Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penanggulangan Gizi Makro


1. Penyuluhan gizi masyarakat
Penyuluhan gizi kepada masyarakat ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Kegiatan penyuluhan gizi
masyarakat dilaksanakan baik di luar gedung maupun di dalam gedung secara perorangan
maupun kelompok, dilaksanakan bekerjasama dengan program Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM). Kegiatan penyuluhan gizi di luar gedung dilaksanakan di Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) terhadap pengunjung yaitu ibu Balita, Ibu Hamil, WUS,
PUS dan Ibu Menyusui. Selain di Posyandu penyuluhan sering juga dilaksanakan di
rumah penduduk saat kunjungan rumah diadakan serta ditempat-tempat umum lainnya
seperti di sekolah, warung dan yang lainnya. Materi penyuluhan terutama ditekankan
pada penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) melalui 13 pesan dasar gizinya,
sedangkan untuk di dalam gedung dilaksanakan di Puskesmas Maupun Puskesmas
Pembantu.
2. Pemantauan pertumbuhan Balita
a. Tingkat partisipasi masyarakat ( D/S )
Tingkat partisipasi masyarakat menggambarkan peran serta atau keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan Posyandu, hasil Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel

Tabel 1
Tingkat Partisipasi Masyarakat ( D/S ) Tahun 2019

Tingkat Partisipasi Masyarakat


Target (%) Hasil (%)
No Desa/Kelurahan
1 Desa Selat 89 95.9
2 Desa Tegak 89 86.6
3 Desa Selisihan 89 98.2
4 Desa Manduang 89 87.0
5 Desa Akah 89 88.6
6 Kelurahan Semarapura Kaja 89 87.5
7 Kelurahan Semarapura Tengah 89 84.0
8 Kelurahan Semarapura Kangin 89 84.1
Tk. Puskesmas 89 89

9
Dilihat dari hasil tersebut baik tingkat Puskesmas ,Desa dan Kelurahan sudah mencapai
target
b. Liputan program ( K/S )
Tingkat kelangsungan program digambarkan dengan pencatatan serta pendaftaran
sasaran yang ada sehingga tidak ada sasaran yang tidak terdaftar di Posyandu, untuk
liputan program dipergunakan data Balita ( 0 – 5 Th. ), hasil dalam Tahun 2019 seperti
tabel dibawah in

Tabel 2
Liputan Program ( K/S ) Tahun 2019

Liputan Program ( K/S )


Target (%) Hasil (%)
No Desa/Kelurahan
1 Desa Selat 100 100
2 Desa Tegak 100 100
3 Desa Selisihan 100 100
4 Desa Manduang 100 100
5 Desa Akah 100 100
6 Kelurahan Semarapura Kaja 100 100
7 KelurahaSemarapura Tengah 100 100
8 KelurahanSemarapura 100 100
Kangin
9 Tk. Puskesmas 100 100

Untuk liputan program ( K/S ) sudah mencapai target baik tingkat Desa maupun tingkat
Puskesmas, dimana semua balita yang ada sudah memiliki KMS.
c.Tingkat keberhasilan program ( N/D’ )
Tingkat keberhasilan Posyandu digambarkan dengan kenaikan berat badan Balita setiap
bulan dibandingkan dengan jumlah Balita yang ada di suatu wilayah Posyandu. Hasil
untuk Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Tingkat Keberhasilan Program ( N/D’ ) Tahun 2019

Tingkat Keberhasilan
No Desa/Kelurahan ( N/D’ )

10
Target (%) Hasil (%)
1 Desa Selat 80 76.0
2 Desa Tegak 80 71.0
3 Desa Selisihan 80 90.9
4 Desa Manduang 80 68.3
5 Desa Akah 80 85.2
6 Kelurahan Semarapura Kaja 80 71.4
7 Kelurahan Semarapura Tengah 80 85.9
8 Kelurahan Semarapura Kangin 80 68.7
Tk. Puskesmas 80 80

Untuk keberhasilan program ( N/D’) untuk tingkat kelurahan hanya Kelurahan Sp


Kangin dan Semarapura Kaja yang tidak mencapai target ,untuk itu diharapakan
peranan petugas kesehatan bekerjasama dengan instansi lintas sektor terkait lebih
intensip pembinaannya melalui penyuluhan-penyuluhan yang rutin setiap kegiatan
Posyandu sehingga harapan nantinya ” Semua Balita Yang Ada Terliput, Datang
Ditimbang dan Naik Berat Badannya”
3. Pemetaan Kadarzi Gayo
Tahun 2019 kegiatan yang dilakukan hanya survey garam beryodium baik di tingkat
rumah tangga maupun di tingkat sekolah. Kegiatan survey garam beryodium di tingkat
rumah tangga mengambil sampel 3 Desa maupun kelurahan dengan jumlah sampel
masing-masing desa adalah 10 KK. Sedangkan di tingkat sekolah sampel yang diambil
adalah garam yang digunakan di rumah oleh siswa kelas 3 dan 4 sebanyak 26 siswa .
16 SD yang ada dimana setiap desa atau kelurahan diambil sampel 1 SD mewakili 8
desa yang ada di wilayah Puskesmas Klungkung II. Dengan hasil survey sebagai
berikut:
Tabel 4.
Survey Garam Beryodium di Tingkat Rumah Tangga Tahun 2019

Desa/ Jml Hasil


No. Kel. Smpl Putih UnguPucat UnguPekat
n % n % n %
1 Sp. Kaja 10 2 20 6 60 2 20
Payungan
10 6 60 4 40 0 0
2 Selat
3 Tegak 10 4 40 5 50 1 10

11
Puskesmas 30 12 40 15 50 3 10

Jumlah % RT Gayo = Jumlah RT yg mengkonsumsi Gayo x 100%


Jumlah RT yng diperiksa
= 18 x 100%
30
= 60 %

Tabel 5
Monitoringn Garam Beryodium di SD tahun 2019
Desa/ Jml KategoriDesa/.Kel. Hasil
No
Kel. Smpl Tdk. + -
. Baik
Baik n % n %
1 SD.N. 2 selat 26 - √ 0 0 26 100
2 SD.N. 2 Tegak 26 √ − 26 100 0 0
3 SD.N.Sp Kaja 26 − √ 0 0 26 0
4 SD.N.Selisihan 26 − √ 0 0 26 100
5 SD.N.Manduang 26 √ − 26 100 0 0
6 SD. N.2 Akah 26 √ − 26 100 0 0
7 SD.N.2 Sp Tengah 26 - √ 0 0 26 100
8 SD.N.2 Sp.Kangin 26 √ − 26 100 0 0
Puskesmas 208 104 50 104 50

Dilihat dari hasil tersebut, penggunaan Gayo di Rumah tangga yang mengunakan garam
beryodium masih sangat rendah yaitu 60 % dari target 50%. Begitu pula dengan
penggunaan garam beryodium di gunakan siswa di Sekolah masih rendah ,Untuk itu tindak
lanjut dari permasalahan yang ditemukan ini adalah dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menggunakan garam beryodium dengan cara mengadakan penyuluhan
tentang pentingnya garam beryodium untuk kesehatan serta peningkatan kerjasama lintas
sektor dan lintas program untuk peningkatan cakupan penggunaan garam beryodium ini
4. Pemantauan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Kegiatan pemantauan ini dilakukan bekerjasama dengan program KIA dengan bidan Desa.
Kegiatan ini dilakukan terhadap bayi yang lahir dengan BB < 2500 gram. Jumlah BBLR
dalam tahun 2019 seperti pada tabel berikut .
Tabel 6

12
BBLR Tahun 2019

Jumlah
n (%)
No Desa/Kelurahan
1 Desa Selat 2 3.4
2 Desa Tegak 4 7.2
3 Desa Selisihan 0 0
4 Desa Manduang 0 0
5 Desa Akah 5 6.6
6 Semarapura Kaja 1 2.8
7 Semarapura Tengah 2 5.4
8 Semarapura kangin 0 0
Tingkat Puskesmas 14 4.1

Dilihat dari tingkat Puskesmas, persentase bayi dengan BBLR mencapai 4.1% ini merupakan
masalah awal penyebab permasalahan gizi khususnya masalah kurang gizi sehingga perlu
dilakukan penanganan untuk mencapai berat badan yang sesuai umurnya. BBL bayi sangat
dipengaruhi oleh asupan gizi ibu waktu hamil jadi pentingnya perhatian ibu dan keluarga saat
ibu mengalami kehamilan baik dari segi gizi makro maupun gizi mikronya.
5. Pemantauan Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil
Kegiatan ini dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), dimana kategori
yang termasuk KEK adalah LILA <23,5 cm. Pada Tahun 2019 jumlah KEK yang ditemukan
adalah sebanyak 19 orang. Upaya –Upaya yang dilaksanakan dalam penanggulangan KEK
adalah penyuluhan dan kunjungan rumah baik untuk peningkatan pengetahuan dan pemberian
suplemen serta adanya bantuan berupa susu proten. Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut
diharapkan dapat membantu kehamilan ibu tersebut agar bisa berjalan dengan baik sampai
melahirkan dan untuk perkembangan sang anak selanjutnya.
Tabel 7
Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil Tahun 2019

13
Sasaran Pen Bumil KEK
Desa/ Bumil capaian
No Target Hasil (%)
Kelurahan
1 Desa Selat 70 8 20 11.4
2 Desa Tegak 51 1 20 1.9
3 Desa Selisihan 17 2 20 11.7
4 Desa Manduang 24 1 20 4.1
5 Desa Akah 61 4 20 6.5
6 Semarapura Kaja 31 1 20 3.2
7 Semarapura Tengah 43 1 20 2.3
8 Semarapura kangin 53 1 20 1.9

Puskesmas 350 19 20 5.4

B. Penanggulangan Gizi Mikro


1. Penanggulangan GAKY
Sasaran dari kegiatan penanggulangan GAKY adalah seluruh masyarakat di wilayah
puskesmas Klungkung II, karena wilayah Puskesmas Klungkung II termasuk daerah non
endemik sehingga kegiatan yang dilaksanakan bersifat promotif dan preventif melalui
upaya Penyuluhan Kesehatan Masrakat (PKM) secara terpadu baik lintas sektoral
maupun lintas program. Dari hasil survey Gayo didapat hasil dari 30 kk yang disurvey
sebanyak 60 % telah menggunakan garam beryodium sesuai standar ( 40-80 ppm
2. Penanggulanngan Anemia Gizi Besi ( AGB )
Sasaran kegiatan penanggulangan anemia gizi besi adalah ibu hamil, ibu menyusui,
remaja putri ,Balita dan pekerja wanita. Bentuk kegiatannya adalah distribusi tablet Fe,
serta kegiatan preventif dan promotif yang dilaksanakan di dalam gedung maupun luar
gedung. Hasil kegiatan penanggulangan anemia gizi kepada ibu hamil seperti tabel di
bawah ini
Tabel 8
Distribusi Fe 1 dan Fe 3 Tahun 2019

14
Desa/ Sasaran Fe1 Fe3
No Target Hasil Target Hasil
Kelurahan Bumil
1 Desa Selat 70 100 70 98 67
2 Desa Tegak 51 100 51 98 48
3 Desa Selisihan 17 100 17 98 16
4 Desa Manduang 24 100 24 98 23
5 Desa Akah 61 100 61 98 71
6 Semarapura Kaja 31 100 31 98 33
7 Semarapura Tengah 43 100 43 98 38
8 Semarapura kangin 53 100 53 98 53

Puskesmas 350 100 350 98 349

Tabel 9

Distribusi TTD PADA REMATRI Tahun 2019


SEKOLAH Sasaran TTD
No Target Hasil
Remaja
1 SMP satu atap Selat 298 15 100
2 SMU.N. 2 560 15 100
Semarapura
3 SMK.Kes .P.A.J 78 15 100
4 SMP.N.2 368 15 100
semaprapura
5 SMP Hasanudin 127 15 100
6 SMU Saraswati 506 15 100

Puskesmas 1806 15 100

15
Dilihat dari hasil tersebut, baik Fe1 sudah mencapai target, namun Fe 3 masih dibawah
target dan TTD pada rematri sudah mencapai target , kerjasama dengan bidan desa
tentang data ibu hamil dan dengan memberdayakan potensi dan tenaga yang ada seperti
Kader Posyandu dalam memberikan informasi tentang keberadaan Ibu Hamil di wilayah
kerjanya, disamping pemenuhan Fe dari suplemen ini hal yang lebih penting
dilaksanakan adalah pemasyarakatan asupan zat besi / Fe dari makanan lebih
ditingkatkan melalui penyuluhan kepada Ibu Hamil.
3. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
Sasaran dari kegiatan penanggulangan kekurangan Vitamin A adalah: Bayi umur 6 – 11
bulan, anak Balita serta ibu nifas, kegiatan yang dilaksanakan meliputi pendistribusian
kapsul vitamin A kepada bayi dengan dosis 100000 IU, anak balita dengan dosis 200000
IU pada bulan Februari dan Agustus serta ibu nifas dengan pemberian sekali selama
nifas (200000 IU), serta kegiatan preventif dan promotif yang dilaksanakan di dalam
gedung maupun luar gedung melalui upaya peningkatan konsumsi vitamin A dari
makanan.Hasil kegiatan pendistribusian vitamin pada Balita Tahun 2019
seperti tabel dibawah ini

Tabel 10
Distribusi Vit.A Bayi Tahun 2019

Desa/ Februari Agustus


Kelurahan Sasaran Target hasil Sasaran Target hasil
No
.
1 Desa Selat 32 100 32 100
2 Desa Tegak 40 100 30 100
3 Desa Selisihan 7 100 13 100
4 Desa Manduang 18 100 16 100
5 Desa Akah 31 100 40 100
6 Semarapura Kaja 27 100 33 100
7 SemarapurTengah 50 100 43 100
8 Semarapura 33 100 24 100

kangin

16
Puskesmas 230 100 231 100

Tabel 11
Distribusi Vit.A Anak Balita Tahun 2019

Desa/ Februari Agustus


Kelurahan Sasaran Target hasil Sasaran Target hasil
No.
1 Desa Selat 124 100 124 100
2 Desa Tegak 112 100 110 100
3 Desa Selisihan 25 100 23 100
4 Desa 36 100 39 100
Manduang
5 Desa Akah 146 100 146 100
6 Semarapura 81 100 78 100
Kaja
7 Semarapura 72 100 103 100
Tengah
8 Semarapura 84 100 109 100

kangin
Puskesmas 680 100 732 100

Tabel 12
Cakupan Distribusi Vit. A Tahun 2019

Desa/ Bayi Balita Total


Kelurahan
No.
Sasaran Cakupan % Sasaran Cakupa % Sasaran Cakupan %
n
1 Desa Selat 64 64 100 248 248 100 312 312 100
2 Desa Tegak 70 70 100 222 222 100 292 292 100
3 Desa Selisihan 20 20 100 48 48 100 68 68 100
4 Desa Manduang 34 34 100 75 75 100 109 109 100
5 Desa Akah 71 71 100 292 292 100 363 363 100
6 Semarapura Kaja 60 60 100 159 159 100 219 219 100
7 Semarapura 93 93 100 175 175 100 268 268 100
Tengah
8 Semarapura 57 57 100 193 193 100 250 250 100
kangin
Puskesmas 469 469 100 1412 1412 100 1881 1881 100

Keterangan: Bayi = Jumlah sasaran dn cakupan bulan februari ditambah bulan agustus
Balita= Jumlah sasaran dan cakupan yang paling rendah antara bulan februari dan bulan agustus

17
Tabel 13
Distribusi Vit. A Ibu Nifas Tahun 2019

Vit. A Bufas
Desa/ Sasaran Pencapaian
No (%) Target
Kelurahan Bufas
(%)
1 Desa Selat 58 58 100 100
2 Desa Tegak 54 54 100 100
3 Desa Selisihan 14 14 100 100
4 Desa Manduang 21 21 100 100
5 Desa Akah 76 76 100 100
6 Semarapura Kaja 37 37 100 100
7 Semarapura Tengah 35 35 100 100
8 Semarapura kangin 46 46 100 100
Puskesmas 341 341 100 100

UntukpendistribusianVit. A Kepada Balita sudahmencapai target yang ditetapkan,


keberhasilaninitidaklepasdariperankaderPosyandu yang melaksanakankujunganrumahkepada
Balitayang tidakdatangsaatkegiatanPosyandukhususnyasaatBulanVit. A, dan
upayapeningkatankonsumsiVit. A darimakananterusdisosialisasikanmelaluipenyuluhanbaik di
Posyandumaupun di Pustu. UntukpendistribusianVit. A kepadaibunifas sudah mencapai target
100% .
4.UsahaPerbaikanGiziInstitusi ( UPGI )
1. PeningkatanCakupanPenggunaan Air SusuIbu ( PP-ASI )
Kegiataninidilaksanakandengan bekerja sama dengan program KIA melalui upaya
peningkatan cakupan pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi serta pemberian ASI
kepada balita sampai berumumr dua tahun. Hasil kegiatan pemberian ASI Eksklusif
Tahun 2013 seperti tabel dibawah ini
Tabel 14
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif

Cakupan
Target Laki Perempuan
No Desa / Kelurahan
(%) (%) (%)
1 Desa Selat 80 71.4 66.6
2 Desa Tegak 80 78.5 69.2
3 Desa Selisihan 80 50 66.6

18
4 Desa Manduang 80 71.4 83.3
5 Desa Akah 80 77.3 68.7
6 Semarapura Kaja 80 81.8 77.7
7 Semarapura Tengah 80 70 80
8 Semarapura kangin 80 66.6 75
Puskesmas 80 74.6 72.9

Dilihat dari hasil tersebut pencapaian ASI Eksklusif di tingkat puskesmas belum
mencapai target. hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : tidak adanya kesamaan
persepsi antar petugas kesehatan dalam menyukseskan program ini, pekerjaan /
kesibukan orangtua dan faktor ketidak tahuan, faktor sosial budaya serta kurangnya
dukungan dari berbagai fihak dalam menyukseskan program ini. Upaya-upaya yang akan
dilaksanakan dalam peningkatan cakupan ini adalah sosialisasi yang terus menerus
tentang penggunaan ASI secara eksklusif kepada masyarakat maupun dalam pertemuan-
pertemuan lintas program maupun lintas sektoral.
2. Peningkatan Mutu Makanan Pendamping ASI ( MP-ASI )
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan status gizi bayi dan
anak Balita Sasaran dari kegiatan ini adalah KK miskin yang mempunyai bayi (6-11
bulan) dan (12-24 bulan) dengan prioritas gizi buruk, gizi kurang. Untuk bayi ( 6-11 bln )
diberikan bubur dan untuk anak Balita
( 12-24 bln ) diberikan biskuit.
3. Mengembangkan pelaksanaan Pojok Gizi ( POZI )
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan mutu pelayanan gizi di puskesmas dalam
rangka upaya perbaikan gizi masyarakat sebagai bagian dari quality assurence pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas. Komponen layanan dari POZI adalah : pengkajian gizi,
konseling gizi dan dietetik. Sasaran dari kegiatan ini adalah semua pengunjung
puskesmas yang memerlukan pelayanan gizi dalam keadaan sehat maupun sakit.
Tabel 15
Hasil Kegiatan Pozi

No Kasus Jumlah
1 Diabetes Melitus ( DM ) 7
2 Kurang Gizi 5
3 Hipertensi 7
4 Ibu Hamil dg Anemia 3

19
Ibu Hamil KEK 5
Balita dg stunting 1
Balita dg gizi lebih 1
Jumlah 29

C. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG )


1. Pemantauan pola konsumsi masyarakat
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat /
perubahan pola konsumsi sebagai suatu isyarat dini terjadinya kerawanan pangan disuatu
wilayah. Sasaran dari kegiatan ini adalah KK miskin sebanyak 20 KK setiap bulan.
Dalam tahun 2013 hasilnya tidak terjadi perubahan pola makan baik itu frekuensi makan,
jenis makanan pokok serta jumlah yang dimasak atau dimakan.
2. Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Masuk sekolah (TBABS)
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah diperolehnya gambaran
kecendrungan pertumbuhan dan besarnya masalah gangguan pertumbuhan fisik anak usia
baru masuk sekolah dasar. Sasaran dari kegiatan ini anak kelas satu SD di wilayah
puskesmas.
Tabel 16
Hasil Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Masuk sekolah (TBABS) Tahun 2019
No Nama SD Jumlah STATUS GIZI
Siswa Jumlah Sangat Kurus Normal Gemuk
Yang Kurus
DiPeriksa
1 SD 2 selat 189 81 0 0 80 1
2 SD 3 Selat 105 52 0 0 51 1
3 SD 4 Selat 144 79 0 0 77 2
4 SD 2 Tegak 117 56 0 0 48 8
5 SD 3 Tegak 73 29 0 0 28 1
6 SD selisihan 84 44 0 0 44 0
7 SD 118 53 0 0 51 2
Manduang
8 SD Sp. Kaja 162 84 0 0 84 0
9 SD 1 Sp. 549 270 0 0 259 11
Tengah
10 SD 2 Sp 312 170 0 0 168 2

20
Tengah
11 MII 363 171 0 0 171 0
12 SD 1 Sp. 672 395 0 0 387 8
Kangin
13 SD 2 Sp 205 106 0 0 105 1
Kangin
14 SD 1 Akah 225 112 0 0 105 7
15 SD 2 Akah 196 92 0 0 92 0
16 SD LB 76 20 0 0 20 0
Total 3.590 1814 0 0 1770 44
Persentase 0 0 97.6 2.4

Dari hasil pemantauan yang telah dilaksanakan tersebut yang masih menjadi masalah yaitu anak
memiliki status gizi gemuk 2.4% anak dan sebagian besar anak sudah memiliki status gizi
normal 97.6%. untuk tidak lanjut kegiatan tersebut, telah dilaksanakan penyuluhan langsung
mengenai makanan dengan gizi seimbang kepada siswa-siswa SD tersebut .

21

Anda mungkin juga menyukai