Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

MODUL 2 MATERI 5
ANTI KORUPSI

NAMA : ARDINI PANGASTUTI


NIP : 199207112020122010
ANGKATAN : CLXII
COACH : Dr. A Mudjib Afan MKes.
LATIHAN SOAL (hal 30 – 35)

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian kegiatan belajar ini, serta mengerjakan rangkaian tugas yang
diberikan pada setiap bagian. Saatnya sekarang Anda meningkatkan penguasaan materi dengan mengerjakan
latihan, yaitu :
1. Membuat simbol dari semua pengertian dan pembahasan, kemudian simbol-simbol tersebut :
(a) dilakukan simulasi seakan-akan semakin kuat dan semakin menempel pada diri Anda,
(b) dirangkai menjadi suatu simbol menyeluruh yang merupakan konsep kesadaran diri Anda yang
utuh dan terintegrasi, sehingga setiap Anda ingat akan symbol menyeluruh tersebut. maka diri Anda
langsung secara otomatis ingat dan langsung memiliki kesadaran diri yang memuncak.
2. Mengumpulkan berbagai informasi data terkait perilaku korupsi yang rentan juga dilakukan oleh
mereka yang masih muda, lakukan analisis, diskusikan untuk menemukan kesimpulan dan solusi
serta kontribusi yang dapat Anda berikan.

Jawaban Soal No 1
(a)
Komitmen menanamkan mindset dan
kebiasaan dengan Spiritual
Accountability yang baik yang akan
menghasilkan niat baik,
yang akan menghasilkan visi dan misi
yang baik, selanjutnya
akan diterjemahkan dalam usaha yang
terbaik untuk
mendapatkan hasil terbaik. Hubungan
konsekuensi tersebut
idealnya dapat menjamin bahwa
pemilik spiritual accountability
yang baik akan mendorong public
accountability yang baik
pula, dan tentunya tidak akan tergerak
dan mempunyai niat
sedikit pun untuk membuat kerusakan.

Menanamkan cahaya yang


semakin terang
dan masuk keseluruh relung diri Anda,
semakin banyak cahaya
yang masuk kedalam diri semakin kuat
kesadaran diri
Niat itu semakin kuat untuk lebih baik dan
berusaha membangun integritas
diri,keluarga,organisasi masyarakat dan
bangsa semakin menguat
an berubah menjadi
energy yang selalu menyemangati dan
membuat komitmen untuk bergerak
menjadi manusia yang memiliki kesdaran
sangat tinggi dan lebih baik.

Setiap perbuatan dan kesdaran tinngi


aka nada angin, yang semakin kencang
dan banyak
angin menerpa maka semakin kuat
kesadaran diri .
Semakin sering melakukan simulasi
maka semakin kuat
kesadaran diri menempel pada diri.

Happy ending
Sekarang kita telah memastikan
menjadi bagian manusia yang akan
selalu ingat, memastikan Spiritual
Accountability-
nya menyala. Seakan telah mempunyai
radar yang menyala, bisa menangkap
dan menjabarkan informasi dan
sumber daya menjadi suatu perbuatan
yang mulia. Dalam diri
Anda sudah tersedia panca indera
(modality), jika diasah lebih
jauh bagian internalnya akan
dilengkapi dengan indera ke enam,
Jawaban Soal No 2

a. Kasus korupsi baru baru ini


Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, memvonis terdakwa Pinangki Sirna Malasari 10 tahun
penjara. Hakim menyatakan Jaksa Pinangki terbukti bersalah karena terlibat korupsi.
"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Pinangki Sirna Malasari oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 10 tahun dan denda Rp600 juta subsidair 6 bulan," kata ketua hakim majelis saat membacakan
putusan di PN Tipikor Jakarta.
Menurut hakim, Terdakwa Pinangki terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
korupsi (TPK) sebagaimana dakwaan ke satu subsider dan pencucian uang dan pemufakatan jahat untuk
melakukan TPK.
Menyatakan Terdakwa Pinangki Sirna Malasari tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan kesatu primer dan dakwaan ketiga primer.
"Menetapkan masa penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan, dan memerintahkan
terdaksa tetap ditahan," jelas hakim .
Sebelumnya, Pinangki dituntut 4 tahun penjara denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Pinangki
dinilai jaksa penuntut umum terbukti menerima suap dari Djoko Soegiarto Tjandra. Suap terkait pengurusan
fatwa di Mahkamah Agung (MA) melakui Kejaksaan Agung (Kejagung).
Pinangki juga dinilai jaksa terbukti melakukan TPPU dan pemufakatan jahat. Pemufakatan jahat yang
dilakukan Pinangki yakni berencana menyuap mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali dan Jaksa
Agung ST Burhanuddin.
"Menuntut majelis hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Pinangki Sirna Malasari dengan pidana
penjara 4 tahun penjara dikurangi masa tahanan. Menjatuhkan pidana denda sebesar Rp 500 juta subsider 6
bulan," ujar Jaksa Yanuar Utomo dalam tuntutannya di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin 11 Januari
2021.
b. Analisis Masalah

Setelah kami analisis bebrapa penyebab anak muda korupsi


1. Faktor Politik

Politik merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi
instabilitas politik, kepentingan politis para pemegang kekuasaan, bahkan ketika meraih dan
mempertahankan kekuasaan. Perilaku korup seperti penyuapan dan politik uang merupakan
fenomena yang sering terjadi.

2. Faktor Hukum

Faktor hukum bisa dilihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-undangan dan sisi lain
lemahnya penegakan hukum. Ini bisa meliputi aturan yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan
yang tidak jelas-tegas (non lex certa) sehingga multi tafsir, hingga sanksi yang terlalu ringan
3. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Selain rendahnya gaji
pegawai, banyak aspek ekonomi lain yang menjadi penyebab terjadinya korupsi, diantaranya adalah
kekuasaan pemerintah yang dibarengi dengan faktor kesempatan bagi pegawai pemerintah untuk
memenuhi kekayaan mereka dan kroninya.

Terkait faktor ekonomi dan terjadinya korupsi, banyak pendapat menyatakan bahwa kemiskinan
merupakan akar masalah korupsi. Namun, kenyataannya korupsi juga dilakukan oleh orang yang
sudah kaya. Ini membuat korupsi sebenarnya bukan disebabkan oleh kemiskinan, tapi justru
sebaliknya, kemiskinan disebabkan oleh korupsi.

4. Faktor organisasi

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem pengorganisasian
lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di mana korupsi terjadi
biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan untuk
terjadinya korupsi.

5. Sifat tamak/rakus manusia

Korupsi adalah kejahatan orang profesional yang rakus. Sudah berkecukupan, tapi serakah.
Mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri. Unsur penyebab korupsi pada pelaku semacam itu
datang dari dalam diri sendiri, yaitu sifat tamak dan rakus.

6. Moral yang kurang kuat

Seorang yang moralnya tidak kuat cenderung mudah tergoda untuk melakukan korupsi. Godaan itu
bisa berasal dari atasan, teman setingkat, bawahannya, atau pihak yang lain yang memberi
kesempatan untuk itu.

Usaha pencegahan yang bias kita upayakan

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) naik loh dari 3.59
(2016) menjadi 3,71 (2017). Hal ini tentu kabar baik, bro. Karena semakin mendekati skala 5, semakin
besar juga perilaku anti korupsi.
Nah, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memberantas korupsi atau bersikap anti korupsi sebagai anak
muda.
ada tiga cara yang bisa kita lakukan.
Pertama ialah perbanyak ibadah. Kalau sering ingat Tuhan, bakal takut berbuat perilaku koruptif. Selain itu,
menurut Rangga terus perbaiki diri sendiri dan banyak belajar tentang nilai integritas.
cara kedua yang bisa kita lakukan itu membuat kegiatan seperti festival dan kampanye kreatif tenang anti
korupsi atau integritas. Sebagai anak muda, kita bisa mengadakan workshop, seminar, bikin board games,
perlombaan, vlog, bahkan meme. Anak muda pasti punya caranya tersendiri untuk mengemas acara menjadi
menarik dan kreatif.
Paling penting, kegiatan tersebut harus berkelanjutan dan mengadakan diskusi rutin serta bersama. Coba deh
untuk ajak dosen atau guru duduk bersama dengan anak-anak muda membahas masalah korupsi dan hal lain
yang berkaitan. Setelahnya mencari solusi dari masalah itu bersama.
Cara ketiga ialah lewat kampanye, baik secara online atau offline. Contohnya gerakan #corruptionNO
supaya pesannya menjadi viral dan diketahui banyak orang, khususnya anak muda.
TES FORMATIF

Silahkan baca dengan cermat pertanyaan atau pernyataan di bawah ini kemudian pilih alternatif jawaban
yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda silang (x) pada alternative jawaban tersebut.
1. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang lebih tepat dan perlu menjadi pola pikir PNS yang anti
korupsi:
A. Memastikan adanya kesadaran anti korupsi terlebih dahulu hingga muncul niat memberantas atau
anti korupsi, baru kemudian mempelajari secara detail tentang delik dan modus korupsi ( x )
B. Mempelajari delik dan modus korupsi secara detail pasti akan menjauhkan diri kita dari perilaku dan
tindak pidana korupsi
C.Mendapatkan contoh-contoh nyata delik dan modus tindak pidana korupsi akan lebih memudahkan
menjauhkan diri dari korupsi
D.Mempelajari dampak tindak pidana korupsi akan meningkatkan pengetahuan tentang menjauhkan diri dari
tindak pidana korupsi
JAWABAN A

2. Pernyataan dampak korupsi yang mana merupakan pendapat Paulo Maura (1995) :
A. Negara korup harus membayar hutang lebih besar
B.Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negative terhadap arus investasi asing
C.Korupsi menurunkan investasi
D.Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan kemiskinan
JAWABAN C

3. Berdasarkan sudut pandang Sistem Integritas Nasional,


hakikat atau makna ideal pemberantasan korupsi yang dilakukan di Indonesia adalah :
A. Membuat sengsara para koruptor beserta keluarga dan keturunannya
B. Menghukum para koruptor dengan hukuman yang paling lama dan kalau bisa sampai dihukum mati
C.Memastikan tujuan nasional dapat tercapai
D. Dikenal di dunia internasional sebagai negara contoh pemberantasan korupsi
JAWABAN C
4. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang bertentangan dengan konsep spiritual accountability:
A. Spiritual accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, kemudian niat baik akan mendorong
untuk menghasilkan visi dan misi yang baik dan diterjemahkan menjadi usaha dan hasil terbaik
B.Spiritual accountability yang bail tidak menjamin untuk menghasilkan public accountability yang
baik, terbukti dengan banyak negara-negara yang penduduknya dengan basis atau mayoritas beragama,
layanan publiknya masih jelek dan tingkat korupsinya masih tinggi
C.Spiritual accountability akan membuat manusia untuk selalu ingat pada tujuan hidup dan kesadaran bahwa
hidupnya harus dipertanggungjawabkan
D.Kualitas spiritual accountability yang baik secara otomatis membuat manusia berhati-hati atas akibat
perbuatannya kepada manusia dan alam pada umumnya
JAWABAN B

5. Tuliskan 7 delik tindak pidana korupsi yang berlaku di


Indonesia?
Jawaban
a. Perbuatan yang merugikan negara
b. Suap
c. Gratifikasi
d. Penggelapan Dalam Jabatan
e. Pemerasan
f. Perbuatan Curang
g. benturan kepentingan dalam pengadaan

6. Buatlah tulisan sebanyak minimal 300 kata yang:


a. Mencerminkan penguasaan Anda terhadap seluruh
materi modul “Sadar Anti Korupsi”
b. Mencerminkan pengalaman yang dialami terkait dengan
materi yang dipelajari dalam modul
c. Mencerminkan keinginan atau rencana yang akan
dilakukan atas inspirasi yang diperoleh dari modul

Jawaban
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Korupsi
merupakan masalah krusial di Indonesia, hal ini tergambar dalam statistik yang dikeluarkan KPK tentang
tindak pidana korupsi dari tahun 2004 hingga 2017. Tindak pidana korupsi tidak pernah ada pada titik nol
selalu ada dan mengancam kehidupan bangsa Indonesia. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dijumpai suatu keadaan dimana generasi muda masih apatis dalam menyikapi korupsi. Di Jurnal
Ilmiah Prodi Magister Kenot ariatan, 2017 - 2018 25 satu sisi, generasi muda menyadari bahwa korupsi di
Indonesia sudah sangat kritis dan juga menyadari bahwa korupsi merupakan suatu perbuatan yang melawan
hukum serta merugikan. Di sisi lain, generasi muda menyatakan belum siap jika harus mengembangkan
perilaku anti koruptif seperti tidak mencontek, tidak datang terlambat, tidak menggelapkan uang orangtua
dan lain sebagainya. Dalam situasi seperti ini, artinya generasi muda belum memiliki kesadaran akan
perannya sebagai agen perubahan bagi bangsa ini dibidang korupsi. 3. Untuk mengatasi permasalahan
kesadaran hukum generasi muda, pendidikan anti koruptif merupakan salah satu solusi yang dapat diberikan.
Pendidikan anti koruptif harus ditujukan untuk membentuk kembali karakter dan mental anti koruptif dari
dalam diri sendiri untuk selanjutnya ditularkan kepada lingkungannya. Dengan ditujukan kembali pada
pembentukan karakter anti koruptif diharapkan akan melahirkan dan meningkatkan nilai-nilai anti koruptif
serta membudayakan kembali nilainilai tersebut ke tengah-tengah masyarakat. Harapannya korupsi akan
tercegah karena banyaknya masyarakat yang menyadari bahwa korupsi adalah perbuatan tercela dan
merugikan.
Ada pun saran yang dapat diberikan adalah : 1. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan anti
koruptif itu sendiri dimana pendidikan ini seyogyanya dapat diberikan kepada generasi muda sejak usia dini.
Dengan demikian, upaya pembentukan karakter anti koruptif sudah dimulai sejak generasi muda berada
ditahap usia termuda. 2. Perlu diusulkan adanya kebijakan pencegahan anti korupsi dengan mengembangkan
pendidikan anti koruptif sebagai salah satu bagian kurikulum pendidikan di Indonesia.
Latihan Soal Hal 95 – 106

1. Melakukan kegiatan A to Z internalisasi dan sistem integritas


1.1. Buatlah urutan huruf A sampai Z, kemudian lengkapi setiap huruf dengan kata-kata penting yang dibahas di
modul, dengan syarat huruf depan kata-kata tersebut sesuai dengan urutan huruf
1.2. Untuk setiap huruf diupayakan minimal mendapatkan 2 kata-kata penting
1.3. Anda dapat melakukan perubahan kata-kata, dengan syarat mempunyai makna dan arti yang sama.

A = ANTI, AKHLAQ, AKUNTABILITAS


B= BUDAYA, BRIBERY
C= CORRUPTION, CRIME
D= DISCRETION/DISKRESI
E= ETIKA, EKONOMI
F= Feit, FRINGE
G= GRATIFIKASI, GABUNGAN
H= HUKUM, HASIL
I= INVISIBLE, INERNALISASI
J= JUJUR, JANJI
K=KERUGIAN, KESERAKAHAN
L= LAW, LINGKUNGAN
M= Monopoly/Monopoli, MERUGIKAN
N= NOTARIS, NURANI
O= OBJEKTIF, OPPORTUNITY
P= PENCURIAN, PENGGELAPAN
Q= Qickbacks, QORPORASI
R= reach, RE-FRAMING
S= STRAFBAARFEIT, SUBJEKTIF
T= TINDAK, TIPOLOGI
U= UANG, UTILISASI
V= VISIBILITY, VIOLATOR
W= WHITE COLLAR CRIME. WELFARE, WARTAWAN
X= XTRA,
Y= yuridis,
Z= ZEEDING, ZISTEM

2. Pemetaan Risiko Korupsi PNS baru


2.1. Untuk setiap stakeholder identifikasi proses, kegiatan, layanan yang berpotensi korupsi :
Stakeholder :

 Penanggung jawab vaksin dan pembuat SPJ


 Bendahara dan pemegang BOK
 Petugas administrasi
 Bendahara keuangan

Kegiatan :

 Pelaksanaan Vaksin Covid


 Kegiatan pelayanan masyarakat
 Pelayanan
 Penerima keuangan

2.2. Kemudian tentukan modus potensi dan pelanggaran etik yang mungkin terjadi (jika organisasi yang akan menjadi
tempat Anda bekerja sudah memiliki kode etik dan pedoman perilaku)

 Pemalsuan data untuk anggaran yang digunakan


Pelanggaran kode etik yang terjai, tidak amanah dalam bertugas, tidak mampu mengendalikan diri dari prilaku
tidak terpuji
2.3. Masukan hasilnya dalam bentuk tabel sebagai berikut:

no Stakeholder (Pihak Yang Proses, kegiatan, layanan yang Modus Potensi korupsi dan
berhubungan) berpotensi korupsi pelanggaran etik
1 Penanggungjawab dan Pelaksanaan vaksinasi covid Untuk makan minum anggota tim
pembuatan spj vaksin.
Kode etik yang di langgar tidak
amanah
2 Bendahara dan penanggung Kegiatan pelayanan masyarakat Dana untuk kegiatan
jawab BOK

3 Bendahara penerima keuangan Tidak melaporkan sesuai dengan Membuat pelaporan palsu
yang di terima Melanggar kode etik tidak
mampu menahan diri
4 Petugas pelayanan administrasi Mendahulukan beberapa orang Tidak amanah dalam
yang memberikan imbalan melaksnakan tugasnya

3. Pemetaan sistem integritas, untuk setiap modus potensi korupsi dan pelanggaran etik:
A. Identifikasi sistem integritas yang telah ada
B. Buatlah usulan sistem integritas yang diperlukan untuk menutupinya
C. Buatlah usulan kontribusi yang dapat dilakukan oleh pegawai baru dalam pembangunan sistem integritas
D. Lanjutkan membuat tabel dengan kolom terdiri dari

Sistem Integritas yang sudah ada Sistem Integritas yang masih Kontribusi Sebagai pegawai baru
perlu dibangun
Pelaporan keuangan yang Keterbukaan masalah dana yang Pengadaan mini lok secara teratur
digunakan dengan penggunaan ada dengan seluruh staf
spj
Pencatatan pengeluaran dan Penggunaan kwitansi berstempel, Pengadaan rapat setiap bulan
pemasukan dalam BOK atau terdapat kop toko pada untuk membahas dana yang ada
kwitansi
Adaya no atrian saat pelayanan Pengurutan no antrian harus Pengadaan system pemanggilan
sesuai no antrian meggunakan mikrofon
atau menggunakan mesin antrian
Bendahara keuangan Pelaporan yang masih kurang Rapat Setiap staf mengetahui
dana yang ada
TES FORMASTIF
1. Terkait dengan identifikasi dan penyelarasan nilai-nilai anti korupsi, dari pernyataan dibawah ini,
manakah yang tidak tepat :
A. Menentukan skala prioritas atau mendapatkan nilai-nilai anti korupsi yang paling inti akan memudahkan
untuk implementasinya
B. Jika nilai-nilai inti telah dilaksanakan maka nilai-nilai anti korupsi lainnya akan sekaligus telah
dilaksanakan pula
C. 9 nilai dasar anti korupsi tidak dapat digabung- gabungkan karena akan menghilangkan
kesempurnaan pelaksanaannya
D. Memutuskan 3 nilai dasar anti korupsi yang paling signifikan akan membuat proses internalisasinya lebih
terfokus
2. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang paling tepat terkait penyelarasan nilai organisasi dan nilai
dasar anti korupsi :
A. Organisasi yang telah mempunyai nilai-nilai organisasi tidak perlu melakukan penyelerasan lagi dengan
nilai-nilai dasar anti korupsi
B. Organisasi yang telah mempunyai nilai-nilai organisasimasih perlu untuk melakukan penyelerasan
nilai-nilaiorganisasinya dengan nilai-nilai dasar anti korupsi
C. Bagi organisasi yang berintegritas, menerapkan nilai- nilai organisasi lebih penting dan prioritas
dibandingkan dengan menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi
D. Bagi organisasi yang berintegritas, menerapkan nilai- nilai dasar anti korupsi lebih penting dan prioritas
dibandingkan dengan menerapkan nilai-nilai organisasi
3. Dari model perubahan sikap dan perilaku dibawah ini, manakah yang memiliki tingkat permanensi
perubahan yang lebih tinggi:
A. Kesediaan seseorang untuk menerima pengaruh dari orang lain untuk berintegritas
B. Berintegritas dikarenakan integritas sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan sistem
nilai yang dianutnya
C. Meniru integritas seseorang atau sekelompok orang sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan
D. Bersedia berintegritas sebagai cara untuk memperoleh reaksi positif seperti pujian, dukungan dan simpati.
4. Seseorang berintegritas sesuai dengan harapan kelompok dan peranan dalam hubungan sosial dengan
kelompok tersebut, contohnya seorang pegawai akan berintegritas sebagaimana layaknya integritas pegawai
lainnya yang ada di organisasi tersebut, model perubahan tersebut termasuk model :
A. Identifikasi
B. Internalisasi
C. Kesediaan
D. Pencitraan
5. Dari pernyataan di bawah ini, manakah pernyataan yang paling tidak disarankan dalam pembangunan
system integritas yang efektif
A. Pembangunan sistem integritas dapat dilakukan olehsiapa saja sehingga tidak diperlukan adanya
orang-orang khusus yang dipilih dan dipastikan memiliki integritas
B. Jika sumber daya terbatas maka lebih disarankan untuk membangun 3 sistem integritas yang paling
dibutuhkan dibandingkan langsung membangun keseluruhan sistem integritas
C.Menanamkan integritas dan membangun system integritas merupakan suatu kerja yang simultan sampai
terbentuk budaya integritas di organisasi.
D. Agar sistem integritas mampu memastikan organisasi mencapai tujuannya dan menjaga integritas
individu
E. dalam organisasi, maka kematangan pelaksanaan programnya perlu dilaksanakan sampai optimal
6. Pernyataan manakah yang bukan merupakan bagian dalam pemetaan sistem integritas
A. Identifikasi sistem integritas yang telah ada
B. Usulan sistem integritas yang diperlukan
C. Identifikasi stake holder
D. Usulan kontribusi pegawai baru
7. Tuliskan 9 (Sembilan) nilai dasar anti korupsi yang
disosialisasikan oleh KPK?
1) Jujur,
2) Peduli,
3) Mandiri,
4) Disiplin,
5) Sederhana
6) Berani,
7) Adil,
8) Tanggung Jawab,
9) Kerja Keras

8. Kumpulan elemen manakah yang seluruhnya merupakan elemen organisasi pada pembangunan sistem
integritas terkait penyelarasan:
A. Nilai, Visi-Misi, Strategi-Kebijakan, Program, Kegiatan
B. Visi-Misi, Stake holder, Program, Kegiatan, Keuangan
C. SDM, Informasi, Visi-Misi, Strategi, Program
D. Keuangan, SDM, Strategi, Nilai, Kegiatan
9. Tuliskan urutan tingkatan skala kematangan praktek program-program pembangunan sistem integritas
1) Not Performance (belum ada kinerja),
2) Adhoc, (sementara, reaktif , mendadak)
3) Planned (Terencana dan teroganisasi dengan baik)
4) Institutionalized (Menyata dengan sistem organisasi
5) Evaluated (telah dapat dieavaluasi)
6) Optimized.(Dapat di optimalkan)
10.Tuliskan minimal 7 (tujuh) jenis sistem integritas, beri tanda sistem yang sudah berjalan di organisasi
yang akan menjadi tempat anda berkiprah, kemudian tuliskan tingkat kematangan pelaksanaannya
(praktek)?.
1) Kebijakan perekrutan dan promosi,
2) Pengukuran Kinerja,
3) Sistem dan Kebijakan Pengembangan SDM,
4) Pengadaan Barang dan Jasa,
5) Kode Etik dan Pedoman Perilaku,
6) Laporan Harta Kekayaan Penyelengara Negara,
7) Program Pengendalian Gratifikasi

Anda mungkin juga menyukai