Tabel 1
Tingkat Partisipasi Masyarakat ( D/S ) Tahun 2019
9
Dilihat dari hasil tersebut baik tingkat Puskesmas ,Desa dan Kelurahan sudah mencapai
target
b. Liputan program ( K/S )
Tingkat kelangsungan program digambarkan dengan pencatatan serta pendaftaran
sasaran yang ada sehingga tidak ada sasaran yang tidak terdaftar di Posyandu, untuk
liputan program dipergunakan data Balita ( 0 – 5 Th. ), hasil dalam Tahun 2019 seperti
tabel dibawah in
Tabel 2
Liputan Program ( K/S ) Tahun 2019
Untuk liputan program ( K/S ) sudah mencapai target baik tingkat Desa maupun tingkat
Puskesmas, dimana semua balita yang ada sudah memiliki KMS.
c.Tingkat keberhasilan program ( N/D’ )
Tingkat keberhasilan Posyandu digambarkan dengan kenaikan berat badan Balita setiap
bulan dibandingkan dengan jumlah Balita yang ada di suatu wilayah Posyandu. Hasil
untuk Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Tingkat Keberhasilan Program ( N/D’ ) Tahun 2019
Tingkat Keberhasilan
No Desa/Kelurahan ( N/D’ )
10
Target (%) Hasil (%)
1 Desa Selat 80 76.0
2 Desa Tegak 80 71.0
3 Desa Selisihan 80 90.9
4 Desa Manduang 80 68.3
5 Desa Akah 80 85.2
6 Kelurahan Semarapura Kaja 80 71.4
7 Kelurahan Semarapura Tengah 80 85.9
8 Kelurahan Semarapura Kangin 80 68.7
Tk. Puskesmas 80 80
11
Puskesmas 30 12 40 15 50 3 10
Tabel 5
Monitoringn Garam Beryodium di SD tahun 2019
Desa/ Jml KategoriDesa/.Kel. Hasil
No
Kel. Smpl Tdk. + -
. Baik
Baik n % n %
1 SD.N. 2 selat 26 - √ 0 0 26 100
2 SD.N. 2 Tegak 26 √ − 26 100 0 0
3 SD.N.Sp Kaja 26 − √ 0 0 26 0
4 SD.N.Selisihan 26 − √ 0 0 26 100
5 SD.N.Manduang 26 √ − 26 100 0 0
6 SD. N.2 Akah 26 √ − 26 100 0 0
7 SD.N.2 Sp Tengah 26 - √ 0 0 26 100
8 SD.N.2 Sp.Kangin 26 √ − 26 100 0 0
Puskesmas 208 104 50 104 50
Dilihat dari hasil tersebut, penggunaan Gayo di Rumah tangga yang mengunakan garam
beryodium masih sangat rendah yaitu 60 % dari target 50%. Begitu pula dengan
penggunaan garam beryodium di gunakan siswa di Sekolah masih rendah ,Untuk itu tindak
lanjut dari permasalahan yang ditemukan ini adalah dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menggunakan garam beryodium dengan cara mengadakan penyuluhan
tentang pentingnya garam beryodium untuk kesehatan serta peningkatan kerjasama lintas
sektor dan lintas program untuk peningkatan cakupan penggunaan garam beryodium ini
4. Pemantauan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Kegiatan pemantauan ini dilakukan bekerjasama dengan program KIA dengan bidan Desa.
Kegiatan ini dilakukan terhadap bayi yang lahir dengan BB < 2500 gram. Jumlah BBLR
dalam tahun 2019 seperti pada tabel berikut .
Tabel 6
12
BBLR Tahun 2019
Jumlah
n (%)
No Desa/Kelurahan
1 Desa Selat 2 3.4
2 Desa Tegak 4 7.2
3 Desa Selisihan 0 0
4 Desa Manduang 0 0
5 Desa Akah 5 6.6
6 Semarapura Kaja 1 2.8
7 Semarapura Tengah 2 5.4
8 Semarapura kangin 0 0
Tingkat Puskesmas 14 4.1
Dilihat dari tingkat Puskesmas, persentase bayi dengan BBLR mencapai 4.1% ini merupakan
masalah awal penyebab permasalahan gizi khususnya masalah kurang gizi sehingga perlu
dilakukan penanganan untuk mencapai berat badan yang sesuai umurnya. BBL bayi sangat
dipengaruhi oleh asupan gizi ibu waktu hamil jadi pentingnya perhatian ibu dan keluarga saat
ibu mengalami kehamilan baik dari segi gizi makro maupun gizi mikronya.
5. Pemantauan Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil
Kegiatan ini dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), dimana kategori
yang termasuk KEK adalah LILA <23,5 cm. Pada Tahun 2019 jumlah KEK yang ditemukan
adalah sebanyak 19 orang. Upaya –Upaya yang dilaksanakan dalam penanggulangan KEK
adalah penyuluhan dan kunjungan rumah baik untuk peningkatan pengetahuan dan pemberian
suplemen serta adanya bantuan berupa susu proten. Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut
diharapkan dapat membantu kehamilan ibu tersebut agar bisa berjalan dengan baik sampai
melahirkan dan untuk perkembangan sang anak selanjutnya.
Tabel 7
Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil Tahun 2019
13
Sasaran Pen Bumil KEK
Desa/ Bumil capaian
No Target Hasil (%)
Kelurahan
1 Desa Selat 70 8 20 11.4
2 Desa Tegak 51 1 20 1.9
3 Desa Selisihan 17 2 20 11.7
4 Desa Manduang 24 1 20 4.1
5 Desa Akah 61 4 20 6.5
6 Semarapura Kaja 31 1 20 3.2
7 Semarapura Tengah 43 1 20 2.3
8 Semarapura kangin 53 1 20 1.9
14
Desa/ Sasaran Fe1 Fe3
No Target Hasil Target Hasil
Kelurahan Bumil
1 Desa Selat 70 100 70 98 67
2 Desa Tegak 51 100 51 98 48
3 Desa Selisihan 17 100 17 98 16
4 Desa Manduang 24 100 24 98 23
5 Desa Akah 61 100 61 98 71
6 Semarapura Kaja 31 100 31 98 33
7 Semarapura Tengah 43 100 43 98 38
8 Semarapura kangin 53 100 53 98 53
Tabel 9
15
Dilihat dari hasil tersebut, baik Fe1 sudah mencapai target, namun Fe 3 masih dibawah
target dan TTD pada rematri sudah mencapai target , kerjasama dengan bidan desa
tentang data ibu hamil dan dengan memberdayakan potensi dan tenaga yang ada seperti
Kader Posyandu dalam memberikan informasi tentang keberadaan Ibu Hamil di wilayah
kerjanya, disamping pemenuhan Fe dari suplemen ini hal yang lebih penting
dilaksanakan adalah pemasyarakatan asupan zat besi / Fe dari makanan lebih
ditingkatkan melalui penyuluhan kepada Ibu Hamil.
3. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
Sasaran dari kegiatan penanggulangan kekurangan Vitamin A adalah: Bayi umur 6 – 11
bulan, anak Balita serta ibu nifas, kegiatan yang dilaksanakan meliputi pendistribusian
kapsul vitamin A kepada bayi dengan dosis 100000 IU, anak balita dengan dosis 200000
IU pada bulan Februari dan Agustus serta ibu nifas dengan pemberian sekali selama
nifas (200000 IU), serta kegiatan preventif dan promotif yang dilaksanakan di dalam
gedung maupun luar gedung melalui upaya peningkatan konsumsi vitamin A dari
makanan.Hasil kegiatan pendistribusian vitamin pada Balita Tahun 2019
seperti tabel dibawah ini
Tabel 10
Distribusi Vit.A Bayi Tahun 2019
kangin
16
Puskesmas 230 100 231 100
Tabel 11
Distribusi Vit.A Anak Balita Tahun 2019
kangin
Puskesmas 680 100 732 100
Tabel 12
Cakupan Distribusi Vit. A Tahun 2019
Keterangan: Bayi = Jumlah sasaran dn cakupan bulan februari ditambah bulan agustus
Balita= Jumlah sasaran dan cakupan yang paling rendah antara bulan februari dan bulan agustus
17
Tabel 13
Distribusi Vit. A Ibu Nifas Tahun 2019
Vit. A Bufas
Desa/ Sasaran Pencapaian
No (%) Target
Kelurahan Bufas
(%)
1 Desa Selat 58 58 100 100
2 Desa Tegak 54 54 100 100
3 Desa Selisihan 14 14 100 100
4 Desa Manduang 21 21 100 100
5 Desa Akah 76 76 100 100
6 Semarapura Kaja 37 37 100 100
7 Semarapura Tengah 35 35 100 100
8 Semarapura kangin 46 46 100 100
Puskesmas 341 341 100 100
Cakupan
Target Laki Perempuan
No Desa / Kelurahan
(%) (%) (%)
1 Desa Selat 80 71.4 66.6
2 Desa Tegak 80 78.5 69.2
3 Desa Selisihan 80 50 66.6
18
4 Desa Manduang 80 71.4 83.3
5 Desa Akah 80 77.3 68.7
6 Semarapura Kaja 80 81.8 77.7
7 Semarapura Tengah 80 70 80
8 Semarapura kangin 80 66.6 75
Puskesmas 80 74.6 72.9
Dilihat dari hasil tersebut pencapaian ASI Eksklusif di tingkat puskesmas belum
mencapai target. hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : tidak adanya kesamaan
persepsi antar petugas kesehatan dalam menyukseskan program ini, pekerjaan /
kesibukan orangtua dan faktor ketidak tahuan, faktor sosial budaya serta kurangnya
dukungan dari berbagai fihak dalam menyukseskan program ini. Upaya-upaya yang akan
dilaksanakan dalam peningkatan cakupan ini adalah sosialisasi yang terus menerus
tentang penggunaan ASI secara eksklusif kepada masyarakat maupun dalam pertemuan-
pertemuan lintas program maupun lintas sektoral.
2. Peningkatan Mutu Makanan Pendamping ASI ( MP-ASI )
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan status gizi bayi dan
anak Balita Sasaran dari kegiatan ini adalah KK miskin yang mempunyai bayi (6-11
bulan) dan (12-24 bulan) dengan prioritas gizi buruk, gizi kurang. Untuk bayi ( 6-11 bln )
diberikan bubur dan untuk anak Balita
( 12-24 bln ) diberikan biskuit.
3. Mengembangkan pelaksanaan Pojok Gizi ( POZI )
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan mutu pelayanan gizi di puskesmas dalam
rangka upaya perbaikan gizi masyarakat sebagai bagian dari quality assurence pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas. Komponen layanan dari POZI adalah : pengkajian gizi,
konseling gizi dan dietetik. Sasaran dari kegiatan ini adalah semua pengunjung
puskesmas yang memerlukan pelayanan gizi dalam keadaan sehat maupun sakit.
Tabel 15
Hasil Kegiatan Pozi
No Kasus Jumlah
1 Diabetes Melitus ( DM ) 7
2 Kurang Gizi 5
3 Hipertensi 7
4 Ibu Hamil dg Anemia 3
19
Ibu Hamil KEK 5
Balita dg stunting 1
Balita dg gizi lebih 1
Jumlah 29
20
Tengah
11 MII 363 171 0 0 171 0
12 SD 1 Sp. 672 395 0 0 387 8
Kangin
13 SD 2 Sp 205 106 0 0 105 1
Kangin
14 SD 1 Akah 225 112 0 0 105 7
15 SD 2 Akah 196 92 0 0 92 0
16 SD LB 76 20 0 0 20 0
Total 3.590 1814 0 0 1770 44
Persentase 0 0 97.6 2.4
Dari hasil pemantauan yang telah dilaksanakan tersebut yang masih menjadi masalah yaitu anak
memiliki status gizi gemuk 2.4% anak dan sebagian besar anak sudah memiliki status gizi
normal 97.6%. untuk tidak lanjut kegiatan tersebut, telah dilaksanakan penyuluhan langsung
mengenai makanan dengan gizi seimbang kepada siswa-siswa SD tersebut .
21