5.1. Kesimpulan
saluran drainase eksisting pada Jalan Bunga Wijaya Kusuma Medan, terbukti
bahwa terjadinya genangan atau peluapan pada saluran. Hal ini, tidak disebabkan
oleh sedimentasi pada saluran melainkan oleh volume saluran drainase eksisting
yang terlalu kecil sehingga tidak mampu menampung debit rencana. Dalam hal ini
Segmen 1
1,9 m
2m
Gambar 5.1. Potongan penampang saluran
primer Jalan Bunga Wijaya Kusuma
A = B.h
A = 2 x 1,9
A = 3,8 m2
P = B + 2h
P = 2 + 2 x 1,9
P = 5,8 m
Maka didapat jari-jari hidrolis (R) dihitung dengan rumus:
A 3,8
R= = = 0,66
P 5,8
Kecepatan aluran rata-rata dalam saluran (V) dapat dihitung dengan rumus:
2 1
1 3 2
V= R S
n
1 2 1
V= (0,66 ¿ ¿ 3 (0,0158¿ 2
0,012
V = 7,899 m/ detik
Maka debit saluran eksisting (Q) pada Jalan Bunga Wijaya Kusuma dapat
Q =V.A
Q = 7,899 x 3,8
Q = 30,016 m3/detik
menit. Pernyataan ini dibuktikan melalui simulasi Software EPA SWMM 5.1 dan
diperkuat dengan hasil dari survey kuesioner yang dilakukan kepada masyarakat
5.2. Saran
1. Membuat kolam retensi guna mengganti fungsi lahan resapan yang sudah
hal. Misalnya lahan resapan yang tertutup, lahan resapan yang berubah fungsi