Paling terdampak
• Pertambangan, migas
110%
• Konstruksi
High • Perdagangan
• Hotel dan restoran 90% 21%
27% 21% 18%
25% 25%
27%
• Transportasi 42% 48%
• Kredit mikro 70% 25%
25% 31% 41%
29% 34% 80%
41%
Sedikit terdampak 50%
• Barang-barang konsumsi 34%
• Jasa keuangan 30% 41%
Med 55%
• Elektronik, otomotif & baja 48% 48% 43% 41% 41%
33% 8%
• Manufaktur 10% 24%
• Otomotif dan kredit payroll 12% 12%
• Kartu kredit
Danamon
CIMB
BRI
BNI
Permata
Panin
BTN
BCA
Mandiri
Maybank
-10%
* Dalam Debitur yang masih Performing Loan (belum NPL) juga terdapat potensi risiko
diantaranya tercermin dari jumlah restrukturisasi yang meningkat Kondisi koll 2 dan restrukturisasi
OJK Report - Progress Restrukturisasi terdampak COVID – posisi Akhir Juni 2020 : tersebut merefleksikan adanya
Industri Perbankan = 6.557.903 debitur sekitar Rp741 T lonjakan peningkatan risiko
Perusahaan Pembiayaan = 3.740.837 kontrak sekitar Rp134 T gagal bayar dari debitur.
(+ on going process 451.655 kontrak)
5
Dampak COVID-19 Terhadap Perbankan Nasional
(mulai di Q2-2020 dst.)
Bank turut mendukung program PEN melalui mekanisme restrukturisasi dan penyaluran dana/kredit dengan mengacu pada:
- POJK no. 11/POJK.03/2020 - tgl. 13 Maret 2020: Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19
- PMK no. 64/PMK.05/2020 - tgl. 05 Juni 2020: Penempatan Dana Pada Bank Peserta Dalam Rangka Program PEN
- PMK no. 65/PMK.05/2020 - tgl. 05 Juni 2020: Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga / Subsidi Margin Untuk Kredit / Pembiayaan UMKM Dalam Rangka Mendukung
Pelaksanaan Program PEN
- PMK n0. 70/PMK.05/2020 - tgl. 22 Juni 2020: Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan PEN
- PMK no. 71/PMK.08/2020 - tgl. 23 Juni 2020: Tata Cara Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan PEN
( sebagai upaya pemerintah untuk mendorong penyaluran kredit dari Perbankan ke UMKM)
7
Contoh Kriteria Debitur Terdampak COVID-19
Pemberian Stimulus Perekonomian di Segmen Korporasi
2 Debitur tidak termasuk Daftar Hitam Nasional (DHN), kolektibilitas performing loan dan masih memiliki
prospek usaha serta kooperatif
3 Mengalami penurunan penjualan atau penurunan cashflow karena dampak dari COVID-19
5 Kewajiban sebagian besar dalam valuta asing, namun pendapatan yang diterima dalam Rupiah
Keterangan:
• Penetapan sektor usaha dapat dilakukan evaluasi sesuai dengan pertimbangan Bank
8
Critical Points – Strategi Restrukturisasi
Pemberian Stimulus Perekonomian di Segmen Korporasi
Simplifikasi pemberian kredit / skema Monitoring Kredit
restrukturisasi (namun tetap prudent)
11. Dilakukan post-facto sampling review process untuk
memastikan proses kredit senantiasa dilakukan dengan
11. Dimungkinkan untuk dilakukan pemutusan kredit / prinsip kehati-hatian dan menghindari moral hazard
restrukturisasi kredit dengan keterbatasan data / Terhadap kualitas kredit, dilakukan monitoring kredit
22.
informasi yang tersedia dengan mekanisme yang lebih cepat (simplifkasi
22. Untuk debitur yang akan direstru, terdapat proses)
penyesuaian mekanisme Analisa dan Kewenangan 33. Melaksanakan sensitivity analysis (Stress Test)
memutus untuk mempercepat proses pemutusan sebagai identifikasi awal debitur terdampak Covid sehingga
dapat disusun account strategy/account plan sejak dini.
33. Skema restru disesuaikan dengan kemampuan cash
flow debitur dan Pemutusan perpanjangan kredit yang 4 Dilakukan monitoring secara periodik dan konsisten
lebih fleksibel terhadap:
a) Realisasi asumsi dan proyeksi bisnis dan
Pengelolaan Kualitas Aset
finansial debitur dalam masa restrukturisasi
Relaksasi dan restrukturisasi dengan hati-hati untuk untuk mendapatkan kondisi terkini debitur;
menjaga kualitas aset dan keberlangsungan bisnis b) Assessment terhadap business viability debitur yang
Persero di masa depan serta melakukan pencadangan direstrukturisasi untuk mendapatkan gambaran
(CKPN) secara konservatif dan forward looking sebagai survivability dan sustainability bisnis debitur
antisipasi pasca relaksasi kolektibiltas dan CPKN pasca COVID-19 (New Normal).
Strategi Portfolio Kredit 9
& Persiapan Menuju Proses Pemulihan
11. Fokus untuk melakukan program relaksasi/ 11. Upaya restrukturisasi harus dilakukan
restrukturisasi kredit bagi debitur yang dengan prudent sesuai ketentuan
terdampak COVID-19
22. Peran intermediasi perbankan sesuai
22. Pertumbuhan kredit dilakukan dengan dengan progress pemulihan perekonomian
sangat selektif pada sektor prospektif yang Recovery kegiatan ekonomi akan berjalan secara perlahan
sampai dengan kondisi normal, diperlukan timing yang sesuai
tidak terdampak langsung, seperti: Jasa untuk meningkatkan peran intermediasi perbankan
Kesehatan & Farmasi, Telekomunikasi dan
FMCG (termasuk F&B) 33. Adaptasi terhadap kondisi “The New
Normal”
33. Menjaga stabilitas Likuiditas selama masa
Pandemi
Kemampuan adapatasi yang baik terhadap new banking
ecosystem setelah masa pandemi sangat diperlukan untuk
bisa mengoptimalkan peluang dari kondisi tersebut, a.l
melalui akselerasi layanan Digital Banking
10
Prospek Sektor Ekonomi
Dalam Proses Pemulihan – New Normal
Perekonomian akan melalui proses pemulihan secara gradual sampai dengan tahun 2021
Bulan
0 3 6 9 12 15 18 21
24
Food and drink
Processed, frozen &
FMCG
Supplement products
Restaurant delivery
Mini market/micro
retailer
Distributor makanan/minuman
Health & life insurance
processed, frozen and FMCG