Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1, Hal 103 - 108, Februari 2020 p-ISSN2338-2090

FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah e-ISSN 2655-8106

FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA SALAH


PERLAKUAN TERHADAP LANSIA
Yori Yolanda, Efri Widianti*
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21, Hegarmanah, Jatinangor,
Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia 45363
*efri358@gmail.com

ABSTRAK
Salah perlakuan adalah suatutindakan disengaja yang menimbulkan bahaya atau suatu kegagalan
caregiver dalam memenuhi kebutuhan dasar lansia. Pelaku salah perlakuan lansia yang ditemui di
rumah biasanya dilakukan oleh anak laki-laki ataupun keluarga yang merawat lansia. Dampak negatif
akibat dari salah perlakuan yaitu cemas dan depresi serta kematian setelah 7 sampai 8 tahun
kemudian.Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui faktor resiko yang mempengaruhi
terjadinya salah perlakuan terhadap lansia.Pencarian literatur menggunakan elektronik database
melalui Google Scholar, Proquest dan PubMed, menggunakan kata kunci faktor resiko, lansia dan
salah perlakuan. Kriteria inklusi adalah:artikel fulltext yang diterbitkan antara 2008-2018, bahasa
inggris dan bahasa indonesia, pencarian artikel yang relevan dengan tema yang akan diambil.
Berdasarkan searching menggunakan kata kunci diperoleh 1100 artikel. Didapatkan 11 artikel yang
memenuhi kriteria inklusi.Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya salah perlakuan terhadap
lansia antara lain rendahnya dukungan sosial, beban stres dari caregiver, kerusakan kognitif lansia,
tingkat ekonomi rendah dan ketergantungan fungsi fisik seperti lansia memerlukan bantuan dalam
kegiatan sehari-hari. Mengetahui faktor resiko sangat penting guna mencegah tindakan salah
perlakuan pada lansia dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

Kata kunci: faktor resiko, lansia, salah perlakuan

FACTORS THAT AFFECT ELDERLY ABUSE

ABSTRACT
Elder abuse isan intentional act, which causes harms or failures by a caregiver to satisfy the elder's
basic needs. Perpetrators of abuse are typically described as male or family members who are looking
for elderly person. The negative effects of elderly abuse are anxiety and depressionas well as death
after 7 to 8 years later. The objective of this study was to identify the risk factors contributing to elder
abuse.Literature research in this study was conducted through three electronic databases namely
Google Scholar, Proquest and PubMed, using the keywords elderly, abuse and risk factor.Inclusion
criteria are: full-text articles published in English language between 2008-2018,and the search of
articles which are relevant to the theme. Based on the literature search by using keywords that
mentioned before, it was obtained 1100 articles. Among those articles, there were 11 articles that met
the inclusion criteria. The risk factorscontributing to elder abuseare low of social supports, caregiver
burden and stress, cognitive disorders, poor economic conditions, and functional dependence in the
elderly like becoming dependent on others for help in performing daily living activities. Knowing the
risk factors is very helpful in preventing abuse of the elderly and improving the quality of life for the
elderly.

Keywords: abuse, elderly abuse, risk factor

PENDAHULUAN lansia (Pillemer et al, 2015). Salah perlakuan


Lansia ≥ 60 tahun rentan terhadap penyakit pada lansia merupakan suatu tindakan
dan rentan mengalamiberbagai bentuk membahayakan pada lansia yang rentan
kejahatan lainnya, salah satunya adalah salah dilakukan oleh seseorang yang mempunyai
perlakuan (Rismanda, 2015; Julianti, hubungan yang dekat dengan lansia (Wangmo,
2017).Elderly abuseatauelder mistreatment Nordstrom & Kressig, 2017). Tindakan ini
adalah suatutindakan disengaja yang menjadi salah satu pelanggaran hak asasi
menimbulkan bahaya atau suatu kegagalan manusia yang membutuhkan deteksi
caregiver dalam memenuhi kebutuhan dasar dinidengan segera dikarenakan mengakibatkan

103
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1 Hal 103 - 108, Februari 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

masalah kesehatan yang akan meningkatkan faktor yang mempengaruhi tindakan salah
resiko kematian, kesakitan, masuk rumah sakit, perlakuan pada lansia.
serta memiliki dampak negatif bagi keluarga
dan masyarakat (Yon, Mikton, Gassoumis & METODE
Wilber, 2017) Proses penyusunan sistematik review yang
telah dilakukan dengan cara melakukan
Dampak negatif yang muncul dari salah pencarian artikel menggunakan database
perlakuan pada lansia adalah luka fisik, cemas, elektronik yaitu Google Schoolar, PubMed dan
dan pengabaian terhadap diri sendiri Proquest. Kata kunci dalam bahasa indonesia
(Mosqueda & Dong, 2011). Rovi (2010) juga dan bahasa inggris antara lain :”faktor resiko”,
menjelaskan salah perlakuan terhadap lansia “salah perlakuan”, “lansia”, “elderly abuse”,
akan meningkatkan resiko kematian setelah “elder misstreatment”, “risk factors” dan
terjadinya penyakit kronis yang mereka miliki, “family caregiver”. Hasil pencarian artikel
cidera traumatis serta efek psikologis seperti yang ditemukan di google schoolar sebanyak
depresi dan cemas. Selain itu akan adanya 279 artikel, pubMed sebanyak 511 artikel dan
dampak fisik yang muncul seperti luka, proquest sebanyak 210 artikel. Kriteria inklusi
gangguan gastrointestinal, kelelahan, tekanan dalam pencarian artikel antaralainartikel
darah tinggi, masalah jantung dan nyeri kronis. fulltext yang diterbitkan antara 2008-2018,
The Chicago Health Aging Project juga bahasa inggris dan indonesia dan artikel yang
melaporkan tindakan salah perlakuan akan relevan dengan tema yang akan diambil.
menyebabkan gangguan mental dan kematian Setelah dilakukan kritisi artikel menurut
setalah 7 sampai 8 tahun kemudian. Dampak kriteria inklusi tersebut, maka ditemukan
ini terjadi dikarenakan beberapa tindakan salah artikel sebanyak 11 artikel yang terdiri dari
perlakuan lansia seperti salah perlakuan fisik, database Google Schoolar 5 artikel, PubMed 5
salah perlakuan finansial, salah perlakuan artikel dan proquest 1 artikel.
psikologis, salah perlakuan seksual, dan
pengabaian (Joshi & Flaherty, 2005). HASIL
Hasil literature review mengidentifikasi
Hasil penelitian Skirbekk& James (2014) di faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
India ditemukan sebesar 11% lansia salah perlakuan pada lansia.Adapun faktor-
mengalami salah satu dari salah perlakuan faktornya antaralain rendahnya dukungan
(fisik 5,3%, verbal 10,2%, ekonomi 5,4%, sosial, beban stres dari caregiver, kerusakan
pengabaian 5,2%). Sedangkan terdapat kognitif lansia, tingkat ekonomi rendah dan
presentasi yang besar di negara Nepal, ketergantungan fungsi tubuh/disability.
ditemukan bahwa 47% lansia mengalami 1. Rendahnya Dukungan Sosial
pengabaian, 37% salah perlakuan emosional, Menurut penelitian Wang, Brisbin, Loo dan
32% salah perlakuan ekonomi, 8 % salah Starus (2015) menjelaskan 5777 lansia di
perlakuan fisik dan 3% salah perlakuan seksual Amerika Serikat mengalami salah perlakuan.
(Rai, Khanal & Chalise, 2018). Khususnya di Salah satu yang menyebabkan hal tersebut
Indonesia belum terdapat data nasional yang adalah rendahnya dukungan sosial. Sama
menggambarkan presentasi atau besarnya salah halnya dengan hasil survey pada lansia di
perlakuan pada lansia. Tindakan salah negara spanyol mengalami salah perlakuan
perlakuan dan pengabaian mayoritas tidak psikologis dikarenakan kurangnya dukungan
dilaporkan karena terjadi pada lansia yang sosial seperti dukungan dari tetangga atau
berada dirumah (Carmen & LoFoso, 2014). masyarakat sekitar. Hal tersebut juga
Hasil penelitian dari Lacher et al (2016) juga didukung oleh penelitian dari Dong (2015),
mendukung bahwa salah perlakua pada lansia lansia yang berumur 60 tahun keatas sebanyak
sering terjadi dirumah daripada di panti jompo. 30% beresiko tinggi mengalami salah
Untuk itu mengetahui adanya tindakan salah perlakuan atau pengabaian yang berupa gejala
perlakuan pada lansia di Indonesia sangat distres psikologis karena tidak adanya
penting dikarenakan dapat mencegah dukungan sosial.
terjadinya salah perlakuan lansia guna
meminimalisir dampak dan dapat melakukan 2. Beban stres dari caregiver
tindak lanjut atau intervensi secara dini. Oleh Faktor resiko yang mempengaruhi terjadi
karena itu, perlu adanya penyusunan dalam meningkatnya tindakan salah perlakuan
systematic review guna mengetahui faktor- pada lansia yaitu peranan dari caregiver.

104
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1 Hal 103 - 108, Februari 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Menurut penelitian yang dilakukan oleh salah perlakuan emosional dan fisik dikaitkan
Skirbeek & James (2014) menemukan Sebesar dengan adanya perceraian dan ekonomi
11% lansia mengalami salah satu salah rendah. Neglect dikaitkan dengan kesehatan
perlakuan (fisik 5,3%, verbal 10,2%, ekonomi yang buruk, perceraian serta ekonomi rendah.
5,4%, pengabaian 5,2%) dan pelaku dari salah Dapat disimpulkan bahwa faktor ekonomi akan
perlakuan lansia yang ditemui dirumah mempengaruhi adanya tindakan salah
biasanya dilakukan oleh anak laki-laki dari perlakuan.
lansia tersebut. Didukung oleh penelitian
Lachs & Pillemer (2015), korban salah 5. Ketergantungan fungsi tubuh lansia
perlakuan banyak ditemukan pada lansia Penelitian tentang salah perlakuan terhadap
perempuan yang tinggal bersama dengan lansia di korea yang dilakukan oleh Oh et al
anaknya yang sudah berkeluarga dan memiliki (2006),ditemukan rata-rata lansia mengalami
anak laki-laki yang sudah dewasa, dimana 2 salah perlakuan emosional yang dilakukan
orang kelompok yang tinggal bersama lansia dirumah yakni sebesar 6,3%. Faktor resiko
tersebut berpotensi menjadi pelaku pelecehan. terjadinya pelecehan tersebut dinilai dari 2
Caregiver mengakui bahwa merawat lansia sudut pandang yaitu karakterisitik personal dan
membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih karakteristik keluarga. Karakteristik personal
serta emosi yang stabil.Penelitian kualitatif (lansia) seperti umur ketergantungan fungsi
yang dilakukan oleh Nugraha (2018) fisik sedangkan karakteristik keluarga seperti
menjelaskan fenomena terjadinya pelecehan keadaan rumah tangga (perceraian), tingkat
disebabkan oleh caregiver yang mengalami ekonomi keluarga dan kualitas hubungan
kelelahan dalam merawat lansia. keluarga. Hal tersebut didukung oleh Lach dan
Pillemer (2015), rendahnya kesehatan fisik
3. Kerusakan kognitif lansia seperti lansia membutuhkan pertolongan orang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh lain dalam melakukan kegitaan sehari-hari
Mosqueda & Dong (2011), salah satu faktor akan menyebabkan terjadinya salah perlakuan
yang menyebabkan salah perlakuan pada lansia pada lansia.
yaitu kerusakan kognitif. Terdapat pengaruh
yang signifikan antara kerusakan kognitif dan PEMBAHASAN
tindakan salah perlakuan. Penelitian ini 1. Rendahnya dukungan sosial
menjelaskan ketika seorang lansia mengalami Lansia merupakan fase akhir dalam kehidupan
kerusakan kognitif maka konsentrasi, daya yang akan mengalami penurunan kondisi fisik,
ingat dan daya berfikir lansia akan mengalami psikologis, maupun sosial. Support sosial
penurunan. Lansia menganggap bahwa sangat berpengaruh terhadap kondisi
keluarga tidak merawatnya dengan baik. Fisher psikologis lansia. Hal ini dikemukan menurut
dan Regan (2008) dengan judul penelitian Ulfa, Gestia dan Restu (2018) yang
“The extent and frequency of abuse in the lives mengungkapkan ketika lansia merasakan
of older women and their relationship with bahwa dirinya mendapat dukungan sosial maka
health outcomes” mejelaskan bahwa kerusakan lansia akan merasakan kehidupan di akhir tua
kognitif pada lansia perempuan akan nya bahagia dan sehat. Dukungan dibagi
menyebabkan tingkat tindakan salah perlakuan menjadi 2 yakni dukungan keluarga dan
semakin meningkat. Orang lain ataupun dukungan sosial. Friedman (2010), dukungan
keluarga menganggap bahwa lansia tidak keluarga juga menjadi penting karena keluarga
berdaya dan tidak perlu untuk dirawat. Hal berfungsi sebagai sistem pendukung bagi
yang sama juga dikatakan oleh Phiharmanto anggota keluarganya dan siap untuk
(2017), terdapat hubungan tingkat stress memberikan pertolongan dalam bentuk
keluarga dengan kualitas perawatan lansia apapun. 7 jenis dukungan keluarga terhadap
dengan gangguan kognitif yang dialami lansia. lansia yakni dukungan keluarga melalu
komunikasi, dukungan emosional, dukungan
4. Tingkat ekonomi yang rendah melalui interaksi sosial, dukungan keluarga
Ekonomi yang rendah menjadi salah satu melalui finansial, dukungan keluarga dalam
faktor resiko akan terjadinya salah perlakuan pelayanan transportasi, dukungan melalui
pada lansia (Lacher et al, 2016). Burnes et al upaya dalam mempertahankan aktivitas yang
(2015) dalam penelitiannya yang bertujuan masih dilakukan lansia, dan dukungan
untuk mengidentifikasi resiko terjadinya salah keluarga dalam menyiapkan makanan. Dapat
perlakuan emosional, salah perlakuan fisik dan disimpulkan bahwa untuk mencegah terjadinya
pengabaian pada lansia menemukan bahwa
105
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1 Hal 103 - 108, Februari 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

salah perlakuan ataupun pengabaian, lansia terjadi penurunan kognitif yang sangat cepat
membutuhkan dukungan keluarga dan ketika individu berusia 60 tahun ketas atau
dukungan sosial yang tinggi. yang sering kita katakan yaitu lansia. Lansia
yang mengalami penurunan daya
2. Beban stres dari caregiver ingat/kehilangan memori akan memperlihatkan
Caregivermerupakan orang yang merawat dan tingkah laku yang sulit untuk dimengerti
memberikan kenyamanan dengan tujuan agar meliputi menurunnya daya ingat untuk
kebutuhan sehari-hari lansia dapat terpenuhi peristiwa yang baru terjadi, peningkatan
(Timby, 2009).Chorwe-sungani et al (2015) kewaspadaan, perubahan pola tidur dengan
menjelaskan caregiver berpartisipasi dalam suatu kecenderungan untuk tiduran di waktu
perawatan, berinteraksi dan menghormati siang (Maryam, 2008). Dengan perubahan
pasien, serta berbagi informasi dan mencari yang terjadi pada lansia, seseorang yang
informasi tentang penyakit yang diderita merawat lansia harus peka dan paham akan hal
pasien. Caregiver bisa berasal dari anggota itu. Ketika perubahan tersebut tidak dipahami,
keluarga, teman bahkan tenaga maka akan terjadi suatu pelecehan ataupun
professional/perawat yang mendapat uang pengabaian.
sebagai imbalan karena sudah merawat lansia
(Nadiya, 2009). Fungsi kognitif ini juga erat hubungannya
dengan kualitas hidup lansia. Kualitas hidup
Teori mengenai salah perlakuan diusulkan dan peningkatan dalam kesejahteraan fisik
pertama kali oleh Karl Pillemer, seorang lansia seperti lansia yang bebas dari penyakit
sosiologis dan Suzane Steinmets, seorang dan fungsi kognitif yang baik merupakan
psikologis dan ahli dalam kekerasan pada indikator bahwa lansia tersebut dapat mencapai
tahun 1981. Para ahli tersebut menemukan penuaan yang sukses (successful aging) (Deep
bahwa resiko terjadinya salah perlakuan yaitu & Jeste, 2006)
pada usia 60 tahun keatas dan dilakukan oleh
anggota keluarga yang tinggal bersama dengan 4. Tingkat ekonomi yang rendah
lansia yaitu keluarga yang merawat lansia Salah perlakuan pada lansia merupakan
(family caregiver). Tipe familycaregiver yang kegagalan caregiver dalam memenuhi
melakukan salah perlakuan pada lansia yang kebutuhan dasar lansia. Kebutuhan dasar
dijelaskan oleh Murray dan Zetner (2001) antara lain pemenuhan kebutuan nutrisi,
adalah caregiver dengan stress ekonomi, spiritual, Salah satu salah perlakuan yaitu
penyalahgunaan zat, memiliki riwayat sebagai Salah perlakuan finansial yang ditandai dengan
korban kekerasan di keluarga, kelelahan dan adanya penyalahgunaan pendapatan lansia oleh
furstasi dalam merawat lansia. Didukung hasil caregiver, memaksa lansia menandatangani
penelitian yang dilakukan oleh Eska dkk urusan keuangan tanpa sepengetahuan lansia
(2015) yang berjudul “Prediktor pola tersebut atau lansia menyatakan bahwa dirinya
caregiving keluarga terhadap lanjut usia” kekurangan uang dalam pemenuhan kebutuhan
menjelaskan terdapat beban keluarga dalam sehari-hari (Madina dan Dwimartutie, 2017).
merawat lansia yang ditunjukan dengan Hal tersebut membuktikan bahwa tingkat
ungkapan rasa lelah, jenuh dan capek serta ekonomi yang rendah akan mempengaruhi
kesulitan keluarga membagi waktu antara adanya salah perlakuan yaitu salah perlakuan
merawat lansia dan peran dari caregiver. finansial.

Yuliati & Ririanty (2014) menjelaskan 5. Ketergantungan fungsi tubuh


keluarga diharapkan dapat menjaga Mayoritas lansia memiliki ketergantungan
komunikasi dengan lansia dalam perawatannya fungsi tubuh atau fisik yang menyebabkan
dengan lebih banyak mendengarkan keluhan lansia membutuhkan pertolongan orang lain.
dari lansia dan memberikan solusi yang Lansia yang menderita suatu penyakit bisa
dibutuhkan oleh lansia baik dari masalah berupa penyakit fisik maupun mental, salah
kesehatan maupun hubungan sosialnya satunya adalah demensia. Lansia dengan
(Yunita, 2013). Maka dapat disimpulkan demensia tidak lagi mampu untuk menopang
bahwa caregiver harus bisa memahami lansia. hidupnya sendiri, melepas pakaian atau
memakai pakaian saja juga seringkali mereka
3. Kerusakan kognitif membutuhkan bantuan orang lain. Seringkali
Individu yang berusia 45 tahun keatas akan lansia dengan demensia ini juga mengalami
mengalami penurunan kognitif, akan tetapi perubahan perilaku, perubahan emosi sehingga
106
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1 Hal 103 - 108, Februari 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

semakin menyulitkan mereka yang memiliki Joshi, S., & Flaherty, J. H. (2005). Elder abuse
tanggung jawab untuk merawat. Tanggung and neglect in long-term care. Clinics in
jawab untuk merawat ini umumnya yaitu anak, geriatric medicine, 21(2), 333-354
suami/isteri, atau menantu. Sehingga dengan Lacher, S., Wettstein, A., Senn, O., Rosemann,
karakteristik tersebut, lansia dengan demensia T., & Hasler, S. (2016). Types of abuse
menjadi beberapa kali lipat lebih rentan and risk factors associated with elder
mengalami salah perlakuan atau kekerasan abuse. Swiss Med Wkly, 146, w14273
(Yuliawati & Handadari, 2013). Lachs, M. S., & Pillemer, K. A. (2015). Elder
abuse. New England Journal of
SIMPULAN Medicine, 373(20), 1947-1956.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadimya
Madina, U. U., & Dwimartutie, N. (2017).
salah perlakuan antaralain rendahnya
Salah Perlakuan terhadap Orang Tua:
dukungan sosial, beban stres dari caregiver,
Faktor Risiko dan Tatalaksana. Jurnal
kerusakan kognitif lansia, tingkat ekonomi
Penyakit Dalam Indonesia, 3(1), 52-58.
rendah dan ketergantungan fungsi
tubuh/disability.Mengetahui faktor resiko Mosqueda L, Dong X: Elder abuse and self-
sangat penting guna mencegah tindakan salah neglect: “I don’t care anything about
perlakuan pada lansia dan hal tersebut akan going to the doctor, to be honest…”.
meningkatkan kualitas hidup lansia JAMA 2011, 306:532–540.
Mouton CP, Rodabough RJ, Rovi SL, Brzyski
DAFTAR PUSTAKA RG, Katerndahl DA. Psychosocial
Burnes, D., Pillemer, K., Caccamise, P. L., effects of physical and verbal abuse in
Mason, A., Henderson, C. R., Berman, postmenopausal women. Ann Fam Med
J., ... & Salamone, A. (2015). Prevalence 2010;8:206-213
of and risk factors for elder abuse and Nugraha, R. Y. (2018). Representasi
neglect in the community: a Kekerasan Terhadap Lansia Dalam
population‐based study. Journal of the Rumah Tangga Pada Drama Ninkyo
American Geriatrics Society, 63(9), Herupaa (Doctoral dissertation,
1906-1912. Universitas Airlangga).
Chorwe-Sungani, G., Namelo, M., Chiona, V., Priharmanto, A. (2017). Hubungan Tingkat
& Nyirongo, D. (2015). The views of Stres Keluarga Dengan Kualitas
family members about nursing care of Perawatan Lansia Dengan Gangguan
psychiatric patients admitted at a mental Kognitif Di Dusun Ngabean Triharjo
hospital in Malawi. Open Journal of Pandak Bantul Yogyakarta (Doctoral
Nursing, 5(03), 181. dissertation, STIKES Jenderal Achmad
Del Carmen, T., & LoFaso, V. M. (2014). Yani Yogyakarta).
Elder neglect. Clinics in geriatric Rai, S., Khanal, P., & Chalise, H. N. (2018).
medicine, 30(4), 769-777 Elderly abuse experienced by older
Depp C. A., Jeste D. V. (2006). Definitions adults prior to living in old age home in
and predictors of successful aging: a kathmandu. J Gerontol Geriatr Res,
comprehensive review of larger 7(1).
quantitative studies. American Journal Skirbekk, V., & James, K. S. (2014). Abuse
of Geriatric Psychiatry, 14, 6–20 against elderly in India–The role of
doi:10.1097/01.JGP.0000192501.03069. education. BMC public health, 14(1),
bc. 336.
Dong, X. (2015). Screening for elder abuse in Timby, B. K. (2009). Fundamental Nursing
healthcare settings: why should we care, Skills and Concepts. Philadelphia:
and is it a missed quality indicator?. Lippincot William & Wilkins
Journal of the American Geriatrics Ulfa, G., Restu, Y. S., & Psi, M. (2018).
Society, 63(8), 1686-1692. Hubungan Antara Stres, Harga Diri
Eska, N. M. R. W. P., Kariman, R., & Sofyan, Dan Dukungan Sosial Terhadap
N. S. (2015). Prediktor Pola Caregiving Kesejahteraan Psikologis Pada Lanjut
Keluarga terhadap Lanjut Usia. Jurnal Usia (Doctoral dissertation, Universitas
Keperawatan, 1(1), 57-66. Muhammadiyah Surakarta).

107
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1 Hal 103 - 108, Februari 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Wangmo, T., Nordström, K., & Kressig, R. W. Community and Social Services).
(2017). Preventing elder abuse and Pustaka Kesehatan, 2(1), 87-94.
neglect in geriatric institutions: Yuliawati, A. D., & Handadari, W. (2013).
Solutions from nursing care providers. Hubungan antara Tingkat Stres dengan
Geriatric Nursing, 38(5), 385-39 Tindak Kekerasan pada Caregiver
Yon, Y., Mikton, C. R., Gassoumis, Z. D., & Lansia dengan Demensia. Jurnal
Wilber, K. H. (2017). Elder abuse Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental,
prevalence in community settings: a 2(1), 49.
systematic review and meta-analysis. Yunita, M. (2013). Hubungan Dukungan
The Lancet Global Health, 5(2), e147- Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia
e156. di RW 002 Kelurahan Duri Kepa Jakarta
Yuliati, A., & Ririanty, M. (2014). Perbedaan Barat Tahun 2013. Hubungan Dukungan
Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal di Keluarga Dengan Kualitas Hidup
Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lansia Di Rw 002 Kelurahan Duri Kepa
Lanjut Usia (The Different of Quality of Jakarta Barat Tahun 2013
Life Among the Elderly who Living at

108

Anda mungkin juga menyukai