Anda di halaman 1dari 4

WAHAM

SP 1

Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi


dan cara memenuhi kebutuhan, mempraktikan pemenuhan kebutuhan yang tidak
terpenuhi .

Orientasi

“Selamat pagi, perkenalkan nama saya A, saya perawat yang dinas pagi ini di ruangan
Melati. Saya dinas dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang nanti, saya yang akan merawat anda
hari ini. Nama anda siapa, senangnya dipanggi apa?

Boleh kita berbincang-bincang tentang apa yang B rasakan sekarang?Berapa lama B


mau kita berbincang-bincan? Bagaimana kalau 30 menit? Dimana enaknya kita berbincang-
bincang, B?

Kerja

Saya mengerti kalau B merasa bahwa B adalah nabi, tetapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya karena setahu saya semua nabi tidak ada lagi. Bisa kita lanjukan
pembicaraan yang terputus B? tampaknya B gelisah sekali, bisa B ceritakan apa yang B
rasakan?

“ O... jadi B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak unya hak untuk
mengatur diri B sendiri? Siapa menurut B yang sering mengatur-atur diri B?

“Jadi ibu yang sering mengatr-atur diri B, juga kakak dan adik B yang lain?

“ Kalau B sendiri inginnya seperti apa?

“Bagus B sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri!

“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut B?

“Wah, bagus sekali! Jadi setiap harinya B ingin ada kegiatan di luar rumah karena
bosan kalau di rumah terus ya?

Terminasi

“ Bagaimana perasaan B aetelah berbincang-bincang dengan saya?

“ Apa saja yang tadi kita bicarakan?Bagus!

“Bagaiamana kalau jadwal ini B coba lakukan, setuju?

“Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?

“ K ita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah B miliki?


“ Mau dimana kita bercakap-cakap?”

“Bagaimana kalau disini lagi?”

SP 2

Mengidentifikasi kemampuan pasien dan membantu mempraktikannya

Orientasi

“Selamat pagi B, bagaimana perasaan hari ini?”

“Apakah B sudah mengingat-ingat apa saja hobi B?”

“Bagaimana kalau kita bicara hobi tersebut sekarang?”

“Dimana enaknya kita berbincang-bincang dentang hobi B tersebut?”

“Berapa lama B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

Kerja

“Apa saja hobi B? saya catat ya B, terus apa lagi?

“Wah rupanya B padai main bola voli ya, tidak semua orang pandai bermain voli seperti tu
loh B”

“Dapatkah B ceritaka kepada saya kapan pertama kali belajar main voli, siapa dulu yang
mengajarkan B, dimana?
“Dapatkah B peragakan kepada saya bagaimana bermain voli yang baik itu?

“Wah baik sekali permainannya”

“Coba kita buat jadwal untuk kemampuan B ini ya, berapa kali sehari/seminggu B mau
bermain voli?

“Apa yang B harapkan dari kemampuan bermain voli ini?

“Ada tidak hobi lain B selain bermain voli ini?

Terminasi

“ Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan B ini?

“Setelah ini coba B lakukan latihan voli sesuai dengan jadwal yang telah kita buat ya!

“Besok kita ketemu lagi ya B? Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang?Di kamar
makan saja ya?

“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus B minum, setuju?
SP 3

Pasien : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar.

Peragakan komunikasi di bawah ini !

Orientasi

“ Selamat pagi B! Bagaimana B sudah dicoba latihan volinya? Senang sekali

“ Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu, bagaimana kalua sekarang kita membicarakan
tentang obat yang B minum

“ Dimana kita mau berbicara?”

“ Berapa lama B mau berbicara? Bagaimana kalua 30 menit ?

Kerja

“ B, berapa macam obat yang diminum? Jam berapa saja obat di minum?”

“ B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang. Obatnya ada tiga
macam , yang berwarna oranye namanya CPZ gunanya untuk menenangkan , yang berwarna
putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang warnanya merah jambu itu namanya HLP
gunanya agar pikiran B tenang. Semuanya ini diminum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan
jam 7 malam. Jika nanti setelah minum obat mulut B terasa kering, untuk membantu
mengatasinya B bias banyak minum dan mengisap-isap es batu. Sebelum minum obat ini, B
mengecek dulu label di kotak obat apakah benar nama B tertulis di situ, berapa dosis atau butir
yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah
benar”

“ Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus minum dalam
waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya B tidak menghentikan sendiri obat yang
harus diminum sebelum membicarakannya dengan dokter.”

Terminasi

“ Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang Bminum?”

“ Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?


“ Mari kita masukan pada jadwal kegiatan abang. Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada susuter”.

“ Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya B!”

“ B, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan. Bagaimana
kalua seperti biasa, jam 10 pagi dan ditempat sama? Sampai besok!”

Anda mungkin juga menyukai