Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE

NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA


PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII E MTs
UNGGULAN NURIS
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

PROPOSAL PTK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PTK, Lokakarya PPG Dalam Jabatan Tahun 2019

Disusun Oleh;
Nama : Nur Hamidah, S.Pd
NIM : 190101110088
Kelas : Akidak Akhlak 1

PPG DALAM JABATAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) JEMBER
TAHUN 2019
PROPOSAL PTK

A. Judul Proposal
Peningkatan Hasil Belajar Peserta DMelalui Metode Number Head Together (NHT) Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Materi Ashabul Kahfi Kelas VII E MTs Unggulan Nuris Jember
Tahun Pelajaran 2019/2020.

B. Pendahuluan
Akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yang
diajarkan di sekolah atau madrasah diharapkan dapat mencetak peserta didik yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Swt serta memiliki akhlak yang mulia dalam rangka membekali peserta
didik menghadapi derasnya arus modernisme di era globalisasi ini. Ketiga hal inilah yang harus
selalu ditekankan kepada peserta didik dalam setiap proses pembelajaran mata pelajaran akidah
akhlak yang tujuannya adalah membentengi peserta didik dari hal-hal yang merusak (destruktif).
Maka idealnya dalam pembelajaran akidah akhlak seluruh siswa mampu memahami materi yang
disampaikan oleh guru.

Materi ashabul kahfi merupakan pokok bahasan yang diajarkan pada peserta didik kelas
VII MTs. Berdasarkan observasi awal peneliti hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan
tersebut kurang memuaskan. Peserta didik masih banyak yang kesulitan memahami tentang
sejarah ashabul kahfi secara sistematis dan mengingat dalil-dalil yang berkaitan dengan materi
ashabul kahfi serta menyebutkan contoh-contoh keteladannya secara lengkap dan jelas. Peserta
didik yang aktif hanya peserta didik yang pandai saja selain itu nilai peserta didik yang mencapai
KKM dari 22 peserta didik hanya 9 peserta didik yang dapat memenuhinya. Nilai rata-ratanya
masih rendah, nilai rata-rata kelas hanya mencapai 66,5 sedangkan nilai KKM yang ditetapkan
sekolah yaitu 75.

Hal ini disebabkan dalam menyampaikan pelajaran, metode yang digunakan oleh guru
masih sangat sederhana seperti menjelaskan pelajaran hanya dengan berceramah di depan kelas.
Tentu saja peserta didik akan cenderung bosan dalam mengikuti pembelajaran. Diskusi kelompok
yang dilakukan pun cenderung masih sangat sederhana, peserta didik yang bisa mengungkapkan
hasil diskusi kelompoknya hanyalah peserta didik yang pandai dan yang lainnya masih ikut-
ikutan. Media yang digunakan guru masih sangat sederhana, hanya menggunakan buku paket.
Jadi peserta didik hanya terpaku pada buku pelajaran.

Number Head Together (NHT) atau penomoran kepala merupakan varian dari
pembelajaran kooperatif. NHT dirancang untuk melibatkan lebih banyak peserta didik dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto, 2009: 82).

Pembelajaran dengan metode Number Head Together (NHT) dapat dijadikan alternatif
metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak. Metode ini
mengarahkan kepada pemahaman siswa pada pembelajaran aktif (active learning) yang
melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mampu
memahami materi, dan kegiatan belajar Akidah Akhlak menjadi lebih menyenangkan.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut penulis ingin melakukan penelitian apakah metode NHT
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs Unggulan Nuris Jember?

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah Apakah metode Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil
Belajar Akidah Akhlak Materi Ashabul Kahfi pada siswa Kelas VII MTs Unggulan Nuris Jember
Tahun Pelajaran 2019/2020?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akidah akhlak
materi ashabul kahfi melalui metode Number Head Together (NHT) pada siswa Kelas VII E MTs
Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2019/2020 melalui penerapan strategi demonstrasi.

E. Manfaat/Kegunaan Penelitian
a. Bagi guru
Temuan-temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh guru
dalam merancang dan melaksanakan progam pembelajaran dengan menggunakan alternatif
model pembelajaran
b. Bagi siswa
Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head
Together dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan sehingga menghilangkan
rasa jenuh dan bosan yang dialami peserta didik pada saat proses pembelajaran
c. Bagi lembaga pendidikan
Diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
inovatif di sekolah serta menciptakan peserta didik yang berkualitas.
d. Bagi Peneliti
Mengembangkan wawasan pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah sebagai bekal
peneliti untuk mengadakan penelitian pada masa yang akan datang
F. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Tindakan
1. Kerangka Teoretis
a. Hasil belajar

Menurut Sudjana (1997: 21), “Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang


dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar yang dicapai
oleh peserta didik sangat erat kaitannya dengan belajar dan rumusan tujuan instruksional yang
direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh guru sebagai perancang belajar
mengajar. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku.

Hasil belajar pada diri seseorang secara tidak langsung tampak tanpa seseorang itu
melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil
belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan
kemampuannya (Sam’s, 2010: 34). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan pada diri peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
b. Metode Number Head Together (NHT)

1) Definisi Number Head Together (NHT)

Menurut Trianto (2009: 82-83) NHT atau penomoran berfikir bersama adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
peserta didik dan sebagai alternatif terhadap struktur Kelas tradisional. NHT pertama kali
dikembangkan Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak peserta didik dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi mata pelajaran tersebut.

2) Langkah-langkah Pembelajaran Number Head Together (NHT)

Menurut Trianto (2009:82) dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru
menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT:

a) Fase 1 : Penomoran Dalam fase ini, guru membagi peserta didik ke dalam
kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1
sampai 5.

b) Fase 2 : Mengajukan pertanyaan, Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta


didik.

c) Fase 3 : Berpikir bersama, Peserta didik menyatukan pendapatnya terhadap


jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap Anggota dalam timnya
mengetahui jawaban tim.

d) Fase 4 : Menjawab, Guru memanggil salah satu nomor tertentu, kemudian


peserta didik yang nomornya sesuai, mengacungkan tangannya dan mencoba
menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

3) Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran NHT

Menurut Hamdani dan Ratri (2013: 12) model Number Head Together (NHT)
mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut :

1) Kelebihan NHT

1) Setiap peserta didik menjadi siap semua.

2) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh

3) Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang
pandai

2) Kelemahan NHT

1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru

2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil guru

c. Hubungan antara hasil belajar dengan metode NHT


Keterkaitan antara hasil belajar dan metode NHT pada pembelajaran akidah akhlak
materi ashabul kahfi adalah adanya peningkatan antusiasme siswa dalam proses memahami
materi sehingga semua siswa mendapatkan nilai yang meningkat disbanding sebelumnya
ketika pembelajaran yang hanya menggunakan metode konvensional.

2. Hipotesis Tindakan
Dengan diterapkannya metode NHT hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah
Akhlak dapat ditingkatkan. Karena Metode ini mengarahkan kepada pemahaman siswa pada
pembelajaran aktif (active learning) yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.

G. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian.
Penelitian ini bertempat di MTs Unggulan Nuris Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember, dengan subyek penelitian adalah kelas VII E MTs dengan jumlah peserta didik putri
semua, 22 siswi, lama penelitian adalah tiga minggu dari rentang tanggal 21 Oktober 2019 sampai
9 November 2019. Dalam melakukan penelitian ini, penulis bekerja sama dengan wali kelas untuk
ikut membantu dalam mengamati dan mengevaluasi hasil dari penelitian ini.

2. Variabel penelitian,
Variable dalam penelitian ini meliputi:
X : Hasil Belajar
Y : Metode Number Head Together (NHT)
3. Prosedur Penelitian
PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat
kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang
dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, 2008: 74). Dalam penelitian ini kami menggunakan
2 siklus seperti tampak pada skema berikut ini;
4. Rencana Tindakan
Dalam pelaksanaan PTK mencakup empat langkah yaitu:

a. Perencanaan
1.) Menyiapkan RPP Akidah Akhlak dengan menerapkan metode number head together
pada mata pelajaran akidah akhlak.
2.) Menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran.
3.) Menyiapkan soal sebagai tes tertulis.
4.) Mempersiapkan instrument penilaianjjj.
b. Tindakan
Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan perencanaan
tindakan yang telah tertulis di RPP akidah akhlak yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
c. Observasi
Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan pengamatan yang
meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk
mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam
melakukan refleksi.
d. Refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan peneliti bersama
guru kelas melakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang
dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan melalui metode NHT.
5. Pengembangan instrument
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah:
a. Data tentang penerapan metode pembelajaran number head together, data ini
dikumpulkan melalui observasi
b. Data tentang suasana pembelajaran akidah akhlak, data ini dikumpulkan melalui
observasi
c. Data tentang hasil belajar siswa, data ini akan dikumpulkan melalui dokumen
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes
b. Menentukan kriteria nilai (75-100 tuntas dan 0-74 tidak tuntas)
c. Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus. Nilai per tes untuk
mengetahui seberapa efektif penggunaan metode NHT dalam pembelajaran akidah
akhlak.
Menurut Djamarah (2000: 264) metode analisis dihitung menggunakan statistic
sederhana yaitu untuk mengetahui rata-rata dari hasil data observasi maka dirumuskan:
M = ∑× 𝑁
Keterangan:
M = nilai rata-rata
∑× = jumlah semua nilai peserta didik
N = jumlah peserta didik

7. Indikator keberhasilan
Indicator keberhasilan meliputi dua hal:
a. Indicator kinerja
langkah-langkah penerapan metode betul-betul dilaksanakan/diterapkan oleh (peneliti)
jika telah mencakup 4 fase berikut ini:

1) Fase 1 : Penomoran Dalam fase ini, guru membagi peserta didik ke dalam
kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5.

2) Fase 2 : Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta


didik.

3) Fase 3 : Berpikir bersama, Peserta didik menyatukan pendapatnya terhadap


jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap Anggota dalam timnya mengetahui
jawaban tim.

4) Fase 4 : Menjawab Guru memanggil salah satu nomor tertentu, kemudian peserta
didik yang nomornya sesuai, mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab
pertanyaan untuk seluruh kelas.

b. Indicator hasil
Penggunaan metode Number Head Together (NHT) dikatakan berhasil apabila indikator
yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:

1) Secara Individu

Peserta didik diharapkan dapat mencapai skor ≥ 75 pada materi ashabul kahfi.

2) Secara Klasikal

Presentase 85% sebanyak dari total peserta didik dalam satu kelas mendapat nilai ≥
75.

8. Daftar Pustaka,
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Raja Persada.
Arikunto, Suharsini dan Suhardjono. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sukses Offset.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1997. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan dan
implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Setiawan, Edy. 2017. Peningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi ashabul kahfi
melalui metode Number head together (NHT) berbantu media Audio visual pada
peserta didik kelas VIIB Di MTs Amal Sholeh Sumogawe Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Tahun 2017. Skripsi Tidak Diterbitkan. Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai