Anda di halaman 1dari 2

Komparansi Hukum Positif dan Hukum Islam di Indonesia

penulis: Wildan Eka Arvinda

Dua konsepsi hukum yang diterapkan diindonesia yaitu hukum positif dan hukum islam, dimana hukum
positif berisi perintah dan larangan yang bersifat mengikat dan memaksa, sehingga akan dikenakan
sanksi yang tegas terhadap yang melakukan pelanggaran, berbeda dengan hukum Islam yang sanksinya
tidak dinyatakan dengan tegas tetapi memiliki sanksi ekatologis. Menurut saya, hal ini merupakan salah
satu kendala bagi negara Indonesia untuk menegakkan hukum yang sama karena adanya perbedaan
dalam struktur dan nilai-nilai sosial yang ada di dalam masyarakat tersebut. 

Umat islam diindonesia menjadi mayoritas, maka dari itu pelaksanaan hukum di setiap daerah pun harus
disesuaikan dengan kondisi struktur sosial di lingkungan masyarakat tersebut. Hukum Islam adalah suatu
peraturan yang harus dilaksanakan dan harus ditaati, dengan begitu dia berhak mendapat pahala dan
apabila dia meninggalkan atau tidak menaatinya maka dia akan mendapat siksaan saat dia berada di
akhirat nanti. 

Hukum Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain
tetapi juga mengatur hubungan lainnya. Hukum Islam dimaksudkan untuk mengajarkan atau
mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan yang baik dan melarang segala tindakan yang
dianggap melanggar hak asasi manusia. 

Sedangkan yang dimaksud dengan hukum positif merupakan peraturan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam kehidupan pergaulan masyarakatnya. Walaupun kedua konsepsi hukum tersebut
memiliki banyak perbedaan, namun mempunyai beberapa persamaan yaitu sebagai penilaian suatu
perbuatan manusia yang baik atau tidak baik walaupun dalam konsep hukum Islam terhadap hukum
takhyiri (opsi).

Di artikel ini saya telah mengutip beberapa pendapat dari para cendekiawan muslim yang mengatakan
bahwa penerapan hukum di suatu negara wajib menggunakan hukum Islam sebagai hukum positif. Bagi
mereka yang tidak menggunakan hukum Islam dikatakan sebagai golongan orang yang melanggar
perintah Allah.

Tetapi walaupun hukum positif tidak digunakan sebagai hukum Islam, hukum tersebut tetaplah
digunakan secara sah dan tidak termasuk suatu perbuatan yang melanggar perintah Allah dan bukan
berarti keluar dari agama Islam. Indonesia adalah negara yang majemuk yang memiliki tingkat pluralitas
tinggi, apabila terjadi perdebatan mengenai perbedaan pendapat mengenai penggunaan hukum positif
dengan hukum Islam yang memaksakan salah satu paham ideologi sebagai ideologi negara yang terlalu
sering mengatur paham lainnya hanya akan menyebabkan kekacauan di negara dan masyarakat
tersebut menjadi korban.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pertentangan sedikitpun antara hukum Negara
dengan hukum Islam selama hukum yang ditegakkan itu sejalan dengan prinsip-prinsip dasar dalam
agama Islam. Sehingga Indonesia dapat tetap berdiri kokoh dengan pondasi-pondasi dasar Negaranya
dan saling bahu-membahu dengan nilai-nilai universal Islam.

Anda mungkin juga menyukai