Disusun Oleh :
Judul Makalah :
“Peran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan
Pentingnya Moral Bangsa di Tengah Pandemi Covid-19”
Disusun Oleh,
Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewarganegaraan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih
lanjut terkait peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk moral kebangsaan di
tengah pandemi COVID-19.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu moral kebangsaan?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui arti dari moral kebangsaan.
3. Untuk mengetahui peran moral kebangsaan di tengah pandemi COVID-19.
4. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk
moral bangsa.
5. Untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab memberikan pelajaran moral
di masa pandemi COVID-19
6. Untuk mengedukasi pembaca agar ikut berpartisipasi dalam memperbaiki moral
bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum moral adalah suatu hukum tingkah laku yang diterapkan kepada
setiap individu untuk dapat bersosialisasi dengan sesama manusia agar terjalin rasa
hormat dan menghormati. Secara etimologi moral berasal dari bahasa latin yakni mos
(jamak: mores) yang berarti kebiasaan adat. Kata mos (mores) dalam bahasa latin sama
artinya dengan etos dalam bahasa yunani. Menurut KBBI moral berarti (ajaran tentang)
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya;
akhlak; budi pekerti; susila. Dari beberapa pengertian moral di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa moral adalah suatu hukum tingkah laku,budi pekerti, dan akhlak yang
berlaku di masyarakat yang digunakan untuk menilai apa yang baik dan apa yang buruk.
Sedangkan moral kebangsaan adalah suatu sikap semangat kebangsaan, kepatuhan serta
kesetiakawanan kepada bangsa dan negara.
Nilai moral sangat penting untuk bersosialisasi di tengah masyarakat. Bahkan
nilai moral telah ditanamkan oleh orang tua sejak anak mereka kecil yaitu melalui
perantara keluarga, lingkungan ataupun sekolah. Namun seiring berkembangnya zaman,
nilai moral kini mulai luntur. Dikutip dari MA’SOEM University luntur nya nilai moral
terjadi karena beberapa faktor yaitu kurangnya pengawasan dan didikan dari orangtua,
pengaruh media sosial, dan penyalahgunaan gadget.
Sepert yang sedang terjadi beberapa tahun ini, pengaruh media sosial menjadi hal
utama dari lunturnya moral kebangsaan. Terlebih pada saat masa pandemi seperti
sekarang ini. Di masa pandemi seperti sekarang, moral kebangsaan terancam hilang dari
wajah Indonesia. Kebijakan pemerintah yang menuntut masyarakat untuk tetap di rumah
membuat penggunaan media sosial meningkat hingga 15,5% atau 27 juta dari tahun 2020
lalu. Kenaikan penggunaan media sosial ini juga turut dibarengi dengan kemerosotan
moral bangsa. Penyebaran berita bohong, ujaran kebencian kepada pemerintah, cyber
buliying dan pornografi menjadi bukti bahwa nilai moral kebangsaan di Indonesia
merosot.
Nilai moral tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi di tengah masyarakat.
Nilai moral yang baik juga diperlukan dalam berbangsa dan bernegara. Nilai moral yang
baik diperlukan untuk membangun dan memajukan negeri ini. Menjunjung tinggi
perilaku, perbuatan, dan kesopanan dalam berinteraksi menjadi kunci supaya tidak ada
lagi perpecahan di antar bangsa kita sendiri. Untuk terciptanya moral kebangsaan yang
baik, pancasila, bhineka tunggal ika, dan UUD 1945 harus diamalkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Terlebih lagi di era pandemi seperti sekarang ini. Berita bohong
dan isu yang beredar sangat sensitif dan dapat memengaruhi rasa kebangsaan masyarakat.
Dalam masa pandemi seperti sekarang, moral kebangsaan sangat dibutuhkan untuk
menjaga negara ini dari perpecahan antar masyarakatnya.
Dari semenjak awal terjadinya pandemi COVID-19, hingga saat ini dapat dilihat
bahwa nilai-nilai moral dan karakter di Indonesia masih sangat memprihatinkan, seperti
contohnya bahwa maraknya masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak percaya akan
COVID-19 dan berpikir bahwa COVID-19 adalah Hoax. Hal itu menyebabkan
munculnya banyak konflik dan pertentangan politik, seperti contohnya masih banyak
orang-orang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan yang dibuat orang pemerintah, hal
tersebut pastinya merugikan banyak orang. Banyak dari kalangan masyarakat mengira
bahwa COVID-19 adalah konspirasi pemerintah untuk mengambil paksa uang dari
masyarakat, hal itu memunculkan banyaknya aksi masyarakat seperti makar (kebanyakan
dari daring), dan jika tidak segera ditangani lebih lanjut maka akan menjadi bibit
ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintahan.
Pandemi yang tak berkesudahan ini tak terasa berlangsung hampir 2 tahun
lamanya. Memaksa para siswa sebagai generasi muda untuk melakukan pembelajaran
jarak jauh (PJJ) melalui media daring. Pembelajaran materi oleh guru dilakukan melalui
platform rapat daring semacam zoom dan goole meet. Tugaspun tetap diberikan lewat
aplikasi google classroom. Namun, tak sedikit guru yang hanya memberi tugas karena
“gaptek” canggihnya teknologi di zaman modern. Dampak lainnya adalah para siswa
kehilangan guru sebagai suri tauladan utama selain para orangtua mereka. Karena
kebanyakan guru hanya fokus pada penyampaian materi pelayanan tanpa menyelipkan
pelajaran moral di dalamnnya.
Selama para siswa melakukan PJJ dari rumah tentu hanya orangtua yang selalu
mereka temui setiap hari. Para siswa hanya bisa bergantung pada kedua orang tuanya jika
kurang paham akan suatu materi. Peran orang tua juga harus memberikan pelajaran moral
pada anaknya. Namun, bagi orang tua yang memiliki beberapa orang anak waktu yang
ada mengambil responden 187 orang tua siswa TK-SMA mendapatkan hasil bahwa 88%
orang tua sangat perlu peran guru dalam mengajari anaknya pelajaran moral. Menurut
mereka pelajaran moral yang diberikan di rumah dan lingkungan sangat tidak cukup bagi
anaknya.
Selain orangtua, guru dan sekolah memiliki tanggung jawab yang juga besar
dalam memberikan pelajaran karakter kepada anak muda. Mengapa sekolah dan guru
juga memegang tanggung jawab besar atas pelajaran moral kebangsaan anak muda?
Anak muda cenderung menghabiskan sebagian waktunya di sekolah bersama guru.
Walaupun saat ini sekolah tidak lagi bertatap muka, tetapi tetap saja sebagian waktu anak
muda dihabiskan untuk bersekolah. Melalui guru dan sekolah, pelajaran moral
kebangsaan yang belum diajarkan oleh orangtua dapat diberikan. Orangtua tentunya
hanya mengajari dasar dari moral kebangsaan. Di sini lah peran guru dibutuhkan. Guru
dapat melebarkan pembelajaran tentang moral kebangsaan kepada anak muda.
Dalam hal ini, lingkungan sekitar juga dapat memberikan pelajaran moral
kebangsaan kepada masyarakat khususnya anak muda. Anak muda cenderung mudah
terpengaruh dan mudah mengikuti kebiasaan yang dibuat oleh lingkungan sekitar mereka.
Lingkungan dengan moral kebangsaan baik akan memberi pelajaran moral yang baik
pula kepada anak muda. Tetapi lingkungan yang memiliki moral kebangsaan buruk
dapat menjadikan moral kebangsaan anak muda juga buruk dan memudar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
moral merupakan suatu hukum tingkah laku,budi pekerti, dan akhlak yang berlaku di masyarakat
yang digunakan untuk menilai apa yang baik dan apa yang buruk, sehingga tercipta negara yang
tentram. nilai moral sangat penting dalam berkebangsaan dan bernegara, terutama pada masa
pandemi seperti sekarang ini. Pembelajaran jarak jauh membuat masyarakat stress karena harus
berada di rumah saja.
Untuk mengembalikan moral kebangsaan anak muda yang sudah mulai luntur, pemerintah
perlu meningkatkan pendidikan karakter untuk masyarakat khususnya anak muda dengan melalui
pendidikan kewarganegaraan. Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan, masyarakat dapat
mempelajari arti nilai dari pancasila, UUD 1945, dan memepelajari arti kewarganegaraan itu
sendiri. Bisa diartikan bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan dasar dari pembentukan
moral kebangsaan masyarakat. Di masa pandemi seperti ini, Pendidikan kewarganegaraan
sangatlah penting untuk meningkatkan moral kebangsaan masyarakat. Selain untuk
meningkatkan moral kebangsaan, pendidikan kewarganegaraan juga menyadarkan masyarakat
bahwa moral kebangsaan sangatlah penting untuk menyatukan suatu bangsa terlebih di tengah
pandemi yang segala informasinya dapat membuat perpecahan bangsa.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu adanya penelitian dan kajian litertur lebih
mendalam tentang kesadaran masyarakat akan pentingnya moral kebangsaan di tengah pandemi.
Selain itu, penulis memberi saran untuk memperketat keamanan digital supaya dapat
meminimalisir dampak negatifnya bagi moral bangsa dan juga perlu adanya penguatan
pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat. Selain beberapa saran di atas,penulis tentunya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah masih banyak kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk kedepannya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat di percaya dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1305
https://jurnal.unsur.ac.id/JJ/article/download/1605/pdf
https://www.zonareferensi.com/pengertian-moral/
https://kbbi.web.id/moral
https://amp.kompas.com/tekno/read/2021/02/23/16100057/jumlah-pengguna-internet-
indonesia-2021-tembus-202-juta
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/pendidikan-karakter-di-masa-pandemi-menjadi-
tanggung-jawab-siapa
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pendidikan-karakter-dimasa-pandemik-
covid-19/
http://seminar.uad.ac.id/index.php/snk/article/view/3665