id
SKRIPSI
Oleh :
JAYA
NIM. X4711071
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran, dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
MOTTO................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR............................................................................................ vii
DAFTAR ISI........................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................. 5
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4
B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 19
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 22
A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 22
B. Subyek Penelitian .............................................................................. 22
C. Sumber Data ..................................................................................... 23
D. Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data ............................................... 23
E. Analisa Data ....................................................................................... 23
F. Prosedur Penelitian ............................................................................ 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 28
A. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................... 28
commit
B. Hasil Pengolahan Data to user
...................................................................... 28
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Pembahasan........................................................................................ 31
E. Hasil Penelitian .................................................................................. 32
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 33
A. Simpulan ............................................................................................ 33
B. Implikasi............................................................................................. 33
B. Saran ................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 34
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 36
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id2
mini diantaranya adalah bola dan jaring (net). Untuk mengajarkan bola voli di
SD ukuran lapangan, net dan bola dapat dimodifikasi (diturunkan) beratnya dari
ukuran standard sehingga para siswa memiliki motivasi untuk belajar tanpa
dibebani rasa takut cedera.
Pada siswa kelas IV SD Negeri Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi
Kabupaten Tegal sedang dilaksanakan kegiatan pembelajaran bola voli
khususnya tekhnik dasar passing bawah sesuai dengan rencana program
pembelajaran. Setelah dilaksanakan tes formatif ternyata nilai rata-ratanya 47.80,
berarti masih di bawah KKM yang telah ditetapkan sebesar 65. Jumlah siswa 28
yang mendapatkan nilai di atas 65 baru 4, sedangkan sisanya sebanyak 24
nilainya masih di bawah KKM.
Banyak hal yang penulis temukan pada saat pembelajaran berlangsung,
Oleh karena itu penulis minta bantuan teman sejawat dan kepala sekolah untuk
memberi masukan agar proses pembelajaran mata pelajaran Penjas Orkes pada
materi pokok passing bawah bola voli dapat lebih menarik sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat. Berdasarkan pengamatan ternyata posisi kaki para siswa
tidak dapat bertumpu dengan baik dan peralatan bola voli yang nampaknya
menjadi kendala utama. Bola voli cukup berat bagi siswa, hal ini membuat siswa
takut dan ragu-ragu sehingga gagal dalam melakukan passing bawah. Begitu juga
posisi kedua kaki yang tidak bertumpu secara benar dapat mengakibatkan hasil
passing bawah tidak dapat sempurna. Oleh karena itu, untuk mengatasi
permasalahan yang ada digunakan Pembelajaran Bola Plastik. Bola Plastik
ukurannya lebih ringan dan lebih lunak dibandingkan bola voli dan tentunya
lebih murah harganya sehingga mudah untuk dibeli.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
”Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam
permainan bola voli melalui media pembelajaran bola plastik pada siswa kelas IV
SD Negeri Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun
commit to user
Pelajaran 2011/2012?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ada dua macam:
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri
Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal tahun pelajaran
2011/2012 pada materi permainan bola voli.
2. Tujuan Khusus
Untuk melakukan perbaikan pembelajaran passing bawah bola voli pada
siswa kelas IV SD Negeri Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten
Tegal tahun pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
Manfaat Secara Praktis
1. Manfaat bagi siswa
a). Siswa dapat bermain bola voli mini dengan peralatan yang sederhana.
b). Hasil belajar passing bawah meningkat.
c). Dapat dipakai sebagai acuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan hasil belajar passing bawah pada permainan bola voli.
2. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan tentang teknik, strategi, pendekatan
metode maupun perbaikan pembelajaran yang baik dalam melaksanakan
proses pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Bola Voli Mini
Bola voli mini merupakan olahraga permainan beregu yang banyak digemari
masyarakat. Bola voli mini cukup menyenangkan sehingga cocok digunakan sebagai
olahraga rekreasi untuk mengisi waktu luang setelah bekerja. Bola voli mini juga
dapat digunakan sebagai sarana peningkatan kesehatan, pendidikan dan untuk
memperoleh prestasi. Melalui prestasi bola voli mini, dapat meningkatkan prestise
diri, mengharumkan nama daerah, bangsa dan negara.
Bola voli mini dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net, di atas
lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan jumlah pemain empat masing-
masing regunya. Maksud dan tujuan permainan bola voli mini adalah memasukkan
bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha
memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan Syarat
pantulan bola harus sempurna sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selama
permainan bola boleh di voli oleh pemain satu regu tiga kali berturut-turut secara
bergantian.
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5
berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa, teknik dasar bola voli
adalah suatu gerakan yang dilakukan dengan sebaik mungkin dalam arti efektif dan
efisien untuk menyelesaikan tujuan yang pasti dalam bermain. Teknik dalam
permainan bola voli mini merupakan aktifitas jasmani yang menyangkut cara
memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan dalam
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Penguasaan teknik dasar merupakan faktor yang sangat penting dalam
permainan bola voli mini. Tiap pemain harus memiliki penguasaan terhadap teknik
yang ada. Pentingnya penguasaan teknik dasar permainan bola voli tersebut, menurut
M. Yunus (1991: 68) adalah karena hal-hal sebagai berikut :
1. Hukuman terhadap kesalahan teknik memantulkan dan memukul bola
dalam peraturan permainan bola voli cukup dominan bila dibandingkan
dengan cabang olahraga lainnya. Kesalahan-kesalahan teknik itu antara
lain: membawa bola, menyeruduk bola, mendorong bola, mengangkat
bola dan pukulan ganda.
2. Permainan bola voli adalah permainan tempo yang cepat, sehingga waktu
untuk memainkan bola sangat terbatas, dan apabila tidak menguasai
teknik dasar yang sempurna akan memungkinkan kesalahan-kesalahan
teknik yang lebih besar.
3. Regu yang saling bertanding dipisahkan oleh net sehingga tidak pernah
terjadi kontak badan antara pemain yang saling berlawanan, hal ini
memudahkan wasit mengawasi kesalahan teknik yang dilakukan para
pemain.
4. Untuk mengembangkan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan
jika teknik dikuasai dengan sempurna.
Jalannya permainan bola voli mini akan lebih menarik jika para pemainnya
menguasai berbagai teknik dasar yang ada. Penguasaan teknik dasar permainan bola
voli merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu
di dalam suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental.
Sehingga apabila ingin meningkatkan mutu prestasi permainan bola voli mini maka
teknik dasar ini harus betul-betul sudah dikuasai terlebih dahulu.
Mengingat pentingnya penguasaan teknik dasar tersebut, maka setiap pemain
harus berusaha secara perorangan meningkatkan penguasaan teknik-teknik dasar di
dalam permainan bola voli secara sempurna. Penguasaan teknik tersebut hanya
dapat dicapai dengan cara melakukan latihan secara sistematis, teratur dan kontinyu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6
Secara garis besar unsur teknik bola voli mini terdiri dari, passing atas,
passing bawah, servis, block dan smash. Passing merupakan salah satu jenis teknik
dasar yang penting dalam permainan bola boli. Kemampuan passing yang baik dapat
memberikan keuntungan bagi tim bola voli, untuk membangun serangan dan
memperoleh nilai. Teknik passing terdiri dari passing bawah dan passing atas.
Teknik passing pada permainan bola voli dibedakan menjadi dua macam
yaitu passing bawah dan passing atas. Passing atas adalah teknik dasar memainkan
bola dengan menggunakan kedua jari-jari tangan dengan perkenaan bola di atas
kepala. Passing bawah adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan
kedua tangan, dimana perkenaan bola yaitu pada kedua lengan bawah.
Passing bawah merupakan teknik passing yang paling sering digunakan untuk
menerima bola dari servis atau smash. Passing bawah sangat cocok untuk menerima
bola yang datangnya cepat dan keras. Teknik passing bawah sangat diperlukan untuk
menunjang pertahanan, untuk selanjutnya membangun serangan agar dapat mencapai
kemenangan dalam permainan bola voli. Tiap pemain harus dapat melakukan
passing bawah dengan baik oleh karena kemampuan passing bawah merupakan titik
awal dari sebuah penyerangan.
Passing bawah harus dapat dilakukan dengan baik dan benar. Teknik passing
merupakan titik awal penyusunan pola penyerangan. Pola penyerangan dapat
dilakukan dengan baik, jika pemain dapat menerima bola dari servis atau smash
dengan passing bawah (operan) yang baik. Jika operan jelek, maka pengumpan
mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk pemain penyerang
(smasher).
berada pada jarak yang tepat maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus
dan difixir dari arah bawah ke atas depan.
Sikap akhir setelah bola berhasil di pass bawah maka segera diikuti
pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat bergerak
lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
Tangan pada saat itu telah berpegangan satu dengan yang lain. M. Yunus
(1992: 79) mengemukakan bahwa, “kedua tangan saling berpegangan yaitu,
punggung tangan kanan diletakkan di atas telapak tangan kiri kemudian saling
berpegangan”. Pada saat passing usahakan agar perkenaan bola tepat di bagian
proximal daripada pergelangan tangan dan dengan bidang yang selebar mungkin agar
bola selama menempuh lintasannya tidak banyak membuat putaran. Pantulan bola
setelah mengenai bagian proximal daripada pergelangan tangan, akan memantul
keatas depan dengan bagian proximal daripada pergelangan tangan, akan memantul
keatas depan dengan lambungannya cukup tinggi dan dengan sudut pantul 900.
gambaran mengenai sikap tangan dan posisi tubuh saat melakukan passing bawah
adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9
Keberhasilan melakukan gerakan dan sikap pada tiap tahapan teknik gerakan,
dapat menunjang hasil akhir gerakan passing bawah. Masing-masing tahapan harus
dilaksanakan dengan baik. Teknik harus dikuasai dan dilakukannya harus betul,
pemain harus mempelajari teknik gerakan passing bawah.
Agar hasil passing bawah dapat mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan, gerakan passing harus dikuasai dan dilakukan harus betul. Untuk dapat
menguasai gerakan, pemain harus mempelajari teknik gerakan passing bawah.
Dalam proses belajar, pada siswa (pemain pemula) pada umumnya banyak
melakukan kesalahan-kesalahan dalam gerakan. Peranan pembina atau pengajar
dalam proses belajar cukup besar. Pembina atau pengajar perlu mengidentifikasi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, dan selanjutnya diberikan pembetulan.
Suharno HP (1982: 31-32) mengidentifikasikan tentang kesalahan-kesalahan yang
pada umumnya terjadi dalam melakukan passing bawah sebagai berikut :
(1) Lengan pemukul ditekuk pada siku sehingga papan pemukul sempit
akibatnya bola berputar dan menyeleweng arahnya
(2) Terlalu banyak gerakan lengan pukulan ke depan dibandingkan gerakan
keatas sehingga sudut datang bola terhadap lengan bawah pemukul
tidak 900.
(3) Perkenaan bola pada kepalan telapak tangan.
(4) Kurang sejajar dari dua lengan bawah sebagai pemukul.
(5) Tidak ada koordinasi yang harmonis antara gerakan lengan, badan dan
kaki.
(6) Terlalu eksplosif gerakan ayunan secara keseluruhan sehingga bola lari
jauh menyeleweng. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10
aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar keterampilan merupakan
proses belajar yang tujuan utamanya mengembangkan aspek psikomotor.
Keterampilan gerak merupakan perubahan yang diperoleh dari proses belajar
motorik atau belajar gerak. Schmit yang dikutip Rusli Lutan (1988: 102)
menyatakan bahwa, “belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian
dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen
dalam perilaku terampil”.
Tujuan utama proses belajar gerak adalah peningkatan keterampilan. Orang
dikatakan memiliki keterampilan jika dirinya terampil melakukan suatu gerakan
tertentu dengan baik. Sugiyanto (1998: 289) menyatakan bahwa, “keterampilan
gerak dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak
tertentu dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka
pelaksanaannya akan semakin efisien”. Keterampilan gerak dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik yaitu efektif
dan efisien. Gerakan yang terampil pada dasarnya merupakan gerakan yang efisien.
Efisiensi gerakan dapat dicapai apabila secara mekanis gerakan dilakukan dengan
benar. Tujuan belajar keterampilan passing bawah yaitu agar pemain dapat
melakukan gerakan passing bawah dengan gerakan yang benar secara mekanis.
intensif dengan berdasarkan pada prinsip yang benar, maka pemain akan dapat
menguasai keterampilan teknik dasar passing bawah dengan baik.
Pembelajaran keterampilan memerlukan penyajian materi pembelajaran
dengan metodik yang benar. Langkah-langkah yang tepat, dapat memberikan hasil
secara lebih optimal. Suharno HP (1993: 119) mengemukakan mengenai langkah-
langkah dalam pembelajaran keterampilan teknik bola voli sebagai berikut :
(a) Melatih gerak teknik secara keseluruhan.
(b) Melatih gerak-gerak bagian dengan teliti dan benar.
(c) Melatih gerak keseluruhan secara cermat dengan jalan menitikberatkan
kunci-kunci yang dapat menjamin kebenaran gerak keseluruhan.
(d) Mengotomatisasikan gerak-gerak yang benar secara keseluruhan dengan
jalan melakukan sebanyak mungkin frekuensinya.
(e) Dicoba/dipraktekkan dalam permainan dengan pengontrolan secara
cermat gerakan teknik tersebut.
(f) Penyempurnaan kesalahan-kesalahan yang terdapat saat bermain/
bertanding, kemudian dilatih secara intensif untuk pemantapan
otomatisme gerak.
(g) Dinilai/dievaluasi hasil gerak keterampilan yang menjadi tujuan latihan.
instruksional yang ingin dicapai. Untuk itu guru harus memilih metode/pendekatan
pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses
belajar mengajar secara efektif dalam kegiatan interaksional. Pendekatan
pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan suatu analisis terhadap faktor-faktor
internal dan eksternal yang ikut menentukan terhadap penguasaan keterampilan
gerak yang diinginkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 246) bahwa, “pendekatan
dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan mendekati, atau metode untuk
mencapai sesuatu”. Pendekatan dapat diartikan sama dengan metode. Winarno
Surakhmad (1995: 69) mengemukakan bahwa, “Metode adalah cara yang dalam
fungsinya merupakan alat suatu mencapai tujuan”. Aip Syarifuddin (1992: 184)
mengemukakan bahwa, “metode pembelajaran yaitu suatu cara yang dilakukan oleh
guru untuk menentukan urutan kegiatan di dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sebagai salah satu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara yang dipilih dan ditetapkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam memilih suatu cara yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu adanya pemikiran dan penghitungan
secara seksama. Metode yang dipilih harus merupakan suatu cara yang efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Di dalam proses belajar keterampilan olahraga, diperlukan aktifitas jasmani
untuk melakukannya. Melakukan kegiatan jasmani dengan gerakan yang dilakukan
agar mempunyai hasil yang baik tanpa banyak mengeluarkan tenaga. Untuk
menyajikan seperangkat kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk tercapainya
tujuan yang diinginkan, salah satunya adalah metode mengajar yang mengacu kepada
penemuan yang terarah dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah
tersebut merupakan metode yang membantu tercapainya tujuan dengan mengacu
pada pendekatan pembelajaran terkendali, yang dengan seksama menyusun seri-seri
pengajaran yang memberi urutan pengajaran belajar terhadap tujuan yang telah
dirumuskan.
Pendekatan pembelajaran keterampilan motorik tergantung pada hubungan
antara keunikan tugas yang akan membebani para siswa. Jenis pendekatan
commit to user
pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik tugas yang diberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15
kepada siswa. Pembelajaran yang sistematis, teratur dan kontinyu serta dengan
strategi pendekatan pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan penguasaan
keterampilan passing bawah dengan baik.
Pembelajaran olahraga, khususnya teknik passing bawah bola voli pada siswa
SMP, memerlukan modifikasi agar hasilnya lebih optimal. Menurut Yoyo Bahagia
dan Adang Suherman (1992: 2) modifikasi pembelajaran olahraga meliputi 4 aspek
yaitu, “(a) tujuan, (b) karakteristik materi, (c) kondisi lingkungan dan, (4)
evaluasinya”. Modifikasi pembelajaran bola voli dapat dilakukan dengan
memodifikasi beberapa aspek atau salah satu aspek saja.
Modifikasi pembelajaran bola voli dapat dilakukan pada aspek kondisi
lingkungan yaitu berupa peralatan. Modifikasi kondisi lingkungan meliputi,
peralatan, penataan ruang gerak dan jumlah siswa yang terlibat. Berkaitan dengan
modifikasi peralatan bola voli, Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999: 7)
mengemukakan bahwa,”Guru dapat mengurangi dan menambah tingkat
kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang
digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat-ringannya, besar-kecilnya,
tinggi-rendahnya, panjang-pendeknya peralatan yang digunakan”.
Sesuai dengan tingkat perkembangan fisik dan psikologisnya, pembelajaran
bola voli untuk siswa SMP perlu beberapa modifikasi. Rusli Lutan (1988: 417)
menjelaskan bahwa, “untuk mengajar bola voli di SD atau SLTP, jaring dapat
diturunkan dari ukuran standard, berat bola lebih ringan, serta ukuran lapangan lebih
sempit dari ukuran standard”.
Pengajar harus memberikan pembelajaran dengan pendekatan yang baik agar
dapat mengantarkan siswanya kepada penguasaan keterampilan passing bawah
secara optimal. Pembelajaran bola voli di SD dapat menggunakan modivikasi bola
voli yaitu bola plastik . Dalam penelitian ini dikaji dua macam pendekatan
pembelajaran passing bawah yaitu : (1) pembelajaran passing bawah dengan bola
standard mini dan, (2) pembelajaran passing bawah dengan bola plastik .
Siswa belajar teknik passing bawah menggunakan bola yang beratnya lebih
ringan dari bola standard serta memakai peraturan yang lebih sederhana.
Penggunaan bola yang lebih ringan dari standard (standard) serta penggunaan
peraturan yang lebih sederhana di kenal dengan nama “bola voli dengan bola mini”.
Menurut PBVSI (1995: 89, “bola voli dengan bola mini diciptakan untuk
memungkinkan lebih banyak orang menikmati bola voli dengan menciptakan suatu
pandangan tentang bola voli agar dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat secara
luas”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18
Pembelajaran passing bawah dengan bola plastik , lebih aman dan lebih
mudah karena menggunakan bola yang lebih kecil. Kelebihan lain, bola voli mini
dapat dimainkan pada sarana-sarana dan perlengkapan yang lebih ekonomis, dengan
demikian memudahkan untuk melakukan permainan ini. Peralatan yang
disederhanakan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Dengan bola voli
mini anak akan dapat lebih berhasil dalam menguasai teknik dalam permainan bola
voli. Dimana keberhasilan tersebut dapat mendorong anak untuk mencapai
keberhasilan yang berikutnya. “Dengan keberhasilan yang dicapai, pemain akan
memperoleh suatu kebanggaan tersendiri sehingga sukses tersebut akan
mendorongnya untuk mencapai keberhasilan yang lebih tinggi” (Yusuf Hadisasmita
dan Aip Syarifuddin, 1996: 139).
Penggunaan bola plastik dalam pembelajaran passing bawah pada pemain
pemula memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan bola mini dalam pembelajaran passing bawah pada pemain pemula
adalah :
1. Bola yang lebih ringan dan lunak terasa lebih nyaman dan aman, sehingga
menambah semangat siswa untuk mencoba gerakan yang diajarkan.
2. Bola yang lebih ringan sehingga dalam melakukan passing bawah siswa tidak
memerlukan tenaga yang penuh dan dengan mudah menguasai teknik passing
bawah. Dengan hal ini maka penekanan gerakan dapat ditujukan pada
penguasaan passing bawah.
3. Bola yang digunakan lebih ringan sehingga bagi pemain yang kekuatannya masih
kurang akan dapat melakukan passing bawah dengan berhasil. Oleh karena itu,
tingkat keberhasilan dalam pembelajaran teknik passing bawah lebih baik.
4. Pembelajaran passing bawah dengan bola mini ini efektif bagi pemain pemula,
khususnya siswa SD, sebab dilakukan dari mudah ke yang lebih sukar dan dari
ringan ke berat.
Adapun kekurangan pembelajaran passing bawah dengan bola mini pada
pemain pemula adalah sebagai berikut :
1. Bagi pemain yang sudah mampu menguasai teknik passing bawah, dalam
melakukan pembelajaran ini kurang bermanfaat dan membosankan.
commit to user
2. Kekuatan pukulan kurang berkembang dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan dapat dirumuskan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
Teknik passing bawah memiliki kedudukan yang penting dalam permainan
bola voli mini, sehingga siswa harus diberikan pembelajaran passing bawah secara
intensif. Untuk pemain pemula terlebih dahulu diajarkan passing bawah.
Pembelajaran passing bawah dapat dilakukan dengan bola standard (mini) dan bola
plastik .
Pembelajaran passing bawah menggunakan bola standard yaitu mengajar
passing bawah yang dilakukan secara berulang-ulang dengan ukuran bola standard.
Adapun pembelajaran passing bawah menggunakan bola plastik yaitu mengajar
passing bawah yang dilakukan secara berulang-ulang dengan bola plastik sesuai
tingkat usia siswa SD. Bola yang digunakan lebih ringan dan lebih lunak.
Penggunaan peralatan yang berbeda dapat berpengaruh terhadap pola gerak dan
pembentukan kondisi fisik pada siswa. Pada akhirnya perbedaan ini dapat
berpengaruh pada perbedaan peningkatan kemampuan passing bawah pada siswa.
Bola yang digunakan dalam pembelajaran passing bawah dengan bola
standard yaitu bola yang standard dalam permainan bola voli mini. Penggunaan bola
standard dapat membiasakan siswa untuk melakukan passing bawah dengan kuat dan
dengan lebih baik. Akan tetapi bagi pemula penggunaan bola standard yang standar
terasa lebih keras dan berat sehingga secara psikologis dapat membebani terhadap
siswa. Pada tahap awal akan banyak terjadi kegagalan. Konsentrasi dalam
pelaksanaan gerakan passing bawah hanya tertuju pada penggunaan tenaga,
sedangkan penggunaan teknik passing bawah yang baik sering terabaikan.
Bola yang digunakan dalam pembelajaran passing bawah dengan bola plastik
lebih lunak dan lebih ringan dari bola standard mini. Pembelajaran passing bawah
dengan bola voli plastik , lebih aman dan lebih mudah karena menggunakan bola
yang lebih ringan dan lunak.Pembelajaran dengan bola voli mini terasa lebih
commit to user
nyaman dan aman, sehingga menambah semangat siswa untuk mencoba gerakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Waktu Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
a. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulandigilib.uns.ac.id
April sampai
dengan bulan Juni 2012.
b. Hal ini disebabkan karena nilai passing bawah siswa kelas IV SD Negeri
Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal pada saat ulangan
harian semester II masih belum tuntas secara keseluruhan.
2. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian (PTK) dilakukan pada siswa kelas IV serta
pengambilan data penelitian ini yaitu di lapangan SD Negeri Sidapurna 01
Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal UPTD Pendidikan Kecamatan
Dukuhturi Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidapurna 01 UPTD
Pendidikan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah tahun
pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 24, terdiri atas laki-laki 12 perempuan
12.
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian
Tahun 2011-2012
No. Kegiatan
Mar Apr Mei Juni Juli
1 Persiapan.
a. Observasi V
b. Identifikasi Masalah V
c. Penentuan Tindakan V
d. Pengajuan Judul V
e. Penyusunan Proposal V V
22
commit to user
23
f. Pengajuan Ijin
V
Penelitian
2 Pelaksanaan
a. Seminar Proposal
b. Pengumpulan Data V V
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3 Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan V V
b. Ujian Skripsi V
C. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang pendekatan permainan dapat
meningkatkan hasil belajar passing bawah, melalui pembelajaran bermain.
Passing bawah bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Sidapurna 01
Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan meningkatkan
hasil belajar passing bawah pada siswa kelas IV SD Negeri Sidapurna 01
Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
E. Analisa Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan data kuantitatif dari
kondisi awal, siklus I dan siklus II.
commit to user
24
F. Prosedur Penelitian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas, dengan perbaikan pembelajaran sebanyak III siklus.
Secara rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran dijabarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
a. Pelaksanaan Siklus I digilib.uns.ac.id
Pelaksanaan Siklus II
Hari / tanggal : Rabu, 4 Juni 2012
Waktu : Pukul 07.15 – 09.00
Materi : Passing bawah bola voli
2. Deskripsi Persiklus
I. Deskripsi Siklus I
a. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan pada Siklus I antara lain:
1). Mengidentifikasi masalah
2). Membatasi masalah
3). Merumuskan masalah
4). Membuat alat dan perlengkapan
5). Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
1). Latihan Pendahuluan
Siswa dibariskan menjadi empat bersaf, berdoa, presensi dan
melakukan permainan kecil lempar sasaran.
2). Latihan Inti
Sesuai dengan landasan teori, langkah-langkah yang diambil pada
kegiatan inti adalah :
commit to user
25
commit to user
26
commit to user
27
c. Pengamatan
Hasil catatan dari pengamat menunjukkan masih ada beberapa
kekurangan pada siklus II. Kekurangan tersebut antara lain:
1). Kurangnya variasi pada saat melakukan pemanasan.
2). Masih ada siswa yang belum aktif pada saat pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
berlangsung digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
30
commit to user
17 M. Saeful Amin 60 70 80
18 Nofiani 70 80 80
19 Raynaksa Ganda S 60 70 80
20 Resma Khasanah 70 80 80
21 Suci Wulandari 60 70 80
22 Wahyu Rohman 60 60 80
23 Faik B
perpustakaan.uns.ac.id 70 70 90
digilib.uns.ac.id
24 Moh. Iqbal M 60 70 80
Jumlah Nilai 1450 1660 1910
Nilai Rata-rata 60,42 69,17 79,58
Adapun hasil analisis nilai tes formatif dapat dilihat pada Tabel berikut
ini.
Hasil Belajar
Siswa Nilai Rata-
No Kegiatan Pembelajaran
Tuntas Presentase rata
Belajar
1 Studi Awal 5 20 % 60,42
2 Siklus I 18 78 % 69,17
31
commit to user
Hasil penelitian tentang tingkat ketercapaian ketuntasan belajar siswa dalam
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan pada topik “passing bawah bola voli
” melalui model pembelajaran dengan bola plastik dapat dilihat pada grafik
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
90
80
70
60
Siswa
50
Nilai Rata-rata
40
Presentase (%)
30
20
10
0
Tes Awal Siklus I Siklus II
Gambar 4.1. Grafik Nilai Rata-rata Nilai Formatif pada setiap Kegiatan
Pembelajaran
Grafik 4.1. dapat diperoleh keterangan bahwa nilai belajar dan rata-
rata nilai formatif pada setiap siklus perbaikan pembelajaran mengalami
peningkatan, secara rinci penjelasannya sebagai berikut:
a. Pada studi awal, jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 5 dengan rata-
rata nilai 60,42.
b. Pada siklus pertama, jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 18
dengan rata-rata nilai 69,17.
c. Pada siklus kedua, jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 24 dengan
rata-rata nilai 79,58.
32
commit to user
C. Pembahasan
1. Pembahasan Siklus I
Dasar pemikiran diterapkannya Bola Plastik pada perbaikan pembelajaran
passing bawah bola voli mini adalah agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran,
memiliki rasa senang serta membiasakan posisi kaki untuk selalu ngeper pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
saat melakukan passing bawah karena Bola Plastik adalah permainan yang biasa
dilakukan siswa pada saat bermain baik di sekolah sewaktu istirahat maupun di
rumah.
Beberapa keberhasilan yang diperoleh siswa pada siklus I menunjukan adanya
hubungan antara aktifitas pembelajaran dengan hasil belajarnya. Bagi siswa yang
melakukan Bola Plastik dengan sungguh-sungguh berarti telah melakukan suatu
proses latihan. Akan tetapi bagi siswa yang belum melakukan dengan baik maka
siswa tersebut tidak dapat menemukan makna belajar yang sesungguhnya.
Sesuai dengan kenyataan tersebut, maka hasil belajar passing bawah bola voli
yang ditunjukkan pada siklus I belum dapat dikatakan berhasil. Hal ini
disebabkan masih ada siswa yang tidak terlihat aktif dan hasil belajarnya masih di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Pembahasan Siklus II
Berdasar refleksi siklus I dan masukan dari pengamat, perlu adanya sesuatu
yang lebih menarik yang pada akhirnya siswa lebih tertarik untuk melakukan
dengan perasaan senang. Olehkarenanya jumlah bola dan kelompok ditambah
menjadi 10, dengan bertambahnya jumlah bola dan kelompok diharapkan seluruh
siswa lebih aktif dan kualitas pembelajaran pada siklus II semakin baik. Tanda-
tanda keberhasilan semakin nyata, hal ini dibuktikan dengan rata-rata prestasi
siswa pada saat pra siklus rata-rata 60,42, siklus I 69,17, sedangkan siklus II
adalah 79,58.
Untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa perlu langkah nyata
yang harus dilakukan antara lain dengan selalu memberi penguatan, dan dekat
dengan siswa sehingga guru ( penulis ) bukan hanya sebagai fasilitator tetapi
33
commit to user
berfungsi pula sebagai motifator. Dengan menerapkan peran ganda seperti itu,
keberhasilan siklus II semakin nyata. Berawal dari meningkatnya kualitas
pembelajaran, hasil belajar passing bawah bola voli mini siswa kelas IV SD
Negeri Sidapurna 01 juga meningkat. Bukti ini menunjukan bahwa dengan
menggunakan pembelajaran bola plastik hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
perpustakaan.uns.ac.id
Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Provinsi digilib.uns.ac.id
Jawa Tengah
pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 meningkat.
D. Hasil Penelitian
Dengan melakukan pembelajaran bola plastik, permasalahan mengenai
kurang optimal hasil belajar passing bawah bola voli mini siswa kelas IV SD
Negeri Sidapurna 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Provinsi Jawa
Tengah dapat teratasi. Hal ini di buktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa
pada saat pra siklus, rata-ratanya 60,42, pada siklus I 69,17, siklus II 79,58 dan
seluruh siswa tuntas.
34
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil perbaikan pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menerapkan pembelajaran bola plastik aktifitas belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id
meningkat. digilib.uns.ac.id
B. Implikasi
Dari hasil simpulan, memiliki implikasi :
1. Apabila melaksanakan pembelajaran passing bawah bola voli mini dapat
menerapkan pembelajaran bola plastik.
2. Upaya melalui pembelajaran bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar
passing bawah bola voli.
C. Saran
1. Untuk Guru
a. Gunakan bola plastik pada pembelajaran Penjasorkes, khususnya pada
materi passing bawah bola voli.
b. Jika mengalami masalah dalam pembelajaran lakukan inovasi.
2. Untuk Kepala Sekolah
Sosialisasikan hasil-hasi inovasi yang sudah ada.
35
commit to user