Anda di halaman 1dari 3

UNSUR GOLONGAN III B

A. SEJARAH PENEMUAN
1. Scandium (Sc): Skandium ditemukan oleh Lars F. Nilson pada tahun 1879, di Uppsala,
Swedia.Nilson menamai unsur skandium setelah kata Latin ‘Scanda’ yang berarti
Skandinavia, karena unsur tersebut terjadi pada mineral langka yang ditemukan di sana.
Skandium adalah logam transisi. Ia juga dianggap sebagai unsur tanah yang langka karena
sifat kimianya mirip dengan tanah langka, dan ditemukan dalam bijih yang sama.
2. Yttrium (Y): Kisah penemuan yttrium dimulai pada 1787, ketika Carl Arrhenius
menemukan mineral seperti batu bara di tambang feldspar/kuarsa dekat Ytterby, Swedia.
Arrhenius menyebut ytterbite mineral hitam setelah Ytterby. Yttrium adalah unsur tanah
langka pertama yang ditemukan. Logam yttrium pertama kali diperoleh pada tahun 1828, di
Berlin, oleh Friedrich Wöhler sebagai bubuk abu-abu dengan memanaskan anhidratrium (III)
klorida dengan kalium.
B. SUMBER DAN KELIMPAHAN
Thulium dan Lutetium adalah dua jenis logam tanah jarang yang paling melimpah.
Mereka memiliki kelimpahan dipermukaan rata-rata yang hampir 200 kali lebih besar dari
kelimpahan emas dipermukaan. Namun, logam ini sangat sulit untuk di tambang, karena
mereka jarang ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat di ekstraksi
secara ekonomis. Cerium, Yttrium, Lantanum, dan Neodymium, mereka memiliki
kelimpahan rata-rata yang mirip dengan logam industri seperti kromium, nikel, seng,
molibdenum, tungsten dan timah. Tetapi tetap saja mereka jarang ditemukan dalam
konsentrasi yang cukup untuk dapat diekstrak. Skandium ditemukan dalam proporsi kecil,
umumnya kurang dari 0,2 persen, di banyak bijih lantanida berat dan dalam banyak bijih
timah, uranium, dan tungsten. Thortveitite (silikat skandium) adalah satu-satunya mineral
yang mengandung sejumlah besar skandium, sekitar 34 persen, tapi sayangnya mineral ini
cukup langka dan bukan merupakan sumber penting dari skandium.
C. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
1. SKANDIUM (Sc)
 Sifat Fisika: Densitas = 3 g/cm3, titik leleh = 1812,2 K, titik didih = 3021 K, bentuk
(25°C) adalah padat, warna = putih perak.
 Sifat Kimia: Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan
yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen. Pada reaksi dengan udara atau pembakaran
secara cepat maka akan membentuk scandium (III) oksida. Skandium sangat reaktif
ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida. Skandium mudah larut
dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas
hidrogen.
2. YTTRIUM (Y)
 Sifat Fisika: densitas = 4,5 g/cm3, titik didih = 3,609 [atau 3,336 oC (6-37 oF)] K, bentuk
(25oC) adalah padat, warna perak, suhu superkonduksi = 1,3 [atau -271,85 oC (-457,33 oF)]
dibawah tekanan K.
 Sifat Kimia: Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk
larutan yang terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen. Pada reaksi dengan udara atau
pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium (III) oksida. Yttrium sangat reaktif
ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida. Yttrium mudah larut
dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen.
D. MANFAAT UNSUR III B
1. Scandium (Sc): Dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga
(sepeda, baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi. Scandium iodida digunakan
untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi.
2. Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu
untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian. Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat
Yttrium-Iron-garnet yang dimanfaatkan pada microwave supaya efektif.
E. KUMPULAN PERTANYAAN
1. Muh. Muflih Baso (H031191036) kelompok A2 mau bertanya ke kelompok A1, tadi
dijelaskan bahwa logam itrium sangat sulit untuk ditambang, tolong jelaskan mengapa logam
tersebut sangat sulit untuk ditambang? Jawaban: (Izzatin Rumaisha Zahra H031191021)
Karena itrium masuk ke dalam kelompok logam tanah jarang dan karakteristiknya hampir
sama dengan lantanida. Logam tanah jarang tidak ditemukan berupa unsur bebas dalam
lapisan kerak bumi. Namun, ia berbentuk paduan membentuk senyawa kompleks. Sehingga,
logam tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawa kompleks tersebut.
2. Annisa Rifdah Maghfira, NIM H031191040 dari kelompokB2 Berdasarkan penjelasan
dari saudara Kiswan Setiawan Majid, saya ingin bertanya mengapa golongan IIIB disebut
sebagai unsur tanah yang langka? Terima kasih. Jawaban: (Kiswan Setiawan Majid) Ya,
Unsur golongan IIIB itu disebut sebagai unsur tanah langka atau unsur tanah jarang karena
sifat kimianya mirip dengan tanah langka atau tanah jarang serta ditemukan dalam bijih yang
sama.
3. Zalshabila Yunita, NIM H031191013 dari kelompok A2 Pada slide ke 19 yang di
jelaskan oleh saudari fia apriani bahwa ekstraksi pelarut dan pertukaran ion kromatografi
digunakan untuk pemisahan aktinum dari lantanum, nah bagaimana prosesnya sehingga
terjadi hal tersebut?Terimakasih. Jawaban: (Fia Apriani Fatrial H031191020) Kemiripan
sifat fisik dan kimia aktinium dan lantanum membuat pemisahan aktinium dari bijih menjadi
tidak praktis. Maka untuk memisahkan kedua unsur tersebut dilakukan salah satu dari cara
tadi, ekstraksi pelarut atau kromatografi pertukaran ion.Kalau ekstraksi pelarut dilakukan
untuk memisahkan komponen actinida dari laktani maka yang dilihat itu komponen dari suatu
campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling
bercampur dan melihat massa jenis kedua unsur tersebut. Kemudian, apabila dilakukan
kromatografi pertukaran ion untuk memurnikan actinida dari laktanida maka yang kita lihat
itu interaksi muatan positif dan negatif antara molekul spesifik dengan matriks yang berada di
dalam kolom kromatografi.
4. Ahmad Faisal Darwis(H031191051) kelompok B1 mau bertanya Pada slide manfaat dari
Actinium. Bisa kah teman teman menjelaskan mengapa Actinium-255 dapat menyembuhkan
kanker radiasi? Jawaban: Alif faturrahman (H031191052) tujuan terapi radiasi sebenarnya
bukan untuk menyembuhkan kanker, melainkan untuk mengurangi gejala yang dialami
penderita. Sebab, terapi radiasi bermanfaat untuk mengecilkan ukuran kanker dan
mengurangi gejala akibat kanker. Namun hal ini tentu memiliki efek samping yaitu bisa ikut
mematikan sel sel kulit yang terpapar saat melakukan pengobatan. Jika kekuatan atau
dosisnya terlalu besar maka itu akan mampu melepaskan elektron dari atom. Ketika atom
atom tersebut pecah maka susunan DNA akan kacau yang pada akhirnya akan menyebabkan
kanker.

Anda mungkin juga menyukai