Anda di halaman 1dari 3

Rerangka Konseptual (BAB 4)

Tujuan Pelaporan Keuangan, Tujuan Pelaporan Keuangan FASB FASB mendasarkan


penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiran yaitu bahwa : 1) Tujuan pelaporan
keangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hukum, politis X dan sosial tempat akuntansi
diterapkan 2) Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi yang
dapat disampaikan melalui mekanisma pelaporan keuangan 3) Tujuan pelaporan memerlukan
suatu fokus untuk meghindari terlalu umumnya informasi akibat terlalu banyaknya pihak
pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informasinya

Karakteristik Kualitatif Informasi , Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi


sangat erat kaitannya dengan masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk
pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatan Merupakan suatu
karakteristik yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya dengan
keputusan, pemakai, dan keuakinan oemakai terhadap informasi.

Elemen Statemen Keuangan, Informasi semantik terdiri atas elemen , ukuran , dan hubungan .
Dengan kata lain, tujuan pelaporan keuangan menentukan informasi semantik yang harus
disajikan dan akhirnya menentukan banyaknya elemen stateemen keuangan.

KONSEP DASAR (BAB 5)

Sumber Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konsptualisasi karakteristik
lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) IAI mengadosi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilinsep dh juga
mengadopsi IASC. Ada dua konsep dasar , konsep dasar tersebut adalah:

1. Basis Akrual (Accrual Basis)

2. Usaha Berlanjut (Going Concern)

Kesatuan Usaha, Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan
atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan
dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Secara
administrative, pemisahan antar pemilikan dan manajemen merupakan praktik sehat yang sangat
penting.

Kontinuitas Usaha, Konsep kontinuitas usaha menyatakan bahwa kalau tidak ad tanda-tanda,
gejala atau rencana pasti dimasa dating bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi
maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai
waktu tidak terbatas.

Penghargaan Sepakatan, Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah / agregat harga atau
penghargaan sepakatan yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan
bahan oleh dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur sumberekonomik
yang masuk (pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya).

Kos Melekat, Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang direpresentanya
sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali
mengikuti objek yang dilekatinya. Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan pengelompokan
, pemecahan, dan penggabungan kos adalah untuk mengikuti aliran upaya dalam menyediakan
produk atau jasa.

UPAYA DAN HASIL, Biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa
pendapatan. Pendapatan timbul karena biaya. Artinya, begitu kesatuan usaha melakukan kegiatan
produktif maka pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk pula walaupun belum terealisasi.

Bukti Terverifikasi dan Objektif, Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan
mempunyai tingkat kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila
terjadinya data keuangan didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya.

Asumsi, dalam daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan merupakan konsep dasar tetapi lebih
merupakan penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya merupakan asumsi atau
didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya.

Konservatisma, adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil
tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari ketidakpastian tersebut. Jika
akuntansi menganut konsep dasar konservtisma, dalam menyikapi ketidakpastian, akuntansi akan
menentukan pilihan perlakuan atau prinsip akuntansi yang didasarkan pada munculan yang
dianggap kurang menentukan.

Pertanyaan :

1. Mengapa konsep dasar Paton dan Littleton dapat dianggap lengkap dan terpadu?
2. Apa implikasi konsep kesatuan usaha terhadap pendefinisan pendapatan dan biaya ?
3. Dapatkah departemen, biro, atau bagian dalam perusahaan diperlakukansebagai kesatuan
usaha ?

Anda mungkin juga menyukai