
menjual barang ke banyak wilayah dalam skala yang lebih besar. Bahkan dengan
menjadi agen, akan bisa menggerakkan agen-agen kecil atau tim pengecer untuk
mengembangkan usaha penjualan menjadi lebih luas baik secara online maupun
offline.
Dropshipping
Banyak yang sudah mengenal dropshipping. Konsep dropshipping ini cukup berbeda
dari berbagai bisnis dagang yang ada. Usaha ini bisa dilakukan dengan modal kecil
atau bahkan tanpa modal. Dalam usaha ini, akan berperan sebagai agen pemasaran.
Dengan berbekal katalog, bisa memasarkan barang-barang dan mengajak calon
pembeli untuk membeli barang.
Ekspor impor
Dalam bisnis ekspor impor, memiliki jaringan yang luas sampai ke manca negara dan
proses transaksinya juga dilakukan melalui lintas negara. Bekerja dalam jenis usaha
ekspor impor, tidak perlu berhubungan dengan proses produksi karena tugas
utamanya adalah mencari pembeli luar untuk membeli produk dalam negeri atau
sebaliknya mencari pembeli dalam negeri untuk membeli produk dari luar negeri.
c). Firma
Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dengan memakai satu nama untuk
kepentingan bersama. Modal perusahaan firma berasal dari setoran langsung yang terkait
dalam kesepakatan firma. Akan tetapi dalam pembagian laba biasanya didasarkan sesuai pada
jumlah modal yang disetorkan pada masing-masing anggota firma itu sendiri. Contoh
perusahaan firma yang ada di Indonesia adalah perusahaan puma, perusahaan nike,
perusahaan firma hukum, perusahaan diadora dan lain sebagainya.
Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh dua atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama dengan tingkat tanggung jawab yang berbeda-beda. Satu pihak bertanggung-jawab
bersedia menjadi pengurus dan mengelola perusahaan, sedangkan di pihak lain hanya
bersedia menyimpan modal dalam usaha dan bertanggung-jawab atas utang-utang perusahaan
tetapi tidak bersedia menjadi pengurus atau mengelola perusahaan. Pembagian hasil usaha
biasanya sudah ditetapkan dan tertera dalam perjanjian pembentukan awal perusahaan
komanditer (CV) tersebut. Biasanya porsi pembagian hasil usaha biasanya ditentukan dari
modal dan porsi tanggung-jawab dari masing-masing pihak.
Perseroan terbatas merupakan salah satu bentuk badan usaha yang memiliki badan
hukum, sebagaimana tertera dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Penjelasan PT adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No.
1 tahun 1995 serta peraturan pelaksanaannya. Dalam pelaksanaanya sudah banyak perseroan
terbatas (PT) sangat berperan pada perekenomian nasional. Sebagai contoh PT Pertamina
dengan PT Medco Energi International, Tbk yang memiliki jenis badan usaha milik swasta
(BUMS) yang berperan bertambahnya kas negara dari pajak dan laba perusahaan
sebagai pendapatan nasional.
f). Koperasi
g). Yayasan
Berbeda dengan badan-badan usaha lainnya, yayasan merupakan badan usaha yang
tidak mencari untung. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yayasan:
Yayasan juga memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Kelebihan yayasan merupakan
lembaga nirlaba yang rela membantu masyarakat. Keberadaan yayasan kerap kali membantu
terciptanya keseimbangan sosial dalam masyarakat. Adapun kekurangan dari yayasan, yakni
terbatasnya dana. Hal ini tentu bisa menghambat kegiatan usaha yang dilakukan olehnya. Di
Indonesia terdapat berbagai macam yayasan yang tersebar. Beberapa contohnya adalah Insan
Muda Mulia, Obor Berkat Indonesia (OBI), Putera Sampoerna Foundation dan Indonesia
Mengajar. Yayasan-yayasan ini biasa bergerak di bidang sosial, edukasi dan religi untuk
membentuk keseimbangan sosial di masyarakat Indonesia.
BumDes
Pengertian badan usaha milik desa (atau disingkat menjadi Bumdes) adalah usaha
desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum. Pemerintah Desa bisa
mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa.
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. Kepengurusan
Badan Usaha Milik Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan masyarakat desa setempat.
Definisi Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUM Desa adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Modal atau sumber dana BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) bisa berasal dari
Pemerintah Desa, tabungan masyarakat, bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota, pinjaman, atau penyertaan modal pihak lain atau kerja sama
bagi hasil atas dasar saling menguntungkan. Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan
pinjaman, yang dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan BPD.
BUMD
Menurut Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah,
BUMD didirikan bertujuan untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional umumnya, untuk memenuhi kebutuhan rakyat menuju
masyarakat yang adil dan makmur. Pendirian BUMD dilakukan oleh Pemerintah Daerah
melalui Peraturan Daerah, menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.
Badan usaha milik daerah adalah perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah. BUMD
merupakan organisasi yang memiliki status korporat yang independen, dipimpin oleh dewan
direksi yang ditunjuk oleh pejabat pemerintah daerah dengan kepemilikan mayoritas publik.
BUMN
BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Meskipun begitu, karyawan yang bekerja di BUMN tidak disebut sebagai
pegawai negeri, melainkan karyawan BUMN. Bentuk badan usaha ini pun dibagi lagi
menjadi 3 bentuk, yakni:
E. Perseroan Terbatas
1. Pengertian
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham
yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan,
perubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
2. Dasar Hukum
3. Cara Pendirian
Umumnya, Ada enam langkah dalam mendirikan Perseroan Terbatas, sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pihak yang ingin mendirikan PT terlebih dulu harus duduk bersama dan bermusyawarah
untuk menyepakati beberapa hal:
Jenis usaha yang akan dijalankan (misalnya jenis usaha : produksi, distribusi, barang
atau jasa, dan sebagainya).
Besaran modal masing-masing pihak yang akan ditempatkan dan disetorkan untuk
jadi modal PT.
Lokasi, tempat atau kedudukan PT yang akan didirikan
Susuan kepengurusan PT yang akan didirikan, dan lain-lain.
(hasil musyawarah atau rapat tersebut dicatat atau dibuat tertulis/notula rapat).
2) Persiapan Dokumen
Pihak-pihak yang sudah sepakat mendirikan PT, akan masuk ke dalam struktur PT,baik
sebagai direksi, komisaris maupun pemegang saham. Sehingga harus mempersiapkan segala
surat-menyurat ataupun dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengurusan pendirian PT,
seperti notula rapat, Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu keluaga, surat-surat aset, dsb yang
berhubungan dengan PT yang akan didirikan.
3) Akta Notaris
Setelah langkah pertama dan kedua disepakati/dilakukan, selanjutnya para pihak pergi
menghadap notaris untuk membuat Anggaran Dasar atau Akta Pendirian PT, sebagaimana
ketentuan pasal 7 ayat (1) UU 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) yaitu:
”Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam
bahasa Indonesia”. Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan nama PT, pembayaran pajak
perseorangan, dan tambahan berita negara.
Selanjutnya mengurus izin misalnya izin lingkungan, surat keterangan domisili usaha,
nomor pokok wajib pajak para pendiri dan izin gangguan (HO), dan izin-izin lain yang
diharuskan peraturan perundang-undangan sesuai dengan jenis aktivitas atau kegiatan bisnis
dari PT yang akan didirikan.
6) Pendaftaran PT
Selanjutnya adalah mendaftarkan akta pendirian PT yang sudah dibuat di hadapan notaris
kepada Departemen atau Kementerian Negara terkait.
Adapun hal-hal yang perlu dilampirkan dalam mengajukan daftar perusahaan sebagai
berikut:
Direksi adalah organ perseroan yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengurus
perseroan. Tindakan pengurusan perseroan oleh direksi hanya untuk kepentingan perseroan
seesuai dengan maksud dan tujuan perseroan (pasal 92 ayat (1) UUPT).
5. Saham
Saham adalah bukti telah dilakukan penyetoran penuh modal yang diambil bagian
oleh para pemegang saham dalam Perseroan Terbatas. Saham dalam Perseroan Terbatas
tersebut dikelompokan berdasarkan karateristik yang sama, yang disebut klasifikasi saham.
Pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(“UUPT”) menyebutkan, Anggaran Dasar Perseroan menetapkan lebih dari satu klasifikasi
saham. Saham di dalam sebuah Perseroan Terbatas dapat terbagi atas:
Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama persero ditulis di atas surat sero setelah
didaftarkan dalam buku Perseroan Terbatas sebagai persero.
Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu saham yang di atas surat tidak disebutkan nama
perseronya.
Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat pula dibagi sebagai berikut:
Saham/Sero Biasa
Sero yang biasanya memperoleh keuntungan (dividen) yang sama sesuai dengan yang
ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham.
Saham/Sero Preferen
Sero preferen ini selain mempunyai hak dan dividen yang sama dengan sero biasa,
juga mendapat hak lebih dari sero biasa.
Saham/Sero Kumulatif Preferen
Sero kumulatif preferen ini mempunyai hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut
tidak bisa dibayarkan pada tahun sekarang, maka dibayarkan pada tahun berikutnya.
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau
orang kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
BAB III
A. Kesimpulan
1. Hukum mengatur segala hal dan tata tertib di masyarakat, didalam hukum adanya
aturan yang memaksa dan adanya sanksi.
2. Hukum bisnis “business law” merupakan perangkat hukum yang mengatur tata cara
dan pelaksanaan kegiatan perdagangan, industri maupun keuangan yang berhubungan
dengan pertukaran barang dan jasa, kegiatan produksi ataupun kegiatan menempatkan
uang yang dilakukan oleh para pengusaha. Yang terpenting dalam hubungan bisnnis
adalah membangun integritras dan menjaga kepercayaan..
3. Corpus Juris Civilis adalah hukum perdagangan pertama.
4. Perikatan lahir karena suatu perjanjian (persetujuan) atau karena undang-
undang (Pasal 1233 KUH Perdata).
5. Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau
dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
6. Kontrak diartikan sebagai suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang
menciptakan kewajiban untuk beerbuat atau tidak berbuat sesuatu hal yang khusus.
Kontrak juga merupakan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakatati bersama.
Perjanjian yang dibuat secara tertulis disebut kontrak.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan bia diterapkan dalam kegiatan bisnis.
Sehingga pelaku-pelaku bisnis harus mengatur kegiatan bisnisnya sesuai dengan hukum
yang berlaku agar semua kegiatan bisnis, tujuan, dan manfaatnya dapat terlaksana dengan
baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Sukandar, Dadang. 2017. Panduan Membuat Kontrak Bisnis. Jakarta: PT Visi Media Pustaka
B. Internet
https://libera.id/blogs/hukum-bisnis/