Anda di halaman 1dari 10

SASTRA ANAK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Munaris *)
Munaris_labib@yahoo.com
Universitas Lampung, Indonesia

Abstrak
Sastra merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam sebuah tulisan
maupun cerita yang dikemas secara menarik pembacanya. Tidak jauh berbeda dengan sastra,
sastra anak merupakan ungkapan perasaan seorang anak yang dituangkan kedalam bentuk
tulisan dan dinikmati oleh anak-anak. Berkembangnya beberapa fiksi anak di dunia akan
mempengaruhi perkembangan fiksi anak. di Indonesia. Cerita fiksi anak terbagi kedalam lima
jenis, yaitu (1) fiksi ilmiah, (2) fiksi sejarah, (3) fiksi sejarah, (4) fiksi formula, (5) cerita
fantasi.
Kata kunci: Anak, Sastra, Karakter

Abstract
Literature is an expression of one's feelings as outlined in an article or story that is
interestingly packaged by the reader. Not much different from literature, children's literature
is an expression of the feelings of a child which is poured into written form and enjoyed by
children. The development of some children's fiction in the world will affect the development
of children's fiction. in Indonesia. Children's fiction is divided into five types, namely (1)
science fiction, (2) historical fiction, (3) historical fiction, (4) formula fiction, (5) fantasy
stories.
Keywords: Children, Literature, Character

I. PENDAHULUAN yang menawarkan kesenangan dan


Sastra merupakan ungkapan perasaan pemahaman. Kurniawan (2013:23)
seseorang yang dituangkan dalam sebuah mengemukakan bahwa sastra anak
tulisan maupun cerita yang dikemas secara merupakan sebuah karya sastra yang
menarik pembacanya. Tidak jauh berbeda ceritanya berkolerasi dengan dunia anak-
dengan sastra, sastra anak merupakan anak dan bahasa yang digunakan sesuai
ungkapan perasaan seorang anak yang dengan perkembangan intelektual, dan
dituangkan kedalam bentuk tulisan dan emosional anak. Sastra anak sebenarnya
dinikmati oleh anak-anak. Sastra anak juga sudah lama ada di Indonesia. Sastra anak
merupakan karya sastra yang ditulis oleh yang berkembang di Indonesia tidak seperti
orang dewasa dan diperuntukkan oleh anak- sastra anak yang berkembang di luar negeri.
anak, atau karya sastra yang ditulis oleh Bentuk sastra anak yang terdapat di
anak-anak dan dinikmati oleh anakanak. Indonesia sangatlah beragam diantaranya
Sastra anak merupakan sebuah karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, dongeng, fabel

*) Dosen Universitas Lampung


Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

dll. Lukens (2003:30) mengemukan bahwa membedakannya hanyalah dalam hal fokus
secara garis besar genre sastra anak terbagi pemberian gambaran kehidupan yang
menjadi lima macam, yaitu fiksi, non fiksi, bermakna bagi anak yang diurai dalam karya
puisi, sastra tradisional, komik. Fiksi tersebut. Sastra anak merupakan jenis bacaan
merupakan bentuk prosa. Jika dilihat dari cerita anak-anak dari bentuk karya sastra
ceritanya menampilkan cerita hayalan atau yang ditulis untuk konsumsi anak-anak.
cerita imajinatif. Cerita fiksi anak yang Sebagaimana karya sastra pada umumnya,
berkembang di luar negeri maupun di bacaan sastra anak-anak merupakan hasil
Indonesia sangatlah beragam. kreasi imajinatif yang mampu
Hal ini terbukti dengan banyaknya menggambarkan dunia rekaan,
jenis fiksi dalam fiksi anak. Fiksi fantasi menghadirkan pemahaman dan pengalaman
misalnya, fiksi fantasi 50% lebih banyak keindahan tertentu.
terdapat pada negara maju khususnya di
B. Ciri ciri Sastra Anak
negara benua Eropa. Contoh fiksi fantasi
Riris K. Toha – Sarumpaet ( 1876 : 29-
seperti Harry Potter, badman, superman, dll.
32 ) mengemukakan bahwa ada 3 ciri yang
Fiksi ilmiah misalnya, fiksi ilmiah banyak
menandai sastra anak itu berbeda dengan
berkembang di negara negara asia seperti
sastra orang dewasa .Tiga ciri pembeda itu
Jepang, Korea, Taiwan dll. Berkembangnya
berupa:
beberapa fiksi anak di dunia akan
1) unsur pantangan;
mempengaruhi perkembangan fiksi anak. di
Unsur pantangan merupakan unsur
Indonesia. Aminuddin (2001:29)
yang secara khusus berkenaan dengan tema
mengemukakan bahwa cerita fiksi anak
dan amanat. Secara umum dapat dikatakan
terbagi kedalam lima jenis, yaitu (1) fiksi
bahwa sastra anak menghindari atau
ilmiah, (2) fiksi sejarah, (3) fiksi sejarah, (4)
pantangan terhadap persoalan-persoalan
fiksi formula, (5) cerita fantasi.
yang menyangkut masalah seks, cinta yang
II. KAJIAN PUSTAKA erotis, dendam yang menimbulkan
A. Pengertian Sastra Anak kebencian, kekejaman, prasangka buruk,
Secara konseptual, sastra anak-anak kecurangan yang jahat dan masalah
tidak jauh berbeda dengan sastra orang kematian.
dewasa (adult literacy). Keduanya sama
berada pada wilayah sastra yang meliputi
kehidupan dengan segala perasaan, pikiran
dan wawasan kehidupan. Yang

Halaman 2
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

2) Penyajian dengan gaya secara lainnya, secara tidak langsung seseorang juga
langsung;dan
belajar bahasa.
Penyajian dengan gaya secara langsung
C. Genre Sastra Anak
adalah bahwa sajian cerita merupakan
Seperti halnya karya satra secara
deskripsi secara singkat dan langsung
umum, jenis sastra anak juga terdapat bentuk
menuju sasaranya, mengetengahkan gerak
puisi, prosa, dan drama.
yang dinamis, dan jelas sebab-sebabnya.
1. Puisi
3) Fungsi terapan. Puisi dapat diibaratkan nyanyian tanpa
Fungsi terapan adalah sajian cerita notasi. Puisi merupakan karya sastra yang
yang harus bersifat informatif dan paling imajinatif dan mendalam mengenai
mengandung unsur-unsur yang bermanfaat, alam sekitar dan diri sendiri termasuk
baik untuk pengetahuan umum, keterampilan hubungan manusia dan Tuhan yang Maha
khusus, maupun untuk pertumbuhan Kuasa. Puisi memiliki irama yang indah,
anak.Fungsi terapan dalam sastra anak ini ringkas dan tepat menyentuh perasaan dan
ditunjukan oleh unsur-unsur instrinsik yang juga sangat menyenangkan. Puisi hadir
terdapat pada teks karya sastra anak itu dengan bahasa yang singkat dan padat. Puisi
sendiri ,misalnya dari judul petualangan merupakan suatu bentuk ekpresi, deskripsi,
Sinbad akan memberi informasi tokoh asing protes maupun narasi. puisi dapat
.Jadi Sastra dapat berfungsi sebagai sarana dikelompokkan ke dalam berbagai ragam
hiburan (estetis) dan sekaligus media untuk berikut(1) puisi naratif, (2) puisi lirik, (3)
mendidik (didaktis) seorang anak. Puisi deskriptif, (4) puisi fisikal, (5) puisi
Sastra dapat memenuhi kebutuhan atau platonic, (6) puisi metafisikal, (7) puisi
kepuasan pribadi anak dan pengembangan subjektif, (8) puisi objektif, (9) puisi
keterampilan berbahasa. Kepuasan pribadi konkret, (10) puisi diafan, (11) puisi
anak setelah membaca karya sastra penting. prismptis, (12) puisi parnasian, (13) puisi
Selain berpengaruh pada keterampilan inspiratif, (14) puisi pamphlet, (15) puisi
membaca, karya sastra juga berfungsi demonstrasi, dan (16) puisi alegori.
mengembangkan wawasan anak. Fungsi Adapun jenis-jenis puisi:
karya sastra sebagai pengembang 1. Puisi Lama, diantaranya: Pantun,
kemampuan berbahasa dapat disebut sebagai Gurindam, dan Syair.
nilai pendidikan. Dengan belajar sastra anak, 2. Puisi Baru diantaranya: Balada,
seperti: melalui lagu dolanan, puisi lagu, Hymne, Ole, Epigram, Elegi, Satire,
nyanyian anak, dan jenis karya sastra

Halaman 3
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

Soneta, Terzina, Quatrain, Oktaf, Terdapat perbedaan antara tiga jenis


Sektet. sastra anak tersebut, dalam puisi pembacaan
3. Puisi Kontemporer, diantaranya: dilakukan secara monolog atau sendiri
Mantra perbedaannya dengan drama adalah pada
2. Prosa pembacaannya dimana pada drama disebut
Prosa adalah karya sastra yang tidak dialog. Dialog dilakukan oleh 2 orang atau
dibuat atas rangkaian bait demi bait tetapi lebih sehingga lebih hidup. Lalu perbedaan
dibuat atas rangkaian alinea dengan antara keduanya dengan prosa adalah adanya
merangkaikan unsur-unsur tempat, waktu, cangkokan dan perubahan dari dialog ke
suasana, kejadian, alur peristiwa, pelaku monolog. Perubahan tersebut dikarenakan
berdasarkan tema cerita yang diperoleh pada prosa teks dituliskan secara paragraph
secara imajinatif. Secara umum, prosa dan lebih jelas.
dikelompokkan atas prosa lama dan prosa
D. Apresiasi Sastra Anak
baru. Paparan mengenai kedua kelompok
Apresiasi sastra anak adalah
prosa tersebut dapat dilihat pada bagian
penghargaan atas karya sastra anak sebagai
berikut:
hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran,
1. Prosa Lama, contohnya: Dongeng, penghayatan, dan penikmatanyang didukung
Hikayat. oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang
2. Prosa Baru, contohnya: Cerita terkandung dalam karya sastra anak
Pendek, Novel. (Santoso, 2008).
3. Drama Dalam melaksanakan apresiasi sastra
Drama merupakan cerita konflik anak itu kita dapat melakukan beberapa
manusia dalam bentuk dialog yang kegiatan, antara lain kegiatan apresiasi
diproyeksikan pada pentas dengan langsung, kegiatan apresiasi tidak langsung.
menggunakan percakapan dan action di 1. Kegiatan Apresiasi Langsung
hadapan penonton (Winarni, 2014:23). adalah kegiatan yang dilakukan
Dengan demikian, drama merupakan salah secara sadar untuk memperoleh
satu karya sastra yang dipakai sebagai nilai kenikmatan dan kekhidmatan
medium penggungkapan gagasan atau dari karya sastra anak yang
perasan melalui serangkaian dialog antar diapresiasi , Kegiatan apresiasi
pelaku dan adegan yang tujuan utamanya langsung meliputi kegiatan
akan dipertunjukkan. sebagai berikut: (a) Membaca
sastra anak; (b) Mendengar sastra

Halaman 4
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

anak ketika dibacakan atau piker. Manfaat pendidikan pada


dideklamasikan; (c) Menonton apresiasi sastra anak adalah memberi
pertunjukan sastra anak ketika berbagai informasi tentang proses
karya sastra anak itu dipentaskan. pengubahan sikap dan tata laku
2. Kegiatan Apresiasi tak Langsung sesseorang atau kelompok orang
dalah suatu kegiatan apresiasi yang dalam usaha mendewasakan manusia
menunjang pemahaman terhadap melalui pengajaran dan latihan.
karya sastra anak. Cara tidak 3. Kepekaan batin atau sosial;
langsung ini meliputi 3 kegiatan Peka artinya mudah terasa, mudah
pokok, yaitu: (a) mempelajari teori tersentuh, mudah bergerak, tidak
sastra; (b) mempelajari kritik dan esai lalai, dan tajam menerima atau
sastra; dan (c) mempelajari sejarah meneruskan pengaruh dari
sastra. luar. Manfaat kepekaan batin atau
sosial dalam mengapresiasikan sastra
E. Fungsi Sastra Anak
anak adalah upaya untuk selalu
Mempelajari sesuatu hal dengan
mengasah batin agar mudah tersentuh
sungguh-sungguh tentu ada manfaatnya bagi
oleh hal-hal yang bersifat batiniah
kehidupan manusia. Ada sesuatu yang kita
ataupun sosial .
dapat darinya, berupa nilai-nilai, sejumlah
4. Menambah wawasan;
manfaat yang lainnya. Setidak-tidaknya
Wawasan artinya hasil mewawas,
terdapat lima manfaat bagi kehidupan ketika
tinjauan atau pandangan. Manfaat
mengapresiasi sastra anak, yaitu manfaat:
menambah wawasan dalam
1. Estetis;
mengapresiasi sastra anak artinya
Estetika artinya ilmu tentang
memberi tambahan informasi,
keindahan atau cabang filsafat yang
pengetahuan, pengalaman hidup, dan
membahas tentang keindahan yang
pandangan-pandangan tentang
melekat dalam karya seni.
kehidupan.
Kata estetis artinya indah, tentang
5. Pengembangan kejiwaan atau
keindahan atau mempunyai nilai
kepribadian.
keindahan.
Manfaat pengembangan kejiwaan
2. Pendidikan;
atau kepribadian dari apresiasi sastra
Mendidik artinya memelihara dan
anak adalah mampu menghaluskan
memberi latihan (ajaran) mengenai
budi pekerti seseorang apresiator.
akhlak, budi pekerti, dan kecerdasan
Dari banyak membaca karya sastra

Halaman 5
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

tentu banyak pula hal-hal tentang menyebut tiga unsur yang harus dilakukan
ajaran budi pekerti yang dalam model pendidikan karakter.
diperolehnya. Seperti dicontohkan Pertama, Knowing the good. Untuk
dalam puisi Kupinta Lagi Karya J.E. membentuk karakter, anak tidak hanya
Tetengkeng diatas, apa yang diminta sekadar tahu mengenai hal-hal yang baik,
oleh manusia itu bukan harta, bukan namun mereka harus dapat memahami
benda, bukan kekayaan, dan bukan kenapa perlu melakukan hal itu. Selama ini
pula kepangkatan, melainkan agar anak tahunya mana yang baik dan buruk,
kembalinya keimanan yang pernah namun anak tidak tahu alasannya.
hilang. Kedua, Feeling the good. Konsep ini
mencoba membangkitkan rasa cinta anak
Pendidikan budi pekerti yang selama
untuk melakukan perbuatan baik. Di sini
ini diberikan pada siswa-siswi, baik melalui
anak dilatih untuk merasakan efek dari
pelajaran agama dan Pendidikan Moral
perbuatan baik yang dia lakukan. Jika
Pancasila (PMP), tidak berhasil, kalau tidak
Feeling the good sudah tertanam, itu akan
ingin dikatakan gagal total. Kendati
menjadi “mesin” atau kekuatan luar biasa
pelajaranpelajaran itu isinya bagus,
dari dalam diri seseorang untuk melakukan
sayangnya itu tidak membekas ke dalam
kebaikan atau menghindarkan perbuatan
perilaku manusianya. Pembentukan manusia
negatif.
Indonesia berkarakter butuh proses yang
Ketiga, Acting the good. Pada tahap
tidak sebentar. Jadi, tidak cukup hanya
ini, anak dilatih untuk berbuat mulia. Tanpa
melalui pelajaran di sekolah, atau pergaulan
melakukan apa yang sudah diketahui atau
di rumah. Sebagai contoh keterpurukan
dirasakan oleh seseorang, tidak akan ada
karakter Indonesia ketika kondisi moral
artinya. Selama ini hanya imbauan saja,
masyarakat pada awal reformasi tahun 1998.
padahal berbuat sesuatu yang baik itu harus
Pasca kerusuhan 1997/1998, bangsa
dilatih, dan menjadi bagian dari kehidupan
Indonesia penuh diliputi amarah, dendam,
sehari-hari. Ketiga faktor tersebut harus
caci maki, dan rasa curiga. Ia meyakini ada
dilatih secara terus menerus hingga menjadi
yang salah dengan sistem pendidikan yang
kebiasaan. Jadi, konsep yang dibangun,
selama ini diterapkan di negeri ini. Sistem
adalah habit of the mind, habit of the heart,
pendidikan nasional telah gagal menanamkan
dan habit of the hands.
karakter yang baik bagi siswa-siswi. Secara
spesifik, Ratna (dalam Panjaitan, 2008)

Halaman 6
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

III. PEMBAHASAN Kegiatan tersebut merupakan bentuk ekspresi


Sastra Anak sebagai Sarana senang yang diimplemantasikan melalui
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Sastra dapat nyanyian dengan media bahasa. Nyanyian
berfungsi sebagai sarana hiburan dan tersebut mengespresikan kebahagiaan
sekaligus media untuk mendidik seorang seorang ibu. Ekspresi rasa senang tersebut
anak. Sastra dapat memenuhi kebutuhan atau akan berimbas pada anak yang
kepuasan pribadi anak dan pengembangan dininabobokkan. Anak akan turut merasakan
keterampilan berbahasa. Kepuasan pribadi ekspresi kegembiraan dan keindahan ibu
anak setelah membaca karya sastra penting. dengan ekspresi yang hampir sama dengan
Selain berpengaruh pada keterampilan yang dirasakan oleh ibu. Mitchell (dalam
membaca, karya sastra juga berfungsi Nurgiyantoro, 2005:101) menyatakan bahwa
mengembangkan wawasan anak. Fungsi permainan bahasa, misalnya yang diperoleh
karya sastra sebagai pengembang lewat sarana-sarana aliterasi, asonansi, rima,
kemampuan berbahasa dapat disebut sebagai dan irama akan membuat anak menjadi
nilai pendidikan. Dengan belajar sastra anak, senang, merasa nikmat, menghilangkan
seperti: melalui lagu dolanan, puisi lagu, kecemasan, dan menumbuhkan kesadaran
nyanyian anak, dan jenis karya sastra diri untuk belajar.
lainnya, secara tidak langsung seseorang juga Melalui permainan bahasa tersebut,
belajar bahasa. Hal ini dapat dilihat pada seorang anak akan memperoleh sensivitas
contoh lagu dolanan berikut. yang tinggi terhadapbunyi-bunyi bahasa.
Selanjutnya, mereka akan menyadari fungsi
Marilah bobo oh nona manis, kalau tidak
bobo digigit nyamuk. dan kekuatan kata. Sebagai sebuah karya
seni, nyanyian anak juga mengandung
Nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo
digigit nyamuk. Bobolah bobo adikku berbagai unsur keindahan yang dapat dilihat
sayang, kalau tidak bobo digigit nyamuk. melalui permainan bahasa, anara lain berupa
Lagu dolanan tersebut biasanya berbagai bentuk pararelisme struktur dan
digunakan seorang ibu untuk pengulangan, baik pengulangan bunyi
meninabobokkan, membuatnya terlena, dan maupun kata. Lewat pengulangan tersebut
segera tidur, membuatnya senang, atau akan menunjukkan persajakan dan irama
sesuatu yang lain. Bahkan, sesudah anak puisi yang menyebabkan puisi menjadi indah
tertidur sang ibu masih tetap dan melodis, seperti tampak pada nanyian
menggendongnya dengan disertai nyanyian- anak berikut.
nyanyian atau sekadar bersenandung tanpa
kata-kata dan hanya mengikuti lirik tertentu.

Halaman 7
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

Topi saya bundar. duduk samping pak kusir yang sedang


Bundar topi saya. bekerja Mengendarai kuda supaya baik
Kalau tidak bundar. jalannya Tuk-tik-tak-tik-tuk-tik-tak-ti-tuk
Bukan topi saya! tik-tak-tik-tuk Tuk-tik-tak-tik-tuk-ti-tak suara
s’patu kuda
Larik puisi lagu tersebut terbelah
Pada nyanyian tersebbut niali
menjadi empat kesatuan bunyi, atau empat
keindahan terletak pada bunyi Tuk-tik-tak-
perioudus, mirip dengan pantun, karena
tik-tuktik-tak-ti-tuk tik-tak-tik-tuk. Bunyi
memiliki jumlah larik kurang lebih sama.
secara konkret mewakili suara sepatu kuda
Jumlah suku kata keempat perioudus itu
dan keberadaannya membawa efek yang
kurang lebih juga sama. Dengan demikian,
kuat. Ketika mendengarkan syair tersebut
nyanyian anak di atas dapat dikelompokkan
sambil berjalan dengan menghentakkan kaki
berdasarka perioudusnya menjadi: //Topi
dan menggerakkan badan. Tidak hanya
saya bundar//bundar topi saya//kalau tidak
mengungkapkan ekspresi dan bernilai
bundar//bukan topi saya//.
keindahan, nyanyian anak juga secara tidak
Dilihat secara struktur, keempat
langsung memperkenalkan anak terhadap
kesatuan bunyi pada tiap larik tersebut
teks-teks yang dipelajari di sekolah, seperi
memiliki pola yang sama, dan hal inilah
pada nanyian berikut.
yang dinamakan bentuk atau gaya
paralelisme. Apabila dilihat dari segi Kuambil buluh sebatang
persajakan, keempat larik puisi itu juga Kupotong sama panjang Kuraut dan
kutimbang dengan benang Kujadikan
bersajak, yaitu sama-sama berakhir dengan layang-layang
bunyi fonem vokal /a/ pada kata “bundar”
Bermain…berlari
dan “saya” dan pengulangan fonem /b/ dan Bermain layang-layang
/t/, terutama pada kata “topi” dan “bundar”. Bermain kubawa ke tanah lapang
Hati gembira dan riang
Fenomena itulah yang menyebabkan
nyanyian anak di atasmenjadi indah dari Pada lirik lagu tersebut secara tidak

aspek kebahasaan. Selain memiliki nilai langsung mengajarkan pada anak tentang

estetika dalam bentuk pengulangan kata, teks prosedur. Teks prosedur merupakan teks

nilai keindahan juga dapat dilihat melalui yang berisi tahapan atau langkah-langkah

penggunaan tiruan bunyi yang ditemukan membuat sesuatu. Dalam syair nyanyian

dalam syair lagu, seperti pada nyanian anak anak yang berjudul layang-layang tersebut

berikut. berisi tahapan membuat layang-layang.


Selain teks prosedur, teks yang dikenalkan
Pada Hari Minggu kuturut ayah ke kota pada anak melalui tembang dolanan,
Naik delma istimewa ku duduk di muka Ku
contohnya sebagai berikut.

Halaman 8
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

Gajah, gajah kowe tak kandanhani jah Dengan sangat berhati-hati si gadis mungil
Mripat kaya laron, siung loro, kuping gedhe membungkus tulang kecil itu di dalam sapu
Kathik nganggo tllale Buntut cilik Tansah tangannya, lalu pergi menuju ke gunung
kopat kapit Sikil kaya bumbung Melakune kaca. Pintu gerbangnya terkunci rapat. Dia
megal megol kemudian mengambil tulang kecil dari sapu
tangannya. Oh! Betapa malangnya si gadis
Lirik tersebut secara tidak langsung kecil. Tulang itu tak ada lagi di sana, tak ada
sesuatupun di dalam sapu tangannya.
mengenalkan anak pada teks deskripsi. Lagu
Oh! Apa yang harus diperbuatnya?
dolanan tersbeut berisi deskripsi hewan
Bagaimanapun juga dia harus membebaskan
gajah. Deskripsi tersebut menggambarkan
kakak-kakaknya. Mereka terkurung di dalam
bentuk fisik gajah, mulai dari mata, gading, Gunung Kaca tetapi dia tak mempunyai
kunci sebagai pembuka pintu gerbangnya.
telinga, belalai, ekor yang kecil, kaki besar,
“Kalau demikian, aku harus membuat
dan cara berjalannya. sebuah kunci.” (Tujuh Pangeran Gagak
dalam Sarumpet, 2010:173)
Menumbuhkan Karakter melalui Sastra
Anak. Karakter adalah sifat batin yang Berdasarkan kutipan di atas, anak yang
memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi membaca atau mendengarkan cerita akan
pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia meniru sifat baik sang tokoh yang harus
atau mahkluk hidup lainnya. Untuk membantu kakak-kakaknya yang berada di
menumbuhkan segenap pikiran, perilaku, dalam gunung es. Selain itu juga mendidik
budi pekerti, dan tabiat yang baik harus anak untuk berani menghadapai tantangan.
diajarkan sejak kecil, sehingga menjadi Oleh karena itu, perlu perhatian orang tua
sebuah kebiasaan yang melekat. Perilaku untuk sering mengajak anaknya membaca
baik sesorang juga dapat dibentuk melalui cerita atau membacakan cerita-cerita yang
karya sastra, khususnya sastra anak karena mendidik. Guru di sekolah juga harus sering
sastra anak banyak cerita yang mendidik. memberikan cerita yang baik-baik dan sering
Anak dapat berkarakter baik harus membacakan cerita agar anak menjadi
dibiasakan sering membaca atau diberi cerita karakter yang baik dan emosional juga
baik dari orang tua maupun guru agar anak terlatih.
dapat meneladani tokoh-tokoh yang baik
Aduh, aku lapaar!gerutuku dalam hati.
dalam sebuah cerita. Melalui cerita yang Sekarang, pukul tujuh malam. Aku masih di
kurung di kamar. Aku masih menangisi
dibaca ataupun dibacakan oleh orang
kedua orang tuaku. Apa aku ngumpet-
dewasa, anak akan memperoleh teladan- ngumpet saja keluar kamar? Tiba-tiba aku
mendapatkan ide.
teladan yang baik dari tokoh-tokoh yang ada
di dalam cerita. Berikut contoh kutipan Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan
menuju pintu. Aku mencoba membuka pintu
cerita.
kamarku.

Halaman 9
Jurnal KATA (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) Maret 2020

“Hah?!” Aku kaget.”Pintu kamarku di umumnya, seperti prosa, puisi, dan drama.
kunci. Aku makan apa?” Aku berusaha
Sastra anak memiliki beberapa karakteristik
tenang. Aku shalat dan berdoa agar bisa
mendapat makanan. Selesai shalat, aku yang berbeda dari sastra orang dewasa.
duduk di kursi meja belajarku. Aku mencoba
Sastra anak berperan dalam pembelajaran
membaca buku yang berjudul Cara Cepat
Bisa Main Piano. Semoga ini bermanfaat. bahasa. Selain itu, sastra anak juga memiliki
Akhirnya, aku berlatih main piano walaupun
peran untuk menumbuhkan karakter melalui
perut sangat lapar. (Sahabat Musik,
2015:47) tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita.
Dengan demikian, orang tua diharapkan
Berdasarkan kutipan di atas, anak akan
untuk memperhatikan tipe-tipe bacaan yang
menjadi tahu bahwa tidak perlu menyerah
sesuai dengan usia anak.
dan tetap berjuang dalam keadaan apapun.
Anak juga akan belajar bahwa cara terbaik
DAFTAR PUSTAKA
untuk tenang adalah dengan berdoa. Untuk
menjadikan anak berkarakter baik perlu
Aminuddin. (2001). Karya Sastra dan Anak-
diajarkan membaca karya sastra sejak dini Anak. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional Universitas Negeri Malang
agar anak rajin berdoa dan berjiwa pantang
Fakultas Sastra Jurusan Sastra
menyerah. Indonesia.

Dwita. (2018). Sastra Anak dan Metode


IV. SIMPULAN Penelitian Sastra Anak. (Online),
(http://berbagi ilmu.
Berdasarkan hasil paparan di atas dapat
go.id/lamanbahasa/artikel/90), diakses
disimpulkan bahwa sastra anak merupakan 19 Mei 2020.
sastra yang ditujukan kepada anak-anak agar
Fitriani. (2016). Sejarah Sastra dan
anak mendapatkan banyak manfaat yang Perkembangan Sastra Anak di
Indonesia (Online),
berguna bagi kehidupan di masa mendatang.
(http://pembelajaransastraanak.go.id/la
Sastra anak memiliki beberapa genre yang manbahasa/artikel/1527), diakses 19
Mei 2020.
sebenarnya hampir sama dengan sastra pada

Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai