Anda di halaman 1dari 11

Strategi Restrukturisasi Kredit Korporasi

Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi dan Pengelolaan Portfolio


Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Manajemen Risiko - PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Hampir semua sektor terdampak besar 2
oleh COVID-19, termasuk komoditas
Beberapa sektor masih ada yang bertahan, 3
namun sektor lainnya akan sangat terdampak COVID-19
Dampak kepada portfolio perbankan
Identifikasi dampak Sektoral % dari total kredit pada tahun 2019 (Sumber: publikasi bank, Oliver Wyman)

Paling terdampak
• Pertambangan, migas
110%
• Konstruksi
High • Perdagangan
• Hotel dan restoran 90% 21%
27% 21% 18%
25% 25%
27%
• Transportasi 42% 48%
• Kredit mikro 70% 25%
25% 31% 41%
29% 34% 80%
41%
Sedikit terdampak 50%
• Barang-barang konsumsi 34%
• Jasa keuangan 30% 41%
Med 55%
• Elektronik, otomotif & baja 48% 48% 43% 41% 41%
33% 8%
• Manufaktur 10% 24%
• Otomotif dan kredit payroll 12% 12%
• Kartu kredit

Danamon

CIMB
BRI

BNI

Permata

Panin

BTN
BCA
Mandiri

Maybank
-10%

Tidak terlalu terdampak


• Pertanian dan perikanan
• Telekomunikasi
Low • Utilities High% Medium% Low% Unknown risk
• Jasa sosial dan kemasyarakatan
• Kesehatan dan edukasi Catatan: Panin tidak memisahkan kelompok kredit konsumen sehingga dikategorikan risiko yang tidak teridentifikasi
• Teknologi
• KPR
4
Kredit Perbankan Nasional masih Tumbuh
namun Disertai Dengan Peningkatan Potensi Risiko yang Perlu Diwaspadai
14%
14%
12% • Pertumbuhan kredit masih positif.
12%
7.95% 10% • Pertumbuhan pada Q1 2020
10% 6.08% ditopang oleh pertumbuhan pada
8%
8% bulan Januari dan Februari dimana
6.58% kondisi masih normal sebelum isu
6%
6% Covid-19.
5.07% 4%
4% 2.77% • Rasio NPL Perbankan nasional
2% 2% mengalami peningkatan namun
2.53%
belum melebihi 3%.
0% 0%
• Pada sisi lain terdapat
peningkatan yang signifikan atas
Loan Growth Rasio NPL* Rasio koll 2 rasio koll 2.
Sumber: OJK- Statistik Perbankan Mar-20

* Dalam Debitur yang masih Performing Loan (belum NPL) juga terdapat potensi risiko
diantaranya tercermin dari jumlah restrukturisasi yang meningkat Kondisi koll 2 dan restrukturisasi
OJK Report - Progress Restrukturisasi terdampak COVID – posisi Akhir Juni 2020 : tersebut merefleksikan adanya
 Industri Perbankan = 6.557.903 debitur sekitar Rp741 T lonjakan peningkatan risiko
 Perusahaan Pembiayaan = 3.740.837 kontrak sekitar Rp134 T gagal bayar dari debitur.
(+ on going process 451.655 kontrak)
5
Dampak COVID-19 Terhadap Perbankan Nasional
(mulai di Q2-2020 dst.)

1 Penurunan pertumbuhan kredit


akibat menurunnya permintaan kebutuhan kredit dan pemberian
kredit lebih selektif

2 Peningkatan NPL dan kenaikan kolektibilitas 2


akibat keterlambatan pembayaran bunga dan atau pokok debitur.

3 Peningkatan kebutuhan likuiditas


seiring dengan relaksasi kewajiban pembayaran debitur.

4 Penurunan pendapatan bunga

5 Peningkatan biaya pencadangan kredit (CKPN)


yang cukup signifikan akibat peningkatan NPL dan
“A prolonged COVID-19 crisis kolektibilitas 2 (sesuai PSAK 71)
could drive up the number of real economy
bankruptcies, which makes it even harder for the
financial system to manage.” 6 Potensi penurunan kecukupan modal
– Harvard Business Review – akibat laba yang tertekan
Understanding the Economic Shock of Coronavirus
6
Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Upaya Penanganan Pandemi COVID-19
Insentif Sebagai Stimulus Perekonomian
1 UU RI no. 2 tahun 2020 - tgl. 16 Mei 2020
(atas PERPPU no. 1 tahun 2020 – tgl. 31 Maret 2020) Rp 87,55 T untuk Bidang Kesehatan
Kebijakan Keuangan Negara & Stabilitas Sistem Keuangan untuk
Penanganan Pandemi COVID-19
Rp 203,90 T untuk Perlindungan Sosial
2 PP no. 23 tahun 2020 - tgl. 9 Mei 2020 Rp 106,11 T untuk Program padat karya di 4
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam
rangka mendukung pelaksanaan PERPPU no. 1 tahun 2020  Kementerian/Lembaga & Pemda
fokus dukungan pada usaha mikro, kecil dan menengah
Rp 123,46 T untuk UMKM (subsidi
Bunga/Penempatan Dana)
3 PERPRES no. 72 tahun 2020 - tgl. 24 Juni 2020
(penyesuaian terhadap PERPRES no. 54 tahun 2020 – tgl. 3 Rp 53,57 T untuk Pembiayaan PMN, dan
April 2020) modal kerja untuk BUMN strategis
Perubahan postur dan Rincian APBN 2020 atas PERPPU no. 1 Rp 120,61 T untuk Insentif Usaha (pajak)
tahun 2020

Bank turut mendukung program PEN melalui mekanisme restrukturisasi dan penyaluran dana/kredit dengan mengacu pada:
- POJK no. 11/POJK.03/2020 - tgl. 13 Maret 2020: Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19
- PMK no. 64/PMK.05/2020 - tgl. 05 Juni 2020: Penempatan Dana Pada Bank Peserta Dalam Rangka Program PEN
- PMK no. 65/PMK.05/2020 - tgl. 05 Juni 2020: Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga / Subsidi Margin Untuk Kredit / Pembiayaan UMKM Dalam Rangka Mendukung
Pelaksanaan Program PEN
- PMK n0. 70/PMK.05/2020 - tgl. 22 Juni 2020: Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan PEN
- PMK no. 71/PMK.08/2020 - tgl. 23 Juni 2020: Tata Cara Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan PEN
( sebagai upaya pemerintah untuk mendorong penyaluran kredit dari Perbankan ke UMKM)
7
Contoh Kriteria Debitur Terdampak COVID-19
Pemberian Stimulus Perekonomian di Segmen Korporasi

1 Sektor usahanya masuk kategori sektor usaha terdampak penyebaran COVID-19*

2 Debitur tidak termasuk Daftar Hitam Nasional (DHN), kolektibilitas performing loan dan masih memiliki
prospek usaha serta kooperatif

3 Mengalami penurunan penjualan atau penurunan cashflow karena dampak dari COVID-19

4 Terkena dampak atas:


• penutupan jalur transportasi dan pariwisata serta travel warning dari sejumlah negara yang telah terdampak COVID-19
• penurunan volume ekspor impor secara signifikan akibat keterkaitan rantai suplai dan perdagangan dari sejumlah
negara yang telah terdampak COVID-19
• terhambatnya proyek pembangunan infrastruktur karena terhentinya pasokan bahan baku, tenaga kerja dan mesin dari
negara lain yang telah terdampak COVID-19
• penurunan usaha/pendapatan akibat pembatasan aktivitas sosial dan ekonom dalam periode pandemi COVID-19

5 Kewajiban sebagian besar dalam valuta asing, namun pendapatan yang diterima dalam Rupiah

6 Kriteria lain yang – berdasarkan pertimbangan Bank – terdampak COVID-19

Keterangan:
• Penetapan sektor usaha dapat dilakukan evaluasi sesuai dengan pertimbangan Bank
8
Critical Points – Strategi Restrukturisasi
Pemberian Stimulus Perekonomian di Segmen Korporasi
Simplifikasi pemberian kredit / skema Monitoring Kredit
restrukturisasi (namun tetap prudent)
11. Dilakukan post-facto sampling review process untuk
memastikan proses kredit senantiasa dilakukan dengan
11. Dimungkinkan untuk dilakukan pemutusan kredit / prinsip kehati-hatian dan menghindari moral hazard
restrukturisasi kredit dengan keterbatasan data / Terhadap kualitas kredit, dilakukan monitoring kredit
22.
informasi yang tersedia dengan mekanisme yang lebih cepat (simplifkasi
22. Untuk debitur yang akan direstru, terdapat proses)
penyesuaian mekanisme Analisa dan Kewenangan 33. Melaksanakan sensitivity analysis (Stress Test)
memutus untuk mempercepat proses pemutusan sebagai identifikasi awal debitur terdampak Covid sehingga
dapat disusun account strategy/account plan sejak dini.
33. Skema restru disesuaikan dengan kemampuan cash
flow debitur dan Pemutusan perpanjangan kredit yang 4 Dilakukan monitoring secara periodik dan konsisten
lebih fleksibel terhadap:
a) Realisasi asumsi dan proyeksi bisnis dan
Pengelolaan Kualitas Aset
finansial debitur dalam masa restrukturisasi
Relaksasi dan restrukturisasi dengan hati-hati untuk untuk mendapatkan kondisi terkini debitur;
menjaga kualitas aset dan keberlangsungan bisnis b) Assessment terhadap business viability debitur yang
Persero di masa depan serta melakukan pencadangan direstrukturisasi untuk mendapatkan gambaran
(CKPN) secara konservatif dan forward looking sebagai survivability dan sustainability bisnis debitur
antisipasi pasca relaksasi kolektibiltas dan CPKN pasca COVID-19 (New Normal).
Strategi Portfolio Kredit 9
& Persiapan Menuju Proses Pemulihan

Strategi Portfolio dan Ekspansi Strategy Business Recovery

11. Fokus untuk melakukan program relaksasi/ 11. Upaya restrukturisasi harus dilakukan
restrukturisasi kredit bagi debitur yang dengan prudent sesuai ketentuan
terdampak COVID-19
22. Peran intermediasi perbankan sesuai
22. Pertumbuhan kredit dilakukan dengan dengan progress pemulihan perekonomian
sangat selektif pada sektor prospektif yang Recovery kegiatan ekonomi akan berjalan secara perlahan
sampai dengan kondisi normal, diperlukan timing yang sesuai
tidak terdampak langsung, seperti: Jasa untuk meningkatkan peran intermediasi perbankan
Kesehatan & Farmasi, Telekomunikasi dan
FMCG (termasuk F&B) 33. Adaptasi terhadap kondisi “The New
Normal”
33. Menjaga stabilitas Likuiditas selama masa
Pandemi
Kemampuan adapatasi yang baik terhadap new banking
ecosystem setelah masa pandemi sangat diperlukan untuk
bisa mengoptimalkan peluang dari kondisi tersebut, a.l
melalui akselerasi layanan Digital Banking
10
Prospek Sektor Ekonomi
Dalam Proses Pemulihan – New Normal

Perekonomian akan melalui proses pemulihan secara gradual sampai dengan tahun 2021
Bulan
0 3 6 9 12 15 18 21
24
Food and drink
Processed, frozen &
FMCG
Supplement products
Restaurant delivery
Mini market/micro
retailer

Distributor makanan/minuman
Health & life insurance
processed, frozen and FMCG

Hyper/super markets Durable goods, e.g.


clothes, shoes, and
electronics
Restaurant (Dining)
Automotives
Health & life insurance Properties
Thank You
PT. Bank Mandiri, Tbk.
2020

Anda mungkin juga menyukai