KOMUNITAS 2
DOSEN PENGAMPU :
Ns.Luri Makeama , S.Kep., M.Kep.
DISUSUN OLEH :
Anita Sari (G1B118038)
Di salah satu sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP), yang berada di wilayah Telanai
Pura Kota Jambi, Perawat Komunitas melakuan Community Assesment dengan pendekatan
community as a partner, untuk menegakan diagosis yang tepat perawat melakukan
pengkajian core dan sub sistem community. saat dilakukan screnning di dapatkan data 25
siswa menderita ISPA, 35 orang siswa obesitas, 56% siswa dengan karies gigi, informasi
dari guru ada 34 siswa menderita hepatitis. informasi didapat dari wawancara dgn guru,
prestasi siswa cenderung menurun. rata-rata siswa izin karena sakit ISPA dan diare.
Dari pengamatan perawat sekolah tersebut belum memiliki fasilistas yang memadai, yang
dapat menunjang PHBS, Sebenar nya sekolah tersebut memiliki UKS, tapi trias uks belum
berjalan dengan baik karena tidak ada perawat kesehatan sekolah, sehingga program health
promotion school terkait promotion,preventif, kuratif dan rehabilitatif belum bisa berjalan
dengan Optimal.
LO :
1. Jelaskan community As a Partner?
2 . Apa Masalah Utama dari Kasus?
3. Bagai mana cara nya institusi sekolah menerap kan PHBS?
Apa saja Upaya dalam promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative dalam
4. Apa saja Upaya Promotif, Preventif, kuratif dan rehabilitastif dalam mengembangkan
PHBS di sekolah?
5. Terias UKS
6. Sasaran UKS
7. Syarat Pendirian UKS
8..Bagaiman cara menetukan diagnosis Prioritas dalam Keperawatan komunitas
STEP 1
1. Apa itu screening?
2. Pendekatan community as a partner?
3. Trias UKS ?
4. Community assasment
5. HPS (health promotion school)
STEP 2
1. Bagaimana cara melakukan screening disekolah?
2. Jelaskan bagaimana cara perawat melakukan pendekatan comunity as a partner ?
3. Apa kemungkinan yang dapat terjqdi bila perawat komunitas tidak melakukan
community assesment pada SLTP tersebut?
4. Berdasarkan kasus, apa yang harus di lakukan perawat?
5. Apa saja syarat trias UKS yang baik?
6. Bagaimana cara perawat melakukan pengkajian core dan subsystem
7. Untuk menegakan diagosis yang tepat, apa saja data pengkajian core dan sub sistem
community di sekolah?
8. Apa saja program atau bentuk yg dpt dilakukan UKS untuk mengatasi berbagai
kesehatan dikasus ataupun di ruang ringkup luas disekolah?
STEP 3
1. screening Kesehatan Anak Sekolah atau dikenal sebagai penjaringan kesehatan,
pemantauan kesehatan serta penyuluhan kesehatan.Penjaringan dilakukan setahun
sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas satu di SD/RA, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA negeri dan swasta yang dilakukan oleh suatu Tim Penjaringan
Kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas. Penjaringan kesehatan merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik,
pemeriksaan fisik dan penunjang oleh tenaga kesehatan bersama sama kader
kesehatan remaja dan guru sekolah
2. Pendekatan proses keperawatan community as partner yang meliputi pengkajian
status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatakan kader
kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan wilayah
6. Pengkajian core dan inticore dapat dilakukan oleh perawat dengan cara :
Pada core :
a. Sejarah komunitas
Dengan wawancara tokoh formal atau informal dan dengan menggunakan dokumen
sejarah di daerah tersebut
b. Dengan mengumpulkan data dari dari catatan pemerintah dan catatan dinas
kesehatan,serta puskesmas.
c. Dengan melakukakan wawancara dan observasi langsung dimasyarakat
Padaq subinti :
Dengan menggunakan metode winshield survey yaitu melihat,mengamati,dan
mencatat serta mendokumentasikan semua data-data yang dibutuhkan pada subinti
7. core (data komunitas , data terkait dan perkembangan komunitas), demografi
(karakteristik komunitas, usia , jenis kelamin, agama, pendidikan atau pekerjaan ,
statistic (statistic kesehatan yang di tampilakan), etnis dan budaya (kondisi kearifan
local, suku atau ras). *Subsitem komunitas,data lingkungan fisik, pelayanan
kesehatan dan social ekonomi, keamanan dan transportasi.
8. program atau bentuk yg dpt dilakukan UKS untuk mengatasi berbagai kesehatan
dikasus ataupun di ruang ringkup luas disekolah :
Promotif :
a. Kegiatan penyuluhan gizi
b. mengajarkan cara menggosok gigi
c. melakukan penyuluhan penyakit menular
c. penyuluhan kesehatan pribadi
d. mengajarkan cuci tangan yang bersih dan benar
Preventif
a. pengobatan sederhana oleh dokter kecil
b. mengadakan sarana keteladanan gizi seperti kantin sekolah, koperasi sehat
c. pemeriksaan rutin kebersihan gigi, kuku, telinga, mulut
d. pemeriksaan kesehatan secara berkala
e. melakukan pemeliharan lingkungan sekolah seperti pengelolaan tempat sampah,
kebersihan WC, kelas dan UKS
Screenning
JAWABAN :
1. Menurut Hitchcock, Schubert dan Thomas, pada tahun 1999 adalah panduan proses
keperawatan mulai dari pengkajian sampai implementasi dalam keperawatan
komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan (primer, sekunder dan tersier)
serta program evaluasi.
2. Prestasi siswa cenderung menurun. rata-rata siswa izin karena sakit ISPA dan diare.
5. Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS,
meliputi;
a. Pendidikan Kesehatan
merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat
berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi,
bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan
sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat
mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Secara konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak
orang lain (individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat.
Secara operasional: penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara
dan meingkatkan kesehatannya.
b. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga
merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme organisme,
sering implisit manusia.
6. Sasaran UKS
Sasaran pelaksanaan UKS adalah peserta didik di sekolah/satuan pendidikan luar
sekolah, Guru, Pamong Pelajar, Pengelolaan Pendidikan lainnya, Pengelola
Kesehatan, dan masyarakat. Untuk itu pembinaan dan pengembangan UKS di
Sekolah/Satuan Pendidikan Luar Sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok
yang meliputi:
a. Pendidikan Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan.
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat (Kesehatan Lingkungan di
Sekolah).
Prasarana dan Sarana diatas merupakan standar untuk ruang UKS yang harus
di dilaksanakan pihak sekolah, adapun tambahan prasarana dan sarana
lainnya yang mungkin akan ditambahkan pihak sekolah tidak perlu mendapat
persetujuan dari pihak manapun atau dibebaskan. Standar ketentuan ruang
UKS diatas merupakan persyaratan wajib minimum yang tertera dalam
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007.
Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya pendidikan
dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung
menghayati, menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta
didik sehari-hari.
sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan yang sehat, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangakan
berdasarkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah
segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur,
adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka
mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di
samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha meningkatkan
keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
Selain itu tujuan khusus UKS yang lain yakni meningkatkan kemampuan anggota keluarga,
dan peran serta dari siswa, guru, pembina organisasi pemuda, dan kader bidang kesehatan
dalam rangka mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat dan jauh dari penyalahgunaan
Di samping memiliki tujuan umum dan tujuan khusus Usaha Kesehatan Sekolah juga
memiliki program UKS yang terdiri dari TRIAS UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang
adanya poliklinik ( bagi sekolah yang mampu ), serta Pembinaan lingkungan sekolahsehat
SASARAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Tim pelaksana UKS di sekolah berfungsi sebagai penanggung jawab dan pelaksana
dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat sesuai ketentuan dan petunjuk
tahunan kepada TP UKS Kecamatan sesuai ketentuan dengan tembusan kepada instansi
terkait.
agar pengelolaan UKS mulai dari pusat sampai ke daerah dan sekolah atau madrasah
yang optimal.
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
3. Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
4. Sarana prasarana
5. Penelitian dan pengembangan
6. Managemen atau organisasi
KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS
rangka memberikan landasan dan pedoman pembinaan dan pengembangan UKS untuk
a. Kesinambungan program UKS dari anak pra sekolah dan usia sekolah sampai tingkat
SLTA/SMA. Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9 tahun baik anak yang normal
maupun berlainan yang berada di sekolah dan luar sekolah meliputi kegiatan :
TK/RA
SD/MI/Paket A setara SD
Pesantren
b. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga sekolah dan masyarakat
lingkungan sekolah agar diupayakan melalui jalur Tim Pembina UKS daerah secara
berjenjang.
c. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara lintas program dan lintas
ekstrakulikuler.
e. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang meliputi upaya
maupun rehabilitatif (pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan
preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah kordinasi dan bimbingan teknis
mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan kesehatan serta UKS secara
keseluruhan, dengan memberdayakan sumber daya yang ada dan meningkatkan peran
serta masyarakat.
g. Tugas dan fungsi TP UKS Pusat dan daerah disesuaikan pula dengan peraturan
dengan peningkatan dan pemantapan kualitas UKS untuk semua jenjang dan jenis jalur
pendidikan.
a. Konsolidasi Tim Pembina UKS dengan menggunakan pola hubungan kerja koordinatif
b. Meningkatkan komitmen seluruh sektor terkait melalui Tim Pembina UKS dan sektor
lainnya yang terlibat dalam Pembinaan kesehatan siswa disemua jenjang administrasi
d. Menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai instansi dan masyarakat dalam upaya
3. Mendorong peran serta aktif orang tua, komite sekolah, dan masyarakat dalam
orang tua, masyarakat pada umumnya agar dapat berperan serta aktif dalam kegiatan
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (TRIAS UKS).
diberikan melalui :
1) kegiatan kurikuler
pada jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya dibedakan antara pendidikan dasar dan
menengah.
a. Pendidikan dasar mencakup taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP dan yang
sederajat.
sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan ketrampilan dalam
Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia sekolah serta cara
pencegahannya.
mencakup :
sederhana.
b. Pendidikan Menengah
sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran yang menampung
Program Usaha Kesehatan Sekolah dan pengenalan organisasi yang ada kaitannya
dengan kesehatan.
mengakibatkan resiko atau bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu
ditanamkan sikap hidup yang selalu mengutamakan keselamatan sebagai salah satu
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa yang dilakukan
di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan anatara lain untuk memperluas
denganpendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
pemerintah pasti ada dasar hukumnya, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Adapun isi dari Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
(1) Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
(2) Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
(3) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
(4) Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
b) Data subsistem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
a. Inspeksi: Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan, kondisi
lingkungan kantin disekolah, jajanan yang dijual dikantin tersebut, aktifitas anak usia
sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan winshield survey dan
observasi.
b. Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari guru kelas,
kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara.
c. Angket: Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
perkembangan anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan
bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang
jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.
4. Keamanan dan transportasi.
a. Keamanan :
adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan, kebiasaan yang bisa mengancam
kesehatan anak usia sekolah seperti kebiasaan jajan sembarangan, jenis jajanan yang
dikonsumsi, kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur.
b. Transportasi
Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah untuk
layanan antar jemput siswa
5. Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang harus
dipatuhi seluruh siswa.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua,
peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah,
keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak
usia sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan
tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak
usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan.
b. Diagnosa
1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan
anak usia sekolah yang kurang baik.
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan anak
usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah
sembarangan, bermasalah pada gigi dan anak usia sekolah beralasan tidak menggosok gigi
karena tidak disuruh oleh orang tuanya.
Score:
Rendah
c. Tujuan Jangka Panjang
Terbentuknya kelompok anak usia sekolah yang peduli terhadap kesehatan gigi
d. Tujuan Jangka Pendek
- Agregat anak usia sekolah tidak mengalami karies gigi
- Agregat anak usia sekolah mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang pencegahan
masalah karies gigi.
e. Intervensi
1. Pencegahan primer
a. Program promosi kesehatan
1) Pendidikan kesehatan tentang: manfaat makanan sehat dan cara memilih jajanan yang
sehat, kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah, kebersihan diri (rambut, kulit, kuku,
pakaian, sepatu), cara mencuci tangan yang baik, kebutuhan latihan fisik anak usia
sekolah, cara belajar yang baik dan konsentrasi, dan lain-lain sesuai kebutuhan anak
sekolah.
2) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (perawat dapat meminta bantuan guru
dan kader kesehatan sekolah untuk melakukan pengukuran TB/BB setiap 4 bulan dan
mencatatnya di KMS anak sekolah). Mengingat banyak sekolah yang ada diwilayah
binaan perawat, maka sebaliknya perawat sudah membuat jadwal kunjungan tenaga
kesehatan secara berkala minimal 6 bulan sekali untuk tiap sekolah.
3) Memberikan layanan konseling tumbuh kembang anak usia sekolah atau masalah
kesehatan.
2. Pencegahan sekunder
a) Deteksi dini dan pengobatannya, sebagai deteksi tumbuh kembang anak sekolah, atau
penyakit untuk segera ditegakkan diagnosis dan pengobatan sejak dini.
b) Perawatan emergency, misalnya diberikan pada anggota anak usia sekolah yang
mengalami kecelakaan disekolah atau lalu lintas.
c) Perawatan akut dan kritis, diberikan pada anak usia sekolah yang mengalami sakit akut
seperti diare, demam, dan lain-lain. Perawatan juga diberikan pada anak usia sekolah
dengan penyakit kritis.
d) Diagnosis dan terapi, perawat komunitas dapat menegakkan diagnosis keperawatan dan
segera memberikan terapi keperawatannya.
e) Melakukan rujukan untuk segera mendapatkan perawatan lebih lanjut..
3. Pencegahan tersier
a) Memberikan dukungan pada upaya pemulihan anak usia sekolah setelah sakit dengan
memelihara kondisi kesehatan agar tumbuh kembangnya optimal.
b) Memberikan konseling perawatan lanjut pada kelompok anak usia sekolah pada masa
pemulihan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy Ferry, Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Wahit Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan komunitas I. Jakarta: Salemba
Medika
Widyanto Faisalado Candra, S.Kep,. Ns. 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Nuha Medika
Depkes RI. Pedoman Usaha Kesehatan Sekolah Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Dirjen
Binkesmas Depkes RI, 2011.
Depkes, Pedoman Penelitian Dokter Kecil, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak.
2017.
Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta